Masa kehamilan Audey sudah memasuki minggu ke-20, Audrey tiba-tiba pingsan di rumah. Mendengarnya Setefan dan Xavier langsung saja kembali ke rumah. Stefan bergegas masuk ke kamar mereka, dan melihat Audrey tengah terpulas dengan wajah memucat.
Ketika Aydrey merasakan Hal aneh seperti nyeri perut bagian tengah dan atas, dan juga merasa pandangannya kabur secara mendadak, tangan dan kaki bengkak, sakit kepala parah yang tidak hilang, muntah-muntah, jarang buang air kecil, serta sesak napas. Maka Audrey menyimpan hal ini diam-diam, tidak ingin membuat Stefan cemas.
Berdasarkan diagnosa dokter Audrey mengalami sindrom preeklamsia, dan sindrom ini berbahaya bagi kesehatan ibu dan juga janin. Audrey benar-benar mengalami kepayahan dalam mengandung bayi ini. Wajah Audrey terlihat pucat setiap hari. di setiap kali pemeriksaan Audrey tidak meminta ditemani dan selalu meyakinkan Stefan jika semuanya baik-baik saja.
Audrey tidak pernah mengaduh di depan Stefan, karena itu
Hati Audrey merasa sedikti tenang mendapat penghiburan dari Xavier, sementara di ruang perpustakaan nampak Stefan sedang dilanda sendu. Bayi ini dia juga menginginkannya namun jika bayi itu malah membahayakan Audrey, maka Stefan juga tidak rela membiarkannya. Stefan benar-benar dalam kegalauan yang besar.Stefan menghubungi Gery dan memintanya menemani dia pergi ke klub VIP, disana Stefan sedikit meminum Alkohol untuk melepas penat galaunya, "ada apa?" tanya Gery yang merasa melihat Stefan yang dulu telah kembali."Jika Mia hamil? namun janin-nya membahayakan dirinya, siapa yang akan kau pilih? tanya Stefan.Gery mengernyitkan alisnya merasa bingung dengan pertanyaan Stefan, "Hei! kau ini kenapa?' tanya Gery semakin bingung."Janin itu membahayakan Audrey-ku, apa yang harus aku lakukan? tanya sendu Stefan."Apa maksudmu?" ulang tanya Gery lagi."Janin yang dikandung Audrey sewaktu-waktu bisa membunuh Audrey," jelas Stefan dengan sedikit mena
Audrey memanggil kepala pelayan dan meminta dibelikan beberapa alat melukis, Audrey ingin melakukan hobi lamanya kembali yakni melukis, Audrey mencoba memhami sikap Stefan yang sedikit berubah. Di Wyatt Grup, Stefan sama sekali tidak bisa berkonsentrasi bekerja. Yang dia pikirkan hanyalah kesehatan Audrey. Namun Strefan juga tak tega jika benar-benar harus menghilangkan nyawa bayi mereka."Apa kau sudah mengaturnya?" tanya Stefan kepada Arthur."Semua sudah disiapkan dengan baik," jawab Arthur.Stefan meminta Arthur ada mengubah salah satu pavilium menjadi sepert sebuah klinik bersalin, hal ini untuk memudahkan jika terjadi sesuatu yang membahayakan maka Audrey dapat segera ditangani, meski hanya sebuah klinik rumahan namun fasilitas, obat dan tenaga medis di pilih yang terbaik dari yang terbaik.Audrey melihat ada kesibukan yang tak seperti biasanya dan meminta kepala pelayan untuk mengantar melihatnya, "ini sedang membuat apa?" tanyanya."Ini ada
Hari demi hari wajah Audrey nampak semakin pucat dan pipinya pun terlihat tirus, berat badan Audrey semakin banyak menyusut karena makanan yang Audrey makan lebih banyak dimuntahkan ketimbang ditelannya. Ditambah sikap Stefan yang masih belum menerima keputusan Audrey yang tetap bersikeras mempertahankan bayi mereka.Pagi ini adalah pagi dimana, Stefan sarapan bersama dengan Xavier dan Audrey, Mia mendandani Audrey sesuai permintaan Audrey agar tidak terlalu terlihat pucat. Selama Mia tinggal di rumah Stefan, Audrey tidur sekamar dengan Mia, karena Mia satu-satunya yang paling bisa menenangkan Audrey.Audrey dan Stefan berpapasan, Stefan mendekati Audrey itu terasa seperti bertahun-tahun berpisah dengan Audrey. Stefan meraih tangan Audrey dan menggandengnya menuju ke ruang makan. Hati Audrey terasa sangat manis, meski ini hanyalah sebuah gandengan tangan saja dari Stefan.Stefan menarik kursi untuk Audrey duduk, dan secara pribadi menuangkan segela
Nyonya Aleida membawa Audrey tinggal di pedesaan, yang udaranya lebih sejuk. Perjalanan memakan waktu lebih lama karena kondisi Audrey. yang pada awalnya Nyonya Aleida berencana pindah ke kota lain, namun setelah melihat kondisi Audrey maka Nyonya Aleida memutuskan pergi ke pedesaan. Di sana mereka menyewa sebuah rumah kecil yang luasnya cukup untuk mereka tempati.Sementara Stefan menggila mencari-cari Audrey. Stefan meminta semua rekaman CCTV dari rumah sakit, dan Audrey benar-benar seperti hilang di telan bumi, semua rekaman telah dilihat semua nampak normal, tidak ada terlihat seseorang yang mirip dengan Audrey pergi keluar meninggalkan rumah sakit. Diketahui jika orang terakhir yang masuk ketika waktu itu adalah Nyonya Aleida, Stefan pun telah melihat rekaman Nyonya Aleida berjalan di koridor dengan peralatan kebersihannya, dan tidak terlihat ada yang mencurigakan. Stefan juga mengetahui di hari terakhir Nyonya Aleida bekerja, wanita itu sempat melakukan pesta perpisahan
Audrey menikmati hari-harinya meski harus mengasuh Hugo tanpa kehadiran Stefan, dibantu oleh Nyonya Aleida Hugo bertumbuh menjadi anak yang cerdas dan pengertian. Semakin hari Audrey melihat wajah Hugo semakin mirip dengan wajah Stefan namun berwajah ramah dan murah senyum, jauh berbeda dengan stefan ketika dulu awal Audrey bertemu dengannya. Terkadang Audrey sangat merindukan Stefan, namun ketika mengingat dia ingin melenyapkan Hugo maka rasa rindu itu pun menguap hilang bersama udara."Mama!" panggil Hugo.Audrey melihat putranya itu membawa sekeranjang jamur, "apa kau sendiri yang mencari ini?""Ya Ma, aku akan memasakan sesuatu yang enak untuk Mama dan Nenek," jelas Hugo."Hmm.... katakan pada Mama, apa seharusnya kita membuka restoran kita sendiri?" tanya Audrey kepada putra semata wayangnya itu."Hmm.... entahlah, terserah Mama saja," jawab Hugo.Meski baru berusia lima tahun namun kemampuan memasak Hugo patut diacungi jempol, setidakn
"Apa sudah sadar?" tanya Gery sambil bersedekap."Emm..." jawab Stefan seraya berDehem dan memegangi kepalanya yang terasa masih berdengung-dengung pusing."Berhentilah minum," nasehat Gery kepada teman baiknya itu.Stefan, "..."Stefan Mencoba mengalihkan ingatan dan pikirannya lagi, tapi malah tidak bisa menghentikannya. Mencoba berpura-pura baik-baik sajaTapi coba saja lihat, memutar ulang perpisahan dengan Audrey tapi itu bukan perpisahan yang baik. Tapi saat menyadainya, dirinya malah sudah mengacaukannya. Stefan berusaha mencoba dengan segala cara untuk mengalihkan pikirannya dari Audrey tapi dia tidak bisa melakukannya."Jika kau merusak dirimu seperti ini, bukankah itu malah semakin menghalangimu untuk bisa menemukan Audrey" Gery mengingatkan Stefan.Apa yang dikatakan memanglAH benar, dan Stefan pun setuju dengan perkataan Gery tersebut, namun tetap saja di seti
panggilan Hugo membuyarkan lamunan Audrey, "Ma!" panggil Hugo lagi.Audrey pun segera mengembalikan kesadarannya, dirinya masih begitu mencintai Stefan namun tidak bisa memaafkan sikap Stefan waktu itu yang lebih memilih menyelamatkan dirinya ketimbang buah cinta mereka, "Maaf! Mama hanya sedikti haus saja," jawab Audrey yang melihat tatapan kekhawatiran dimata putranya itu.Sementara itu di Wyatt Group, Stefan tengah dilanda kebosanan dan kerinduan mendalam, lalu mencoba mengecek lagi rekaman CCTV waktu itu. Satu persatu Stefan memperhatikan untuk melihat kejanggalan namun tidak menemukan apa-apa, sekali lagi Stefan memutar rekaman CCTV ketika Nyonya Aleida keluar dari kamar rawat Audrey.Stefan menghentikan rekaman lalu memutar balik kembali, Stefan memperhatikan pada saat itu ada sebuah tali gelang yang sedikit menjuntai. Itu adalah gelang pasangan yang pernah Stefan berikan untuk Audrey. Dengan impulsif Stefan segera keluar ruanganya m
Begitu tiba, Xavier segera saja masuk ke kamar Stefan, melihat Stefan sudah tertidur langsung saja Xavier menarik selimut Stefan."Hei ada apa ini?" tanya Stefan limbung.Xavier mengambil rambut Stefan beserta akarnya, "kelak kau akan berterima kasih kepadaku," ujar Xavier langsung saja bergegas pergi lagi keluar."Apakah dia sedang keracunan makanan," gumam Stefan seraya melihat jam diatas nakasnya yang menunjukan jika ini masih jam lima pagi.Stefan pergi ke rumah sakit menemui dokter kenalannya, "aku ingin kau melakukan tes DNA untuk ini," ujar Xavier."Kau memintaku datang pagi-pagi sekali hanya untuk ini?" tanya Alex."Sudah lakukan saja, nanti akan kupastikan kakak-ku mem