Dibawah langit malam yang bertabur jutaan bintang dengan di temani rembulan yang bersinar terang, terlihat seorang pemuda berusia 12 tahun tengah mengayunkan pedangnya dengan semangat. Peluh keringat membasahi setiap inci tubuhnya yang di penuhi dengan otot, nafasnya yang memburu tidak menjadi penghalang bagi sang pemuda untuk melakukan gerakan demi gerakan dengan menggunakan pedang.
Setelah beberapa saat berlatih, pemuda itu menghentikan ayunannya. "Sampai kapan kau akan terus disana? Apa sebegitu kagumnya kau kepadaku." Tanpa menoleh, pemuda itu berbicara dengan nada dingin.
"Kau memang pantas di sebut sebagian jenius, walaupun tingkat kultivasi mu menurun, tetapi semua indera mu masih begitu tajam."
"Tidak perlu berbasa basi, apa yang kau lakukan disini?"
"Hanya kebetulan lewat dan tidak sengaja melihat mu tengah berlatih. Aku ingin mengetahui sampai dimana perkembangan mantan jenius Klan Wang yang sempat di bangga-banggakan."
Mendengar hal itu sang pemuda menghela nafas panjang, dia membalikan badan dan mendapati seorang gadis berparas cantik tengah tersenyum sinis kearahnya, terlihat jelas jika sorot matanya memandang rendah kepadanya.
Sesaat pandangan keduanya bertemu dan suasana mendadak hening, namun keheningan itu tidak berlangsung lama saat sang gadis tiba-tiba menarik pedangnya dan bergerak cepat kearah sang pemuda dengan mengayunkan pedang.
"Apa yang kau lakukan Wang Yue!"
"Ingin menguji sampai dimana batas kemampuanmu Wang Yibo."
Pemuda bernama Wang Yibo itu mengumpat pelan sebelum kembali menarik pedangnya, dia menahan dan menangkis setiap serangan yang datang.
Suara logam yang beradu terus terdengar, memecah keheningan malam. Selama beberapa saat keduanya bertukar serangan sebelum Wang Yue mulai serius dan mendominasi pertarungan, tanpa kesulitan Wang Yue mengalahkan Wang Yibo hanya dalam waktu singkat.
Ujung pedang Wang Yue berhenti tepat di leher Wang Yibo, membuat sang pemuda seketika menahan nafas.
Wang Yue tersenyum mengejek sebelum menarik kembali pedangnya, "Benar-benar memalukan, bagaimana bisa setelah 5 tahun tidak ada perkembangan sedikitpun."
Wang Yibo merapatkan gigi, kedua tangannya mengepal dan tatapannya menjadi dingin. Terlihat jelas jika Wang Yibo ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkan niatnya karena menyadari posisi Wang Yue di dalam Klan Wang begitu tinggi walaupun Wang Yibo merupakan putra Patriark generasi sekarang.
"Satu tahun lagi turnamen antar lima klan akan di selenggarakan. Walaupun tidak berharap banyak, tetapi ku harap kau tidak mempermalukan nama Klan Wang." Wang Yue tersenyum sinis sebelum melangkah pergi, meninggalkan Wang Yibo yang masih berada di tempatnya dan tidak bergeming sedikitpun.
Setelah kepergian Wang Yue, Wang Yibo menundukkan kepala dengan kedua tangan yang masih mengepal.
Saat ini emosi sungguh menyelimuti hati Wang Yibo, pemuda itu berteriak memecah keheningan malam, mengutuk pada langit yang membuatnya berakhir menjadi seperti sekarang.
Wang Yibo kemudian melampiaskan semua amarahnya dengan menghancurkan semua benda yang berada di sekitarnya, ledakan demi ledakan terjadi hingga membuat tempat tersebut porak-poranda. Setelah puas melampiaskan amarahnya, Wang Yibo melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut.
Selang beberapa saat kemudian, Wang Yibo tiba di sebuah danau dimana tempat tersebut berada di belakang markas Klan Wang.
Caci maki yang selama beberapa tahun terakhir Wang Yibo dapatkan membuat dia benar-benar merasa jika dirinya hanyalah sebuah sampah yang tidak berguna, bahkan Ayahnya sendiri tidak memperdulikan keberadaanya terutama di saat-saat terpuruknya.
Ingatan Wang Yibo sekilas mengingat kembali saat dirinya berusia 7 tahun, dimana saat itu dia menunjukan bakat kultivasi yang sangat tinggi untuk anak seusianya, segala kebutuhan sumberdaya di sediakan oleh klan sehingga Wang Yibo merasa berada di atas angin.
Baik para anggota maupun tetua klan memanggilnya sebagai Patriark muda, bahkan Ayahnya memberikan kasih sayang lebih.
Ayah Wang Yibo sering memuji dan menjadikan Wang Yibo sebagai putra kebanggaannya, setidaknya semua itu berjalan dengan lancar sampai suatu waktu tingkat kultivasi Wang Yibo mengalami kemunduran.
Klan Wang yang mengetahui hal itu melakukan segala macam cara untuk menyelamatkan kondisi Wang Yibo, tidak terhitung berapa banyak sumberdaya yang dikeluarkan oleh Klan untuk membantu kondisi Wang Yibo namun semua itu berakhir sia-sia.
Secara perlahan posisi Wang Yibo mulai runtu, para tetua yang semula memihak kepadanya mulai meninggalkan Wang Yibo dan menganggapnya sebagai sampah yang tak berguna.
Wang Yibo yang merasa tidak terima dengan semua itu berusaha berlatih lebih keras tetapi semuanya berakhir sia-sia, lima tahun sudah Wang Yibo berlatih, berharap dia mendapatkan kembali tingkat kultivasi-nya, namun sekeras apapun Wang Yibo berlatih tingkat kultivasi-nya tidak kembali dan justru semakin menurun.
Malam itu Wang Yibo menghabiskan waktunya di pinggir danau, menatap permukaan air yang jernih akibat terkena pantulan sinar rembulan serta berhiaskan bunga teratai yang bermekaran.
Tanpa terasa waktu terus berjalan dan matahari mulai memancarkan sinarnya. Namun walaupun demikian Wang Yibo masih belum bergeming dari tempatnya, tatapannya begitu kosong dengan kedua mata yang sembab akibat terlalu lama menangis.
Para anggota klan yang melihat keberadaan Wang Yibo hanya tersenyum sinis dengan sesekali melemparkan hinaan dan cemoohan kepada Wang Yibo.
"Siapa sangka putra Patriark yang dianggap sebagai jenius yang lahir seribu tahun sekali berakhir menjadi sampah Klan yang tidak berguna."
"Aku yakin Patriark Wang tidak menganggapnya sebagai putra lagi."
"Andaikan dia bukan berasal dari keluarga utama dan putra Patriark Wang, sudah sejak lama dia di buang dari klan."
Wang Yibo yang mendengar semua itu hanya bisa diam dengan mengigit bibir bagian bawahnya, tanpa terasa air matanya kembali menetes dan isak tangis mulai terdengar.
Ketika hinaan dan cemoohan semakin menjadi, seorang gadis kecil berparas cantik berjalan mendekat dengan kedua tangan mengepal, tanpa mengatakan sepatah katapun gadis itu menghajar semua anggota Klan yang terus mencemooh Wang Yibo.
"Berani kalian mengatakan hal itu lagi, ku pastikan semua tulang kalian patah." gadis kecil itu melotot, membuat anggota klan ketakutan sebelum melangkah pergi.
Setelahnya gadis itu mendekati Wang Yibo, "Yibo-gege, jangan terlalu di pikirkan apa kata mereka. Bagiku Yibo-gege adalah yang terbaik, sampai kapanpun Linlin akan berada di sisi Yibo-gege."
Mendengar hal itu Wang Yibo menghentikan tangisannya, dia menoleh dan mendapati seorang gadis kecil berparas cantik dengan rambut panjang berwarna hitam legam serta memiliki bola mata berwarna merah darah layaknya sebuah batu ruby.
Senyum hangat yang tercetak jelas di wajah cantiknya, membuat perasaan Wang Yibo menghangat, tanpa mengatakan sepatah katapun Wang Yibo memeluk erat tubuh Wang Linlin yang merupakan adik kecilnya dan satu-satunya orang yang masih peduli dengannya.
Walaupun Wang Linlin masih berusia 7 tahun tetapi dia memiliki kecerdasan yang luar biasa. Bisa dibilang Wang Linlin adalah jenius langka yang bahkan melebihi Wang Yibo, selain karena memiliki tubuh khusus bernama Tubuh Dewi Ilahi, Wang Linlin juga memiliki satu dari 100 Deva Eyes bernama Mata Dewi Ilusi. Sehingga membuat Wang Linlin menjadi salah satu jenius dari Klan Wang selain Wang Yue yang telah menggantikan posisi Wang Yibo.
Dengan keberadaan Wang Linlin jugalah yang membuat posisi Ayahnya tak tergoyahkan dan masih menduduki posisi Patriark sampai saat ini.
"Linlin, terimakasih untuk semuanya. Gege berjanji akan melindungi mu bahkan jika harus mengorbankan nyawa Gege sendiri." Wang Yibo tersebut tulus.
"Linlin sayang Yibo-gege!"
Selama beberapa hari berikutnya, Wang Yibo terus berlatih, berharap dengan demikian dia bisa mendapatkan kembali tingkat kultivasi-nya meskipun sang pemuda mengetahui jika semua usahanya itu sia-sia. Dalam dunia kultivator, terdapat beberapa tingkat kultivasi, dimulai dari yang paling dasar yaitu Martial Qi. Seseorang yang berhasil menyerap Qi alam dan menyimpannya di dalam tubuh maka orang tersebut akan resmi menjadi seorang kultivator. Martial Qi terbagi menjadi 12 tingkat, namun tidak semua kultivator berhasil mencapai tingkat tersebut, karena selain membutuhkan sumberdaya juga tergantung pada bakat kultivator itu sendiri. Kebanyakan kultivator akan berhenti di tingkat enam, sedangkan mereka yang cukup jenius bisa mencapai tingkat sembilan, dan hanya mereka yang benar-benar jenius bisa mencapai puncak dari alam tersebut yaitu Martial Qi 12. Ketika seorang kultivator telah mencapai Martial Qi enam, sembilan ataupun dua belas, mereka akan memasuki tingkat selanjutnya yaitu Martial
Wang Yibo menoleh ke asal suara, mendapati seorang pria yang terlihat berusia pertengahan 20 tahun dengan kulit yang menyerupai cahaya bulan, tubuh langsing dan kaki jenjang yang memancar kecantikan dalam balutan jubah berwarna merah. Jika bukan karena tonjolan pada lehernya serta aura wibawa yang terpancar, Wang Yibo akan mengira pria itu adalah seorang perempuan. "Siapa kau?" "Namaku Long Jian, kau bisa memanggilku Senior Long." Salah satu alis Wang Yibo terangkat, "Anda mengetakan jika diriku belum mati? Lalu dimana aku sekarang?" "Kau bisa menyebutnya sebagai Heaven Realm, yang jelas tempat ini bukan alam fana ataupun alam baka." Wang Yibo memiringkan kepalanya, ragu dengan penjelasan Long Jian. Menyadari hal itu Long Jian batuk pelan sebelum menjelaskan secara sederhana jika saat ini Wang Yibo sedang berada di Heaven Realm yang berada di dalam cincinnya. "Ini peninggalan Ibumu untukmu, dia berharap dengan semua ini kau bisa mencapai puncak kekuatan." "Heaven Realm yang be
Belasan petinggi Klan Wang bergegas menghampiri danau terbengkalai yang berada dibelakang markas klan saat mendapat kabar dari Wang Baihua jika Wang Yibo berusaha untuk mengakhiri hidupnya sendiri.Wang Linlin yang bersama mereka terlihat sedang menangis, sedangkan pria gagah yang tidak lain adalah Ayah dari Wang Linlin dan Wang Yibo tampak tidak menunjukkan ekspresi apapun.Setibanya di danau yang dimaksud mereka semua mendapati Wang Yibo tengah berbaring ditepi danau seraya memandang langit sore yang mulai menggelap dengan matahari berada di garis cakrawala.Melihat Wang Yibo dalam keadaan baik-baik saja membuat Wang Baihua mematung, keringat dingin membasahi tubuhnya. Sejauh yang bisa dia ingat, Wang Yibo sudah kehilangan nyawa, Wang Baihua tidak mengetahui bagaimana Wang Yibo bisa bertahan dari luka separah itu.Khawatir jika Wang Yibo akan melaporkan perbuatannya, Wang Baihua memutar otak cepat. Namun sebelum sepatah kata keluar dari mulutnya, Wang Yun sudah lebih dulu melakukann
Perubahan Wang Yibo mulai dirasakan oleh seluruh anggota Klan Wang, semula banyak yang meragukan perubahan tersebut, sehingga tidak sedikit yang ingin melihatnya dengan mata kepala sendiri.Alhasil mereka berakhir dengan beberapa tulangnya patah, bahkan ada satu kejadian yang membuat salah satu anggota hampir kehilangan nyawa.Wang Yun yang juga merasakan perubahan pada putranya hanya bisa menghela nafas, dia sadar jika apa yang dilakukan oleh Wang Yibo semata-mata hanya untuk membalas dendam atas perlakukan yang dulu sempat dirinya alami.Wang Yun tidak menyalakan Wang Yibo, dia bahkan merasa menjadi Ayah yang buruk bagi putra sulungnya tersebut, karena tidak pernah ada disisinya disaat-saat terpuruk.Wang Yibo disisi lain tidak terlalu mengambil pusing para anggota klan yang mulai menganggapnya gila, selagi tidak ada yang menggangunya sang pemuda tidak akan memulai keributan atau mencari perkara.Setiap harinya Wang Yibo terus berlatih meningkatkan kultivasi, hanya saja peningkatan
Sudah beberapa hari sejak Wang Yibo diperintahkan untuk menarik pedang oleh Long Jian, akan tetapi jangankan menariknya, menyentuhnya saja Wang Yibo masih belum bisa. Hal itu dikarenakan pedang tersebut dilindungi oleh naga petir giok yang setiap harinya bertambah kuat.Namun walaupun demikian Wang Yibo tidak mengeluh sedikitpun, sang pemuda justru semakin giat berlatih untuk menyelesaikan tugas tersebut.Dengan segenap kemampuannya, Wang Yibo terus bertarung dengan naga petir giok.Qi dalam jumlah besar berkumpul di kedua tangan Wang Yibo diikuti dengan melakukan beberapa gerakan hingga menciptakan energi cakar dan energi pukul."Seni Naga - Cakar Naga-! Pukulan Naga."Menanggapi hal tersebut naga petir giok menyemburkan kilatan petir yang dikombinasikan dengan aliran air, sehingga saat kedua kekuatan beradu, terjadi ledakan yang mengguncang udara, membuat Wang Yibo terpukul mundur beberapa meter.Wang Yibo merapatkan gigi, dia kembali mempersempit jarak dan bertukar serangan secara
Salah satu yang penasaran dengan kabar tentang Wang Yibo yang mendapatkan kembali tingkat kultivasi-nya adalah Wang Yue, jenius Klan Wang yang sempat menggeser posisi Wang Yibo.Karena alasan itulah Wang Yue memutuskan untuk membuktikannya secara langsung dengan cara menantang Wang Yibo, sang pemuda yang tidak merasa keberatan menyambutnya dengan baik, dia juga ingin membalas kekalahannya yang begitu memalukan di masa lalu.Kurang dari lima menit sejak pertarungan antara Wang Yue dan Wang Yibo, sang pemuda berhasil menang dengan telak. Andaikan saat itu tidak ada yang melerainya, mungkin Wang Yue akan meregang nyawa atau setidaknya cacat permanen.Sejak saat itu sikap Wang Yue menjadi berubah, setiap kali bertemu dengan Wang Yibo dia akan menundukkan kepala."Aku sudah selesai...." Wang Yibo bangkit dari duduknya, menoleh kearah Wang Yun, "Apa aku boleh pergi lebih dulu Ayah? Hari ini aku tidak berselera menyantap hidangan penutup."Wang Yun hanya tersenyum tipis seraya mengangguk pel
Pada dasarnya Wang Yibo adalah jenius pedang, sehingga bukan sesuatu yang sulit untuknya menguasai ilmu pedang hanya dalam waktu singkat.Wang Yibo berhasil menguasai semua tarian dari Tarian Naga Langit hanya dalam waktu beberapa hari saja, tidak hanya itu kemampuannya bahkan jauh lebih baik dari yang Long Jian duga.Long Jian kemudian mengajarkan teknik dan ilmu pedang yang lebih rumit, akan tetapi Wang Yibo bisa menguasainya dalam kecepatan yang sulit di percaya. Bahkan salah satu ilmu pedang yang seharusnya hanya bisa di pelajari oleh jagoan Martial King, nyatanya Wang Yibo bisa menguasainya meskipun hasilnya tidak maksimal.Melihat bakat pedang Wang Yibo yang sangat mengerikan membuat senyum Long Jian bergetar. Meskipun memiliki Sword Spirit Body, seharusnya butuh waktu paling cepat belasan atau bahkan puluhan tahun untuk menguasainya."Aku mengetahui Yibo adalah seorang jenius, tapi tetap saja semua ini tidak masuk akal. Mungkinkah dia adalah anak dalam ramalan yang di katakan Ma
Tepat di keesokan harinya Wang Yibo menuju Hutan Obat, berniat mencari sejumlah tanaman obat. Setibanya di depan gerbang hutan, para penjaga segera memberi hormat mereka bahkan tidak berani melihat Wang Yibo secara langsung karena sudah mengetahui jika sang pemuda telah mendapatkan kembali kekuatannya.Para penjaga segera membuka gerbang, membiarkan Wang Yibo masuk kedalam hutan.Baru saja Wang Yibo masuk, pandangannya langsung tertuju kearah banyaknya tanaman obat yang tumbuh seperti rumput. "Tidak heran hutan ini sering diperebutkan, benar-benar ladang harta untuk menghasilkan kekayaan." Wang Yibo bergumam pelan seraya berdecak kagum.Wang Yibo mulai mengambil beberapa tanaman obat, menyimpannya kedalam Spirit Ring lalu masuk lebih dalam ke wilayah hutan.Ketika Wang Yibo tengah asik mengumpulkan tanaman obat, sang pemuda tiba-tiba merasakan nafsu membunuh yang memenuhi udara. Benar saja, dari balik semak-semak yang berada tidak jauh darinya seekor babi hutan berkekuatan Martial Qi