BAYANGAN DARAH SIREGAR

BAYANGAN DARAH SIREGAR

last updateLast Updated : 2025-08-15
By:  Kaeyaa AveryUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
12Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sinopsis: Rafiandra Siregar, anak dari keluarga konglomerat, terlahir dari rahim yang tak diakui. Hidup di desa dengan paman petani, ia membangun usahanya sendiri sejak umur lima tahun. Tak punya kemewahan, tak punya kasih ibu, tapi ia punya satu hal yang tak bisa direbut siapa pun—tekad. Dari anak ladang jadi pengusaha muda, dari pengasingan menuju panggung nasional. Tapi di balik namanya yang megah, tersembunyi luka besar dan rahasia kelam keluarganya. Ketika masa lalu datang mengguncang dan cinta mulai tumbuh dari ketidaksengajaan, Rafi harus memilih: tetap menjadi bayangan... atau berdiri di cahaya dan menuntut tempat yang semestinya jadi miliknya

View More

Chapter 1

Bab 1 - Anak yang Terlupakan

Rafiandra Siregar.

Nama itu terdengar megah. Nama yang seharusnya membuka pintu kemewahan dan kehormatan. Keluarga Siregar dikenal sebagai penguasa dunia bisnis—perusahaan besar, gedung pencakar langit, dan deretan aset yang tak terhitung. Tapi bagi Rafi kecil, nama itu hanyalah cap sunyi. Sebuah luka yang dibungkus silsilah.

Di usianya yang baru lima tahun, Rafi tidak tidur di kamar luas berkasur empuk. Ia tidak dibangunkan oleh kecupan hangat seorang ibu. Ia tidak dipeluk oleh seorang ayah saat pulang ke rumah. Ia tinggal di rumah kayu sederhana di pinggiran desa. Tak ada listrik penuh, tak ada TV, tak ada mainan mahal. Yang ada hanya suara jangkrik, aroma tanah basah, dan senyuman orang-orang yang mencintainya bukan karena darah.

Paman Damar dan Bibi Nira. Mereka bukan orang tua kandungnya, bahkan tak punya hubungan darah. Tapi mereka merawat Rafi dengan sepenuh hati. Lalu ada Simbo—perempuan tua yang dulu bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Siregar. Simbo yang kini jadi ibu sejatinya, yang sejak lahir tak pernah meninggalkannya.

Setiap pagi, Simbo akan duduk di tepi ranjang, membelai rambut Rafi yang acak-acakan.

"Bangun, Nak. Hari ini ladangnya banyak panen. Ayo bantu Paman, ya."

Rafi mengangguk. Matanya masih mengantuk, tapi tubuhnya langsung bergerak. Sudah jadi kebiasaannya bangun sebelum matahari muncul. Di usia lima tahun, ia sudah terbiasa mencabut rumput, menyiram tanaman, dan memanggul keranjang panen yang lebih besar dari tubuhnya.

"Kalau kamu capek, berarti kamu belum cukup kuat," kata Paman Damar setiap melihat Rafi terhuyung.

Ucapan itu bukan ejekan. Itu pelajaran. Damar tahu, hidup tak akan adil pada anak ini. Dunia bahkan menolak keberadaan Rafi sejak lahir. Maka, ia membentuk bocah itu dengan keras—tapi diam-diam, dengan cinta.

Malam-malam, saat semua tidur, Damar sering duduk di beranda, menatap langit.

"Maafkan Paman harus keras, Nak... Tapi kamu akan jadi orang besar. Dunia akan tunduk padamu."

---

Hari pertama masuk SD adalah luka pertama yang disaksikan langsung Rafi.

Ia datang sendiri, mengenakan seragam lusuh dan sepatu bolong. Anak-anak menatapnya aneh. Beberapa terkikik.

"Eh, bajunya kusut, kayak belum disetrika."

"Sepatunya robek tuh, kayak dari tempat sampah."

"Dia anak tani ya? Hahaha."

Rafi hanya menunduk. Duduk di bangku paling pojok. Tapi matanya tak lepas dari papan tulis. Ia mendengar. Ia mengingat. Tapi ia tak membalas. Dalam hati, ia hanya berbisik:

Suatu hari, kalian akan berhenti menertawakanku.

Dan memang, di kelas, Rafi selalu yang paling cepat memahami pelajaran. Tak pernah lupa PR, selalu jadi yang pertama maju ke depan. Ia pendiam, tapi gurunya tahu, anak ini menyimpan bara.

---

Setiap pulang sekolah, Rafi langsung ke ladang. Kalau tidak, ia berlatih bela diri bersama Paman Damar. Tamparan angin dan rasa lelah adalah temannya. Tubuh kecilnya mulai mengeras. Pukulannya makin bertenaga.

"Kamu harus bisa jaga diri. Dunia nggak akan selalu adil," kata Damar. "Kamu bukan anak biasa. Suatu hari kamu akan naik tinggi. Tapi kamu harus kuat dulu."

Rafi belum sepenuhnya mengerti. Tapi dia percaya pada pamannya. Dan itu cukup.

---

Ada satu rumah yang selalu membuat Rafi menatap lama—rumah besar di ujung jalan. Gerbang besi, tembok tinggi, kamera di sudut-sudut. Mobil-mobil mewah keluar masuk.

“Simbo, itu rumah siapa?”

Simbo menarik tangannya.

"Jangan ke sana. Itu bukan tempatmu."

"Tapi nama mereka sama kayak aku, kan? Siregar?"

Simbo tersenyum. Senyum yang menyakitkan.

"Nanti kamu akan mengerti."

Rafi belajar menyimpan pertanyaannya dalam-dalam.

---

Tahun demi tahun berlalu. Rafi menjadi juara kelas. Ia menang lomba cerdas cermat tingkat desa. Anak-anak yang dulu mencemooh, kini diam. Ada yang mulai menghormati. Ada pula yang diam-diam iri.

Tapi Rafi tak peduli. Ia pulang, menenteng piala kecil dari plastik, dan memeluk Simbo.

"Lihat, Simbo! Aku menang!"

Air mata Simbo jatuh. Ia memeluk Rafi erat.

"Simbo bangga... Kamu anak hebat."

Malamnya, Paman Damar memberi Rafi sebilah pisau tua bersarung kayu.

"Ini dulu milik Paman. Sekarang milikmu. Jaga baik-baik."

Di tangan Rafi, pisau itu terasa berat. Tapi dia tahu, itu bukan sekadar benda. Itu simbol. Bahwa ia tak lagi anak kecil biasa.

---

Beberapa bulan kemudian, kepala sekolah memanggilnya.

"Rafi, kamu dapat beasiswa penuh ke SMP Tunas Bangsa. Nilai dan prestasimu luar biasa. Selamat."

Kabar itu cepat sampai rumah. Simbo menangis, Bibi Nira memeluknya. Dan Paman Damar? Ia hanya berkata singkat:

"Ini baru awal. Jalanmu masih panjang."

Malam itu, Rafi duduk di beranda rumah. Memandang bintang.

Ia belum tahu siapa ibunya sebenarnya. Ia belum tahu kenapa ia dibuang. Ia belum tahu kenapa nama Siregar malah jadi tembok baginya.

Tapi satu hal ia tahu pasti:

Dia akan berdiri di puncak.

Dan dunia akan tahu siapa sebenarnya Rafiandra Siregar.

To be continued...

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
12 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status