Share

LUKA HATI RAISA
LUKA HATI RAISA
Auteur: Febti Selasanti

Prolog bab 1

last update Dernière mise à jour: 2025-03-12 11:51:05

Prolog

Namanya Raisa Ekasuci, anak pertama dari tiga bersaudara. Hidup di lingkungan sederhana serta mempunyai orang tua yang terlalu over protective. Kedua orang tua Raisa selalu mengaturnya membuat hidupnya menjadi jenuh.

Seringkali Raisa merasa bosan, karena terus hidup dengan banyak aturan di keluarganya. Padahal gadis berusia delapan belas tahun itu juga ingin bebas, seperti teman-teman sebaya lainnya. Berpergian dan bermain bersama-sama dengan teman-temannya.

Kedua orang tua Raisa tidak pernah mengizinkan anak gadisnya keluar rumah selain kegiatan sekolah. Karena mereka takut jika anaknya mendapatkan pergaulan yang tidak baik.

Karena merasa bosan, akhirnya Raisa mencari cara agar dirinya bisa keluar dari rumah. Gadis polos itu pernah membawa teman laki-lakinya datang ke rumah dan di sambut baik oleh kedua orang tua Raisa. Mereka mempercayakan Raisa kepada pemuda yang diperkenalkan dikeluarganya 

Raisa belum paham tentang arti pacaran, walaupun usianya sudah beranjak remaja. Karena saat itu dia hanya memanfaatkan pemuda itu untuk keluar dari rumahnya.

Faisal Irawan seorang laki-laki yang usianya lima tahun lebih tua dari Raisa. Faisal adalah alasan Raisa untuk dapat keluar dari rumahnya karena dia ingin bermain.

Jika Raisa merasa suntuk dan bosan, dia selalu meminta izin kepada kedua orang tuanya ingin menemui Faisal. 

Hanya Faisal, laki-laki yang berani berkunjung ke rumah Raisa. Padahal pemuda di daerah rumah Raisa sangat ingin sekali berkenalan dengannya. Namun karena melihat wajah ayah Raisa yang terlihat garang, para pemuda itu jadi pesimis dan takut untuk mendekati Raisa 

Faisal adalah pemuda yang di kenal Raisa, saat Raisa main ke rumah teman sekolah di SMA. Saat Raisa sedang bermain kerumah Lina, kebetulan dia berpapasan dengan Faisal. 

Sejak saat itu, Faisal sering mengirim pesan dan salam untuk Raisa melalui Lina. Hal itu berlangsung setahun silam, membuat Faisal semakin jatuh cinta kepada Raisa.

Raisa kini sudah menyelesaikan pendidikannya. Dia bahagia, karena akan melamar pekerjaan dan mempunyai penghasilan sendiri. Dengan begitu, Raisa bisa bebas berpergian kemana saja. 

Awal mula kisah

Saat pulang sekolah usai mengambil ijazah, Raisa di jemput oleh Faisal. 

"Selamat, ya! Kamu sudah lulus sekolah." Faisal memberikan ucapan kepada kekasihnya. Walaupun sebenarnya Raisa tak pernah menganggap pemuda itu adalah kekasihnya. 

Faisal hanya pelariannya karena ingin bebas bermain keluar rumah.

Keseharian Faisal biasa mengantar jemput Raisa saat sekolah.

Setelah Raisa lulus sekolah, Faisal berpikir tidak akan mengantar jemputnya lagi. Apalagi saa Raisa akan bekerja, pastinya banyak lelaki tampan yang mendekatinya. Faisal tidak ingin gadis yang dicintainya dimiliki oleh orang lain.

Raisa tidak benar-benar serius dengan Faisal. Karena dia menganggap Faisal, hanya sebagai teman dekatnya.

Namun berbeda dengan Faisal, yang mungkin usianya sudah cukup matang dari Raisa. Dia benar-benar mencintai Raisa.

Raisa di ajak oleh Faisal ke sebuah danau, yang sangat terkenal di daerahnya. Biasanya di danau itu banyak para pemuda-pemudi saling bercengkrama, untuk sekedar mengobrol di sekitarnya.

Kali ini wajah Faisal nampak serius dan tidak seperti biasanya.

"Sa, aku ingin berbicara sesuatu yang penting," ucap Faisal dengan raut wajah yang serius sambil memegang kedua tangan Raisa.

Mereka duduk berhadapan dengan penghalang meja yang menjadi pembatasnya.

"Kamu mau ngomong apa, Kak?" Tanya Raisa yang juga menatap mata Faisal dengan serius.

"Aku, ingin melamarmu!" ucap Faisal dengan gugup. Faisal memberanikan diri, untuk melamar Raisa karena dia tidak yakin sang gadis akan menerima. 

Pekerjaan Faisal serabutan, hal itu membuatnya tidak percaya diri. Tetapi dengan tekadnya yang bulat, dia ingin melamar gadis pujaannya.

"Tapi, aku baru saja lulus sekolah. Lalu ingin bekerja," balas Raisa menolak sambil menatap bingung ke arah Faisal.

"Aku sudah meminta ibuku, untuk datang besok ke rumahmu," ucap Faisal memberikan alasan agar Raisa menyetujui lamarannya.

Suasana hening, Raisa bingung dengan tindakan Faisal yang begitu cepat ingin menikahinya.

Raisa ingin menolak, namun dia urungkan karena melihat keseriusan di mata Faisal.

Gadis itu berpikir jika setelah menikah, Faisal dapat membuatnya bebas dan hidup bahagia.

Raisa memang sering mengeluhkan kepada Faisal, perihal dirinya tidak suka di atur-atur oleh ayahnya. Hal itu membuatnya tidak betah di rumah dan Raisa sering berkunjung ke rumah Faisal, karena gadis itu ingin menenangkan pikirannya.

"Tapi aku ingin merasakan bekerja seperti teman-teman yang lain. Juga ingin melanjutkan kuliah," Batin Raisa dalam hatinya yang merasa tak enak hati melihat keseriusan Faisal.

"Bagaimana, apakah kamu bersedia?" Tanya Faisal dengan pandangan yang serius menatap lekat Raisa.

Setelah berpikir panjang, akhirnya Raisa memutuskan untuk menyetujuinya dengan tujuan setelah menikah dia akan hidup bebas.

"Baiklah, aku menerima lamaranmu," ucap Raisa sedikit ragu.

Sungguh amat pendek pikiran Raisa, dia tidak memikirkan kehidupan rumah tangga yang akan rumit. Dipikiran gadis itu hanya tahu, dia akan terbebas dari aturan-aturan di rumahnya.

Sebenarnya Raisa masih ingin menikmati masa mudanya. Bermain bersama teman-temannya, namun orang tua yang selalu cerewet dan mengekangnya membuat Raisa merasa berada di dalam penjara.

Menjelang sore, Raisa di antar oleh Faisal ke rumahnya. Kedua orang tua Raisa sudah sangat mengenal Faisal. Walaupun pemuda itu belum mempunyai pekerjaan tetap, kedua orang tua Raisa tidak mempermasalahkannya. Karena yang mereka lihat Faisal sangat rajin dalam bekerja, walaupun masih serabutan. Karena belum ada lelaki yang berani untuk datang ke rumah mereka selain Faisal.

Raisa anak pertama dari tiga bersaudara, kedua adiknya masih duduk di bangku SMP dan SD. 

Sore itu Faisal berbicara pada kedua orang tua Raisa, kalau besok ibunya akan datang melamar anak gadisnya.

Sungguh sangat terkejut kedua orang tua Raisa, namun mereka masih memegang prinsip jika anak gadis sudah di lamar, maka tidak boleh di tolak. Mereka takut jika menolak, maka anak gadis mereka tidak akan laku lagi.

Kedua orang tua Raisa pun menyetujui lamaran Faisal. Besok mereka akan menunggu orang tua Faisal berkunjung ke rumahnya.

-

Silakan subscribe dan like karyaku ya 

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • LUKA HATI RAISA    Bab 2

    Happy Reading 😘Hari yang bahagia, bagi pasangan muda mudi yang akan melangkah ke jenjang pernikahan.Raisa dan Faisal kini telah resmi menjadi pasangan suami-isteri. Terpancar rona bahagia pada wajah Faisal. Namun berbeda dengan Raisa, yang hanya senyum sekilas saat ada tamu yang memberikan ucapan selamat kepadanya.Bagi Raisa setelah menikah, dia akan terbebas dari aturan-aturan keluarganya. Gadis yang kini berusia sembilan belas tahun dan berstatus sebagai istri itu bertekad akan bekerja usai menikah. Raisa berpikir, jika dia akan bebas bepergian kemana saja tanpa ada yang melarangnya. Raisa tak pernah berpikir, jika setelah menikah kewajibannya adalah mengurus suaminya. Selama mengenal Raisa, Faisal memang selalu membebaskan gadis kini telah menjadi istrinya itu berpergian kemana saja. Hal itu karena mereka belum ada ikatan resmi. Faisal selalu menuruti keinginan Raisa pergi kemanapun saat gadis itu memintanya.Sepasang pengantin itu telah mengikat janji suci. Sang ayah telah me

    Dernière mise à jour : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 3

    Melihat Raisa yang kerepotan mengupas bawang merah, Faisal pun membantunya. Sedikit agak lama mereka menyajikan sarapan, karena diiringi candaan dan gurauan. "Apakah kamu bisa menguleg bumbu?" tanya Faisal."Akan aku coba," jawab Raisa.Kemudian Faisal mengambil cobek dan ulegan. Menaruh cabe dan bawang merah serta bawang putih. Faisal tertawa saat Raisa mulai menumbuk bumbu untuk nasi goreng."Ulegannya bisa pecah kalau kamu pukul-pukul begitu," ujar Faisal sembari tertawa kecil."Biasanya ibu selalu pakai blender untuk menghaluskan cabe dan bawang," keluh Raisa yang berkeringat saat menumbuk cabe dan bawang."Begini caranya," kata Faisal mengambil alih ulegan dari tangan Raisa."Sal, gak salah kamu yang masak!" Sindir Maria sembari berjalan masuk ke arah kamar ibunya.Maria adalah kakak Faisal, dia selalu membawa anak-anaknya di pagi hari kerumah ibunya. Karena itu adalah kebiasannya setiap hari, selalu menumpang makan dirumah sang ibu."Raisa belum bisa masak, Kak!" Kata Faisal t

    Dernière mise à jour : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 4

    Happy Reading 😘Siang hari, Faisal mulai menyalakan aplikasi ojek online. Sedangkan Raisa baru saja selesai mencuci baju dan langsung mandi.Ketika Raisa telah selesai membersihkan diri, dia berjalan menuju kamarnya. Istri Faisal itu melihat lantai yang berserakan serta makanan ringan. Di tambah mainan yang berantakan dan juga ada tumpahan air.Sepertinya lantai berantakan itu adalah ulah anak Maria. Memang sudah kebiasaan bagi anaknya Maria, setelah membuat berantakan di rumah ibunya, mereka langsung pergi.Raisa tak memperdulikan rumah ibu mertuanya yang berantakan. Dipikirnya semua itu bukanlah ulahnya melainkan kerjaan anak Maria yaitu kakak iparnya. Seharusnya Maria yang membersihkan rumah, karena anaknya yang membuat berantakan.Wanita muda itu masuk ke kamar hanya memakai handuk yang membalut tubuhnya."Wah, seger banget lihatnya!" puji Faisal yang sedang bersandar di headboard tempat tidur. Di melihat sang istri masuk ke kamar hanya mengenakan handuk saja."Ih, apaan sih! Tuh

    Dernière mise à jour : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 5

    Dari dalam kamarnya, Raisa mendengar ada suara yang sedang membersihkan ruang tamu. "Ah, sepertinya si comel itu sedang membersihkan ruang tamu," gumam Raisa dalam hatinya. Maksudnya si comel itu adalah Maria. Raisa berpikir jika Maria yang sedang membersihkan ruang tamu. Karena memang itu kewajibannya, setelah anaknya membuat berantakan rumah ibunya.Kemudian Raisa melanjutkan kembali pekerjaannya di dalam kamar. Merapikan baju-baju yang masih ada di dalam tasnya. Karena dia belum sempat membongkar baju usai acara pernikahan kemarin.Tiba-tiba saja terdengar suara celetukan dari Ratih, kakak tertua Faisal."Bu, mantu baru ngapain aja di rumah?" Teriak Ratih yang terdengar jelas di telinga Raisa. Sepertinya kakak tertua Faisal itu sedang menyinggung dirinya. Raisa langsung menghentikan aktivitasnya, saat mendengar suara Ratih menyebut namanya."Ini ulah anak Maria. Memang biasanya mereka habis berantak rumah langsung di tinggal pergi," Kata Bu Leha dengan suara yang parau."Tapi ib

    Dernière mise à jour : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 6

    Karena perutnya sudah sangat lapar, akhirnya perempuan berkulit putih itu berinisiatif untuk meminjam uang pada ibu mertuanya. Barangkali ibu mertua mau meminjamkan uang untuknya.Raisa mencoba mengetuk pintu bu Leha, barangkali mertuanya bisa meminjamkan uang untuknya membeli nasi Padang.Tok, tok, tok.Raisa mengetuk pintu kamar mertuanya, namun tak ada jawaban. Lalu Raisa melihat ada gembok yang melingkar di bagian gagang pintu kamarnya. Bu Leha memang selalu mengunci pintu dengan gembok. Alasannya adalah karena cucunya sering kali bolak-balik dan memberantak dikamarnya. Hal itu yang membuat Bu Leha memutuskan untuk mengunci pintu kamarnya. Raisa pun sudah dijelaskan oleh Faisal sejak mereka berpacaran. Saat perempuan cantik itu berkunjung kerumah Faisal dan melihat ada kunci gembok dipintu ibunya.Rupanya mertuanya sedang pergi dan bu Leha tidak pamit kepada Raisa. Sungguh tak disangka jika perlakuan ibunya pun sama dengan anaknya. Setidaknya Bu Leha mengetuk pintu kamar Raisa u

    Dernière mise à jour : 2025-03-12
  • LUKA HATI RAISA    Bab 7

    Faisal pun mendekati Raisa, dia memeluk erat tubuh sang istri. Mencoba menenangkan istrinya yang sedang sensitif. "Maafkan, aku! Ibu sangat membutuhkanku, karena aku adalah anak laki satu-satunya di keluarga ini. Aku mohon kamu bisa mengerti," Ucap Faisal sambil mengelus punggung Raisa.Raisa hanya bisa meneteskan air matanya, dia mencoba menguatkan dirinya. Selesai menuangkan isi hatinya, Raisa pun berhenti menangis. Faisal langsung membuka bungkusan sterofom yang berisi bubur ayam. Lalu Faisal menyuapi Raisa, mereka pun makan bersama.Saat sedang makan berdua, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dari arah luar kamar."Sal, kalau beli makanan bagi-bagi dong! Jangan makan sendiri aja..." Teriak Maria yang sedang berada di ruang tamu."Beli aja sendiri!" Faisal membalas teriakan Maria."Oh, gitu ya! Lebih sayang istri daripada sodara sendiri. Inget dulu kamu siapa yang ngurusin?" Teriak Maria menyindir Faisal "Yang dulu jangan di ungkit-ungkit!" jawab Faisal membalas teriakan

    Dernière mise à jour : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 8

    Raisa terus berjalan menuju warung pak Kodir, ternyata memang hanya warungnya yang sudah buka. Sedangkan warung-warung yang lain belum buka, mungkin karena hari masih terlalu pagi. Pak Kodir selalu membuka warungnya, selesai dia melaksanakan solat subuh berjamaah di mushola.Raisa melangkahkan kakinya, melihat-lihat barang-barang yang sedang di pajang."Permisi, Pak!" sapa Raisa pada pak Kodir yang sedang berjaga. Pak Kodir yang mendengar suara Raisa, langsung melongokan kepalanya."Iya, mau beli apa?" Tanya Pak Kodir sembari menghampiri Raisa."Mau beli beras seliter, sama minyak goreng seperapat," Jawab Raisa sambil berjalan ke arah Pak Kodir.Lalu Pak Kodir, mengambilkan pesanan Raisa. Dan memperhatikan wajah Raisa, yang masih asing di matanya. Karena sebelumnya pak Kodir tidak pernah melihat gadis cantik, yang sedang berdiri di hadapannya."Orang baru, ya?" Tanya Pak Kodir seraya memberikan bungkusan di tangannya. "Iya, Pak!" Jawab Raisa sambil memberikan uang lima puluh ribuan

    Dernière mise à jour : 2025-03-26
  • LUKA HATI RAISA    Bab 9

    Faisal langsung menyalakan mesin motornya, mencari keberadaan Raisa."Oh ternyata mereka tidak suka dengan Raisa karena aku menolak perjodohan dengan Ita." Batin Faisal yang kesal dengan celotehan Maria.Faisal semakin bingung, jika mereka membenci Raisa hanya karena masalah status sosial. Memang keluarga nya terkenal matre, kakak-kakaknya semua memang di jodohkan oleh anak orang kaya. Namun yang kaya itu orang tuanya, tetapi anaknya tidak di bekali dengan usaha dan kerja keras. Di saat usaha dan harta orang tuanya habis, mereka kebingungan. Dan akhirnya Maria hidup berdampingan dengan orang tuanya karena terusir oleh mertua yang sudah menjual rumahnya itu.Faisal mencari keberadaan Raisa di setiap sudut gang. Dia ingat kalau Raisa meminta uang untuk membeli beras. Motornya di lajukan ke arah warung pak Kodir.Setelah berhenti dia pun turun, dan bertanya pada si pemilik warung."Pak, tadi ada gadis belanja di sini?" Tanya Faisal."Oh gadis cantik yang ngaku-ngaku istri kamu itu?" Led

    Dernière mise à jour : 2025-03-27

Latest chapter

  • LUKA HATI RAISA    Bab 46

    "Kamu jangan marah ya sama Tante, Tante gak tahu rumah Fay," kata Raisa memohon pada Katie agar mempercayainya."Iya, Tan," jawab Katie. "Tan, gimana perkembangan Ale?" tanya Katie.Raisa menjadi muram, karena perkembangannya terlihat nyata saat Alesha bersama Aldo."Tan, kok mukanya muram gitu?" tanya Katie yang melihat wajah Raisa berubah menjadi muram."Tadi Ale bertemu dengan papanya, dan terlihat sangat akrab," kata Raisa sambil tertunduk."Bagus dong, Tan. Jadi dia tahu siapa papanya," kata Katie sambil menatap Raisa.Katie sudah dewasa, dan bagi Raisa, dia merasa Katie sudah bisa diajak tukar pikiran."Tante gak akan kasih tahu ke dia tentang Alesha," kekeh Raisa, masih sangat keras kepala."Tan, mungkin kalau Alesha tahu siapa papanya, dia akan menjadi anak normal seperti yang lain," saran Katie."Tapi Tante sudah sangat sakit hati, Kat..." Raisa menangis dalam pelukan Katie."Perlahan, Tante. Aku harap Tante tidak egois, karena Alesha butuh sosok seorang laki-laki yang bisa m

  • LUKA HATI RAISA    Bab 45

    Aldo hanya memandangi kepergian Arifin. Dia bertekad akan mencari tahu tentang anak Raisa.Sebulan sudah berlalu, Alesha semakin menunjukkan perkembangan yang bagus. Ternyata, jurus Fay yang ingin mendekati Raisa berhasil. Alesha begitu lengket dengannya dan sudah nyaman berada di dekat Fay."Terima kasih, Fay. Kamu sudah membimbing anakku," kata Raisa sambil melemparkan senyum ke arah Fay."Iya, Bu. Saya senang melihat pertumbuhan Ale semakin meningkat," kata Fay yang merasa tersanjung.Raisa menunggu sopir pribadinya, namun tak kunjung datang. Lalu, dia mendapat kabar bahwa ban mobilnya bocor karena terkena paku.Fay melihat Raisa masih berada di depan pintu, kemudian ia keluar menghampirinya."Bu, kok belum pulang?" tanya Fay yang kebetulan ingin pulang ke rumahnya karena jadwal prakteknya telah selesai."Aku menunggu sopir, karena ban mobilnya bocor," jawab Raisa."Wah, kebetulan saya mau pulang. Mau diantar?" tanya Fay."Ah, aku nggak enak sama Katie," kata Raisa."Nggak apa-apa,

  • LUKA HATI RAISA    Bab 44

    "Raisa?" kaget Aldo saat melihat Raisa di hadapannya."Kamu..." ucap Raisa, yang masih memanggil Aldo dengan sebutan "kamu.""Kalian sudah saling kenal?" tanya Arifin sambil melihat keduanya."Tidak," jawab Raisa berbarengan dengan Aldo yang berkata, "Sudah.""Sebenarnya gimana?" tanya Arifin.Acara pun dimulai. Raisa langsung melihat ke arah bawah balkon. Lalu Aldo diberi ruang untuk duduk di sebelah Raisa."Ish, kenapa dia ada di sebelahku," gerutu Raisa sambil menggigit bibir bawahnya.Sepanjang pertunjukan, mereka tak saling menyapa, hingga tiba giliran Beby dan Alesha tampil."Itu anakku yang besar, dan yang kecil adalah anak Raisa," bisik Arifin di telinga Aldo."Anak Raisa?" tanya Aldo dalam hati.Dia bingung dengan Raisa. Ada hubungan apa antara dia dan keluarga Arifin? Jika Raisa istri kedua, kenapa bisa seakrab ini dengan istri pertama? Pertanyaan itu terus terngiang dalam benaknya.Keluarga Arifin pun berdiri dan menyaksikan penampilan mereka dari atas balkon. Gerakan merek

  • LUKA HATI RAISA    Bab 43

    Arifin sudah sampai di Perancis. Ia mengajak Raisa dan juga Beby untuk pindah."Raisa, kamu bisa aku rekomendasikan mengajar di tempat temanku. Dan untuk Dedek Ale, akan aku perkenalkan dengan dokter anak yang merupakan teman Katie," kata Merlin yang duduk di tepian tempat tidur."Terima kasih, Bu. Anda sudah baik sekali pada saya, padahal saya hanya orang lain," ucap Raisa dengan tertunduk sedih."Kamu jangan bicara seperti itu, Sa. Kami tahu kamu orang baik, makanya kami sangat senang bisa membantumu," ujar Merlin sambil memeluk Raisa."Terima kasih, Bu, sudah menerima saya. Aku bahagia bersama kalian," kata Raisa.Aldo dan Arifin pun bertemu di kantor karena proyek mereka akan dimulai minggu depan."Aldo, apakah kamu sudah memilih orang-orang terbaikmu?" tanya Arifin."Sudah. Dan aku sangat yakin pembangunannya akan berjalan lancar," kata Aldo penuh keyakinan.Rapat pun selesai. Seluruh pegawai yang hadir sudah membubarkan diri.Di dalam ruangan rapat, hanya Arifin yang masih menge

  • LUKA HATI RAISA    Bab 42

    "Bu Isa, aku mau mendaftar kontes balet yang menang akan diikutsertakan dalam kontes di Perancis," lapor Beby pada Raisa."Wah, kamu pasti menang, Beb," kata Raisa."Tapi, Bu, aku harus mencari pasangan anak-anak di bawah usia 10 tahun," jawab Beby sambil menundukkan kepalanya.Raisa terdiam. Sepertinya dia berpikir akan mencari pasangan menari untuk Beby."Memang tema kontesnya apa, Beb?" tanya Raisa."Kakak dan adik," jawab Beby sambil melirik Alesha.Raisa menatap mata Beby yang beralih ke Alesha. Sepertinya Beby menginginkan Alesha menjadi pasangannya."Apakah Alesha bisa dampingin kamu?" tanya Raisa, mencari pembenaran di kedua mata Beby yang penuh harap."Kayaknya bisa, Bu Isa. Aku senang banget kalau Dedek Ale bisa nari sama aku," ucap riang Beby."Baiklah, kita mulai latihan besok. Dan kamu bisa daftarkan Ale," kata Raisa sambil tersenyum."Hore! Ale, kita akan menjadi penari balet terkenal!" sorak Beby sambil menggendong Alesha.Dengan gaun merah mudanya, Beby dan Alesha bebe

  • LUKA HATI RAISA    Bab 41

    Dua tahun sudah berlalu, kini Alesha semakin lucu dan menggemaskan. Namun ada yang lain saat Alesha berinteraksi dengan orang lain. Pandangan matanya tak fokus, serta dia tidak menyambut panggilan dari orang lain.Ada apa dengan Ale? Tapi karena Raisa masih awam dan belum paham dengan perkembangan anak, dia hanya berpikir mungkin perilaku anak usia dua tahun.Setiap hari Alesha hanya fokus bermain sendiri, dan nyaman dengan imajinasinya.Alesha begitu aktif, hingga perabotan di rumah Raisa tidak pernah rapi. Ada saja ulah yang di perbuat Alesha.Pagi itu Beby menghampiri Alesha yang sedang makan dengan Raisa. Hari minggu pagi adalah waktu nya bersantai." Dedek Ale, maun yuk sama Beby." ajak Beby yang kini menginjak usia delapan tahun.Beby sudah bisa mandiri, dan mengajak Ale main di taman.Alesha tak menghiraukan panggilan dari Beby. Dirinya masih fokus dengan mainannya. Kemudian Beby bertanya pada Raisa tentang Alesha." Bu Isa, dedek Ale kok kalo di panggil gak pernah nyaut?" tany

  • LUKA HATI RAISA    Bab 40

    Aku hanya ingin bertanya soal Raisa," kata Aldo, langsung to the point."Raisa? Memangnya Kakak ada hubungan apa dengan Raisa?" tanya Reni curiga."Apakah kakakmu sudah berpisah dengan Raisa?" tanya Aldo."Iya, Kak Raisa pergi dari rumah. Itu setahu aku, Kak. Karena Kak Faisal tidak bercerita apa-apa lagi," ungkap Reni.Aldo begitu geram. Ia tahu pasti saat ini Raisa sedang kesulitan."Ke mana harus kucari Raisa," gerutu Aldo.Saat akan keluar dari gang rumah Faisal, terlihat penampakan Faisal."Aldo," sapa Faisal."Aku ingin bicara denganmu," kata Aldo.Kemudian Faisal pun turun dari motor dan membuka helmnya. "Ada apa?""Di mana Raisa?" tanya Aldo."Tunggu, kenapa tiba-tiba kau menanyakan soal Raisa?" bingung Faisal."Aku mendengar kabar kalau dia hamil, lalu kau usir," kata Aldo."Oh, jangan-jangan anak yang dikandung Raisa itu adalah benihmu?" tanya Faisal yang langsung emosi dan mendorong Aldo ke tembok."Apa-apaan kau, Faisal! Dengar, kenapa kau bisa tidak percaya kalau anak itu

  • LUKA HATI RAISA    Bab 39

    Arifin kini melajukan kendaraannya menuju rumah sang istri tercinta.Sesampainya dirumah sang istri, dia di sambut hangat oleh Merlin dan anak pertamanya. Sang anak sulung kini ikut dengan mamanya dan bersekolah di Perancis. Katie ingin menjadi seorang desainer terkenal."Papa..." panggil Katie yang berlari memeluk papanya."Sayang bagaimana dengan pelajaranmu?" tanya Arifin mencium pucuk kening Katie."Nilaiku selalu bagus dan besok akan memilih universitas," jawab Katie bersemangat sambil melaporkan hasil belajarnya."Anak pintar," kata Arifin yang telah masuk ke dalam sambil menggandeng tangan putri sulungnya."Pa, kamu sudah makan?" tanya Merlin-- istri dari Arifin. Namanya adalah Merlin Kristanti."Belum, Cantik. Kamu masak apa?" tanya Arifin menghampiri sang istri lalu mencium keningnya."Aku hanya memasak spaghetti dan roti panggang," jawab Merlin yang langsung menuntun Arifin menuju meja makan."Baiklah, besok kamu bisa masak jengkol," ucap Arifin sembari mencubit pipi istriny

  • LUKA HATI RAISA    Bab 38

    Arifin pun naik mengikuti Bianca, dalam hati nya Bianca melihat sosok Arifin persis seperti bosnya." Kenapa penampilan tuan ini sama seperti Aldo ya?" gumam Bianca sambil mengamati Arifin dari atas hingga ke bawah." Ada apa nona melihat atasan saya?" tegur Daniel yang merupakan tangan kanan Arifin." Oh tidak. " jawab Bianca seraya menggelengkan kepalanya.Pintu lift pun terbuka, dan Bianca keluar terlebih dahulu kemudian di susul oleh Arifin dan Daniel." Tuan, ada tuan Arifin." lapor Bianca pada Aldo." Iya silahkan suruh masuk." titah Aldo.Lalu Bianca memanggil Arifin dan asistennya, untuk masuk ke ruang rapat.Arifin pun melangkahkan kakinya masuk ke ruang rapat. Dahulu dialah yang bertugas memimpin rapat direksi. Namun kini harus di urus oleh CEO nya sendiri." Tuan Arifin?" tanya Aldo yang menatap lekat ke arah Arifin, lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan." Iya." jawab Arifin yang menerima uluran tangan Aldo." Wajahnya mirip sekali dengan tuan Arifin saat muda."

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status