Share

04. Perjamuan

Sementara itu, selepas senja, acara perjamuan akan segera dimulai.

Para tamu undangan mulai bersiap-siap untuk memasuki tempat yang telah ditentukan. Para kepala keluarga diiringi istri dan putra putrinya datang dengan pakaian kebesaran dari masing-masing keluarga.

Para pria berpenampilan segagah mungkin dan para gadis bersolek secantik-cantiknya agar terlihat paling menarik di antara semua yang hadir dalam acara tersebut.

Para tamu itu pun segera menata diri di tempat yang telah disediakan oleh penyelenggara. Mereka dilayani dengan sangat istimewa oleh para pelayan berseragam khusus dari Keluarga Guo tanpa terkecuali.

Para tuan muda berpakaian hanfu mewah duduk bersama di belakang meja untuk pria. Barisan meja para nona berada dalam jarak lima hasta dari hadapan meja para pria. Mereka saling tersenyum menampilkan keramahan masing-masing, meskipun ada juga yang bersikap dingin dan hanya menganggukkan kepala sebagai balasan jika ada yang menyapanya.

"Tuan Guo Jin beserta Nyonya memasuki tempat perjamuaan!" Suara lantang seorang pria yang ditunjuk untuk menjadi juru bicara membuat semua yang hadir pun segera menoleh ke arah  dua orang paling penting dalam di Keluarga Guo.

Guo Jin dan istrinya datang diiringi oleh empat orang pelayan wanita dengan mengenakan hanfu berbahan sifon berwarna kuning pucat sebagai seragam khusus.

Senyum cerah terkembang di bibir pasangan suami istri yang sudah memasuki usia lima puluh tahunan itu. Keduanya berjalan sembari menganggukkan kepalanya ke arah para tamu.

Guo Jin dan Huo Rong yang merupakan kakak kandung Huo Lin istri dari Shen Ming, berjalan menuju ke belakang sebuah meja yang terletak paling ujung menghadap barisan meja para tamu.

Guo Jin berdiri sambil mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi dan berbicara dengan suara lantang berwibawa untuk memulai acara perjamuan, "Selamat datang saya ucapkan kepada para Tuan dan Nyonya Besar semua! Selamat datang saya ucapkan juga kepada para Tuan Muda yang gagah rupawan, beserta para Nona yang cantik jelita! Terima kasih saya ucapkan kepada para tamu yang terhormat atas kehadirannya dalam acara perjamuan ini!"

Guo Jin pun tersenyum sumringah.

Para tamu berseru serentak seraya mengepalkan tangan mereka. "Terima kasih kembali, Tuan Rumah yang terhormat!" 

"Ya, ya, ya." Guo Jin terkekeh, menganggukkan kepala dan kemudian mengangkat cawan yang terbuat dari logam kuningan berbentuk lonceng.

Seorang pelayan wanita dengan sigap namun hati-hati segera menuangkan arak dari poci keramik berwarna biru muda hingga terisi hampir penuh. Guo Jin memegang cawan berisikan arak beras berkadar alkohol rendah dengan kedua telapak tangan dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Mari kita mulai acara perjamuan ini dengan bersulang bersama!" Guo Jin mengacungkan cawan arak kepada semua tamu yang masih berdiri kemudian meneguk hingga habis isi dari cawannya.

Para tamu pun melakukan hal yang sama, guna menghormati sang pemilik rumah. Mereka meminum arak dalam cawan masing-masing sampai tak tersisa sedikit pun. Guo Jin lalu berseru, "Mari! Saya persilahkan untuk kembali duduk, wahai para Tuan dan Nyonya semua!"

"Mari, mari!" ucap beberapa tamu.

Semua orang kembali duduk di tempat masing-masing.

"Silahkan Tuan-Tuan dan Nyonya sekalian untuk menikmati hidangan ala kadarnya ini, dan maafkanlah kami jika mungkin ada yang kurang berkenan atau sajian dari kami jauh dari kata layak," ujar Nyonya Huo Rong sembari tersenyum ramah.

"Terima kasih, Nyonya Guo. Semuanya sudah lebih dari cukup dan sangat istimewa bagi kami," sahut nyonya dari Keluarga Shi.

"Maaf, Tuan Guo. Jika boleh saya bertanya, ada gerangan apakah yang membuat Anda mengadakan acara perjamuan besar dan mewah ini?" tanya Xiao Jun, sang kepala Keluarga Xiao yang duduk bersebelahan dengan pria bernama Yu Shan.

"Benar, Kakak Guo. Terus terang saja, kami menjadi sedikit terkejut dengan undangan yang cukup mendadak ini," kata Shi Gao yang merupakan calon besan dari Yu Shan.

Sambil membelai jenggot panjangnya Guo Jin menjawab, "Oh itu."

Dia pun terkekeh. "Maafkanlah kami atas undangan yang sangat mendadak ini. Kami mengadakan perjamuan dengan mengundang Tuan beserta keluarganya untuk hadir di kediaman Guo sebagai ungkapan rasa syukur yang tak terhingga atas anugrah dari Dewa pada keluarga kami," jawabnya sambil mengelus jenggotnya.

"Anugrah dari Dewa? Anugrah apakah itu, wahai Kakak Guo?" Shi Gao bertanya pada sang kepala Keluarga Shi.

"Apakah itu berupa hadiah dari Yang Mulia Kaisar? Aku mendengar kabar angin, jika Han'er baru saja diangkat menjadi seorang jenderal. Apakah kabar itu benar, Kakak Guo?" tanya Xiao Jun lagi.

Guo Jin terdiam.

Hanya saja, itu tak lama.

Dia kembali tertawa kecil dan menjawab, "Benar sekali, Adik Xiao. Sepertinya, tak ada suatu hal yang tak luput dari pengawasanmu."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status