Share

Bab 2

Penulis: Febti Selasanti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-12 11:51:45

Happy Reading 😘

Hari yang bahagia, bagi pasangan muda mudi yang akan melangkah ke jenjang pernikahan.

Raisa dan Faisal kini telah resmi menjadi pasangan suami-isteri. Terpancar rona bahagia pada wajah Faisal. Namun berbeda dengan Raisa, yang hanya senyum sekilas saat ada tamu yang memberikan ucapan selamat kepadanya.

Bagi Raisa setelah menikah, dia akan terbebas dari aturan-aturan keluarganya. Gadis yang kini berusia sembilan belas tahun dan berstatus sebagai istri itu bertekad akan bekerja usai menikah. Raisa berpikir, jika dia akan bebas bepergian kemana saja tanpa ada yang melarangnya. Raisa tak pernah berpikir, jika setelah menikah kewajibannya adalah mengurus suaminya. 

Selama mengenal Raisa, Faisal memang selalu membebaskan gadis kini telah menjadi istrinya itu berpergian kemana saja. Hal itu karena mereka belum ada ikatan resmi. Faisal selalu menuruti keinginan Raisa pergi kemanapun saat gadis itu memintanya.

Sepasang pengantin itu telah mengikat janji suci. Sang ayah telah menyerahkan anak gadisnya pada lelaki yang kini menjadi suaminya.

Selain bersedih karena berpisah dengan keluarganya, di sisi lain hati Raisa sedang berbunga-bunga. Dia berpikir jika kebebasan akan menanti di hadapannya.

"Kamu bahagia?" tanya Faisal

Raisa hanya menganggukkan kepalanya.

Acara pun usai, Raisa telah di bawa oleh Faisal ke rumahnya. Kamar pemuda yang kini sudah berstatus menjadi suami Raisa itu sudah di persiapkan dengan rapi. Harapan Raisa, mereka akan tinggal berdua dan hidup bahagia. Tetapi sayangnya, Faisal masih tinggal bersama ibu dan adiknya. Serta kakaknya yang sudah menikah dan memiliki anak, tetapi tinggal bersebelahan dengan rumah ibunya.

Harapan Raisa bisa hidup bebas bagai burung terbang pun kandas.

Saat pagi hari adalah waktunya Faisal melakukan pekerjaannya, yaitu mengantarkan koran ke rumah langganannya.

Faisal telah berangkat menunaikan tugasnya yaitu mencari nafkah. Sedangkan sang istri masih tertidur pulas di atas kasur. Dia tidak tega membangunkan sang istri yang masih nyaman dalam mimpinya.

Raisa tidak pernah bangun pagi saat tinggal di rumahnya. Kini dia harus terbangun, karena pintu kamarnya terus di gedor-gedor oleh sang pemilik rumah.

"Ish, berisik banget." Raisa hanya mengangkat sedikit kepalanya melihat pintu kamar yang tadi di gedor-gedor dengan keras entah oleh siapa.

Raisa yang masih lelah, akhirnya dia urungkan untuk bangun dari tidurnya. 

Bunyi motor yang di kendarai Faisal, terdengar di depan rumah. Raisa masih asyik tertidur lelap, karena seharian kemarin dia menjadi ratu di acara pernikahannya. Sebenarnya Raisa masih belum mengerti tentang malam pertama. Dia sangat malu saat Faisal membuka seluruh pakaiannya. Maka saat tadi malam mereka tertidur tanpa melakukan aktivitas suami-istri.

Badannya terasa pegal karena harus lama berdiri diacara pelaminan.

Faisal pun membersihkan diri di kamar mandi, karena akan masuk ke kamarnya. Namun terdengar nada panggilan untuk Faisal. Suara itu berasal dari kamar sebelah yaitu ibunya memanggil.

"Sal!" Terdengar suara ibunya memanggil dari dalam kamarnya.

Faisal langsung masuk ke kamar ibunya, usai membersihkan diri. Raisa yang tahu Faisal sudah pulang, langsung bangun dari tempat tidurnya.

Gadis cantik yang kini sudah bersuami itu langsung merapikan kasur yang berantakan. Karena semalam Faisal menggoda sang istri di atas tempat tidur.

Beberapa menit kemudian, Faisal masuk ke kamarnya. Melihat sang istri yang sudah merapikan tempat tidur. Kecantikan yang masih alami terpancar di raut wajah sang istri saat bangun tidur.

Tapi lagi-lagi Faisal kembali teringat akan kejadian semalam. Dirinya belum bisa memasukkan burungnya ke dalam sangkar. Hal itu membuat pemuda yang sangat mencintai Raisa merasa menyesal.

"Kamu sudah bangun?" Tanya Faisal yang melihat Raisa sudah duduk di bangku.

"Sudah," jawab Raisa sambil mengedarkan pandangannya. Dia bingung harus berbuat apa saat dipagi hari, apalagi bukan dirumahnya.

"Kamu bisa masak?" Tanya Faisal sembari duduk berhadapan dengan Raisa.

Raisa hanya menggelengkan kepalanya, karena dia tidak pernah bebenah saat di rumahnya.

Keseharian Raisa hanya membantu ibunya berdagang. Yang mengerjakan pekerjaan rumah adalah ibunya. Karena Raisa selalu di suruh berdagang sayur oleh sang ibu setiap pulang sekolah. Kegiatan itu membuat Raisa merasa jenuh. Raisa ingin seperti teman-teman yang lain, bebas bermain keluar rumah.

Setiap kali temannya mengajak jalan-jalan, alasan Raisa adalah harus menjaga warung sayur ibunya. Pekerjaan itu yang membuat Raisa merasa bosan.

"Baiklah, akan aku ajarkan!" ajak Faisal yang langsung menuntun tangan Raisa.

Faisal mengerti dengan kekurangan Raisa, karena dirinya adalah tempat curhat sang istri kala itu.

Ibunya Faisal mengeluh pada anaknya, kalau istrinya itu harus bisa mengurus suaminya dengan baik. 

"Sal, istrimu gini hari belum bangun. Kalau mau tinggal di sini harus ikut aturan sini." Kata-kata itu terlontar saat Faisal di panggil oleh ibunya di kamar.

Faisal teringat dengan pesan saat dia dipanggil kekamar oleh ibunya.

Faisal mengajak sang istri menuju dapur. Dia akan mengajarkan Raisa memasak.

Walaupun Faisal adalah anak laki, dia pandai sekali memasak dan melakukan pekerjaan rumah. Hal itu dilakukan karena tak ingin membebani sang ibu. Sejak ayahnya meninggal, Faisal selalu membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah 

Mereka berdua kini sudah ada didapur dan akan membuat sarapan pagi 

Faisal melihat magic com, memastikan ada nasi didalamnya.

"Masih ada sisa nasi, kita akan membuat nasi goreng," kata Faisal. Kemudian dia mencari keranjang tempat perbawangan. "Kamu bersihkan bawang putih dan merah serta cabai." Faisal memberikan aneka bawang kepada Raisa. 

Silakan like dan berikan komentar mu guys!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • LUKA HATI RAISA    Bab 58

    "Silakan duduk dan bergabung dengan yang lain," suruh Aldo pada Jenifer dengan tatapan dingin."I-iya, Pak," kata Jenifer dengan suara terbata-bata. Ia sangat malu karena Aldo tidak menanggapi penampilannya.Bianca, yang berada di sebelah Aldo, hanya tersenyum mengejek. Dalam hatinya ia berkata, “Aku aja sekretarisnya disuruh ganti baju dan celana panjang. Pak Aldo nggak tertarik sama wanita kecentilan kayak kamu.”Aldo mulai membuka pembicaraan. Ia menjelaskan tentang permintaan dari para konsumennya. Mereka yang menawarkan kerja sama harus sesuai dengan target pasar.Kemudian, produk yang ditawarkan oleh Johnson Corp memang lebih menarik. Namun, sekilas Aldo langsung menolaknya karena ia sangat mengetahui siapa pemiliknya.Rapat akan dibuka kembali besok pagi. Aldo masih mencari supplier yang cocok untuk pangsa pasarnya. Ia memberikan kesempatan pada para pebisnis baru yang ingin menawarkan produknya.Selesai rapat, Jenifer langsung menghampiri Aldo."Pak, produk kami lebih berkuali

  • LUKA HATI RAISA    Bab 57

    Raisa dan Aldo telah menyelesaikan makan malamnya. Kini mereka antre untuk membelikan es krim."Kau mau beli berapa?" tanya Raisa yang ikut berdiri di sebelah Aldo."Untuk seisi rumah, ada berapa orang?" tanya Aldo.Raisa menghitung jumlah orang yang ada di rumah."Enam," jawab Raisa."Baiklah," jawab Aldo yang sudah menuju meja kasir.Kemudian Aldo membeli banyak pesanan, hingga dia kerepotan untuk membawanya."Mengapa kau begitu banyak membeli makanan?" tanya Raisa."Aku ingin makan bersama mereka di rumah," kata Aldo dengan jalan tertatih karena repot membawa barang belanjaan.Kemudian Raisa membukakan pintu mobil dan menaruh makanan di bangku belakang.Mereka sudah masuk ke dalam mobil dan mulai melaju menuju rumah Arifin."Raisa, apakah kau masih belum menerimaku?" tanya Aldo dengan mata yang fokus ke arah jalan."Aku sedang mencoba," jawab Raisa."Baiklah, aku akan selalu menjaga kepercayaanmu. Aku harap secepatnya kau membuka hatimu," pinta Aldo.Sesampainya di rumah, Aldo dan

  • LUKA HATI RAISA    bab 56

    Raisa..." suara yang tak asing pun terdengar di telinga Raisa.Raisa langsung menoleh ke arah samping, saat dia akan keluar gerbang sekolah."Aldo..." lirihnya.Aldo menghampiri Raisa. "Aku antar pulang," kata Aldo sambil membungkukkan badannya."Apa kau tidak punya kerjaan?" tanya Raisa yang heran dengan keberadaan Aldo setiap saat."Ini sudah jam pulang kantor, dan aku sudah menunggumu dari satu jam yang lalu," kata Aldo dengan wajah memelas."Aku tidak menyuruhmu," jawab Raisa dengan wajah yang malas."Mengapa kau keluar terlambat?" tanya Aldo."Eh, Mas Aldo, mau jemput istrinya ya?" tanya salah seorang wali murid yang sedang menjemput anaknya. Kebetulan sang anak adalah siswa yang ikut kompetisi, jadi pulangnya lebih sore."Istri?" batin Raisa sambil melihat ke arah Aldo, dan Aldo hanya tersenyum menanggapi pertanyaan wali murid."Iya..." jawaban Aldo yang membuat Raisa gusar."Bu Raisa beruntung, loh, punya suami kaya, terkenal, tampan lagi."Raisa hanya tersenyum pias menanggapi

  • LUKA HATI RAISA    Bab 55

    Raisa langsung menghampiri sekumpulan ibu guru yang mengerumuni Aldo."Bu Raisa, sini foto," panggil Angelica, yang merupakan guru paling modis dan termuda dari guru yang lain.Raisa hanya tersenyum malas saat melihat kegenitan Aldo di depan ibu-ibu yang berada di sekelilingnya."Memang dia siapa, Bu, kok pada minta foto?" tanya Raisa dengan tangan bersedekap."Ih, Bu Raisa gak tahu? Apa dia tuh pengusaha muda yang lagi terkenal itu, loh," sahut Jessy yang mengarahkan kamera ponsel ke Aldo."Ish," gumam Raisa yang melihat Aldo begitu narsis."Eh, sudah dulu ya, Bu-Ibu, aku mau bicara dengan Mama Alesha," kata Aldo menyudahi acara sesi foto-foto."Yah..." sorak ibu-ibu yang kecewa, namun begitu terkejut saat tahu dia adalah ayahnya Alesha.Semua ibu-ibu pada berbisik dan bergosip, menceritakan Aldo yang sudah mempunyai anak."Alesha, kok kamu gak ngomong sih kalo Papa kamu itu Revaldo Junior?" celetuk Angelica sambil mendekati Alesha.Angelica adalah wali kelas Alesha, dan dia sangat r

  • LUKA HATI RAISA    Bab 54

    Baiklah, kita pergi membeli es krim," kata Fay yang langsung mengulurkan tangannya ke Alesha.Karena Alesha sudah akrab dengan Fay, maka dia menyambut uluran tangan dari Fay.Fay menuntun Alesha menuju tempat parkir mobil. Raisa dan Calantha pun mengikuti di belakang.Tiba-tiba, saat akan memasuki mobil, tangan Raisa dicegah oleh Aldo."Kau mau ke mana?" tanya Aldo yang sudah memegang lengan Raisa."Fay mengajak kami makan siang," jawab Raisa."Alesha, ayo ikut Papa," kata Aldo seraya membungkukkan badannya ke arah jendela mobil Fay.Alesha terlihat sudah duduk di bangku paling depan."Ikut ke mana, Pah?" tanya Alesha dengan nada suaranya yang lembut."Papa mau beli es krim sama Mama," kata Aldo yang memang tahu kesukaan Alesha."Tapi Om Fay juga mau beliin es krim," jawab Alesha.Aldo langsung menatap tajam ke arah Fay, lalu beralih ke Alesha."Ikut Papa, yuk. Papa udah laper, nih. Temenin Papa makan, ya!" pinta Aldo pada Alesha dengan wajah memelas."Hey, aku yang mengajaknya terleb

  • LUKA HATI RAISA    Bab 53

    Sesampainya di rumah, keluarga Arifin telah menunggu kedatangan Alesha."Alesha," panggil Beby lalu memeluknya."Kak Beby," panggil Alesha, dan seluruh anggota keluarga terkejut saat Alesha memanggil Beby."Kamu sudah bisa manggil aku?" kata Beby yang begitu senang dengan panggilan Alesha."Beby, Alesha lelah. Ajak ke kamarnya," perintah Merlin."Ayo, Ale, kita ke kamar," ajak Beby yang menuntun tangan Alesha masuk ke dalam rumah."Bagaimana jalan-jalannya?" tanya Arifin yang juga menyambut kedatangan Raisa malam ini."Senang, Pah. Alesha senang sekali," kata Aldo semangat."Iya, sudah, kalian masuklah. Kita mau makan malam," kata Merlin yang menyuruh Raisa dan Aldo masuk ke dalam rumah.Mereka makan bersama-sama, menikmati hidangan yang dibuat oleh Merlin.Pagi pun tiba. Alesha sudah kembali normal layaknya bocah usia 5 tahun.Dia mulai mengusili orang rumah, karena Aldo sedang menginap di rumah Arifin.Saat Aldo tertidur di sofa, Alesha datang menjahilinya dengan mencubit hidungnya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status