Share

36. Menghibur Tuan

"Setelah seratus tusukan, kau boleh berhenti. Pulihkan tubuhmu sebelum kembali ke atas," perintah Athan, kemudian beranjak dari sana.

Tidak seperti saat kedatangannya menuju ruang bawah tanah—dengan ritme langkah yang teratur karena berusaha menjaga emosinya agar tidak meluap sebelum waktunya—Athan meninggalkan tempat tersebut dengan sangat tergesa sambil memegangi lehernya yang terus meneguk saliva. Debaran jantungnya semakin cepat berkat hasrat yang semakin kuat dan tergiur akan aroma manis darah yang terus menggoda indra penciumannya.

Klap.

Pintu masuk menuju ruang bawah tanah sudah ditutup rapat setelah ia berhasil meninggalkan ruangan penuh aroma manis darah itu. Athan berdiri tegap dengan pandangan lurus ke depan. Dia diam sejenak, menghirup sebanyak-banyaknya udara yang lebih bersih guna menjernihkan akal sehatnya yang sempat menggila akibat darah Demian yang begitu menggiurkan.

Saat fokusnya pulih dan warna merah darah di matanya kembali menjadi amber, Athan meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status