Kakek Tua dengan aura merah itu langsung menghunuskan Pedang Merahnya, tatapan matanya tak kalah tajam dengan pedangnya seperti kilatan yang akan membelah langit biru di pagi hari ini.
Zhao Ze Yun adalah nama Kakek Tua dengan aura merah itu, ia adalah Tetua pada Sekte Pedang Merah.*Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, dua sahabat sejati yang sejak kecil tumbuh dan berlatih bersama di Sekte Pedang Naga, Meskipun mereka berasal dari klan yang berbeda. Zhang Ji Ming berasal dari klan "Zhang" yang beraliran Pedang Putih, sementara Zhao Ze Yun berasal dari klan "Zhao" yang beraliran Pedang Merah. Kehadiran mereka telah mengangkat Sekte Pedang Naga menjadi kekuatan dominan di dunia persilatan di Negeri Oriental. Dengan kekuatan yang mereka tunjukkan, mereka berhasil mengalahkan Tetua dari Sekte Golok Hitam yang menganut aliran iblis. Kedua pendekar ini merupakan pilar utama Sekte Pedang Naga.Pada akhirnya Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, mereka berdua menjadi Tetua di Sekte Pedang Naga, dan memimpin Sekte tersebut dalam kesatuan yang utuh. Namun, dalam perjalanannya memimpin Sekte, perbedaan prinsip mereka terlihat jelas dalam mengambil suatu keputusan. Zhang Ji Ming, dari klan Zhang, membayangkan Sekte Pedang Naga sebagai wadah keadilan dan kedamaian, tempat di mana anggotanya hidup dalam harmoni dan menegakkan nilai-nilai moral. Di sisi lain, Zhao Ze Yun, dari klan Zhao, berharap Sekte menjadi simbol keberanian dan kekuatan, di mana para anggota berani menghadapi tantangan dan mempertahankan kehormatan.Setelah terjadi perpecahan, Sekte Pedang Naga terbagi menjadi dua faksi yang berbeda. Sekte Pedang Putih di bawah kepemimpinan Zhang Ji Ming mempertahankan prinsip keadilan dan kedamaian, sementara Sekte Pedang Merah yang dipimpin oleh Zhao Ze Yun mengutamakan keberanian dan kekuatan. Kedua faksi berdiri sebagai entitas yang terpisah namun masih mempertahankan warisan dan tradisi Sekte Pedang Naga.Seiring waktu, reputasi Sekte Pedang Putih semakin meningkat karena dedikasinya dalam mengayomi penduduk negeri Oriental. Dengan prinsip kebaikan dan kelembutan, mereka menjadi terkenal sebagai pelindung yang setia, mengatasi kesulitan dan melawan kejahatan dengan kebijaksanaan serta kekuatan pedang. Kehebatan mereka dikenal di seluruh negeri, menjadikan Sekte Pedang Putih yang paling termasyhur. Ketidakpuasan Zhao Ze Yun terhadap reputasi Sekte Pedang Putih membuatnya bertekad menjadikan Sekte Pedang Merah yang paling termasyhur. Dengan kekuatan dan keberaniannya, mereka menantang segala ancaman, memperlihatkan keganasan dalam pertempuran, dan salah satunya dengan menantang Zhang Ji Ming untuk mengungguli reputasi Sekte Pedang Putih di Negeri Oriental.*Zhao Ze Yun langsung menyerang, meluncur dengan kecepatan tinggi seperti kilatan cahaya yang membentuk jejak garis berwarna merah di belakangnya. Dalam sekejap, ia sudah berada dihadapan Zhang Ji Ming.Melihat musuh sudah ada di depan matanya, Zhang Ji Ming dengan cepat menghunuskan Pedang Putihnya. Ia lalu menyilangkan pedang di depan wajahnya untuk berada dalam posisi bertahan.Zhao Ze Yun mengayunkan pedangnya setelah itu melakukan sabetan-sabetan secepat kilat yang meninggalkan jejak garis-garis yang memenuhi udara dari serangan pedangnya. Sementara itu, Zhang Ji Ming dengan kecepatan yang sama menangkis semua serangan-serangan pedang dari Zhao Ze Yun. Terlihat kilatan dari percikan api yang menyilaukan dan terdengar suara hantaman pedang yang berdenting keras menggema sampai ke seluruh ruangan dalam Gua.Zhao Ze Yun mengayunkan pedangnya ke belakang hingga tubuhnya melengkung ke belakang lalu menyabet dengan sekuat tenaga ke arah depan yang kemudian di tangkis dengan kuat oleh Zhang Ji Ming. Dari hantaman itu timbul dentuman keras yang sangat menggelegar dan percikan besar yang menyilaukan sehingga menyebabkan tubuh mereka berdua terhempas ke belakang. Getaran yang dahsyat terasa di sekitar bebatuan Gunung es itu.Kedua Pendekar Tua itu sesaat menghentikan pertarungannya."Ze Yun! Jurus Pedang Membelah Langit milikmu sepertinya sudah semakin lemah saja, hah!""Ji Ming! Aku belum memakai seluruh kekuatanku. Karena aku masih dalam peregangan saja!"Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun, keduanya adalah Pendekar yang telah mencapai tingkat kultivasi yang tinggi, yaitu ke-9 di ranah Dunia Surgawi. Serangan dan pertahanan mereka akan saling beradu dengan kekuatan yang setara."Baiklah, Ji Ming! Kalau kau ingin permainan yang lebih serius dan keras lagi."Pancaran aura merah semakin terlihat jelas menyelimuti seluruh tubuh dari Zhao Ze Yun, Pedang Merahnya yang di genggamnya pun berpendar memancarkan kilatan-kilatan merah yang bergerak seperti gelombang jilatan api. Ia terlihat mulai mengeluarkan seluruh kekuatannya.Sama halnya dengan Zhang Ji Ming, aura putih besar berpendar di sekitar tubuhnya. Ia dengan tenang mengayunkan Pedang Putihnya, satu bayangan terbentuk yang dalam sekejap membelah menjadi sembilan bayangan yang masing-masing bayangan tersebut menghasilkan sembilan bayangan lagi, menciptakan sembilan puluh satu bayangan pedang yang bergerak sempurna.Dengan kecepatan yang tak kasat mata, Zhao Ze Yun tiba-tiba berada di depan Zhang Ji Ming. Kedua tetua saling berhadapan, berputar dan bergerak cepat, saling bertukar serangan dan tangkisan, menciptakan kilatan pedang yang berkelebatan di udara. Seperti kilat yang melintas di langit, Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun berpindah tempat dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh tatapan mata yang tak siap. Mereka mengubah setiap lokasi menjadi panggung pertempuran, bayangan pedang dan kilatan pedang dengan suara hantaman terus terjadi, menciptakan riak-riak energi yang memenuhi udara dalam gerakan mereka yang cepat.Wajah Zhang Ji Long terhanyut melihat pertarungan antara Zhang Ji Ming dan Zhao Ze Yun melayang dengan kilatan cahaya di udara, seperti seperti sekumpulan meteor yang bertarung di langit biru. Ekspresi takjub dan kagum terpancar di matanya saat dia menyaksikan pertarungan yang luar biasa ini.“Waah! Pertarungan yang sangat luar biasa cepat, bagaikan kilat! Aku nanti pasti akan seperti mereka!”Blarr! Blarr! Blarr!“Long Er! Cepat masuk kembali ke dalam Gua! Sangat berbahaya kalau kau berdiri di bibir Gua itu!Wajah dari Zhang Ji Ming terlihat khawatir ketika melihat Zhang Ji Long yang berdiri terpaku di bibir Gua tersebut, karena akan membahayakan dirinya sendiri.“Hiyaa!!!”Tiba-tiba Zhao Ze Yun mengeluarkan gelombang panas merah dalam tubuhnya.“Ze Yun! Apa yang kamu lakukan?!” teriak Zhang Ji Ming melihat lawannya yang sepertinya mengeluarkan seluruh tenaga dalamnya.“Hari ini, kau akan mati Ji Ming!”Gelombang panas merah memancar dari tubuh Zhao Ze Yun, ia mengalirkan energi tersebut ke Pedang Merahnya, pancaran merah menyembur dari pedang itu, bergerak cepat ke depan menuju Zhang Ji Ming.“Apa?! Kenapa kau harus seperti ini Ze Yun! Kita berdua akan mati!”Zhang Ji Ming dengan Pedang Putihnya lalu menangkis semburan pancaran merah yang datang dari Pedang Merah Zhao Ze Yun, menghasilkan percikan cahaya putih dan merah berkelebat di antara mereka.“Long Er! Cepat masuk ke Gua!!!”“Kakek!!! Aku tidak akan meninggalkan Kakek!”Cahaya percikan semakin menguat dengan kilatan merah yang tampak lebih mendominasi dibanding kilatan putih yang menyatu menciptakan bola cahaya yang membesar, memancarkan potensi daya ledak yang sangat mengerikan yang dapat menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya.“I-ini bukan Pedang Putih Tingkat 1!”Zhao Ze Yun tertegun setelah memperhatikan dengan seksama Pedang Putih yang di pegang oleh Zhang Ji Ming, ternyata dalam genggaman lawannya itu bukan Pedang Legendaris yang biasa dipakai oleh Zhang Ze ming.Guru Zi Feng merasa bahwa untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan dan mencegah pelaku sebenarnya curiga, dia harus tetap memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi dia yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat dalam menjaga keadilan dan mengungkap pelaku sebenarnya.Guru Zi Feng menyampaikan hukuman dengan suara lembut, dan para siswa, termasuk Li Wei dan teman-temannya, merasa lega mendengar kata-kata selanjutnya."Saya tahu bahwa ini adalah langkah yang tidak adil, tetapi ini adalah keputusan yang perlu kita ambil untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan. Hukuman ini hanya untuk berpura-pura, agar pelaku sebenarnya tidak curiga," ujarnya dengan penuh kebijaksanaan.Li Wei, yang awalnya merasa kecewa oleh hukuman yang diberikan, sekarang merasa lega karena dia tahu bahwa Guru Zi Feng berada di pihaknya. Dia bersama dengan teman-temannya mengangguk sebagai tanda penghormatan kepada guru mereka.Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia juga merasa
Ketika Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia hendak berjalan kembali menuju Guru Zi Feng untuk melaporkan kerusakan taman, Li Wei tiba-tiba menghentikan mereka dengan suara tenang. Dia tampak berusaha membela diri."Benar, bukan kami yang merusak taman ini," ucap Li Wei menjelaskan dengan wajah serius. "Kami baru saja dihukum oleh Guru Zi Feng. Kenapa kami harus mencari keonaran lagi? Kami tahu bahwa taman ini sangat berharga bagi guru kita."Zhang Ji Long dan Zhao Fang Jia terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Li Wei. Mereka menyadari bahwa Guru Zi Feng memang baru saja memberikan hukuman kepada Li Wei dan teman-temannya. Tindakan merusak taman yang indah ini pasti akan menambah kesulitan dalam kondisi mereka.Namun, Zhang Ji Long tetap tegas. "Kami mengerti itu, Li Wei, tetapi kami juga memiliki kewajiban untuk melindungi dan merawat taman ini. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan kami harus memberi tahu Guru Zi Feng tentang kerusakan ini. Biarkan dia yang menentukan apa yang
Siang hari di Taman rahasia bagaikan pagi karena kabut putih yang lembut dan berembun menyelimuti setiap sudutnya.Kabut putih yang lembut dan berembun memberikan suasana ajaib kepada Taman Rahasia pada pagi yang cerah ini, seakan-akan dunia di dalam taman ini telah merembes keluar dari mimpi, kabut itu menjalari setiap batang tanaman dengan lembut, memberikan sentuhan kelembutan pada daun-daun yang diberkahi dengan tetesan embun. Cahaya matahari yang berusaha merayapi kabut tersebut menciptakan perpaduan kontras yang memukau, menciptakan panorama yang begitu memesona dan menenangkan, di tengah pesona kabut yang mengambang, aroma bunga-bunga taman pun semakin terasa. Setiap kelopak bunga menjadi seperti lukisan alami yang dilengkapi dengan detail embun yang gemerlap, dengan kabut lembut itu juga memberi kesan misterius pada patung-patung kecil yang tersebar di seluruh taman, seolah-olah memberi jiwa pada benda-benda bisu tersebut. Melangkah perlahan di lorong-lorong taman adik dari
"Maafkan kami, Tuan Pendekar, kami tidak menyadari siapa Anda sebenarnya," ujar Li Wei dengan suara penuh penyesalan kepada Zhao Ze Ling, mengakui ketidak pahaman mereka terhadap identitas sebenarnya.“Kami bersedia menerima konsekuensi dari perbuatan kami,” ucap Li Wei dengan rendah hati, menunjukkan kesiapan untuk menghadapi akibat dari tindakan mereka.“Biasanya aku akan langsung membunuh orang-orang bodoh seperti kalian!” gertak Zhao Ze Ling dengan tatapan tajam yang membuat udara terasa tegang, mengisyaratkan ancaman nyata atas tindakan kelompok "Lima Bayangan Malam"."Namun, kalian beruntung hari ini. Kalian tidak akan merasakan dampak dari ketidaktahuan dan kelancangan kalian, karena aku akan memberikan kalian kesempatan untuk menebus kesalahan ini," lanjut Zhao Ze Ling dengan suara dingin.“Aku kagum dengan keberanian kalian. Akan aku masukkan kalian ke dalam Sektek ku sebagai ‘Murid Luar’,” ucap Zhao Ze Ling dengan suara tegas, memberikan penghargaan atas keberanian mereka sa
Sementara itu, Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long tampak mengelilingi Perpustakaan yang terlihat sangat berantakan itu, bekerja sama dalam usaha untuk merapikan kerusakan yang terjadi semalam. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab terhadap Sekte Pedang Merah, mereka saling berkoordinasi dalam membersihkan, memperbaiki, dan mengatur kembali buku-buku serta artefak berharga yang tersebar. Meskipun situasi yang mereka hadapi tidak mudah, semangat mereka untuk menjaga integritas perpustakaan dan menghormati nilai-nilai sektenya tidak pernah pudar, membuktikan dedikasi mereka dalam menghadapi tantangan yang sulit.Zhao Fang Jia, dengan pandangan yang tajam dan hati yang penuh tekad, juga menyempatkan diri untuk mengamati secara rinci setiap sudut perpustakaan, mencari petunjuk yang mungkin bisa membantu mengungkapkan penyebab dari peristiwa semalam. Meski tidak memiliki bukti konkret, dia berusaha menggunakan nalurinya sebagai penjaga perpustakaan untuk melihat tanda-tanda atau pe
Keesokan pagi tiba dengan kilatan kejutan yang melukiskan ekspresi wajah Zhao Fang Jia dan Zhang Ji Long. Mata mereka memandang ke sekeliling perpustakaan yang biasanya rapi dan tertata dengan penuh keterkejutan. "A-apa yang terjadi di sini?" gumam Zhao Fang Jia dengan suara gemetar, ekspresi kebingungannya semakin menguat saat ia mengeluarkan kata-kata tersebut. Matanya terus bergerak dari satu sudut perpustakaan yang berantakan ke sudut lainnya, mencoba menggambarkan dalam pikirannya apa yang mungkin telah terjadi semalaman, dengan suaranya terdengar lemah, mencerminkan kekagetan dan kebingungannya yang mendalam atas perubahan dramatis yang terjadi pada tempat yang biasanya ia jaga dengan sepenuh hati. Bibirnya sedikit bergetar, menandakan kegelisahan yang sulit diungkapkan, tergambar betapa ia merasa terkejut dan sedih melihat perpustakaan yang begitu dihormatinya dalam keadaan seperti ini, dan kerinduannya untuk mencari tahu penyebab dari peristiwa tak terduga ini.Sementara i