"Deal!"
Tristan menyetujui persyaratan dari Sarah Clarke tanpa ada keraguan sama sekali.Tindakan Tristan ini di luar dugaan semua orang, termasuk Sarah Clarke sendiri. Sebelumnya orang-orang berpikir Tristan akan mundur, ketika mendengar risiko yang harus ditanggung bila nanti upayanya gagal.Nyatanya perkiraan semua orang salah, dan langsung dipatahkan secara mentah-mentah oleh keberanian Tristan.Kini atensi setiap orang hanya tertuju pada Tristan, mereka ingin tahu apakah Tristan benar-benar mampu menyembuhkan Sarah Clarke, atau dia hanya sekedar besar mulut saja.Di antara mereka semua, Kenzo adalah orang yang mengharapkan kegagalan Tristan. Dia terus memandangi Tristan dengan penuh cemo'oh dari samping. Seakan tidak sabar agar waktu cepat berlalu, dan melihat bagaimana Tristan menghancurkan dirinya sendiri.Pada saat ini, Tristan berkata pada Alea, "Istriku, aku butuh beberapa rempah obat untuk menyembuhkan penyakit nona itu, bisakah kau meminjamiku uang seratus ribu untuk membelinya?""Iya."Seperti terhinotis oleh besarnya rasa percaya Tristan, Alea buru-buru memberinya uang. Selanjutnya Tristan segera keluar dari klinik untuk membeli rempah yang dibutuhkan.Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, Alea tidak tahu. Alea merasa tidak ada salahnya sedikit bertaruh pada Tristan, lagi pula uang yang diminta juga sedikit.Seratus ribu, itu nominal yang tidak berarti jika dibanding kompensasi dua miliar yang diminta Sarah Clarke.Jika nanti Tristan berhasil, itu akan baik bagi Beauty Clinic dan keluarga Wilson. Tapi jika gagal? Tentu saja ada akibat yang harus ditanggung.Tidak, kali ini tidak boleh gagal. Tuhan, tolong biarkan suaminya yang selalu dipandang rendah itu berguna bagi keluarga. Untuk kali ini saja, Tuhan!Tak berselang lama, Tristan kembali dengan membawa kantong rempah herbal yang ia beli dari toko obat di seberang klinik. Bahan-bahan herbal itu segera ditumbuk, kemudian dicampur ke dalam air yang sudah disediakan di dalam bak mandi.Begitu selesai, Tristan segera memberitahu Sarah Clarke. "Nona, aku sudah selesai, kau hanya perlu berendam sebentar, lalu alergimu itu pasti akan sembuh."Sarah Clarke mengangguk, lalu Alea sebagai pemilik Beauty Clinic segera memberikan jubah mandi untuknya. Kedua wanita itu lantas masuk ke dalam ruang pemandian, sedangkan Tristan tetap menunggu di luar."Bau apa ini? Tidak enak sekali!" Sarah Clarke menutup hidungnya.Dia sudah dapat mencium bau tidak sedap, bahkan ketika dirinya masih berjarak beberapa meter dari bak pemandian.Ekspresi wajahnya semakin terlihat jelek begitu melihat air yang berwarna kuning di dalam bak mandi, dia langsung menutup mulut dan merasa ingin muntah."Sial, itu sangat menjijikan, aku tidak mau berendam di situ!"Alea tidak berdaya ketika Sarah Clarke memutuskan untuk keluar. Jika dia yang berada di posisi wanita itu, maka ia pun pasti akan menolak untuk berendam di air yang terlihat menjijikkan tersebut.Pada saat ini, Alea harus menelan kekecewaan untuk yang ke sekian kali. Sial, ternyata dalam hal apa pun suaminya itu memang tidak bisa diandalkan.Sementara itu di luar, suara lantang Sarah Clarke memarahi sudah terdengar, "Obat macam apa yang kau siapkan? Kau ingin aku mandi dengan air comberan?"Tristan menyahut tanpa daya, "Nona, suka tidak suka, kau tetap harus berendam di dalam air obat buatanku, karena hanya itu yang bisa menghilangkan alergimu."Sarah Clarke menggeleng keras, lalu menatap Tristan dengan mata menyipit. "Tidak, baunya sangat tidak enak, aku tidak mau berendam di air kotor itu! Aku jadi curiga, jangan-jangan kau ingin menipuku, ya?"Tristan menggelengkan kepala, tidak tahu lagi bagaimana harus menjelaskan, lagi pula tidak akan ada yang percaya sebelum ada bukti, ya kan?Berpikir sampai di sini, tiba-tiba Tristan kembali melakukan hal yang tidak pernah ada di pikiran semua orang, yaitu menaikkan Sarah Clarke ke pundaknya seperti karung beras."Hei, apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan? Cepat turunkan aku!" hardik Sarah Clarke sembari memukuli punggung Tristan, berharap akan diturunkan.Namun, Tristan sama sekali tidak peduli.Adegan di luar dugaan ini berlangsung dengan sangat cepat, orang-orang masih ternganga dan belum sempat berkomentar ketika Tristan melangkah masuk ke ruang pemandian.Sesaat kemudian terdengar suara:Byuurr!Tristan tanpa ampun melempar Sarah Clarke ke dalam bak mandi."Bajingan, lihat bagaimana aku akan membunuhmu setelah ini!""Keluargaku akan mencarimu, tidak peduli meski kau bersembunyi di lobang semut.""Kau pasti akan menyesal!""..."Sarah Clarke tidak berhenti bersumpah serapah untuk melampiaskan kekesalan, tapi Tristan tidak peduli dan keluar dari ruang pemandian seolah tidak terjadi apa-apa.Baru selangkah keluar dari ruangan, Tristan langsung disambut tatapan penuh kecewa dari semua orang.Ya, sebelum ini mereka memang sempat menaruh harapan pada Tristan, seolah lupa bahwa Tristan adalah menantu idiot yang tidak berguna.Nyatanya seorang menantu idiot tetaplah menantu idiot, dan mereka menyesal telah menaruh harapan.Pada saat ini, para karyawan Beauty Clinic tidak tahan lagi untuk tidak berkomentar."Benar-benar tidak berguna, kukira dia akan menyelesaikan masalah, ternyata malah memperburuk keadaan.""Malang sekali nasib Nona Alea, harus memiliki suami suami bodoh seperti itu.""Jangan hanya memikirkan nasib Nona Alea, tapi pikirkan juga nasib kita sendiri. Sebentar lagi klinik ini pasti kena tutup, dan kita semua akan menjadi pengangguran.""Semua ini gara-gara menantu bodoh itu, benar-benar pembawa sial!""..."Pada saat yang sama, Ellyana buru-buru menghampiri Tristan dengan wajah memerah. "David, sialan kamu! Tidak masalah kamu tidak dapat membantu, tapi mengapa malah memperburuk keadaan seperti ini!""Kamu benar-benar ingin menghancurkan keluarga Wilson, ya!"Sementara Kenzo yang berdiri di samping Ellyana, memandangi Tristan sambil tersenyum puas. Sebelumnya Kenzo sudah yakin Tristan akan gagal, tapi dia tidak menyangka kegagalan itu akan datang dengan cara yang paling buruk."Bibi, ini benar-benar gawat. David telah berbuat kurang ajar pada Sarah Clarke. Keluarga Clarke pasti akan datang untuk meminta keadilan, kita semua tidak akan sanggup menanggung kemarahan keluarga berkuasa itu." Alih-alih menenangkan Ellyana, Kenzo justru membuat wanita paruh baya itu semakin cemas.Rasa takut yang mendera Ellyana membuatnya membutuhkan pelampiasan amarah, pada siapa lagi jika bukan pada Tristan!Dia menatap Tristan dengan sorot mata berapi-api, penuh dengan keinginan membunuh."Seharusnya kamu itu mati, David, mati!"Pada detik itu juga Ellyana mengayunkan sebuah tamparan, tapi tidak pernah sampai ke wajah Tristan, karena Tristan terlebih dulu menangkap lengannya.Tristan melirik Kenzo sekilas, lalu berkata pada mertuanya dengan tenang, "Ibu, kau bahkan belum melihat seperti apa hasilnya, mengapa mau terpengaruh oleh omong kosong bajingan ini?""Hasil apa yang kau maksud? Kami semua mendengar Sarah Clarke meraung murka di dalam sana!" cibir Kenzo dengan senyum penuh kemenangan.Begitu Kenzo selesai bicara, tiba-tiba Sarah Clarke keluar dari ruang pemandian.Anehnya, ekspresi di wajah Sarah Clarke tidak terlihat seperti orang marah, melainkan sumringah seperti orang yang baru saja menemukan harta karun.Bukankah sebelumnya wanita ini meraung marah seperti orang gila di dalam sana? Bukankah sebelum ini David Graham telah berbuat kurang ajar padanya?Lalu kenapa sekarang ini dia tampak begitu bahagia?Namun, kebingungan orang-orang ini baru saja dimulai, karena pada detik selanjutnya Sarah Clarke menghampiri Tristan sambil tersenyum aneh dan berkata, "Adik, kau sungguh kurang ajar telah melemparku ke dalam bak mandi. Tapi bagaimanapun juga, aku tetap harus berterimakasih.""Hmmmm?"Alea menoleh, tepat pada waktunya untuk melihat senyum penuh maksud di wajah Tristan, dan yang hal itu membuat jantungnya tiba-tiba berdebar kencang.Sejak mengalami penganiayaan sadis waktu itu, pemilik tubuh sebelumnya menderita trauma berat.Ia menjadi rentan terhadap serangan panik, bahkan terkadang merasa takut sendiri saat Alea atau siapa pun mendekatinya.Kondisi menyedihkan itu berlanjut hingga keduanya menikah dan tinggal bersama.Rasa takut akan keberadaan orang lain membuat pemilik tubuh sebelumnya selalu memilih tidur di lantai, meski Alea sudah sering membujuknya untuk tidur bersama di ranjang.Pada akhirnya, mereka baru benar-benar tidur bersama untuk pertama kalinya sejak Tristan bereinkarnasi ke dalam tubuh ini.Jadi, meskipun Alea dan pemilik tubuh sebelumnya adalah pasangan yang menikah karena saling mencintai, dan telah tinggal seatap selama dua tahun, mereka belum menjadi pasangan suami istri dalam artian yang sesungguhnya, dikarenakan gangguan kesehatan y
Ekspresi wajah Alea masih masam. Meski begitu, dia tidak bisa menolak ajakan Tristan untuk pulang. Lagi pula, perkataan Tristan cukup masuk akal. Dikarenakan harus merawat Tumbuhan Sisik Naga, Tristan terpaksa menetap di Desa Huiland selama beberapa waktu belakangan, dan baru kembali ke Kota Fuji pada hari ini. Alea sendiri tentu saja merindukan Tristan, dan juga ingin menghabiskan waktu bersama. Di sisi lain, Nenek Lena sudah sembuh, di masa depan, masih ada banyak waktu yang bisa dihabiskan Alea untuk bersama sang nenek. Setelah sepakat untuk pulang, Alea pun berpamitan pada keluarga Wilson. Setibanya di rumah, Tristan dan Alea segera bersiap-siap untuk tidur. Saat ini, Tristan mengenakan piyama tidur berbahan katun lembut, dengan potongan leher berbentuk huruf V yang dalam hingga ke bagian dada. Hal itu membuat Alea dapat melihat sembulan otot dada Tristan yang mulai terbentuk, dan ia tak kuasa menelan ludah. Selama berada di Desa Huiland, Tristan memang sangat aktif melati
"Tuan Graham, apa kamu tidak pernah berpikir untuk membuka klinik pengobatan tradisional? Dengan kemampuan menyembuhkanmu yang luar biasa itu, seharusnya pasien dari ujung negri sekali pun akan datang untuk berobat.""Jika kamu memiliki niat itu, aku ingin mengajukan diri untuk menjadi asistenmu."Setelah tiba di ruang kerja Direktur Liam, dan duduk tenang sambil menikmati teh hangat, dokter Jimmy Laurent pelan-pelan mengungkapkan keinginannya pada Tristan.Sejak pertama kali mendengar tentang kemampuan Tristan dari cerita Hendrik Liam, dokter Jimmy Laurent sudah sangat tertarik untuk mengenal sosoknya.Sekarang setelah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, yang ternyata bahkan lebih luar biasa dibanding yang diceritakan, dia tidak dapat lagi memendam keinginan besar untuk berguru pada Tristan.Dia bahkan telah membuat rencana untuk pindah ke Kota Fuji, demi mewujudkan keinginan tersebut."Dokter Jimmy Laurent sangat terkenal, salah satu ahli bedah terbaik di negri ini, apa yang mem
Tristan menatap wajah Alfred Wilson yang penuh harap. Ia tetsenyum ringan, lalu menoleh ke arah Alea yang terlihat tengah menahan tarikan napasnya."Jangan khawatir, semuanya sudah selesai," ucap Tristan, suaranya datar namun memberi perasaan lega bagi keluarga Wilson.“Apa maksudmu sudah selesai? Apakah ibuku sudah baik-baik saja?" tanya Aldric Wilson memastikan.Mata kakak dari ayah mertua Tristan itu memerah, tak hanya karena bekas tamparan tapi juga karena cemas.Tristan menganggukkan kepala. "Ya, jaringan tumor ganas di kepala Nenek Lena sudah berhasil diatasi, begitu juga dengan jaringan abnormal lain yang tersebar di tubuhnya. Sekarang yang dibutuhkan hanyalah waktu untuk pemulihan. Kalian semua sudah boleh masuk untuk melihatnya, tapi pastikan jangan mengusik ketenangannya untuk sementara ini."Untuk sesaat, koridor itu menjadi sunyi. Tak ada satu pun dari mereka yang bisa langsung bereaksi. Mereka seolah-olah tenggelam di antara rasa percaya dan tidak percaya.Lalu Alfred Wil
Alih-alih mendengarkan perkataan Alea, Alfred Wilson dan Aldric Wilson justru menunduk lebih dalam. "Maafkan kami, Alea," ucap Alfred Wilson dengan suara parau, berat dan terdengar memohon. "Paman juga, Alea, selama ini paman sudah berlaku terlalu kasar... terlalu jahat padamu …." Aldric Wilson menyusul, meski kata-katanya terdengar lebih kaku dan penuh pergolakan. Alea benar-benar terkejut melihat dua pria yang selama ini dikenal sebagai sosok paling keras dan tak tergoyahkan dalam keluarganya, kini berlutut di hadapannya, seperti dua orang pesakitan yang menanti pengampunan. Belum sempat Alea menanggapi lebih lanjut, kedua pria itu sudah berbalik saling menghadap satu sama lain. Untuk sesaat, suasana terasa membeku. "Ayah…." Aldric menatap Alfred, lalu berucap dengan ragu-ragu, "Apa kita benar-benar akan- ...." Alfred Wilson tidak langsung menjawab, dan keragu-raguan juga terlihat jelas di wajahnya. Pada saat yang sama, suara Hendrik Liam terdengar, "Terserah kalian mau bag
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!" Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya. "Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam." Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya. Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa. Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf? "David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan. "Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tida