Dalam keadaan terluka parah, Ling masih saja terus menguatkan diri untuk kembali bangkit, seolah tidak pernah merasakan sakit pada tubuhnya.Saat ini dirinya berniat untuk kembali melanjutkan pertarungan, tentu saja tidak menggunakan kekuatan Manggala melainkan dengan kemampuannya sendiri.Pedang yang selama ini terus ia simpan dalam waktu yang cukup lama, pada akhirnya harus ia gunakan dalam pertarungan melawan pria itu, berharap jika ia dapat memberikan serangan yang cukup berarti.“Dengan ini, aku akan mengakhirinya..!!” teriak pemuda itu.Mendengar hal tersebut, En Jio hanya dapat bereaksi dengan menelan ludah, karena tidak menyangka jika muridnya itu akan melanjutkan pertarungan kembali meski dalam keadaan terluka parah.Tentu saja dia tidak sependapat dengan pemuda itu, akan tetapi karena tidak memiliki banyak pilihan ia terpaksa menuruti kemauan pemuda tersebut meski taruhannya adalah kematian.Pada awalnya ia sempat berenca untuk melarikan diri setelah memberikan pertolongan k
Saat ini Heng Juesha serta rombongannya kembali melanjutkan perjalanan setelah selesai mengisi perut mereka dengan kenyang. “Arkk..!!” mereka bersendawa.Waktu silih berganti, hingga pada akhirnya mereka melihat jika kota Xi an sudah berada di depan mata, sehingga membuat mereka tidak ingin membuang waktu dengan mempercepat langkah kaki mereka.Rasa antusias mereka terhadap kota itu sangat besar, terlebih lagi Yu Lian yang belum pernah kesana sama sekali dan beberapa anggotanya yang lain juga merasakan hal sama dengan pria itu.Berbeda dengan Heng Juesha yang sudah pernah ke tempa itu beberapa kali, akan tetapi itu sudah sangat lama, ya, pada saat dirinya masih muda.“Luar biasa, aku belum pernah melihat kota sebesar ini..!!’ ujar Yu Lian dengan rasa kagumnya.Melihat sikap pria itu, Heng Juesha lalu memberikan reaksi dengan menggelengkan kepala satu kali, sebelum berkata, “Tenangkan dirimu!” ujar Heng Juesha, “Kau akan menarik perhatian orang-orang jika kau terus melakukannya.”Deng
Saat ini pria itu sedang memastikan jika dirinya tidak akan terluka oleh serangan Ling barusan, sehingga ia memutuskan untuk mengambil jarak cukup jauh dari pemuda itu.Namun keputusannya itu tidak bertahan cukup lama, ketika Ling kembali bergerak dengan cepat sembari melancarkan serangan dengan jurusnya tersebut.Dengan serangan ini rupanya membuat pria itu sempat berdecak satu kali sebelum akhirnya berkata, “Aku tidak menyangka, di usia mu yang masih sangat muda, kau bisa melakukan hal itu-“ ucapnya, “Ini sangat menarik.”Mendengar hal tersebut Ling tidak memberikan reaksi apapun, melainkan terus menyerang pria itun dengan sekuat tenaga.Dia ingin menjawabnya, tetapi tidak ia lakukan pada saat itu dan lebih memilih untuk tidak terpancing oleh kata-kata pria tersebut.Ling terus melakukan serangan dengan jurus tersebut, sementara pria itu terus menangkis serangan itu menggunakan pedang tulang miliknya.“Jika aku boleh memberi saran, dengan gerakan ini, sampai kapanpun kau tidak akan
“Serang Mereka..!!”Pria misterius itu memerintahkan seluruh anggotanya untuk menyerang kelompok Heng Juesha yang sudah terlanjur berpencar.Hal itu memaksa mereka untuk berhadapan dengan musuh yang tidak sebanding jumlahnya, ya, dari satu orang dari mereka harus melawan paling sedikit sepuluh lawan dalam waktu bersamaan.Dengan keadaan ini, Heng Juesha sempat merasa panik karena ia tahu dengan pasti kemampuan anggotanya yang lain, selain Yu Lian itu sendiri.“Sial, mereka tidak akan mampu..!!”Rasa hawatir Heng Juesha terlihat dengan jelas oleh pria misterius itu, dimana hal tersebut membuat ia tertawa dengan lantang.Tentu saja dia saat ini merasa unggul dari Heng Juesha, akan tetapi semua itu tidak akan bertahan dengan lama, ketika pada saatnya ia harus menerima kenyataan pahit atas tindakaanya tersebut.“Jangan mengabaikan ku..!!”“Rasakan ini!”Sontak ia langsung melancarkan serangan, ketika melihat sikap Heng Juesha yang seolah tidak perduli dengan keberadaan dirinya itu.Namu
Kepulan debu membumbung cukup tinggi dari bekas Ling mendarat, ketika mendapat tendangan dari pria itu, bahkan membuatnya tidak terlihat karena debu yang menutupi tubuhnya.Namun pada saat yang hampir sama En Jio mendengar ucapan dari mulut pemuda itu, tetapi ada yang berbeda. Dari nada suaranya, ia tahu jika saat ini Manggala sedang mengambil alih tubuh pemuda tersebut.Namun pria itu bahkan seolah tidak perduli dengan perkataan Ling barusan, seakan dia sudah tahu jika Manggala akan keluar untuk bertukar posisi ketika Ling tidak sadarkan diri.“Akhirnya kau keluar juga!” ucap pria itu sembari melesat kearah Ling saat ini, “Tunjukkan kemampuanmu..!!”Dari arah berlawanan, Ling dengan kesadaran Manggala hanya tersenyum tipis ketika melihat sosok Roh Suci mendekat kearahnya.Sementara itu, ia masih terlihat memulihkan diri, dengan kemampuan Manggala yang cukup spesial. Ya, saat ini dia mampu memperbaiki tubuh Ling yang terluka parah.Berbeda dari sebelumnya, Manggala yang sudah berada c
“Kau..!”Pria itu hanya dapat berkata satu kali, sebelum akhirnya ia tumbang hanya dengan satu kali pukulan tepat mengenai perutnya.Semua anggota pria itu langsung berhenti menyerang kelompok Hen Juesha ketika melihat ketua mereka telah tumbang. Mereka panik lalu berusaha untuk melarikan diri.Mereka bahkan tidak perduli dengan rekannya yang sudah jatuh pingsan lebih dulu dan meninggalkan semuanya termasuk ketua mereka.“Mau pergi kemana kalian..?!” ucapnya, “Sial, para pecundang itu akan menerima balasannya nanti.”Kelompok Heng Juesha ingin menghentikan langkah orang - orang itu, akan tetapi hal tersebut tidak mereka lakukan setelah mendapat reaksi dari Heng Juesha yang menggelengkan kepala beberapa kali.“Selamatkan diri kalian-“ ucap salah satu dari orang-orang itu, “Mereka bukan tandingan kita.”Teriakkan orang-orang itu terdengar cukup jelas dari kejauhan, lalu pada akhirnya menghilang di kejauhan tepat berada di balik bangunan rumah-rumah yang berada di kota Xi an. “Ampuni a
Di sisi lain, tampak seseorang sedang berlari ketakutan, nafasnya mulai tersengal karena sudah tidak sanggup untuk melarikan diri dari kejaran orang yang berada tepat di belakangnya.“Ampuni aku!” ucap pria itu.Dia baru saja lepas dari maut, ketika aksinya untuk merampas harta benda kelompok Heng Juesha gagal, karena salah dalam memilih lawan.Namun belum lama ia berhasil melarikan diri, dia kembali mendapat pengejaran dari seseorang yang tidak dia kenal.Namun dari lambang yang berada di bagian tangan pria tersebut, dia mengenalinya, ya, pria itu adalah anggota Mata Elang.Pada akhirnya dia terjatuh kerena kehabisan nafas, lalu berusaha untuk mendapat ampunan dari pria tersebut, “Apa yang kau inginkan?”Pria dengan tubuh tinggi besar itu tidak menjawab, melainkan menatap pria yang berada di hadapannya secara dingin.Tangannya bergerak dengan cepat untuk mencabut pedang yang berada di samping pinggangnya.Sing.Lalu dengan cepat pula ia menghunus pedang tersebut tepat kearah leher pr
Saat ini En Jio mengangkat alisnya, sebelum pada akhirnya dia dapat bernafas dengan lega.“Apa yang kau maksud dengan syarat?” En Jio menanyakan hal tersebut.Pria itu mendekat kearah mereka berdua lalu tersenyum tipis. Dia berkata, “Untuk saat ini, dia tidak akan mampu untuk menerima tehnik tulang dariku!” ujarnya, “Jika memaksa untuk mempelajarinya, maka dia akan mati dengan sendirinya.”Ya, En Jio mengerti maksud dari perkataan pria itu, dia tahu jika tehnik itu terlalu tinggi, sehingga akan sangat sulit untuk di pelajari.Bagi dirinya yang sudah berpengalaman dalam mengolah tenaga dalam, tentu saja dia tahu jika mempelajari suatu jurus akan membutuhkan waktu yang lama.Meski Ling merupakan seorang anak yang sangat jenius dalam mempelajari suatu jurus, akan tetapi untuk mendapatkan tehnik tulang dari pria itu tidaklah semudah mempelajari sebuah jurus.“Lalu bagaimana, apa yang harus dia lakukan?” tanya En Jio memastikan.Mendengar pertanyaan En Jio barusan, membuat pria itu sempat