Share

Bab 29. Pupusnya Sebuah Harapan

"Ceritakan sekarang Nez, telingaku sudah gatal ingin mendengarnya," ucap Andien, masih duduk di tempatnya.

Menatap dalam temannya, baru selesai menyeruput minuman yang baru datang beradu pandang.

"Aku di jodohkan," jawab Inez.

Dengan intonasi malasnya, membulatkan mata Andien, yang tersentak mencondongkan badannya reflek mendekatinya.

Termasuk Agam, masih dengan sikapnya yang terlihat tenang cenderung acuh, membuang pandangannya ke sembarang arah.

"Ha? dijodohkan?" pekik Andien.

"Iya,"

"Sama siapa? sejak kapan? kok aku nggak tahu?"

"Dua tahun yang lalu, sama anak dari sahabat Papa, dan itu bukan berita bahagia yang bisa aku ceritakan ke kamu Ndien," jawab Inez.

Kembali menyeruput minumannya beradu pandang, dengan Andien, yang menghela nafas, terlihat begitu kecewa kembali bersandar.

 <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status