Hari yang ditunggu-tunggu oleh Lie Wei akhirnya tiba juga. Setelah dua tahun lamanya berlatih di dalam perguruan, seluruh murid Perguruan Matahari dan Rembulan dibebaskan dari latihan untuk seharian penuh menjelajahi keindahan pegunungan di sekitar perguruan.
Wu Long yang tidak memiliki teman di perguruan ini selain Shun Ming memutuskan untuk berdiam di dalam perguruan saja. Shun Ming sedang ikut ayahnya ke Kota Mentari yang berada tidak jauh dari Desa Rembulan sehingga untuk pertama kalinya sejak berada di Perguruan Matahari dan Rembulan, Wu Long merasa kesepian. Biasanya Shun Ming selalu mengunjunginya untuk memberinya semangat.Lie Wei dan komplotannya mulai menjalankan aksinya dengan mengunjungi Wu Long, tapi mereka tidak bisa melakukan apapun selama Wu Long berada di dalam perguruan, karena peraturan Perguruan Matahari dan Rembulan sangat ketat. Siapapun yang melakukan kekerasan, intimidasi, dan penyiksaan terhadap murid lainnya di dalam perguruan maka hukumannya akan langsung dipulangkan dan dikeluarkan dari Perguruan Matahari dan Rembulan untuk selama-lamanya.Lie Wei dan Wu Long juga menempati paviliun yang berbeda, sehingga dia tidak bisa menemui Wu Long setelah selesai latihan. Murid perguruan dilarang keluar dari paviliun tempat mereka menginap setelah selesai latihan.Saat inilah yang paling ditunggu-tunggu Lie Wei untuk menyingkirkan Wu Long dari Perguruan Matahari dan Rembulan untuk selama-lamanya."Wu Long!" sapa Lie Wei dengan ramah sambil tersenyum saat melihat pemuda ini sedang duduk sendirian di teras rumah latihan.Tentu saja Wu Long memandang dengan wajah bingung dan heran mendengar sapaan dari Lie Wei. Pemuda ini selalu memandang sinis kepadanya saat latihan dan saat Shun Ming mengunjunginya ... sekarang dia bersikap ramah? Ada rasa curiga dalam hatinya."Ada perlu apa?" tanya Wu Long sambil tetap waspada."Aku ingin minta maaf karena telah bersikap kasar terhadapmu saat pertama kali masuk Perguruan Matahari dan Rembulan. Aku ingin memperbaikinya dan mengajakmu menikmati indahnya alam pegunungan di sekitar perguruan," ujar Lie Wei.Wu Long masih memandang curiga terhadap Lie Wei dan kawanannya ini, tapi mereka semua tersenyum padanya dan terlihat tulus, membuat kewaspadaan Wu Long hilang dan setuju mengikuti mereka. Kesepian yang melandanya selama berada di dalam perguruan juga menjadi alasannya untuk mengikuti Lie Wei.
Dia tidak menyadari kalau Lie Wei sedang menjebaknya.
"Kamu benar-benar bodoh, Gembel! Apa kamu tidak tahu kalau seluruh murid perguruan dilarang pergi ke atas pegunungan ini karena adanya kabut tebal yang sebentar lagi akan menutupi seluruh pegunungan ini? Mereka semua akhirnya pergi ke Kota Mentari mengikuti para senior perguruan. Itulah bodohnya dirimu yang kerjanya menyendiri!"
Sifat asli Lie Wei kembali muncul saat mereka berada di atas pegunungan. Wu Long berada di dataran yang tinggi tapi di belakangnya adalah jurang yang dalam. Dari kejauhan dia melihat adanya kabut tebal dan awan hitam yang sebentar lagi menutupi pegunungan ini.
"Kalau begitu, aku pulang saja!" kata Wu Long mencoba melewati hadangan Lie Wei dan kawanannya."Tidak semudah itu, Gembel bus*k! Kau telah mempermalukanku selama dua tahun penuh di Perguruan Matahari dan Rembulan! Kau harus membayarnya hari ini!" seru Lie Wei sambil menghadang jalan Wu Long."Minggir!" teriak Wu Long tanpa rasa takut.Bugh!Sebuah pukulan telak dilancarkan Lie Wei saat Wu Long berusaha melewati dirinya."Kamu tidak akan kembali lagi ke dalam Perguruan Matahari dan Rembulan, Gembel! Shun Ming adalah temanku dan selamanya akan menjadi temanku, bukan kau yang miskin tidak berguna!"Wu Long menyeka sedikit darah dari bibirnya. "Jadi itu alasanmu memukuliku dan ingin melenyapkanku hari ini? Hanya demi gadis yang tidak mampu kamu miliki?"Bugh!Pukulan bertubi-tubi mengenai tubuh Wu Long yang membutnya terjatuh dan hampir mendekati tepian jurang."Berlutut minta ampun padaku dan pergi selamanya dari Perguruan Matahari dan Rembulan maka nyawamu akan kuampuni!" seru Lie Wei yang berdiri gagah di atas Wu Long yang babak belur."Tidak akan! Aku akan tetap bertahan di Perguruan Matahari dan Rembulan! Orangtuaku telah mengorbankan segalanya untukku! Aku harus menjadi pendekar tangguh agar bisa membantu mereka!"
Wu Long tetap tidak menyerah dan menatap Lie Wei dengan tatapan tajam menantang, membuat anak bangsawan ini marah besar.'Kalau begitu, matilah!" seru Lie Wei yang menendang keras tubuh Wu Long hingga terjatuh ke dalam jurang yang dalam. Kemarahan Lie Wei membuatnya tidak peduli lagi dengan nyawa Wu Long. baginya, kematian Wu Long akan membuatnya semakin dekat dengan Shun Ming.AAARRRGGGH!Hanya terdengar teriakan Wu Long saat terjatuh, kemudian suasana kembali sunyi seolah tidak ada kejadian.Lie Wei berlalu tanpa ada penyesalan sedikitpun diiringi kawanannya yang diancam untuk tutup mulut kalau tidak ingin celaka.*****
Tubuh Wu Long menghantam ranting pohon yang tumbuh di tepian tebing jurang kemudian terhempas lagi dari satu ranting pohon ke ranting pohon lainnya hingga dia tidak sadarkan diri.
Begitu matanya mulai bisa terbuka, tubuhnya terbaring di atas batu berwarna hijau mengkilap. Dilihat dari kondisi sekelilingnya, dia berada di dalam sebuah goa yang cukup besar.
"Aku ada di mana ya?" batin Wu Long penuh tanda tanya. Seingatnya, tubuhnya terhempas jatuh ke dalam jurang oleh perbuatan para Samanera yang membencinya terutama Lie Wei. "Apa aku sudah mati?"
Desa Rembulan, yang dulunya muram akibat kehancuran oleh Phoenix Iblis, kini bersinar kembali berkat bantuan dari Perguruan Matahari dan Rembulan. Hari ini, desa yang biasanya sepi itu dipenuhi keceriaan dan tawa penduduknya.Di sudut-sudut desa, aroma masakan menggoda tercium dari dapur-dapur rumah. Para ibu sibuk menyiapkan berbagai hidangan lezat, wajah mereka berseri-seri saat mencicipi masakan. Anak-anak berlarian riang, tertawa lepas, sementara para pria menghias jalanan dengan lentera warna-warni, menciptakan suasana meriah yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Keramaian ini bukan tanpa alasan. Para pendekar dari Benua Andalas dan Benua Empat Elemen berdatangan, memenuhi desa untuk menghadiri pernikahan Pendekar Naga Putih, yang juga dikenal sebagai Pendekar Seruling Bambu Putih, serta Pendekar Pedang Matahari dan Rembulan. Wu Long, yang kini menjadi sosok ternama di Benua Andalas, menarik perhatian banyak praktisi bela diri yang ingin menyaksikan hari bahagianya.Di tengah ke
Dalam sekejap, transformasi Wu Long pun terjadi. Tubuhnya bergetar hebat, seolah tersambar energi purba yang mengalir deras dalam nadinya. Kulitnya mulai berubah, berkilauan putih keperakan yang memantulkan cahaya bulan, dan sisik-sisik halus muncul di lengannya. Dengan raungan yang menggelegar, Wu Long berubah menjadi Naga Putih, makhluk legendaris yang pernah hanya ada dalam dongeng. Di udara, bayang-bayang tubuh raksasa itu menyapu langit, menantang nasib dengan aura keagungan yang mempesona.Tak jauh dari sana, Phoenix Iblis—makhluk dengan tubuh berselimut api hitam dan mata menyala merah—menyaksikan perubahan itu dengan tatapan penuh amarah. Suara sayapnya mengibas keras, mengirimkan gelombang panas yang menyambar, seolah menolak kehadiran Naga Putih yang kini menaklukkan kegelapan malam. Tanpa ragu, kedua kekuatan kuno itu pun bertabrakan di angkasa.Pertempuran di antara awan mulai bergemuruh. Naga Putih menghembuskan semburan embun beku yang membeku segala yang disentuhnya, me
Malam itu, langit di atas Desa Phoenix Merah tampak pekat, seolah ditelan kegelapan. Angin menderu di antara pepohonan, menerbangkan debu dan dedaunan kering, membawa serta firasat buruk yang menggantung di udara. Para penjaga di menara dan gerbang utama menggenggam erat senjata mereka, merasakan sesuatu yang tak biasa. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa di balik bayangan pepohonan yang menjulang, puluhan sosok bergerak dalam keheningan, mata mereka penuh tekad dan tangan menggenggam senjata tajam. Pasukan Aliansi Pendekar Putih telah bersiap.Wu Long mengangkat tangannya perlahan, memberi isyarat. Bayangan-bayangan di sekitarnya segera berpencar. Tim pertama, yang dipimpin oleh lima pendekar terbaik dari Perguruan Pedang Patah, bergerak seperti bayangan malam. Nafas mereka nyaris tak terdengar, langkah kaki mereka menyatu dengan kegelapan. Dalam sekejap, seorang penjaga di menara sinyal api tersentak, matanya membelalak sebelum pedang melintasi tenggorokannya. Darah hangat mengalir
Malam itu, di Desa Rembulan, pusat pergerakan Aliansi Pendekar Putih, udara dipenuhi ketegangan yang membara. Angin malam berembus membawa aroma tanah basah dan asap dari obor-obor yang menyala di sepanjang jalan utama desa. Aula besar yang terbuat dari kayu jati tua bergetar oleh langkah-langkah tegas para pendekar dari keempat perguruan yang telah bersatu. Mereka duduk mengelilingi meja panjang yang penuh dengan peta, sketsa formasi, serta gulungan laporan dari mata-mata yang telah menyusup ke Desa Phoenix Merah. Wu Long berdiri tegap di tengah ruangan, sorot matanya tajam menelusuri wajah-wajah penuh tekad di sekelilingnya. Suaranya dalam dan tegas ketika ia berbicara, "Kita telah mengumpulkan kekuatan dari Perguruan Pedang Patah, Tapak Sakti, Cakar Tengkorak, dan Jari Sakti. Namun, menghadapi Phoenix Iblis Lie Wei bukanlah tugas mudah. Kita harus memiliki strategi yang matang." Shun Ming, seorang ahli taktik dari Perguruan Matahari dan Rembulan, menatap peta yang tergelar di meja
Wu Long, Shun Ming, dan Diao Chan duduk mengelilingi meja kayu di dalam pondok sederhana. Peta besar terbentang di atas meja, menampilkan lokasi perguruan-perguruan yang mereka rencanakan untuk direkrut dalam perlawanan melawan Phoenix Iblis Lie Wei.Langkah Pertama : Perguruan Pedang Patah di Kota Bintang"Perguruan Pedang Patah dikenal dengan teknik pedang mereka yang tak tertandingi," kata Shun Ming sambil menunjuk lokasi Kota Bintang di peta. "Namun, mereka terkenal menjaga netralitas dan jarang terlibat dalam konflik antar perguruan."Wu Long mengangguk. "Kita harus meyakinkan mereka bahwa ancaman Lie Wei tidak hanya terhadap beberapa perguruan, tetapi terhadap seluruh dunia persilatan."Diao Chan menambahkan, "Mungkin kita bisa menunjukkan bukti kekejaman Lie Wei di Desa Rembulan untuk menggugah hati mereka."Dengan rencana tersebut, ketiganya berangkat menuju Kota Bintang. Setibanya di sana, mereka disambut oleh suasana kota yang ramai, dengan para pedagang dan pendekar berlalu
Shun Ming menatap Wu Long dengan tatapan tajam, alisnya sedikit berkerut, seolah mencoba menebak siapa gadis cantik yang berdiri di samping kekasihnya. Udara di antara mereka terasa tegang, seakan waktu berhenti sejenak.Wu Long menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara pelan namun tegas, "Shun Ming, aku baru saja dari Desa Rembulan sebelum datang ke sini untuk menemuimu."Sebelum Shun Ming sempat merespons, gadis di samping Wu Long melangkah maju. Dengan senyum lembut namun mata yang penuh keyakinan, dia berkata, "Kak Shun Ming, aku sudah mengetahui hubungan kalian sebagai kekasih. Perkenalkan, aku adalah Diao Chan, kekasih Wu Long dari kehidupan sebelumnya di Dunia Atas Nirvana Surgawi, sebelum ia terlahir kembali ke dunia fana ini."Glek!Wu Long menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Kejujuran Diao Chan yang tiba-tiba membuatnya cemas, terutama karena mereka sangat membutuhkan bantuan Shun Ming. Dia melirik ke arah Shun Ming, mencoba membaca ekspresi di wajahnya ya