Share

09. Pusaka Keramat

Author: Bebby
last update Last Updated: 2024-03-19 21:29:42

Tubuh Wu Long terbalut oleh semacam kain putih yang terbuat dari benang putih ulat sutra. Luka-luka di tubuhnya akibat tergores dan terhempas oleh batuan tebing jurang seakan hilang begitu saja.

"Siapa yang menolongku? Tidak mungkin aku bisa terbaring dengan tubuh dibalut kain putih kalau tidak ada yang menolongku. Tapi, siapa yang tinggal di dalam goa yang berada di dalam lereng tebing jurang?" pikir Wu Long. 

Belum hilang rasa herannya, tiba-tiba angin bertiup kencang disertai munculnya sosok makhluk yang sangat mengerikan baginya

"Na-Naga ...!" teriaknya saat melihat wujud naga putih raksasa berdiri tepat di hadapannya.

Wu Long hanya pasrah dengan nasibnya sekarang. "Lepas dari Lie Wei malahan ketemu naga ganas! Sial benar nasibku!" batinnya sambil tetap menutup matanya menunggu nasib.

Tapi, tidak ada yang terjadi seperti dugaannya, baik naga putih ini menyemburkan api maupun menelannya hidup-hidup seperti yang pernah didengarnya tentang keganasan naga.

"Kamu beruntung, Master Wu Long, ada aku yang tiba tepat waktu untuk menolongmu! Tubuhmu luka parah dan organ dalammu banyak yang hancur! Jiwamu tidak akan tertolong lagi kalau bukan karena ramuan jamur 1000 tahun yang tumbuh di lereng tebing jurang ini! Beruntung Master juga pernah mengajariku ilmu alkimia untuk meramu obat-obatan sehingga aku bisa mengobati Master!" ujar Naga Putih ini.

"Apa? Aku yang mengajarimu ilmu pengobatan? Tidak mungkin!" sahut Wu Long.

"Benar, Master! Kenapa Master bisa lupa? Seharusnya ingatan Master sudah kembali walaupun sempat hilang saat reinkarnasi!" ujar Naga Putih lagi, yang membuat Wu Long semakin bingung saja.

"Reinkarnasi? Lupa tentang apa? Aku semakin bingung dengan semua ini, Naga Putih! Siapa sebenarnya dirimu ini?" tanya Wu Long.

"Aku ini Naga Putih! Apa Master sudah lupa?" sahut Naga Putih yang lebih bingung lagi melihat kondisi Wu Long.

Wu Long mulai menyadari kalau naga putih ini tidak berbahaya. Bahkan naga putih ini merasa kenal terhadap dirinya. "Kenapa kamu terus memanggilku Master, Naga Putih? Apa kita pernah kenal sebelumnya?" tanyanya.

"Master benar-benar lupa dengan diri Master yang sebenarnya?" tanya Naga Putih. "Aku sudah mencari Master selama beberapa tahun belakangan ini sejak Master terjun ke dalam Sumur Kehidupan. Aku sudah curiga saat Master tidak muncul sama sekali di Nirvana Surgawi, bahkan aku yang menyatu dengan Master juga terpisah jauh saat Master menghilang!"

"Panggil aku Wu Long! Aku hanya anak petani miskin dari Desa Rembulan ... begitulah diriku!' kata Wu Long dengan pasrah. Dia tidak mengerti sama sekali dengan apa yang dibicarakan oleh Naga Putih.

"Tidak! Kamu bukan anak petani miskin dari Desa Rembulan tapi kamu lebih dari itu! Kamu adalah Wu Long, Immortal hebat dari Nirvana Surgawi!" ujar Naga Putih yang tidak menerima ucapan Wu Long.

Wu Long mulai tertarik dengan ucapan Naga Putih. Rasa takutnya terhadap makhluk ini sirna seketika berganti rasa penasaran. "Maksudmu?" tanyanya.

"Kamu ini Immortal Naga yang hebat di Dunia Atas Nirvana Surgawi! Master bisa berubah menjadi Naga Putih!" sahut Naga Putih yang masih berbentuk siluet seperti roh ini.

"Aku ini Immortal Naga hebat di kehidupan masa laluku?" tanya Wu Long kepada Roh Naga Putih.

"Benar ... Wu Long! Kita berdua merupakan rekan yang hebat dalam bertarung! Tidak semua Immortal di Nirvana Surgawi yang bisa berubah menjadi naga!" ujar Roh Naga Putih.

"Aku bisa menjadi Naga Putih?" tanya Wu Long yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan Roh Naga Putih ini. "Katamu tadi aku sebenarnya berada di Dunia Atas di sebuah negeri bernama Nirvana Surgawi?"

"Benar sekali, Wu Long! Hanya karena keangkuhan Raja Nirvana Surgawi, membuatmu dihukum mati dan terlahir menjadi sosok yang tidak berguna ini!" kata Roh Naga Putih dengan sikap yang meremehkan.

"Hei ... hati-hati kalau bicara, Roh Naga Putih! Kamu juga menghina diriku secara tidak langsung! Sekarang aku adalah Wu Long, pemuda yang tidak bisa apa-apa!" tegur Wu Long.

"Apa Master Wu Long sudah bisa mengingat masa lalu?" tanya Roh Naga Putih.

"Aku hanya ingat kehidupanku di keluarga petani miskin serta kesengsaraan saat berada di Perguruan Matahari dan Rembulan!" ujar Wu Long.

"Malang benar nasibmu, Master! Aku menemukan sebuah Seruling Bambu tapi berwarna putih di kedalaman jurang tak berdasar ini. Setahuku dahulu Master mengincar Pusaka Keramat ini saat berada di Nirvana Surgawi!" jelas Naga Putih.

"Aku? Mengejar Seruling Bambu Putih ini sampai ke Dunia Bawah?" tanya Wu Long. "Untuk apa?"

"Benar! Seingatku, Master pernah mengatakan kalau Seruling Bambu Putih ini bisa meningkatkan kekuatan Qi sampai berkali-kali lipat, tapi aku tidak tahu apa ada fungsinya di Dunia Fana ini!"

"Qi? Apa itu Qi? Aku hanya tahu tenaga dalam sin-kang bisa meningkatkan kemampuan tubuh sampai puluhan kali lebih hebat daripada tenaga luar yang biasa-biasa saja!" ujar Wu Long. Wajahnya masih menunjukkan kebingungan, apalagi dengan munculnya Naga Putih yang menceritakan masa lalunya di kehidupan sebelumnya.

"Qi adalah energi yang dibutuhkan oleh kultivator untuk berkultivasi meningkatkan kemampuan tubuhnya sampai batas tertentu atau tanpa batas. Qi merupakan energi dari alam semesta yang akan menjadi energi kuat dan penghancur apabila berhasil ditingkatkan oleh kultivator!"

Wu Long menyimak dengan serius ucapan Naga Putih. "Katamu tadi aku ini Immortal. Apa hubungannya dengan kultivator yang memerlukan Qi?" 

"Immortal adalah tingkatan kultivator bagi yang telah mencapai keabadian! Aku sama sekali tidak mempercayai penglihatanku kalau Master terlahir di tubuh yang sangat buruk ini!"

"Aku ingin mempercayai ceritamu, Roh Naga Putih tapi aku masih ragu ... apa semua ini nyata atau hanya mimpi belaka?" 

Roh Naga Putih masih saja tidak bisa menerima kondisi tubuh Wu Long yang sangat buruk baik bagi pendekar maupun bagi kultivator tapi dia masih berharap ada keajaiban.

"Apa fungsi Seruling Bambu Putih ini? Pasti ini semacam Pusaka Keramat Pendekar Terhebat yang ada di Dunia Bawah ini sehingga aku ingin mencarinya di kehidupanku yang lalu!" ujar Wu Long yang penasaran dengan benda di tangannya ini.

Apa fungsi Seruling Bambu Putih ini sebenarnya? Kenapa Immortal Wu Long saat itu sangat menginginkan pusaka keramat ini?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 9. Akhir Bahagia

    Desa Rembulan, yang dulunya muram akibat kehancuran oleh Phoenix Iblis, kini bersinar kembali berkat bantuan dari Perguruan Matahari dan Rembulan. Hari ini, desa yang biasanya sepi itu dipenuhi keceriaan dan tawa penduduknya.Di sudut-sudut desa, aroma masakan menggoda tercium dari dapur-dapur rumah. Para ibu sibuk menyiapkan berbagai hidangan lezat, wajah mereka berseri-seri saat mencicipi masakan. Anak-anak berlarian riang, tertawa lepas, sementara para pria menghias jalanan dengan lentera warna-warni, menciptakan suasana meriah yang belum pernah dirasakan sebelumnya.Keramaian ini bukan tanpa alasan. Para pendekar dari Benua Andalas dan Benua Empat Elemen berdatangan, memenuhi desa untuk menghadiri pernikahan Pendekar Naga Putih, yang juga dikenal sebagai Pendekar Seruling Bambu Putih, serta Pendekar Pedang Matahari dan Rembulan. Wu Long, yang kini menjadi sosok ternama di Benua Andalas, menarik perhatian banyak praktisi bela diri yang ingin menyaksikan hari bahagianya.Di tengah ke

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 8. Naga Putih vs Phoenix Iblis

    Dalam sekejap, transformasi Wu Long pun terjadi. Tubuhnya bergetar hebat, seolah tersambar energi purba yang mengalir deras dalam nadinya. Kulitnya mulai berubah, berkilauan putih keperakan yang memantulkan cahaya bulan, dan sisik-sisik halus muncul di lengannya. Dengan raungan yang menggelegar, Wu Long berubah menjadi Naga Putih, makhluk legendaris yang pernah hanya ada dalam dongeng. Di udara, bayang-bayang tubuh raksasa itu menyapu langit, menantang nasib dengan aura keagungan yang mempesona.Tak jauh dari sana, Phoenix Iblis—makhluk dengan tubuh berselimut api hitam dan mata menyala merah—menyaksikan perubahan itu dengan tatapan penuh amarah. Suara sayapnya mengibas keras, mengirimkan gelombang panas yang menyambar, seolah menolak kehadiran Naga Putih yang kini menaklukkan kegelapan malam. Tanpa ragu, kedua kekuatan kuno itu pun bertabrakan di angkasa.Pertempuran di antara awan mulai bergemuruh. Naga Putih menghembuskan semburan embun beku yang membeku segala yang disentuhnya, me

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 7. Menyerang Desa Phoenix Merah

    Malam itu, langit di atas Desa Phoenix Merah tampak pekat, seolah ditelan kegelapan. Angin menderu di antara pepohonan, menerbangkan debu dan dedaunan kering, membawa serta firasat buruk yang menggantung di udara. Para penjaga di menara dan gerbang utama menggenggam erat senjata mereka, merasakan sesuatu yang tak biasa. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa di balik bayangan pepohonan yang menjulang, puluhan sosok bergerak dalam keheningan, mata mereka penuh tekad dan tangan menggenggam senjata tajam. Pasukan Aliansi Pendekar Putih telah bersiap.Wu Long mengangkat tangannya perlahan, memberi isyarat. Bayangan-bayangan di sekitarnya segera berpencar. Tim pertama, yang dipimpin oleh lima pendekar terbaik dari Perguruan Pedang Patah, bergerak seperti bayangan malam. Nafas mereka nyaris tak terdengar, langkah kaki mereka menyatu dengan kegelapan. Dalam sekejap, seorang penjaga di menara sinyal api tersentak, matanya membelalak sebelum pedang melintasi tenggorokannya. Darah hangat mengalir

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 6. Mengatur Strategi

    Malam itu, di Desa Rembulan, pusat pergerakan Aliansi Pendekar Putih, udara dipenuhi ketegangan yang membara. Angin malam berembus membawa aroma tanah basah dan asap dari obor-obor yang menyala di sepanjang jalan utama desa. Aula besar yang terbuat dari kayu jati tua bergetar oleh langkah-langkah tegas para pendekar dari keempat perguruan yang telah bersatu. Mereka duduk mengelilingi meja panjang yang penuh dengan peta, sketsa formasi, serta gulungan laporan dari mata-mata yang telah menyusup ke Desa Phoenix Merah. Wu Long berdiri tegap di tengah ruangan, sorot matanya tajam menelusuri wajah-wajah penuh tekad di sekelilingnya. Suaranya dalam dan tegas ketika ia berbicara, "Kita telah mengumpulkan kekuatan dari Perguruan Pedang Patah, Tapak Sakti, Cakar Tengkorak, dan Jari Sakti. Namun, menghadapi Phoenix Iblis Lie Wei bukanlah tugas mudah. Kita harus memiliki strategi yang matang." Shun Ming, seorang ahli taktik dari Perguruan Matahari dan Rembulan, menatap peta yang tergelar di meja

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 5. Merekrut Empat Perguruan Besar

    Wu Long, Shun Ming, dan Diao Chan duduk mengelilingi meja kayu di dalam pondok sederhana. Peta besar terbentang di atas meja, menampilkan lokasi perguruan-perguruan yang mereka rencanakan untuk direkrut dalam perlawanan melawan Phoenix Iblis Lie Wei.Langkah Pertama : Perguruan Pedang Patah di Kota Bintang"Perguruan Pedang Patah dikenal dengan teknik pedang mereka yang tak tertandingi," kata Shun Ming sambil menunjuk lokasi Kota Bintang di peta. "Namun, mereka terkenal menjaga netralitas dan jarang terlibat dalam konflik antar perguruan."Wu Long mengangguk. "Kita harus meyakinkan mereka bahwa ancaman Lie Wei tidak hanya terhadap beberapa perguruan, tetapi terhadap seluruh dunia persilatan."Diao Chan menambahkan, "Mungkin kita bisa menunjukkan bukti kekejaman Lie Wei di Desa Rembulan untuk menggugah hati mereka."Dengan rencana tersebut, ketiganya berangkat menuju Kota Bintang. Setibanya di sana, mereka disambut oleh suasana kota yang ramai, dengan para pedagang dan pendekar berlalu

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Bab 4. Minta Bantuan

    Shun Ming menatap Wu Long dengan tatapan tajam, alisnya sedikit berkerut, seolah mencoba menebak siapa gadis cantik yang berdiri di samping kekasihnya. Udara di antara mereka terasa tegang, seakan waktu berhenti sejenak.Wu Long menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara pelan namun tegas, "Shun Ming, aku baru saja dari Desa Rembulan sebelum datang ke sini untuk menemuimu."Sebelum Shun Ming sempat merespons, gadis di samping Wu Long melangkah maju. Dengan senyum lembut namun mata yang penuh keyakinan, dia berkata, "Kak Shun Ming, aku sudah mengetahui hubungan kalian sebagai kekasih. Perkenalkan, aku adalah Diao Chan, kekasih Wu Long dari kehidupan sebelumnya di Dunia Atas Nirvana Surgawi, sebelum ia terlahir kembali ke dunia fana ini."Glek!Wu Long menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Kejujuran Diao Chan yang tiba-tiba membuatnya cemas, terutama karena mereka sangat membutuhkan bantuan Shun Ming. Dia melirik ke arah Shun Ming, mencoba membaca ekspresi di wajahnya ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status