Home / Fantasi / Legenda Sang Immortal / Bab. 6. Huang Liong

Share

Bab. 6. Huang Liong

Author: Master KidOO
last update Last Updated: 2023-08-25 00:34:22

Begitu jari-jari dari laki-laki paruh baya itu diangkat dari tubuh Fang Han. Si Pemuda menjerit dengan keras.

Itu seperti ada ribuan semut yang bergerak di meridian-nya dan memakan semua True Qi yang ada di dalam tubuh.

Laki-laki paruh baya tidak peduli dengan penderitaan Fang Han. Secara samar dia bergumam, “Meridian mengalami pembengkakan. Dantian hampir tidak dapat digunakan untuk menampung hawa murni. Spirit Root yang dikunci. Dengan kondisi tubuh seperti itu ... Aku sendiri bahkan akan menyerah dari jalan seorang kultivator.”

Dia menghela nafas sejenak, dan melanjutkan perkataan, “Beruntung, tubuh Anda sangat kuat, bahkan ini setara dengan artefak kelas rendah. Juga, Akar Spritual anda dikunci di dalam dantian sejak Anda masih kecil. Ini hanya membuktikan, Anda memiliki Akar Spritual yang sangat kuat. Bahkan tubuh Anda tidak dapat menanggungnya.”

Fang Han hanya bisa mendengar samar-samar setiap untaian kata yang keluar dari mulut laki-laki paruh baya itu. Fang Han terlalu sibuk dengan rasa sakit yang melanda tubuhnya.

Hanya setelah beberapa waktu berlalu dia akhirnya dapat menghentikan teriakan kerasnya. Meskipun rasa sakit masih terus melanda.

“A–apakah b–belajar k–kecapi dapat menghilangkan rasa sakit di dalam tubuhku, senior?” Fang Han merasa tujuan dari pertanyaan laki-laki paruh baya itu adalah untuk kesembuhannya. Dia tidak dapat menahan diri untuk langsung bertanya.

Laki-laki paruh baya itu mencibir. “Baru sekarang Anda memahami niat baikku. Jadi, apakah Anda ingin mempelajarinya atau tidak?!”

Ada ketegasan di dalam setiap untaian kata yang diucapkannya.

Fang Han berpikir sejenak. “T–tapi, J–junior benar-benar tidak berbakat di dalam permainan musik dan sejenisnya.”

“Hal itu tidak penting. Aku melihat jari-jari Anda sangat lentur, bahkan ada bau herbal tertentu di sana. Anda tentu terbiasa dengan Alkimia. Namun, abaikan hal ini. Cukup dengan jari-jari Anda yang lentur, ini sudah lebih dari cukup sebagai kualifikasi untuk bermain kecapi. Lalu, Aku juga tidak akan memaksa Anda untuk belajar semua musik yang aku pelajari. Hanya satu saja, sudah cukup.” Laki-laki paruh baya menggerutu karena Fang Han meremehkan diri sendiri.

Fang Han segera memahami tujuan yang sebenarnya dari perkataan laki-laki paruh baya di sana. ‘Mungkinkah musik yang sebelumnya dia mainkan. Itu benar-benar dapat menghilangkan rasa sakit dan mendatangkan kenyamanan yang besar.’

Fang Han tidak menjadi ragu-ragu lagi dan berkata, “Baiklah, senior. Sebelumnya, siapa nama senior? Dan musik apa yang akan senior ajarkan?”

Laki-laki paruh baya itu terkekeh, sekarang ada kegembiraan tersendiri di dalam kepribadiannya. “Kenapa Anda terlihat sangat tergesa-gesa, Anak muda?”

Fang Han menunduk malu. Laki-laki paruh baya itu berkali-kali tidak menjawab pertanyaannya. Namun, dia juga berkali-kali berhasil menebak apa yang sedang ia pikirkan.

Fang Han memikirkan keadaan dirinya sendiri, memikirkan Qiau Yuelin, Su Ruoxi dan kedua orang tuanya. Entah di mana mereka saat ini, entah kapan ia dapat berjumpa dengan mereka. Ada kesedihan tergambar di tujuh titik pada sorot mata si Pemuda.

Hatinya benar-benar terasa kosong.

Pada akhirnya, Fang Han menceritakan segala sesuatu yang ada di dalam hatinya kepada laki-laki paruh baya itu. Tidak ada yang disembunyikannya. Bahkan termasuk pertarungan terakhir secara putus asa.

Setelah menceritakan segalanya, Fang Han menghela nafas, ada kelegaan besar pada dirinya.

Mendengar sebagai besar cerita Fang Han. Laki-laki paruh baya itu ikut merasakan kepedihan. Dia menghela nafas dan berkata, “Tidak heran, Anda menjadi sangat tergesa-gesa. Namun, untuk saat ini, Anda harus melupakan ketergesaan. Dengan kondisi seperti ini, Anda harus fokus pada pemulihan diri—”

Laki-laki paruh baya itu menjeda perkataan sejenak dan menarik nafas dengan dalam. “Anda bertanya siapa diriku, Anak Muda? Baiklah, ini jodoh Anda untuk bertemu dengan orang tua ini. Senior ini hanya seorang Cultivator bebas yang suka bermain musik. Orang-orang menyebut diriku dengan, Dewa Kecapi Sembilan Surga—Huang Liong.”

Fang Han tercengang. Nama laki-laki paruh baya itu benar-benar penuh dengan intimidasi dan kesombongan. Bahkan julukan yang ia perkenalkan dapat menggetarkan hati siapapun. ‘Huang Liong—Kaisar Naga’ bukankah ini terlalu mengintimidasi?

Huang Liong melihat perubahan raut wajah Fang Han. Dia menghela nafas dan mencibir diri sendiri. Dia sadar Fang Han juga merasakan hal yang telah dirasakan orang lain pada saat ia menyebutkan namanya.

“Kenapa dengan wajah Anda? Itu terlihat berubah, Anak muda. Apakah namaku terlalu mendominasi? Ya, itu tidak masalah, lagipula untuk Era ini, para pembudidaya sudah melupakan nama dan gelarku. Aku sudah tidak pernah muncul selama dua ratus tahun.” Huang Liong coba menghilangkan kekhawatiran Fang Han.

Fang Han dapat merasakan ada kesepian yang mendalam dari perkataan laki-laki paruh baya itu. Ini perasaan yang sama seperti ia rasakan. Seolah-olah takdir benar-benar menyatukan mereka berdua. Orang-orang yang dilanda kesepian.

Namun, Huang Liong lebih menderita karena kesendiriannya lebih lama. Bahkan telah dilupakan oleh orang lain, namanya tenggelam oleh perjalanan waktu yang panjang.

Fang Han mengangkat bahu dan coba kembali pada percakapan awal mereka. “Jadi, Paman Huang. Anda berkata padaku untuk tidak tergesa-gesa. Berapa lama waktu yang dihabiskan untuk belajar satu musik yang akan Anda ajarkan?!”

Huang Liong kembali pada ketenangannya. Dia tidak menjawab, namun berjalan mendekati Fang Han di ranjang batu, dan mengeluarkan alat musik yang sejenis dengan kecapi dari cincin penyimpanan.

Ini adalah harpa yang sangat kuno. Gaya dan bentuk ukirannya sama indah dengan kecapi di atas meja depan.

Huang Liong menyerahkan harpa itu kepada Fang Han. Kemudian dia menekan jari telunjuk ke dahi Fang Han. Itu merupakan jenis teknik transfer pengetahuan melalui kesadaran spiritual.

Rune emas seolah-olah tercetak dalam kepala Fang Han.

“Ini adalah Musik Sembilan Lautan Penenang Jiwa. Walaupun Anda telah mendapatkan catatan lengkap tentang nada yang tepat. Namun, Anda tidak akan dapat menguasai lagu ini jika Anda kurang dalam berlatih.” Huang Liong menjelaskan secara ringkas.

Huang Liong juga menjelaskan bahwa bagi seorang pemula untuk dapat menguasai dengan baik cara memainkan lagu tersebut. Itu akan membutuhkan waktu sekitar dua pekan.

Bagi Fang Han, dua pekan merupakan waktu yang lama. Meskipun dia coba menahan diri untuk tidak tergesa-gesa. Tapi, itu tetap tidak mungkin. Fang Han akan berusaha semaksimalnya untuk meringkas waktu pembelajaran.

Fang Han coba membaca kembali rune emas yang muncul di dalam kepalanya. Ada beberapa hal yang tidak dia pahami, dia langsung bertanya kepada Huang Liong.

Itu merupakan kebenaran mutlak ketika menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik. Puas bertanya, Fang Han tidak membuang waktu sama sekali, dia mulai coba memetik senar-senar harpa dan memainkan lagu Musik Sembilan Lautan Penenang Jiwa.

Ya, dia hanyalah pemula. Nada yang dimainkan Fang Han sangat kacau.

Huang Liong terkekeh geli, dan memberi nasehat. “Alangkah baik jika malam ini Anda bermeditasi, memperbaiki aliran tenaga dalam Anda sedikit demi sedikit. Besok Anda dapat berlatih kembali Musik Sembilan Lautan Penenang Jiwa.”

Fang Han berpikir. “Saran dari Huang Senior, tidak sepenuhnya jelek.”

“Apakah ini akan berhasil untuk kembali ke jalur kultivasi dengan bantuan Musik Sembilan Lautan Penenang Jiwa?!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 107. Semua Mencari Kematian

    Fang Han tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya.Setelah berhasil membunuh Beruang Salju Berbulu Landak, dia melesat ke tempat mayat binatang iblis tersebut dan segera membelah dada.Sementara yang tujuh praktisi lain, tidak melakukan gerakan apapun. Mereka hanya duduk di tempat, minum pil penyembuhan, dan bermeditasi menyembuhkan luka masing-masing.Fang Han hanya percaya pada kemampuan sendiri. Setelah beberapa tarikan nafas, dia mengeluarkan kristal sebesar kepalan tangan dari dada binatang iblis dan menyimpannya ke dalam cincin penyimpanan.Pada saat itu, tujuh praktisi lain yang ada di sana juga telah menyelesaikan penyembuhan diri meski tidak dapat dikatakan sembuh sepenuhnya. Setidaknya, ini lima puluh persen.Angka ini sudah cukup untuk mengalahkan Fang Han jika mereka menyerangnya secara bersamaan.Tujuh orang itu telah berkumpul, membentuk lingkaran dan bersiap mengeroyok Fang Han.Jika sebelumnya, titik fokus mereka adalah Beruang Salju Berbulu L

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 106. Hanya Mengandalkan Formasi?

    Pada saat perasaan praktisi lain tertekan karena kematian Lin Feiyang yang otomatis membuat formasi mereka kacau balau.Fang Han dengan cepat mengisi celah tersebut dan memimpin formasi.Bagi Fang Han, formasi delapan sisi ini hanyalah sepotong roti. Dia bahkan bisa mengontrol formasi dua belas pembalik elemen yang memiliki tingkatan lebih besar serta menghabiskan Qi Sejati lebih banyak. Lalu, jika dibandingkan dengan formasi kecil ini, bukankah itu hanya permainan anak-anak bagi Fang Han?Dibawah kepemimpinan Fang Han, bukan saja formasi ini menjadi lebih kuat, bahkan serangan-serangan yang mereka lepaskan kepada Beruang Salju Berbulu Landak menjadi lebih sengit dan teratur.Hal itu tentu membuat binatang iblis tersebut kesulitan dan membuat dirinya semakin marah.Fang Han tidak mau membuang waktu bersama-sama dengan orang-orang ini. Lantas dia berkata, “Aku akan mengambil inti iblis dari makhluk ini, sedangkan rampasan yang lain akan menjadi milik kalian. Lalu, apa yang ada di dalam

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 105. Menebas Lin Feiyang

    Kalkulasi yang dilakukan Fang Han sangat tepat, dia hanya butuh menonton dengan sabar.Di gelanggang pertempuran, delapan Pembudidaya Ranah Yayasan Inti Tingkat Pertama—termasuk Lin Feiyang membuat Formasi Bagua/Patkwa—Formasi Segi Delapan.Ini merupakan formasi pertarungan yang digunakan untuk memperkuat barisan mereka. Baik itu pada saat menyerang maupun bertahan.Akan tetapi, Beruang Salju Berbulu Landak benar-benar tangguh. Menjadi binatang iblis yang telah berhasil naik ke periode kesengsaraan tingkat lima benar saja bukanlah binatang iblis biasa.Dia tentu saja telah memperoleh kesadaran spiritual yang membuat binatang tersebut semakin cerdas. Bahkan jika dia benar-benar ingin, Beruang Salju Berbulu Landak ini bisa saja mengambil wujud manusia sehingga keunggulannya dalam pertarungan akan semakin besar. Tapi, binatang ini tidak melakukan hal itu dan memilih bentuk tubuh beruang dalam pertarungan. Itu terlihat brutal dan primitif, akan tetapi jika seseorang yang berpikiran luas

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 104. Bertemu Lin Feiyang

    Fang Han melihat peta yang disalin dari Su Li Xiu dan menentukan posisi dirinya saat ini. Mengingat detail lain di dalam peta, dia memutuskan untuk pergi ke arah hutan pohon eek. Hutan ini ditandai dengan warna merah oleh Su Li Xiu. Fang Han tahu, hutan pohon eek tersebut bukanlah area terdalam dari Tanah Salju Kuno. Namun, untuk berhati-hati, lebih baik memulai secara perlahan. Mungkin saja di area hutan pohon eek itu terdapat binatang iblis dengan kategori periode kesengsaraan tingkat lima.Dalam kapasitas kekuatan Fang Han saat ini, untuk bertarung dengan binatang iblis periode kesengsaraan tingkat empat saja masih terlalu berat. Lantas, bagaimana jika dirinya bertemu dengan makhluk periode kesengsaraan tingkat lima atau bahkan enam sekaligus?Tidak, Fang Han bukanlah pembudidaya yang sembrono dan hanya tahu cara membuang-buang nyawa secara konyol.Lagi pula, Tanah Salju Kuno merupakan dunia kecil yang diciptakan oleh orang-orang kuat zaman kuno—pembudidaya yang telah memahami p

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 103. Menambang Nadi Es

    Secara perlahan-lahan seuntai kesadaran spiritual milik Fang Han masuk dan coba menerobos segel yang tertanam di dalam cincin. Ini sama melelahkannya jika dibandingkan dengan memurnikan artefak secara pribadi. Fang Han tidak hanya menyalurkan kesadaran spiritual, melainkan juga melepaskan Qi Sejati yang mengandung unsur api pendirian yayasan. Dengan begitu cincin tersebut juga dapat menandai Fang Han sebagai pemilik baru. “Sial, ini terlalu lama. Orang bermarga song benar-benar membuat segel rumit di dalam cincin penyimpanannya.” Fang Han mau tidak mau memaki di dalam hati. Tapi, dia tidak menyerah dan terus coba membuka segel tersebut. Setelah menghabiskan waktu hampir empat dupa terbakar, segel tersebut akhirnya terlepas. Fang Han jelas sangat senang dan segera memasukkan untaian kesadaran spiritual ke dalam cincin penyimpanan yang telah terbuka. Melihat hal-hal yang terdapat di dalamnya, Fang Han sangat puas. Namun, dia lebih terkejut ketika menemukan lembaran lusuh di d

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 102. Memurnikan Racun Ganas

    Itu jelas keberuntungan masing-masing orang yang berbeda-beda ketika masuk ke Tanah Salju Kuno. Satu sisi, ini merupakan kerugian karena tempat Fang Han jatuh yaitu tempat yang sama dengan Pei Huang.Sehingga menyebabkan perkelahian dan Qi Sejati di tubuh Fang Han terkontaminasi dengan racun. Namun, di sisi lain, itu juga merupakan keberuntungan karena tempat Nadi Es berada dapat dimonopoli oleh Fang Han setelah dia berhasil menaklukkan Pei Huang.Walaupun begitu, Fang Han tentu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk dapat memurnikan Racun Esensi Darah hingga benar-benar berubah menjadi Qi Sejati miliknya.***Di alun-alun/peron batu Sekte Lembah Salju Utara di luar Tanah Salju Kuno. Platform tempat para tetua dari berbagai sekte dan akademi saling mengejek dan membanggakan murid-murid mereka masingmasing.Pada saat itu, dua orang tetua dari Sekte Naga Langit terkejut melihat token jiwa milik Pei Huang hancur. “Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal masih beberapa dupa terba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status