Seisi Stadium benar-benar di buat gempar saat melihat dua orang pendekar melakukan perubahan energi.
"Pertarungan dahsyat terjadi di babak utama, ini benar-benar berada di luar dugaan... "
"Pendekar muda itu juga menguasai perubahan energi, ini akan membuat pertarungan semakin menarik."
"Aku menyebutnya final yang kepagian, seorang jenius bela diri bertemu dengan pemuda yang penuh misteri."
"Aku yakin setelah Sayembara Pendekar Muda ini, pendekar muda itu akan sangat di kenal di dunia persilatan berkat bakat hebatnya. Bahkan, mungkin salah satu sekte besar akan merekrut dirinya."
Semua penonton mulai berkomentar dan memuji sosok Abinawa yang mampu melakukan perubahan energi. Selain itu, beberapa dari penonton mulai khawatir karena bertaruh besar atas nama Wikura.
Bahkan kursi di podium kehormatan, para Sage dan pendekar pilih tanding lainnya langsung berdiri
Abinawa sadar jika saat ini dirinya sudah terlalu menarik perhatian banyak pendekar yang menyaksikan berlangsungnya Sayembara Pendekar Muda.'Aku harus segera menyelesaikan ini, jika terus berlama-lama, maka akan semakin membuatku menjadi pusat perhatian.' Abinawa bergumam di dalam hatinya menyadari dia sudah terlalu menarik perhatian.Abinawa kembali menyuntikan tenaga dalam ke pedangnya. Dia melakukan kembali perubahan energi api dan menarik perhatian banyak pendekar yang ada di dalam stadium."Jurus Naga Langit: Menusuk Sukma"Pedang Abinawa memancarkan kilau cahaya terang, hingga membentuk sebuah pedang energi api yang besar melesat ke arah Wikura. Di waktu bersamaan sosok Abinawa juga berpindah tempat dengan cepat.Bammmm!!!!Tepat setelah pedang energi api itu menghantam Wikura. Sosok Abinawa kembali membuat serangan lainnya menggunakan pedangnya.
Tetua Gayun tampak tidak terima atas luka yang di alami oleh Wikura. Dia merasa jika Abinawa sudah melawati batas dan perlu untuk di berikan pelajaran."Tetua, bukankah pihak penyelenggara tidak mempermasalahkan hal itu? Selama tidak membahayakan nyawa dan menghambat perkembangan ilmu kanuragan sesama peserta? Apa ini tidak terlalu berlebihan?" Waksa, salah seorang Tetua yang juga bertugas mengawal Wikura."Diam!!! Tahu apa kau Waksa, jika kita tidak mengambil tindakan tegas, maka nama Sekte Pedang Tunggal Ilahi akan di pertanyakan." Tangkas Gayun, masih dengan amarah dan emosi yang memuncak.Waksa yang mendengar pernyataan tegas dari Tetua Gayun, hanya bisa menundukkan kepala. Dia sadar tiasa gunanya membatah, karena Tetua Gayun sudah membulatkan keputusan untuk memberi pelajaran kepada Abinawa.Waksa tampak menarik nafas panjang, sebelum menghembuskan kembali secara berlahan, "Jika itu sudah menjadi keputusan bulat, maka aku akan ikut kepada keputusanmu Tetua."Tetua Gayun yang mend
Pernyataan dari Gayun benar-benar membuat semua yang berada di dalam kedai menggelengkan kepalanya, banyak dari mereka sulit percaya jika pernyataan itu keluar dari mulut Tetua Gayun yang berasal dari Sekte Pedang Tunggal Ilahi.Gayun dengan cepat menyadari kekeliruan dari pernyataannya itu. Namun, dia jelas menolak untuk di salahkan."Ini semua karena tipu muslihatmu rubah kecil. Sehingga aku membuat pernyataan seperti itu." Tuding Gayun kepada Abinawa, sembari berharap dapat mengembalikan nama baik Sekte Pedang Tunggal Ilahi di mata Dunia persilatan atau dia akan menerima ganjaran setimpal atas tindakan, serta pernyataannya itu.Abinawa yang sadar akan maksud dari Gayun, tentu langsung dengan cepat mengambil tindakan."Jangan berkilah dan berusaha menyalahkan orang lain. Hanya pengecut yang bersembunyi di balik kedustaan." Lontar Abinawa dengan keras dan membuat seisi kedai, bahkan mereka yang di luar kedai dapat mendengar pernyataannya dengan jelas.Semua orang yang mendengar perny
"Senior, ini tidak seperti yang kau lihat. Aku hanya sedang membela diri dan harkat martabat Sekte Pedang Tunggal Ilahi." Gayun memberi pembelaan atas tindakannya kali ini."Aku sudah mengetahui semua, jadi tidak perlu ada pembelaan. Silahkan pergi dari hadapanku dan jangan lupa ganti rugi semua kerusakan Kedai ini. Aku akan menyelesaikan semuanya secara pribadi dengan Ketua Sekte Pedang Tunggal Ilahi beberapa purnama ke depan... "Tubuh Gayun bergetar dan berkeringat dingin. Dia sudah dapat membayangkan bagaimana kemarahan dari Ketua nantinya."Senior, aku benar-benar hilang kendali. Aku mohon kekacauan saat ini tidak sampai terdengar sampai ke Sekte Pedang Tunggal Ilahi." Gayun memohon dan memelas.Sentika hanya tersenyum tipis, sembari mengibaskan tangannya mengusir Gayun dari hadapannya.Gayun hanya bisa menghembuskan nafas berlahan, sembari berjalan meninggalkan kedai. Namun, sebelum itu dia sudah membayar ganti rugi atas semua kerusakan yang dia sebabkan. Dia bersumpah akan memb
Sayembara Pendekar Muda sudah memasuki babak Final dan hanya menyisakan 10 orang peserta terbaik. 10 orang pendekar ini akan di kirim ke dalam dunia kecil untuk menjalani babak final. Hanya 4 orang tercepat yang berhasil keluar dari dunia kecillah yang akan melangkah ke babak semi final. "Baiklah, sebelum di mulainya babak final, aku akan menjelaskan aturan-aturan yang ada di babak final, sedikit berbeda dari babak utama. Karena kali ini kalian akan di kirim ke dunia kecil dan melakukan perjalanan sedikit panjang di dalam sana. Hanya empat orang tercepat yang berhasil keluar dari dunia kecil berhak melaju ke babak final. Dan, tidak lupa aku berpesan untuk selalu berharap karena ada banyak bahaya yang menunggu kalian di dalam sana. Masing-masing dari kalian akan di bekali batu kehidupan, jika kalian sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan menemukan jalan keluar, kalian bisa mengaktifkan batu kehidupan untuk membawa kalian keluar dari dunia kecil dengan konsekuensi kalian diskualif
*Puncak Gunung Tanpa Batas"Manusia? Sudah lama sekali tidak ada manusia yang berani masuk ke wilaya Gunung Tanpa Batas ... " "Benar Ketua, apalagi manusia ini memiliki kemampuan ilmu kanuragan yang cukup tinggi. Hal itu bisa di lihat dari luka yang di terima oleh Badran." "Manusia yang memiliki ilmu kanuragan? Mampu melukai Badran dan berusia muda? Ketua, apa mungkin dia adalah pemuda yang akan mengambil pusaka titipan dari pendekar amor putih?" Kata pria berjanggut putih dan memiliki punggung seperti kura-kura.Mendengar hal itu, Asta yang menjadi ketua dari Siluman di Gunung Tanpa Batas itu menjadi diam dan membisu untuk beberapa saat. Dia jelas mengingat tentang wasiat dari pendekar yang pernah menyelamatkan mereka dari kehancuran."Aku tahu, tapi apa kau yakin penasehat Wanda, jika pemuda itu yang di maksud oleh pendekar amor putih?" Asta balik bertanya kepada penasehatnya itu. Terasa sangat berat bagi dirinya untuk melepas pusaka titipan itu."Ketua, anda tidak bermaksud untuk
Merasa tidak menemukan apapun, Abinawa akhirnya memilih untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut esok hari.Dia mulai merasakan tubuhnya lelah dan membutuhkan istirahat setelah melewati banyak rintangan.Waktu berjalan dengan sangat cepat, hujan sudah berhenti dan mentari sudah kembali bertugas menyinari muka bumi. Rintik air sisa hujan semalaman jadi sebuah keindahan yang di ciptakan oleh alam secara alami.Sinar mentari pagi membangunkan Abinawa dari tidur nyenyaknya. Dia kembali di buat takjub saat ruangan gua itu tampak begitu terang oleh sinar mentari yang menelisik masuk melalui celah-celah dinding gua yang seperti secara sengaja di buat untuk membuat sinar mentari mampu masuk ke dalam gua."Luar biasa, gua ini seperti di desain dengan sedemikian rupa dan memerlukan pemikiran matang, serta penuh perhitungan." Abinawa semakin di buat takjub dengan gua itu.Abinawa pada akhirnya memilih untuk berkeliling, dia kembali di buat takjub saat menemukan dinding gua yang di penuhi oleh u
'Aku menciptakan tempat ini dengan semua sisa kemampuan dan kekuatan yang aku miliki demi menjaga semua jurus dan teknik, serta olah kanuragan yang ku miliki, agar tidak di salah gunakan demi ambisi menjadi penguasa.Aku awalnya ingin mengubur semua kitab-kitab dan kemampuan bela diriku bersama dengan ragaku, akan tetapi pertemuanku dengan seorang pendekar sepuh membuatku membatalkan hal itu dan menyimpan semuanya di tempat ini, sampai pewaris sesungguhnya datang dan menemukan tempat ini yang ku beri nama Dimensi Alam Sukma.'Abinawa termenung untuk beberapa saat, mencoba memahami isi dari teks tersebut."Mungkinkah takdir yang membawaku kemari? Dan, apa mungkin akulah pewaris yang di katakan dalam lontar ini?" Merasa tidak menemukan jawaban, Abinawa memilih untuk menggeledah pondok itu lebih jauh sembari berharap akan menemukan petunjuk lainnya."Tempat ini benar-benar di penuhi dengan banyak kitab-kitab kanuragan, serta berbagai macam teknik bertarung. Sebenarnya seberapa kuat soso