"Siapa yang bersikap arogan seperti itu? Sungguh mencari mati," ucap salah satu Tetua dari Klan Dao, Dao Zhan."Apa Kalian tidak memandang Sekte Pedang Suci?" sahut Tetua dari Sekte Pedang Suci, Ma Guan.Dao Zhan, Ma Guan, bersama dengan beberapa Tetua lain dari klan Dao dan Sekte Pedang Suci menerobos masuk aula pertemuan."Bencana, sungguh bencana, Bocah itu membawa bencana bagi klan Guku," batin Walikota Gu Tian.Walikota Gu Tian membayangkan kejadian terburuk yang akan menimpa klan Gu dan klan Jie."Jie Liang, siapa bocah itu? Tidak bisakah Kamu menyalahkan bocah tidak punya otak itu?" Walikota Gu Tian berkata kepada Jie Liang dengan telepati jiwa.Jie Liang tidak menghiraukan Walikota Gu Tian, memilih untuk memihak perkataan Liu Shin tidak peduli resiko yang akan Mereka hadapi."Jendral Kin ... Kita akan kembali. Aku akan menunggu niat baik Walikota Gu Tian. Satu bulan ke depan Jie Fei dan Gu Liayi akan menikah," ucap Gu Tian tidak mempedulikan klan Dao dan Sekte Pedang Suci."Bai
Walikota Gu Tian, beberapa Tetua klan Gu dan Jie Liang memikirkan cara bagaimana menghadapi klan Dao dan Sekte Pedang Suci. Bagaimanapun, persahabatan dan perjanjian antara klan Gu dengan klan Jie telah di bangun dalam waktu yang cukup lama, Mereka tidak dapat memutuskan begitu saja."Aku harus ke Paviliun Teratai untuk mendapatkan Peta," gumam Liu Shin.Liu Shin duduk di atas atap sebuah bangunan tinggi yang berada di wilayah kediaman Walikota Gu Tian.Tujuan Liu Shin memasuki sebuah Kota adalah untuk mendapatkan sebuah peta wilayah Kekaisaran. Dia sudah mengetahui dimana Dia bisa mendapatkan peta itu, yaitu di Paviliun Teratai.Paviliun Teratai merupakan tempat yang menyediakan berbagai macam kebutuhan sumberdaya bagi Para Pendekar mulai dari bahan obat, pil obat, pil kultivasi, kristal jiwa, senjata, teknik, jurus, kitab, dan berbagai jenis sumberdaya lainnya.Sebenarnya, bukan hanya Paviliun Teratai yang menjual berbagai macam kebutuhan bagi Para Pendekar, tetapi, tempat sumberday
"Maaf sudah mengganggu waktu Tuan yang berharga," ucap Liu Shin tersenyum masam.Kedua wanita cantik di samping Pria itu melekatkan dirinya semakin erat. Liu Shin hanya mengerutkan keningnya melihat hal senonoh yang baru pertama kali di lihat olehnya."Aku harap Kamu tidak mengecewakanku dengan barang berharga yang akan Kamu jual," balas Pria itu.Pria itu sampai di hadapan Liu Shin, mengelus-elus punggung kedua wanita muda nan cantik di sampingnya. Kedua wanita itu membalasnya dengan mengelus-elus dada bidang Pria itu."Tentu saja ... barang yang akan Aku jual merupakan barang berharga."Liu Shin menahan diri dengan kelakuan tiga pasangan senonoh di hadapannya, Dia hanya bisa mengumpat Mereka di dalam hatinya."Hoho ... Kamu terlihat ngiler dengan kemesraan Kita.""Ti ... tidak Tuan." Liu Shin tergagap.Dua wanita itu terus berlendotan manja dan mulai mencium pipi Pria yang berada di tengah Mereka, tanpa mempedulikan keberadaan Liu Shin. Pria itu membalas dengan memeluk Pinggang kedu
"Apa Tuan muda Liu tidak menyesali keputusanmu menjual kitab berharga seperti ini? dan kristal jiwa ini mungkin akan berharga sangat tinggi jika di lelang," ucap Wang Liem."Aku akan menjualnya. Berapa uang yang akan Aku dapatkan?""Tiga kitab berharga Tuan Liu, akan Kami hargai per kitab masing-masing 100 juta koin emas, sementara 10 buah kristal jiwa ini lebih baik untuk di lelang. Bagaimana menurut Tuan Muda?""Berapa? Apa Aku tidak salah dengar?" Liu Shin mengorek kupingnya tidak percaya dengan harga masing-masing kitab yang di jual olehnya."100 juta koin emas per kitab Tuan, sebenarnya harga ini di luar kemampuan Paviliun Teratai di Kota kecil ini. Aku akan menghubungi Paviliun pusat, kitab berharga ini tidak boleh jatuh ke tangan orang lain. Kami akan mengirimkannya untuk klan Wang."Liu Shin terhentak kaget, tidak menyangka harga kitab tingkatan terendah miliknya sangat tinggi."Apa Aku menjadi orang kaya baru? hehe," batin Liu Shin."Baiklah, Aku setuju," ucap Liu Shin."Ngom
"Tuan Muda bersabarlah, Dia tidak sesederhana itu. Dia mampu menahan tekanan aura mematikan yang Aku tujukan," sahut Pengawal yang sempat mengarahkan aura mematikan ke Liu Shin."3100" Seorang Pemuda mencoba menawarnya."3100, apa ada yang berani menawar lagi?""3500" Dao Zhan tidak mau kehilangan muka."3600" tawar Pemuda sebelumnya, menginginkan pil Api biru, tidak peduli dengan klan Dao."3800, tolong hargai Klan Dao Kami!" Dao Zhan kembali menawar."4000" Pemuda itu hanya tertunduk lesu, "Ini uang terakhirku, semoga Mereka tidak lagi menawar.""Bocah tengik darimana Dia? berani sekali menantang klan Dao," gumam Dao Zhan dengan satu lagi Pemuda yang membuatnya kesal."4500" Dao Zhan menaikkan tawaran."Sial, Aku harus kembali dengan tangan kosong," gumam Pemuda yang menginginkan pil api biru, "Pil itu sangat penting bagiku.""4600" Melihat Pemuda sebelumnya tidak menawar lagi, Liu Shin mengangkat tangannya, kembali menaikkan harga."Sialan itu ... Dia terus saja memprovokasi klan D
"Hanya masalah kecil, tidak perlu di pikirkan." balas Liu Shin kepada Chie Yu dan Chie Mi."Tuan muda ... Tuan tidak perlu membayar benda-benda yang Tuan dapatkan saat lelang." ucap Wang Liem setelah datang menemui Liu Shin, Chie Yu, dan Chie Mi di sebuah ruangan."Kenapa Aku tidak boleh membayar barang yang telah Aku tawar?""Anggap saja sebagai hadiah pertemuan Kita," balas Wang Liem."Tidak ... Aku tidak mau jika tidak membayarnya.""Tuan muda Liu, tolong ambil saja sebagai bentuk permintaan maaf atas sikap Wang Peng yang telah menyinggung Tuan," jawab Wang Liem."Tidak Paman Liem, Aku akan tetap membayarnya, tidak perlu terus menerus meminta maaf padaku."Setelah cukup alot Wang Liem menolak, Liu Shin tetap tidak mau mendapatkan barang berharga yang Dia dapatkan secara cuma-cuma. Dia membayarnya dengan uang hasil hasil lelang kristal jiwa miliknya.Uang Liu Shin kini cukup banyak berada di genggamannya. Dia memiliki 30 koin ungu atau setara dengan 300 juta koin emas dan 12 juta ko
"Pantas saja, Bocah itu sangat berani memprovokasi Sekte Pedang Suci dan klan Dao, Tuan Peng kesini mungkin juga karenanya," batin Walikota Gu Tian."Ayah, siapa Dia?" Gu Liayi berbisik duduk di samping Ayahnya. begitupun dengan Jie Fei yang berbisik menanyakan hal yang sama kepada Jie Liang.Jie Fei dan Gu Liayi lagi-lagi di buat kaget oleh Liu Shin setelah mendengar jawaban dari Ayah dan Paman Mereka, menjadi penasaran dengan siapa Liu Shin sebenarnya."Nak Liu, apa Kamu sudah mendapatkan peta?" tanya Walikota Gu Tian setelah Mereka semua kembali duduk."Sudah Walikota, Aku juga akan berpamitan.""Apa Kamu akan pergi sekarang Saudara Liu?" tanya Jie Fei."Ya Saudara Fei, bukankah Aku sudah mengatakannya saat dalam perjalanan ke sini? Aku sangat berterimakasih Kalian sudah sangat baik kepadaku."Jie Fei mengerutkan keningnya, "Sial ... Kamu belum memberikan hadiah kepadaku, kenapa cepat-cepat pergi," gumamnya menginginkan sebuah benda berharga yang di dapatkan Liu Shin saat lelang."
Liu Shin sendiri tidak mengetahui batas kemampuannya, Dia hanya merasa bahwa Dia mampu untuk menghadapi para Penguntit. Seorang Pendekar Raja Menengah dengan mudah Dia kalahkan."Bocah, Ka ... Kamu ..., berani sekali Kamu membunuh adikku," Salah satu dari orang berpenutup muka sangat geram dengan Liu Shin. Orang itu berada di tingkat Pendekar Raja tingkat tinggi."Maaf ... Aku tidak sengaja membunuhnya," balas Liu Shin tanpa rasa berdosa."Kamu hanya beruntung, Dia sedikit ceroboh menurunkan kekuatannya," sahut Tetua Dao Zhan.Tetua tidak menyangka Liu Shin dengan mudah membunuh salah satu orangnya."Oh, jadi memang benar Kamu Pak Tua," Liu Shin mulai yakin setelah mendengarkan suara milik Dao Zhan yang Dia kenali bahwa orang-orang berpenutup muka itu merupakan orang-orang dari klan Dao."Dao Ki ... habisi Dia!" perintah Tetua Dao Zhan kepada orang berpenutup muka lainnya, tidak menanggapi Liu Shin."Rasakan ini! Pedang Bumi bergetar." Dao Ki mulai menyerang ke arah Liu Shin."Jurus a