Sementara itu, di tempat pengungsian yang ada di pinggir Hutan Kematian...Di dalam sebuah tenda yang cukup besar yang berada di tempat paling dekat dengan hutan, nampak Ratu Song Yue yang tengah berjalan mondar-mandir. Dari raut wajahnya, nampak sekali kegelisahan tengah melanda hatinya. Sesekali dia menghela napas seolah ingin membuang rasa gelisah itu. Namun tetap saja itu tidak bisa. Wajah cantiknya tidak bisa membohongi perasaannya saat itu."Kemana mereka semua? Ini sudah dua hari semenjak mereka pergi memata-matai kepergian Xia Qing Yue...Apa yang terjadi pada mereka?" batin wanita itu.Tiba-tiba telinganya menangkap suara langkah kaki dari arah luar tenda. Langkah kaki itu berhenti didepan pintu masuk tenda yang sedikit terbuka. Song Yue pun segera duduk dan berusaha menenangkan perasaanya. Meski sebenarnya dirinya merasa khawatir akan keselamatan para tetua nya, sebisa mungkin dia berusaha untuk menyembunyikan perasaan itu dihadapan orang lain."Boleh aku masuk?" terdengar su
Rantai Ungu Raksasa itu kembali menghujam dengan keras kearah benteng Kerajaan Yoe yang kabarnya sangat kuat dan kokoh karena tercipta dari batu terkuat yang ada di dalam retakan tersebut.DUUMM! DUMM!Hantaman kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Karena amarah Bara Sena yang tiba-tiba meluap setelah mendengar kisah hidup Kakek Hong yang menyedihkan membuat kekuatan Rantai Ungu itu meningkat hingga berkali-kali lipat.Hal itu tentu saja membuat daya hantamnya menjadi luar biasa dahsyat. Benteng yang kokoh itupun jebol setelah dihantam dengan beberapa kali serangan. Banyak prajurti binatang Iblis Sapi yang tewas oleh serangan tersebut. Para Punggawa segera berkumpul dan membantu pertahanan benteng yang sudah jebol dengan membentuk formasi perisai tenaga dalam gabungan.Semua pun langsung menyalurkan kekuatan mereka pada satu sisi hingga tercipta perisai berbentuk bulat. Melihat hal itu, Hu Shi Yun pun tidak tinggal diam. Dia langsung melompat kearah depan lalu merubah wujudnya men
Raja Yoe menghentakkan kaki kanan nya ke tanah lalu disusul kaki yang sebelah kirinya. Setelah dia menghentakkan kedua kakinya, aura kuning pun menyeruak dari dalam tubuhnya. Aura kuning itu menyebar bagaikan kabut dengan aroma belerang yang sangat menyengat. Bara Sena masih penasaran, apa kegunaan dari aroma belerang tersebut.Sejak awal kedatangan Raja Yoe, kabut tipis berwarna kuning dengan aroma belerang yang menyengat itu semakin merebak memenuhi jurang tersebut. Untuk saat ini, pemuda itu masih belum merasakan apapun atau dampak dari aroma belerang tersebut. Tapi, cepat atau lambat, kabut itu akan sangat mengganggunya.Woorrrr!!!Suara keras terdengar saat dari dalam tubuh Raja Yoe merebak satu gelombang dahsyat yang memancarkan aroma belerang yang sangat pekat. Saat itulah Bara Sena baru mulai merasakan hawa panas yang luar biasa. Hawa panas itu menyelimuti tubuhnya yang tengah menghilang dari pandangan menggunakan Jurus Hantu Menari.
Kobaran api yang tercipta dari ledakan dahsyat itu membakar jurang raksasa tersebut sehingga membuatnya seperti jurang neraka. Sapi raksasa hasil dari penggabungan inti Jiwa para Punggawa itu pun hancur setelah menerima serangan bola api raksasa milik Bara Sena yang tercipta dari kekuatan para prajurit Kerajaan Yoe.Bara Sena sendiri tak pernah mengira bola api yang dia ciptakan dari kekuatan jiwa para prajurit itu sangatlah kuat hingga mampu menghancurkan lawan yang tercipta dari penggabungan inti jiwa."Luar biasa..." gumamnya.Raja Yoe yang sudah beberapa saat tidak sadarkan diri, akhirnya dia bangkit kembali. Wajahnya hancur oleh serangan Cahaya Pemusnah Kegelapan milik Bara Sena (warisan dari Ratu Azalea). Hancurnya wajah Raja Yoe justru membuatnya menjadi semakin terlihat mengerikan.Bara yang menyadari adanya pergerakan pun menoleh kearah makhluk tersebut."Akhirnya kau bangun juga. Lihatlah, aku telah menghukum semua orangmu
Bara Sena menyeringai melihat Raja Yoe yang terkejut dengan wujud Iblis Tanduk Api miliknya. Nampak makhluk berkepala sapi itu ternganga saat dirinya hendak melepaskan salah satu dari sembilan bola api yang ada di belakang tubuhnya."Kau terkejut melihat diriku yang bisa berubah menjadi Iblis? Sayangnya, terlambat bagimu untuk menghentikan diriku...Sesama iblis harusnya tahu apa yang harus dilakukan bukan?" ucap Bara Sena.Raja Yoe menyilangkan kedua lengan raksasa nya itu didepan dada seolah siap menghadapi serangan dari salah satu bola api milik Bara Sena. "Aku tidak tahu bagaimana kau bisa memiliki kekuatan itu. Saat ini, aku ingin tahu, apakah kekuatan yang kau miliki itu benar-benar milik dia...Atau, kau hanya sekedar menirunya..." sahut Raja Yoe dengan tatapan tajam.Saat itu juga, kedua lengan raksasa miliknya menyala merah. Setelah melihat beberapa kali kekuatan asli milik Raja Yoe, Bara Sena sebenarnya baru menyadari ada kesamaan k
Bara Sena dan satu sosok yang menyerupai Iblis Tanduk Api itu pun saling beradu tinju dengan kekuatan mereka yang sama-sama memiliki kekuatan Api.Dar!Kedua tinju mereka pun saling bentrok di udara. Gelombang merah merebak setelah keduanya saling beradu tinju. Sosok tersebut menyeringai menampakkan gigi-gigi tajamnya lalu melipat gandakan kekuatannya dalam waktu sekejap membuat Bara Sena sontak saja langsung terpental ke belakang.Sosok itu melanjutkan serangan dengan langsung melesat menyusul tubuh sang pemuda. Dengan cepat Bara menggunakan kekuatan angin miliknya untuk mendorong tubuhnya dari belakang. Sosok berjubah hitam itu pun terkejut melihat Bara yang tiba-tiba berhenti dan langsung melayangkan tinju kearahnya. Dengan cepat si sosok tersebut menghindari serangan. Akan tetapi, serangan yang sebenarnya dari Bara Sena adalah kekuatan angin yang dia himpun di kaki sebelah kanannya. Begitu sosok tersebut berhasil menghindari serangan tin
Mowo Jagat menatap tajam kearah Bara Sena yang masih berdiam diri setelah mendengar desakan pria tersebut. Melihat dari raut wajahnya jelas dia tidak sabar menunggu apa jawaban dari Bara."Kau nampak ragu-ragu. Baiklah, aku akan memberimu waktu sepuluh hitungan jari. Jika kau masih saja diam, itu artinya kau menolak tawaranku. Dan aku tak akan segan-segan lagi untuk membunuhmu saat ini juga!" ancam Mowo Jagat.Bara Sena tersenyum sinis mendengar ancaman yang baginya tak sekedar seorang yang membuang ludah.."Kau bicara seolah-olah bisa dengan mudah membunuh diriku? Kau salah besar Mowo Jagat!" sahut nya membuat Mowo Jagat melotot dan geram."Apa artinya ini sebuah tolakan!?" tanyanya dengan wajah yang mulai terlihat bengis. Bara pun berkacak pinggang sambil tersenyum sinis."Kau tak perlu bertanya pun seharusnya sudah tahu jawabannya. Siapa yang sudi menjadi budakmu!? Aku hanya memanfaatkan momen tadi untuk menyembuhkan diri dan bert
Tinju Bara Sena menghujam tepat di punggung Mowo Jagat hingga membuat pria tersebut terpental menghantam keras dan menabrak reruntuhan batu yang ada didepannya.Duarrr!!!Ledakan keras ditambah suara bergemuruh kembali terdengar di jurang tersebut. Tinju Bara Sena bergetar hebat setelah melepas pukulan dahsyat itu ke punggung lawan. Bara berusaha mengendalikan kekuatan yang masih menghentak-hentak di dalam tinjunya tersebut."Aku yakin dia tak bisa bertahan menerima pukulan ini..." batin Bara Sena.Tebing yang ada di hadapannya yang memang sudah hancur dan sebelumnya mengubur dirinya kini menjadi kuburan bagi Mowo Jagat. Dengan napas yang terengah-engah Bara Sena berdiri sambil menatap kearah tumpukan batu yang ada di hadapannya. Serangan yang baru saja dia lancarkan adalah serangan penggabungan 4 kekuatan yang berbeda. Yaitu kekuatan Iblis Es dengan Iblis Tanduk Api, dan Kekuatan Dewa Cahaya dengan kekuatan Dewa Angin.Menggabu