Home / Fantasi / Legend Of Kong Lao / Bab 08 - Hutan Musibah

Share

Bab 08 - Hutan Musibah

last update Last Updated: 2023-06-16 22:11:02

“Hutan Musibah, cocok untuk pelatihan Teknik Surga Petir milikku ini!” Kong Lao memandang ke arah hutan di depannya. Kemudian, dia melesat masuk ke dalam hutan tersebut.

***

Sementara itu, dua pengawas yang mengawasi Kong Lao, kini tiba di rumah tempat Kong Lao berada. Namun, ekspresi kedua orang itu berubah.

“Adik Ji, sepertinya Tuan Muda tidak ada di rumah. Apakah kau bisa melacak keberadaannya?” Pria yang berpakaian serba hitam bertanya dengan nada khawatir.

“Tenang Kakak Lu, aku bisa melacak keberadaan Tuan Muda!”

Zhan Ji, dia adalah pria yang mengawasi Kong Lao bersama dengan Zhou Lu. Mereka berdua sangatlah setia dengan keluarga Kong, bahkan mereka siap untuk mati demi keselamatan keluarga Kong tersebut.

Zhan Ji berdiri di depan tempat tinggal Kong Lao, kemudian ekspresi wajahnya mulai menjadi serius. “Kakak Lu, ikuti aku. Tuan Muda tengah melesat ke arah bukit bunga.”

Zhou Lu mengangguk, kemudian kedua orang itu berubah menjadi bayangan hitam dan melesat pergi menuju ke arah bukit bunga berada.

***

Kong Lao yang berada di dalam hutan, benar-benar terpana. Dia tidak menyangka akan ada begitu banyak tanaman obat rendah dan berbagai tanaman yang belum pernah dirinya ketahui.

“Banyak tanaman jenis obat di sini. Namun, mengapa tidak ada orang yang mengambilnya?” Kong Lao cukup terkejut dengan banyaknya tanaman tersebut.

Lelaki ini segera mendekat dan mengambil satu tanaman, kemudian memakannya langsung. Ada beberapa tanaman yang dirinya masukkan ke dalam cincin ruang.

Tepat saat Kong Lao melangkah beberapa meter, geraman terdengar di sekitarnya. Pandangan lelaki ini menyapu seluruh area, sampai akhirnya berhenti tepat di semak-semak tak jauh dari tempatnya berada.

Kong Lao mendekat, dia menggunakan teknik peringan tubuh yang dimiliki Klan Kong. Dirinya mendapatkan teknik tersebut karena dalam rumahnya ada beberapa buku teknik dasar.

Tiba di semak-semak, Kong Lao melihat seekor serigala tengah saling menatap dengan seekor laba-laba besar.

“Apakah ini monster tingkat dua, aku tidak menyangka bahwa tubuh mereka setinggi lima meter.” Kong Lao cukup terkejut, dia tidak menyangka bahwa monster tingkat dua mirip monster tingkat lima di dunia sebelumnya.

‘Sepertinya hanya ilmu saja yang menurun. Sementara monster dan dunia ini semakin meningkat.’ Kong Lao langsung memahami dunia tempatnya berada sekarang.

Serigala dan Laba-laba saling bertarung. Racun laba-laba menyebar ke segala arah. Serigala sendiri meraung dan menghancurkan jaring milik laba-laba.

Kong Lao terus mengamati, dia melihat apa yang menjadi penyebab mereka bertarung tersebut. pandangan Kong Lao terus berkeliaran sampai akhirnya berhenti di sudut pojok tempat laba-laba berada.

‘Telur?’ Kong Lao melihat ada delapan telur yang dijaga oleh jaring-jaring berwarna ungu. Kemudian, terdapat bunga aneh yang tumbuh di tengah-tengah tempat tersebut.

‘Serigala ini apakah mengincar telur laba-laba itu?’ Kong Lao cukup bingung, sampai akhirnya dia melihat bahwa mata Serigala terarah ke bunga yang berada di sarang tempat telur berada.

‘Juga melihat dari pertarungan mereka, Serigala terlihat lebih unggul meski mendapatkan banyak racun dari laba-laba tersebut.’ Kong Lao dengan cepat membuat spekulasi.

Lelaki ini sedikit menyusutkan matanya, kemudian dia mengeluarkan pedang dalam cincin ruang. Di mana pedang tersebut dia dapatkan di dalam rumah sebelumnya.

Aliran aura mulai menyelimuti pedang tersebut, kemudian percikan petir mulai terlihat melilit pedang itu.

Detik berikutnya, Kong Lao melintas dan muncul dalam sekejap di belakang serigala besar tersebut. pedangnya berayun dengan cepat membuat monster itu tidak sadar nyawanya telah dicabut.

“Slash!” potongan halus terlihat, kepala serigala jatuh. Monster itu memiliki ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka bahwa dirinya telah mati dengan serangan dadakan.

Laba-laba yang merupakan musuh monster serigala, dengan cepat sadar kembali. Ekspresi wajah monster ini menunjukkan tanda bahwa dia penuh akan kewaspadaan.

Kong Lao sama sekali tidak peduli dengan monster laba-laba tersebut. Dia memandang ke arah monster serigala dan memasukkan seluruh tubuh monster tersebut ke dalam cincin ruang.

Selepas itu, Kong Lao berbalik dan melesat pergi. Dia tidak ingin berlama-lama di tempat tersebut.

Laba-laba memandang ke arah kepergian Kong Lao, kemudian dia berbalik dan mulai menyelimuti telur-telur miliknya itu.

***

Zhan Ji dan Zhou Lu tiba di bukit bunga. Mereka memandang bukit tersebut, kemudian Zhan Ji mengerut karena dia merasakan adanya aroma tuan mudanya tersebut.

“Bagaimana?” Zhou Lu bertanya dengan nada khawatir.

“Tenang, Kakak Lu. Menurut penciumanku, tuan muda sepertinya berada di Hutan Musibah!” Zhan Ji menjawab dengan ekspresi serius. Dia tidak menyangka bahwa tuan mudanya berada di hutan tersebut.

“Apa kau bilang!” Zhou Lu terkejut, kemudian ekspresinya menjadi serius. “Kita harus mengejar! Hutan Musibah bukanlah tempat main-main!”

Zhan Ji mengangguk setuju, kemudian kedua orang ini melesat cepat menuju ke Hutan Musibah. Mereka tidak ingin terdapat kecelakaan di sana nantinya.

***

Kong Lao yang sudah meninggalkan area pertarungan dua monster. Kini tengah berkeliling di sekitar, dia benar-benar cukup penasaran dengan hutan yang dikatakan musibah tersebut.

Kong Lao yang tengah mengelilingi daerah sekitar tanpa sadar memandang ke arah batu hitam penuh dengan tanaman merambat.

Lelaki ini cukup penasaran, dia segera mengubah haluan menuju ke batu tersebut. Tak butuh waktu lama, dirinya tiba di depan batu hitam itu.

“Tanaman ini entah mengapa seakan menutup sesuatu.” Kong Lao dengan santai menekan tanaman tersebut.

Ekspresi wajah Kong Lao menjadi serius, dia segera membuka tanaman merambat tersebut. Kemudian, dia melihat lubang yang cukup besar dan dalam.

“Gua apa ini? Juga cukup tersembunyi.” Kong Lao benar-benar terkejut akan gua tersebut. Dia melangkah masuk dengan kewaspadaan yang tinggi.

“Tidak ada apa-apa, bahkan nafas hewan sekalipun sama sekali tidak ada di tempat ini. Cukup aneh untuk tidak ditempati sesuatu.” Kong Lao berkata sambil mengerutkan keningnya.

Lelaki ini dengan cepat menyalurkan aura ke telapak tangannya. Kemudian sinar mulai terlihat dan menerangi gua tersebut.

Kong Lao melangkah maju, dia ingin melihat apa yang berada di ujung dari gua tempatnya berada tersebut.

Perlahan-lahan, ekspresi Kong Lao menjadi serius. Dia terus maju dan jalan mulai menurun. Suara tetesan air mulai terdengar di telinganya.

Kong Lao perlahan mulai merasakan area gua mulai menjadi basah. Cahaya menyilaukan tepat berada di depan matanya.

Lelaki ini segera menghentikan cahaya miliknya, kemudian dia terus melangkah masuk sampai akhirnya tiba di ujung gua tersebut.

Apa yang dilihat Kong Lao benar-benar membuatnya terpana. Terlihat kolam air jernih yang cukup luas. Di tengah kolam terdapat kerang yang memiliki mutiara hitam.

Kong Lao benar-benar terkejut akan keberadaan kolam itu. Dia perlahan-lahan mulai mendekat dan menyentuh air dari kolam tersebut.

“Dingin!” Kong Lao mengerut, suhu air yang berada di kolam itu benar-benar dingin seolah tengah berada di kutub.

“Air ini, jangan bilang....”

To be Continued.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legend Of Kong Lao   Bab 22 - Putaran Kedua

    "Anak ini...." Seluruh orang tergerak, terutama Hu Yan Hao. Ia yang melihat ke dalam debu tersebut, cukup terkejut dengan tindakan Kong Lao.Terlihat Kong Lao menghancurkan paksaan Hu Rong, agar tidak merusak Meridian perempuan itu. Namun, itu tidaklah mudah dan harus terkena oleh serangan lawan.Beruntung serangan yang diluncurkan Kong Lao mampu menghilangkan kekuatan lawan, sehingga serangan tersebut hanyalah serangan biasa.Sementara itu, debu mulai menghilang. Seluruh orang yang menonton melihat bahwa serangan Hu Rong melukai Kong Lao. Namun, mereka tidak tahu kisah dibaliknya itu.Hu Rong sendiri terkejut, ia yang mengalami barusan. Jelas jika dirinya tidak dihentikan oleh Kong Lao, Meridian dalam tubuhnya akan hancur."Kamu...." Hu Rong tidak bisa berkata-kata kembali, ia jelas tersentuh dengan tindakan Kong Lao. Jika itu orang lain, kemungkinan tidak peduli.Kong Lao dengan cepat menarik pedang Hu Rong. Semburan darah keluar membasahi pakaiannya. Namun, ekspresi lelaki ini teta

  • Legend Of Kong Lao   Bab 21 - Kong Lao Vs Hu Rong

    Arena pertandingan...Kong Lao memasuki ring pertandingan, sorot matanya penuh akan rasa tertarik. Lihatlah ring yang begitu besar, berbeda dari ring yang sebelumnya dirinya gunakan."Kalian berdua, apakah sudah siap untuk pertandingan kali ini?" Wasit yang berdiri di tengah-tengah kedua orang itu, menatap dengan cermat.Kong Lao mengangguk, begitu juga Hu Rong. Mereka tidak ada yang perlu dipersiapkan, hanya membawa pedang di tangan mereka masing-masing sudah cukup.Wasit mendengar itu, seketika melompat k3 tempat dirinya berada. Kemudian tangan terangkat dan mulai mengumumkan pertandingan."Para hadirin sekalian, pertandingan antara Kong Lao melawan Hu Rong akan dimulai selepas tiga hitungan mundur!"Seluruh penonton mulai menghitung mengikuti arahan dari wasit tersebut."Tiga! Dua! Satu!" Wasit segera mengayunkan tangan ke bawah, kemudian ia berteriak keras. "Mulai!"Kong Lao dan Hu Rong memiliki ekspresi serius, mereka melesat dan berbenturan satu sama lain. Kemudian, membuka jar

  • Legend Of Kong Lao   Bab 20 - Membunuh Pembunuh

    "Kalian terlalu lemah untuk kami berdua!"Dua belas orang berpakaian hitam terkejut ketika mendengar suara Kong Lao di belakang mereka itu.Masing-masing orang memandang ke belakang, tetapi mereka tidak mendapati adanya Kong Lao di tempat itu."Respons yang lambat. Shin, mari kita bunuh segera!" Kong Lao memberikan perintah dengan nada tenang, tetapi cukup serius.Tae Shin tidak menjawab, ia bergegas ke salah satu orang berpakaian hitam.Pedang terhunus, kemudian menusuk tepat jantung orang berpakaian hitam tersebut."Arh!" Orang berpakaian hitam melebarkan matanya, kemudian terlihat darah keluar dari sudut mulutnya.Pedang dikeluarkan dan Tae Shin memandang ke arah empat orang di depannya. Ekspresi wajah lelaki ini mengerut dalam sekejap.Ia merasakan bahaya dari belakangnya. Kemudian, pedang dengan cepat ia putar ke belakang. Suara benturan dua logam terdengar jelas.Ding!Orang berpakaian hitam tersentak dan mundur beberapa meter. Namun, Tae Shin segera muncul tepat di depannya."M

  • Legend Of Kong Lao   Bab 19 - Disergap

    Terlihat banyaknya Stan yang berdiri memenuhi sisi kanan kiri jalanan.Kong Lao memandang beberapa stan, ia sama sekali belum menemukan sesuatu yang menarik minatnya. Kemudian, pandangan matanya tertuju ke arah stan yang terlihat biasa.Sorot matanya juga tertuju ke arah barang-barang yang dijual oleh stan biasa tersebut. Meski tidak ada yang menarik minatnya. Namun, stan tersebutlah yang menurut dirinya bagus dalam hal barangnya."Apakah kita akan pergi ke sana?" Mendengar pertanyaan Tae Shin. Dirinya mengangguk dengan ringan."Tidak ada yang menarik menurutku, hanya saja kualitas barang di sana lebih baik."Kong Lao menjelaskan beberapa hal yang membuat rekannya itu mengangguk paham. Selepas memberikan pemahaman singkat, ia dan Tae Shin telah tiba di depan stan tersebut.Tentu pemilik stan melihat pelanggan datang, matanya bersinar. Dengan cepat ia memulai mode bisnis layaknya pedagang biasanya."Selamat datang, Tuan dan Tuan terhormat. Stan milik saya ini hanya menjual ini saja, si

  • Legend Of Kong Lao   Bab 18 - Bayangan Misterius

    Kong Lao merasakan tatapan dari perempuan di depannya, ia mengerut. Kemudian matanya berkilat sebentar dan tepat saat melihat perempuan tersebut berbalik dan pergi. Dirinya memejamkan matanya kembali.***Ring ketiga, Lin Dong dan Sun Nan saling berbenturan terus-menerus. Ring yang semula utuh dan bagus. Kini berantakan penuh akan lubang di mana-mana.Tak lama kemudian, keduanya terpisah dan berlutut satu kaki. Mereka terengah-engah dan saling memandang satu sama lain. Ekspresi keduanya penuh akan semangat, tetapi tekanan dalam tubuh membuat mereka harus menyerah."Sepertinya kita sudah berada di ambang batas.""Ya!" Lin Dong menjawab sambil mengangguk, apa yang dikatakan Sun Nan benar. Dirinya sudah mencapai batas yang sama dengan lawannya itu."Bagaimana kalau kita akhiri dengan satu serangan?" Sun Nan memberikan saran terbaik. Ia ingin melihat seberapa jauh jarak antar dirinya dengan lawan di depan.Lin Dong sama sekali tidak menolak, ia mengalirkan qi ke dalam lengannya tersebut.

  • Legend Of Kong Lao   Bab 17 - Pertarungan Tangan Kosong

    Ring kedua....Debu bertebaran, perlahan-lahan mulai menghilang. Terlihat seluruh medan dalam ring tersebut benar-benar kacau.Can Jian berdiri di tengah ring. Nafasnya menderu penuh kelelahan, pakaian yang ia kenakan compang-camping. Tatapannya sendiri tegas fokus ke arah depan.Garis pandang lelaki itu sendiri ialah sosok lawan yang tengah berlutut satu kaki. Kedua tangan memegang pedang. Pakaian sendiri sudah hilang hanya bagian bawah yang masih utuh.Ru Lan menatap ke arah Can Jian, ia benar-benar tidak menyangka dengan kekuatan yang dikeluarkan lelaki itu sebelumnya. Serangan begitu ganas, seakan-akan mencabik dirinya.“Beruntung aku memiliki waktu untuk mengatasi serangan itu. Jika tidak, kemungkinan besar aku sudah berada di alam lain.” Ru Lan tersenyum tak berdaya.“Sepertinya ini batasanku.” Ru Lan dalam sekejap jatuh ke lantai. Ia terbaring pingsan di tempat, kemudian wasit mendekat dan mengecek keadaannya itu.“Pemenang Ring kedua ialah Can Jian!”Mendengar suara wasit, are

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status