Share

Bab 2: Aku yang Sekarang Berbeda

Ellyana membuang napas kasar, tentu saja dia tidak akan percaya pada omongan Tristan. Namun, teringat pada masalah gawat di Beauty Clinic, membuat Ellyana tidak ingin membuang waktu untuk berdebat, dan akhirnya membiarkan Tristan untuk ikut.

Berkebetulan lokasi klinik kecantikan milik keluarga Wilson tidak jauh dari rumah sakit ini, jadi mereka bisa tiba di sana dalam waktu yang singkat.

Di dalam klinik, tampak salah seorang karyawan tengah menunduk ketakutan.

Di hadapannya ada seorang wanita muda yang tengah marah. Wanita ini baru saja melakukan perawatan mandi susu di Beauty Clinic, alih-alih yang dia dapat adalah kulit halus dan cantik, justru seluruh tubuhnya kini penuh dengan bercak kemerahan.

Melihat ini, Alea pun bergegas mendekati pelanggan tersebut dan berkata, "Nona, saya Alea Wilson, pemilik Beauty Clinic, saya akan bertanggungjawab atas kerugian Anda."

Wanita berambut pirang itu menoleh pada Alea, sorot matanya tajam mengintimidasi. "Bagus, kalau begitu serahkan ganti rugi dua miliar. Jika tidak, maka aku akan melaporkanmu pada pihak berwajib. Aku juga akan melapor ke departemen kesehatan, agar izin praktik klinik ini dicabut!"

Alea menghela napas berat, kemudian berkata dengan pelan, "Nona, aku bersedia memberikan ganti rugi, tapi nominal yang kau sebutkan itu sangat tidak masuk akal."

Wanita itu mendengkus. "Tidak masuk akal katamu? Asal tahu saja, perawatanku sangat mahal, dan uang dua miliar belum tentu cukup untuk mengembalikan kecantikan kulitku!"

Pada saat ini, raut wajah Alea tampak begitu tertekan. Klinik kecantikan ini adalah satu-satunya sumber penghasilan keluarganya. Bukankah akan menjadi gawat jika wanita ini membuat izin kliniknya dicabut?

Di sisi lain, tidak mungkin bagi Alea untuk memberikan kompensasi sebanyak yang diinginkan wanita ini. Uang dari mana? Jika penghasilan kotor Beauty Clinic dikumpulkan tanpa membayar gaji karyawan, masih butuh setidaknya dua tahun untuk mendapatkan nominal dua miliar.

Sejurus kemudian, terdengar Kenzo Glazier berujar dengan lantang, "Nona, aku rasa alergi kulitmu itu bukan dikarenakan terapi di klinik ini, tapi kulitmu saja yang jelek. Apa kau di sini untuk memeras orang?"

Si wanita berambut pirang segera mencari asal suara, raut wajahnya terlihat semakin tidak senang. Jelas-jelas keberadaannya di sini adalah korban, tapi pria kurang ajar ini malah menuduhnya seenak jidat.

Apa pria ini sengaja ingin menguji batas kesabarannya?

"Apa kau bilang? Aku ingin memeras?" hardiknya sambil melotot marah.

Kenzo memandangi wanita tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki, sorot matanya meremehkan. Kenzo yakin sekali wanita ini berasal dari keluarga biasa, hanya dari melihat penampilannya yang sederhana.

"Ada banyak metode yang digunakan orang untuk menipu, salah satunya seperti yang kau lakukan sekarang ini. Sayangnya kau memilih target yang salah, Nona. Aku Kapten Kenzo Glazier dari divisi militer Kota Fuji." Kenzo dengan bangga memperlihatkan kartu anggotanya pada wanita tersebut.

Yang ada di pikiran Kenzo, wanita itu pasti akan langsung gemetar ketakutan lalu bersujud meminta maaf setelah mengetahui identitasnya.

Namun, perkiraan Kenzo meleset 180 derajat, wanita itu justru menanggapi kesombongannya dengan senyum sinis.

"Dari divisi militer, ya? Aku Sarah Clarke, kakakku adalah Sammy Clarke, apa kau mengenalnya?"

"A-apa? Kau adalah adik Mayor Jendral Sammy Clarke?"

Wajah Kenzo langsung menjadi tidak enak dipandang setelah mendengar pengakuan wanita tersebut.

"Bukankah itu adalah pimpinan tertinggi militer Provinsi River?"

"Bagaimana ini?"

"..."

Tidak hanya Kenzo, Alea dan Ellyana juga langsung gemetar ketakutan.

Kenzo dengan wajahnya pucatnya mundur selangkah demi selangkah, dia sadar akan berada dalam masalah besar jika masih berusaha membela Alea dan Beauty Clinic.

"Ka-kalau begitu masalah di sini tidak ada hubungannya denganku, Nona. Jadi silakan minta pertanggungjawaban dari pemilik klinik," ujar Kenzo dengan suara gemetar sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.

Keluarga Glazier memang kaya raya, tapi tentu saja Kenzo tidak ingin mengeluarkan uang sebanyak dua miliar hanya untuk membantu Alea.

Terlebih lagi pada saat ini suami Alea masih hidup, dan Kenzo tahu dia tidak akan bisa menikahi Alea selama pria idiot itu masih ada. Jadi untuk apa mengeluarkan uang secara sia-sia?

Sementara itu Ellyana hanya bisa menatap Kenzo dengan penuh kecewa. Tidak menyangka jika pemuda yang ia idam-idamkan sebagai menantu akan menunjukkan sikap pengecut, dan lepas tangan begitu saja.

Ketika Alea dan ibunya merasa tidak memiliki harapan lagi, Tristan yang sejak tadi diam memperhatikan tiba-tiba angkat bicara, "Nona, aku bisa menyembuhkan penyakitmu, tapi setelah itu kau tidak boleh meminta ganti rugi lagi, bagaimana?"

Seketika itu juga Ellyana menoleh ke arah belakang, bukannya senang mendengar menantunya berusaha memberi solusi, dia justru memarahi, "David, kau ini bicara apa? Tutup mulut sampahmu itu!"

"Dasar pembual, memangnya apa yang bisa kau lakukan, hah?" Kenzo tidak ketinggalan memarahi, hanya untuk mengurangi rasa malu.

Berbeda dengan kedua orang ini, wajah Alea langsung berbinar ketika mendengar perkataan suaminya. Bukan karena percaya pada perkataan Tristan, tapi dia sangat bersukur mengetahui suaminya yang sekarang memiliki rasa percaya diri.

Selama ini jika Alea dalam masalah, suaminya tidak pernah berbuat apa-apa. Dia hanya menjadi penonton layaknya orang dengan keterbelakangan mental pada umumnya.

"David, apa kau benar-benar bisa mengobati penyakit nona itu?" tanya Alea, sorot matanya menatap Tristan dengan penuh harap.

Tristan mengangguk dengan yakin. "Tenang, aku yang sekarang sudah berbeda, aku tidak mengecewakanmu!"

Pernyataan Tristan yang begitu percaya diri disambut oleh tawa keras dari mulut Kenzo, "Hei, orang idiot, baru pertama kali berani bicara di depan umum, sudah berlagak ingin jadi pahlawan, benar-benar tidak tahu malu!"

Alea melirik kesal ke arah Kenzo. Pria ini berlagak hebat ketika baru datang, tapi langsung mati kutu setelah mengetahui pihak lawan adalah adik dari seorang Jendral.

Jadi sebenarnya siapa yang tidak tahu malu?

"Diamlah, setidaknya David mau berusaha memberi solusi, dia tidak pengecut sepertimu!" geram Alea.

Kenzo terdiam tapi dalam hati tertawa mengejek, lihat bagaimana suami idiotmu ini akan berakhir nanti, Alea!

Bagi Kenzo, Tristan bukan sekedar akan mempermalukan diri sendiri, tapi juga akan menempatkan dirinya ke dalam masalah besar, karena berani bermain-main dengan keluarga Clarke.

Sementara itu, Tristan tidak ingin buang-buang waktu, dia kembali bertanya pada Sarah Clarke, "Bagaimana, Nona? Apa kita sepakat?"

Sorot mata Sarah Clarke menatap dengan penuh telisik. Bagaimana dia akan percaya pada Tristan? Sedangkan orang-orang yang mengenal Tristan saja tidak menaruh kepercayaan padanya.

"Atas dasar apa aku harus membiarkanmu mengobatiku?" tanya Sarah Clarke dingin.

"Karena hanya aku yang bisa mengobatimu!"

Sarah Clarke tersenyum dingin, dia suka pria yang percaya diri, tapi juga tidak akan diam saja jika Tristan gagal.

"Baiklah, aku sepakat, tapi kau harus siap menanggung akibatnya jika gagal, apalagi sampai membuat penyakitku menjadi semakin parah!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Minato Namikaze
mantap banget ni novel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status