Share

PENGORBANAN MARKO

Matahari sudah tinggi saat mata Marko terbuka, yang pertama dia temukan adalah cahaya silau yang menembus kaca jendela kamar yang besar, tapi kesadaran Marko belum sepenuhnya kembali.

"Pagi, Sayang ... aku bikin sarapan sop sayur ama teh hangat loh buat kamu, bangun dong ..." sapa Dinda dengan lembut seraya meletakkan nampan di atas meja lampu di samping tempat tidurnya.

Mata Marko mengerjap beberapa kali, lalu tiba-tiba tubuhnya tersentak. "Ini udah jam berapa?!" teriaknya panik.

Dinda menjawab tenang, "Hampir jam sembilan sih ... kenapa?"

Seperti tersambar gledek, Marko bangkit dari tempat tidurnya. "Ya ampun! Jam sembilan?! Kok kamu nggak bangunin aku, sih?!! Aku telat masuk kerja, Din!"

Marko seperti orang kesetanan, bergerak cepat turun dari tempat tidur lalu berlari ke kamar mandi.

"Maaf ... aku nggak tau kalau hari ini kamu masuk kerja, maaf banget, Yang!"

"Ya udahlah, aku pinjam kamar mandinya buat mandi, ya!"

"Tapi seragam kamu--"

"Nggak apa-apa, aku ada seragam cadangan di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status