Inicio / Urban / Lelaki Tak Terkalahkan / Bab 20: Tiba Waktunya

Compartir

Bab 20: Tiba Waktunya

Autor: Poel Story27
last update Última actualización: 2023-06-29 23:41:55

"Kakak Besar, apa maksudnya?"

Jhoni Bear benar-benar tidak habis pikir, dan bertanya dengan wajah yang dipenuhi rasa takut sekaligus penasaran.

Namun, Bos Dragon tidak menjawab, tapi malah memberi tamparan di pipi Jhoni Bear yang sebelahnya lagi.

Jhoni Bear hanya bisa meringis menahan sakit, dia tidak berani untuk melawan.

Sejurus kemudian, tangan Bos Dragon terulur mencengkram leher belakang Jhoni Bear, menariknya seperti anjing dan memaksanya bersujud di hadapan Tristan.

Selanjutnya Bos Dragon sendiri juga membungkuk 90 derat di depan Tristan, tubuhnya gemetaran.

"Tuanku, Jerry Dragon sangat menyesali apa yang terjadi di sini, tolong jangan hukum Jerry."

Tristan tersenyum sedikit, dia tidak berniat membuat rumit apa yang terjadi di sini. Yang penting bagi Tristan adiknya tidak kenapa-kenapa, itu sudah cukup.

Tristan melambaikan tangannya dengan ringan. "Jangan khawatir, masalah di sini tidak ada hubungan denganmu, aku tidak akan perhitungan!"

Mendengar ini, barulah Jerry Dragon bis
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 126: Memilikimu Sepenuhnya

    "Hmmmm?"Alea menoleh, tepat pada waktunya untuk melihat senyum penuh maksud di wajah Tristan, dan yang hal itu membuat jantungnya tiba-tiba berdebar kencang.Sejak mengalami penganiayaan sadis waktu itu, pemilik tubuh sebelumnya menderita trauma berat.Ia menjadi rentan terhadap serangan panik, bahkan terkadang merasa takut sendiri saat Alea atau siapa pun mendekatinya.Kondisi menyedihkan itu berlanjut hingga keduanya menikah dan tinggal bersama.Rasa takut akan keberadaan orang lain membuat pemilik tubuh sebelumnya selalu memilih tidur di lantai, meski Alea sudah sering membujuknya untuk tidur bersama di ranjang.Pada akhirnya, mereka baru benar-benar tidur bersama untuk pertama kalinya sejak Tristan bereinkarnasi ke dalam tubuh ini.Jadi, meskipun Alea dan pemilik tubuh sebelumnya adalah pasangan yang menikah karena saling mencintai, dan telah tinggal seatap selama dua tahun, mereka belum menjadi pasangan suami istri dalam artian yang sesungguhnya, dikarenakan gangguan kesehatan y

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 125: Munculnya Ingatan Lampau

    Ekspresi wajah Alea masih masam. Meski begitu, dia tidak bisa menolak ajakan Tristan untuk pulang. Lagi pula, perkataan Tristan cukup masuk akal. Dikarenakan harus merawat Tumbuhan Sisik Naga, Tristan terpaksa menetap di Desa Huiland selama beberapa waktu belakangan, dan baru kembali ke Kota Fuji pada hari ini. Alea sendiri tentu saja merindukan Tristan, dan juga ingin menghabiskan waktu bersama. Di sisi lain, Nenek Lena sudah sembuh, di masa depan, masih ada banyak waktu yang bisa dihabiskan Alea untuk bersama sang nenek. Setelah sepakat untuk pulang, Alea pun berpamitan pada keluarga Wilson. Setibanya di rumah, Tristan dan Alea segera bersiap-siap untuk tidur. Saat ini, Tristan mengenakan piyama tidur berbahan katun lembut, dengan potongan leher berbentuk huruf V yang dalam hingga ke bagian dada. Hal itu membuat Alea dapat melihat sembulan otot dada Tristan yang mulai terbentuk, dan ia tak kuasa menelan ludah. Selama berada di Desa Huiland, Tristan memang sangat aktif melati

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 124: Mulai Berani Menggoda

    "Tuan Graham, apa kamu tidak pernah berpikir untuk membuka klinik pengobatan tradisional? Dengan kemampuan menyembuhkanmu yang luar biasa itu, seharusnya pasien dari ujung negri sekali pun akan datang untuk berobat.""Jika kamu memiliki niat itu, aku ingin mengajukan diri untuk menjadi asistenmu."Setelah tiba di ruang kerja Direktur Liam, dan duduk tenang sambil menikmati teh hangat, dokter Jimmy Laurent pelan-pelan mengungkapkan keinginannya pada Tristan.Sejak pertama kali mendengar tentang kemampuan Tristan dari cerita Hendrik Liam, dokter Jimmy Laurent sudah sangat tertarik untuk mengenal sosoknya.Sekarang setelah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, yang ternyata bahkan lebih luar biasa dibanding yang diceritakan, dia tidak dapat lagi memendam keinginan besar untuk berguru pada Tristan.Dia bahkan telah membuat rencana untuk pindah ke Kota Fuji, demi mewujudkan keinginan tersebut."Dokter Jimmy Laurent sangat terkenal, salah satu ahli bedah terbaik di negri ini, apa yang mem

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 123: Perubahan yang Luar Biasa

    Tristan menatap wajah Alfred Wilson yang penuh harap. Ia tetsenyum ringan, lalu menoleh ke arah Alea yang terlihat tengah menahan tarikan napasnya."Jangan khawatir, semuanya sudah selesai," ucap Tristan, suaranya datar namun memberi perasaan lega bagi keluarga Wilson.“Apa maksudmu sudah selesai? Apakah ibuku sudah baik-baik saja?" tanya Aldric Wilson memastikan.Mata kakak dari ayah mertua Tristan itu memerah, tak hanya karena bekas tamparan tapi juga karena cemas.Tristan menganggukkan kepala. "Ya, jaringan tumor ganas di kepala Nenek Lena sudah berhasil diatasi, begitu juga dengan jaringan abnormal lain yang tersebar di tubuhnya. Sekarang yang dibutuhkan hanyalah waktu untuk pemulihan. Kalian semua sudah boleh masuk untuk melihatnya, tapi pastikan jangan mengusik ketenangannya untuk sementara ini."Untuk sesaat, koridor itu menjadi sunyi. Tak ada satu pun dari mereka yang bisa langsung bereaksi. Mereka seolah-olah tenggelam di antara rasa percaya dan tidak percaya.Lalu Alfred Wil

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 122: Harga untuk Sebuah Pengampunan

    Alih-alih mendengarkan perkataan Alea, Alfred Wilson dan Aldric Wilson justru menunduk lebih dalam. "Maafkan kami, Alea," ucap Alfred Wilson dengan suara parau, berat dan terdengar memohon. "Paman juga, Alea, selama ini paman sudah berlaku terlalu kasar... terlalu jahat padamu …." Aldric Wilson menyusul, meski kata-katanya terdengar lebih kaku dan penuh pergolakan. Alea benar-benar terkejut melihat dua pria yang selama ini dikenal sebagai sosok paling keras dan tak tergoyahkan dalam keluarganya, kini berlutut di hadapannya, seperti dua orang pesakitan yang menanti pengampunan. Belum sempat Alea menanggapi lebih lanjut, kedua pria itu sudah berbalik saling menghadap satu sama lain. Untuk sesaat, suasana terasa membeku. "Ayah…." Aldric menatap Alfred, lalu berucap dengan ragu-ragu, "Apa kita benar-benar akan- ...." Alfred Wilson tidak langsung menjawab, dan keragu-raguan juga terlihat jelas di wajahnya. Pada saat yang sama, suara Hendrik Liam terdengar, "Terserah kalian mau bag

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 121: Tamu Tengah Malam

    "Ya, apa pun pasti aku lakukan!" Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya. "Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam." Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya. Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa. Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf? "David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan. "Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tida

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status