Share

Bab 17

“Kak, yang Citra butuh, hanya keberanian Kak Fajar. Citra juga tidak punya lagi alasan untuk menolak setiap lamaran yang datang. Citra merasa bersalah pada papa dan mama.”

“Cit. Saya tidak tahu harus menjelaskan apa lagi. Karena kamu lihat, kondisi kami masih sama. Saya sulit, menemukan kalimat, agar bisa membuatmu paham, Dik.”

“Kak Fajar serius kan, sama Citra?”

“Iya.”

“Ya itu. Citra hanya ingin bukti dari kata serius itu! Citra hanya minta, Kak Fajar datang menemui kedua orang tua Citra.”

“Tapi tidak semudah itu Dik,” ungkap Fajar, dengan suara bergetar.

“Bulan depan, saya sudah janji, Kak Fajar akan datang menemui orang tua Citra. Semua sekarang tergantung Kak Fajar.”

“Tapi Cit—“

“Kami pamit Kak. Assalamu’alaykum.”

Wa’alaykumussalam,” jawab Fajar.

Air matanya menetes.

Dia melihat langkah Citra menjauh, dengan mata yang menampung ribuan harapan. Jutaan mimpi, yang mungkin han

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status