Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?
Mengapa wanita ini malah berterimakasih?Andai saja perkataan Sarah Clarke hanya didengar oleh satu orang saja, sudah pasti orang itu akan mengira dirinya tengah berhalusinasi.Pada saat semua orang benar-benar tidak mengerti, tiba-tiba salah satu karyawan Beauty Clinic berseru dengan keras, "Lihat, alergi Nona Clarke sudah sembuh, kulitnya sangat mulus dan berkilauan seperti mutiara."Ketika mendengar suara ini, barulah orang-orang memperhatikan perubahan yang terjadi pada Sarah Clarke.Semua orang pun dibuat terpana, dan menatap dengan kagum.Luar biasa!Ternyata obat buatan Tristan sangat mujarab!Di sini Tristan tidak hanya berhasil menyembuhkan alergi yang diderita Sarah Clarke, tapi juga membuat kulit wanita itu terlihat semakin cantik.Pantas, pantas saja dia terlihat sangat bahagia dan langsung berterimakasih pada Tristan."Adik, apa kau ini seorang dokter spesialis kulit? Kemampuanmu dalam meramu obat sangat luar biasa!" puji Sarah Clarke.Ketika semua orang memuji Tristan, ada satu orang yang kebakaran jenggot, siapa lagi kalau bukan Kenzo."Hah? Dokter ahli? Dia ini hanya menantu bodoh dari keluarga Wilson, apa yang ia lakukan sekarang ini pasti hanya kebetulan!" Kenzo menyela dengan tidak senang.Hal ini membuatnya langsung mendapat pelototan tajam dari Sarah Clarke. "Siapa yang mengizinkanmu untuk bicara, hah?"Kenzo menggertakkan gigi, malu harga dirinya sebagai perwira militer diinjak-injak oleh wanita ini. Jika bukan takut pada kakaknya yang berpangkat Jendral, sudah pasti Kenzo akan langsung merobek mulutnya.Sadar posisinya kurang bagus, Kenzo pun memilih untuk membungkam mulutnya rapat-rapat. Lagi pula semakin banyak dia bicara, maka akan semakin mempermalukan diri sendiri.Terlebih Tristan telah berhasil membungkam keraguan semua orang dengan bukti yang hebat, jadi apa lagi yang harus diperdebatkan?Akhirnya Kenzo Glazier mundur dari tempat kerumunan itu secara diam-diam, lalu meninggalkan Beauty Clinic dengan perasaan kesal.Tentu saja kepergiaannya tidak lepas dari penglihatan Tristan. Sebagai pengkhianat yang paling awal ditemukan, sudah pasti dia akan menjadi target balas dendam Tristan yang pertama.Sementara itu, Sarah Clarke merasa tertarik untuk mengenal Tristan lebih jauh. "Adik, apa aku boleh meminta nomor ponselmu? Di masa depan, aku harus mencarimu jika ingin melakukan perawatan."Tristan terdiam, dia baru saja keluar dari rumah sakit, dan ia tidak tahu apakah David Graham yang bodoh ini memiliki nomor ponsel atau tidak.Melihat tidak adanya jawaban dari Tristan, membuat Sarah Clarke berpikir jika dia enggan memberikan nomor ponselnya pada orang baru. Terlebih dia adalah seorang pria beristri.Untuk menghindari kesalahpahaman, Sarah Clarke menyerahkan kartu namanya pada Tristan. "Ini kartu namaku, memiliki banyak kenalan bisa mempermudah hidupmu di masa depan."Setelah memberikan kartu namanya, Sarah Clarke segera pergi meninggalkan Bauty Clinic.Selanjutnya aktivitas di klinik kecantikan itu kembali berjalan normal, para pelanggan satu per satu berdatangan, dan para karyawan pun kembali bekerja seperti biasa.Pada saat ini, Alea Wilson masih tidak menyangka suaminya benar-benar menjadi juru selamat. Dia lantas bertanya dengan penasaran, "David, sejak kapan kau bisa meracik rempah obat?""Ah, itu ...." Tristan berpikir sejenak, karena takut salah bicara, "Dulu semasa kecil aku pernah membaca buku tentang mengatasi alergi, jadi aku mempraktikkannya."Alea Wilson menghela napas kasar, yang menyiratkan rasa kecewa. Ternyata hanya pernah membaca buku, bisa-bisanya pria ini mempraktikkannya dengan penuh percaya diri.Untung saja tadi itu berhasil, kalau gagal bagaimana?Sesaat kemudian Alea pun tersadar, sungguh keterlaluan rasanya jika dia tidak bersyukur. Memang tindakan suaminya tadi itu terkesan ceroboh, tapi itu juga telah menyelamatkan reputasi Beauty Clinic, satu-satunya sumber penghasilan keluarga Wilson."Anggap saja ini adalah hari keberuntunganmu, tapi lain kali kau tidak boleh sembrono seperti tadi lagi, oke! Kau nyaris membuatku terkena serangan jantung!" ujar Alea dengan mata melotot.Tristan Miller menanggapi dengan tersenyum santai, "Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal bodoh yang akan merugikanmu.""Huh, kau ini percaya diri sekali!" keluh Alea sembari menggelengkan kepala, "Ya sudah, sebaiknya kita pulang saja."Keduanya lantas keluar dari Beauty Clinic, berjalan menuju mobil sedan tua milik Alea.Begitu tiba di sana, Tristan menadahkan tangannya ke depan Alea. "Mana kuncinya, biar aku yang menyetir."Dahi Alea Wilson mengernyit. "Sejak kapan kau bisa menyetir.""I-itu ...." Tristan tergagap.Alea menggelengkan kepala, dia sadar ada banyak perubahan pada diri suaminya setelah bangun dari koma.Meski begitu, Alea tetap tidak akan mengizinkannya untuk menyetir. Bagaimana jika nanti menabrak orang, bukankah itu hanya akan mendatangkan masalah?Sementara itu Tristan segera membungkam mulutnya rapat-rapat, menyadari kalau selama ini David Graham bahkan tidak pandai menyetir.Akhirnya Tristan hanya bisa pasrah, dan membiarkan dirinya duduk di kursi penumpang.Lagi pula dia belum tahu di mana rumah keluarga Wilson, akan sangat lucu jika dia berpura-pura amnesia, ya kan? Mengingat tadi dia sudah bersikap mengenali mertua dan istrinya.Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di rumah kediaman keluarga Wilson. Rumahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, tapi terlihat cukup nyaman untuk ditinggali.Saat pertama memasuki rumah, tatapan Tristan langsung tertuju pada photo keluarga berukuran sedang yang terpajang di dinding. Di sana ada Ellyana, Alea, dan seorang pria paruh baya yang Tristan yakini adalah ayah mertuanya, ditambah seorang gadis muda yang kemungkinan adalah adik Alea.Setibanya di kamar, Alea buru-buru pergi mandi. Sedangkan Tristan langsung membongkar lemari untuk mencari tahu identitas tubuh barunya.Tristan hanya tahu orang-orang memanggilnya David, tapi belum tahu nama belakang tubuh barunya."David Graham!" Dahi Tristan berkerut ketika membaca nama yang tertera di kartu identitasnya.Graham, itu adalah nama belakang tangan kanan Tristan sewaktu di militer dulu. Dalang ledakan di kamp peristirahatan yang telah merengut kehidupannya"Apakah pemuda ini memiliki hubungan dengan Deckard Graham?" gumam Tristan dalam hati dengan penuh rasa penasaran.Tristan harus mencari tahu satu demi satu, dan membalaskan dendamnya pada mereka satu demi satu pula.Selanjutnya Tristan berdiri di depan cermin sambil memperhatikan tubuh barunya. Jangankan orang lain, Tristan sendiri saja kecewa dengan tubuh ini.Meski David Graham masih berumur 23 tahun, lebih muda tujuh tahun dibanding umur Tristan saat meninggal, tapi David Graham memiliki tubuh yang lembek serta perut buncit.Tidak punya skill, memiliki keterbelakangan mental, tubuh pun bentuknya seperti kerbau. Ya Tuhan, apa yang bisa diharapkan Tristan dengan bereinkarnasi di tubuh pria ini?Sama sekali tidak ada!Mungkin hanya ada satu hal yang bisa menjadi pelipur lara Bagi Tristan, yaitu David Graham memiliki rupa yang lumayan tampan. Ah, masih ada satu lagi, David Graham juga memiliki istri yang sangat cantik.Sembari mengisi waktu kosong untuk bergiliran mandi, Tristan pergi ke halaman belakang untuk berolahraga.Dengan kondisi tubuh yang sekarang ini, setidaknya Tristan harus berlatih dengan giat selama beberapa bulan untuk mendapatkan tubuh yang ideal, layaknya Tristan Miller sang Dewa Perang.Sekitar setengah jam berada di halaman belakang, terdengar suara istrinya memanggil, "David, Kak Daniela datang mencarimu, cepat temui dia!"Tristan jelas tidak tahu siapa itu Kak Daniela, meski begitu dia tetap mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.Ketika sudah dekat dengan ruang dengan ruang depan, terdengar Ellyana memarahi dengan suara melengking."Tidak ada uang untukmu wanita sialan, kau sudah terlalu sering memeras putriku!"Alea yang berjalan bersisian dengan Tristan, segera mempercepat langkah hanya untuk mendapati ibunya sedang memarahi wanita yang disebut Kak Daniela."Ibu, kau tidak boleh bicara kasar pada Kak Daniela. Aku yang memberitahu dia kesembuhan David, dan memintanya untuk datang," tegur Alea.Ellyana mendengkus. "Cukup Alea, kamu selalu saja membela keluarga suami idiotmu itu! Keluarga kita tidak hidup berlebih, tapi parasit menggerogoti dari sana dan sini. Ibu tahu kedatangan kakak iparmu ini pasti ingin meminjam uang lagi!"Bagaimana Ellyana tidak kesal? Iya David, iya keluarganya, semua menjadi beban bagi keluarga Wilson"Bu, sudahlah, jika aku punya uang lebih, apa salahnya aku membantu kakak ipar?" balas Alea."Teruslah, terus saja kau bela keluarga suamimu, sampai nanti keluargamu sendiri yang akan mati kelaparan karena kehabisan uang!"Merasa tidak ada gunanya berdebat dengan Alea, Ellyana pun pergi meninggalkan ruang tamu dengan sejuta kekesalan."Adik ipar, aku minta maaf, kedatanga
Setelah memberi ancaman, Tristan segera melepaskan dokter paruh baya itu dan mulai melakukan metode akupuntur untuk menyelamatkan ibunya.Pada saat ini, tidak ada seorang pun dari tim medis di sana yang masih berani menghalangi. Mereka semua ketakutan karena dapat merasakan aura Tristan yang mengerikan.Namun, si dokter paruh baya masih tetap berniat untuk menghalangi Tristan, dia berbisik pada salah satu bawahannya, "Cepat beritahu kepala rumah sakit, dan sekalian bawa petugas keamanan datang ke sini, pemuda itu harus dihentikan!"Mendapat perintah dari atasannya, perawat muda itu mengangguk dan bergegas meninggalkan ruang rawat. Ketika kembali, dia sudah bersama direktur rumah sakit dan beberapa orang petugas keamanan.Dokter paruh baya kembali bersemangat ketika melihat direktur rumah sakit tiba, dia segera mengadu, "Direktur Liam, praktik ilegal pemuda itu tidak bisa dibiarkan. Jika perbuatannya sampai terekspos oleh media, maka reputasi rumah sakit kita akan hancur."Direktur ruma
"Ja-jangan!" Hendrik Liam tercekat dan segera mengangkat kedua tangan di depan dada, "Maafkan aku Tuan Graham, aku tidak bermaksud untuk meragukanmu."Wajah Hendrik Liam tampak memerah. Dia tidak tahu di mana harus menyembunyikan muka jika Tristan sampai mengatakannya di sini, dan didengar oleh orang lain.Pada saat ini, Hendrik Liam menjadi semakin kagum pada kemampuan Tristan. Dia menyadari bahwa pemuda di hadapannya ini tidak sekedar memiliki keterampilan medis yang hebat, tapi juga memiliki penglihatan yang luar biasa."Dokter Ajaib, di sini ada alamat rumahku, silakan datang jika kau sudah memiliki waktu luang." Hendrik Liam menyerahkan dua buah kartu dengan penuh semangat.Yang satu adalah kartu nama, dan yang satu lagi adalah kartu bank.Tristan tidak segera mengambil kartu tersebut, melainkan hanya melirik dengan sebelah alis mata terangkat.Melihat Tristan enggan menerima kartu pemberiannya, Hendrik Liam pun berinisiatif untuk meraih tangan Tristan dengan sedikit memaksa."Dok
Reinkarnasi seorang dewa perang?Apakah itu berarti ada jiwa lain di dalam tubuhnya?Untuk beberapa saat, pengakuan Tristan berhasil membuat bola mata Alea nyaris melompat keluar, dan isi pikirannya menjadi kosong.Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, karena pada detik selanjutnya Alea langsung tertawa keras.Tristan melirik ke samping, sorot matanya masih sangat serius. "Kenapa kau malah tertawa? Apa ada yang lucu?"Alea menutup mulut, butuh beberapa detik baginya untuk menghentikan tawa.Setelah itu, dia menggelengkan kepala dan berkata dengan sarkas, "David, David, ternyata setelah bangun dari koma kau bukan sekedar menjadi sedikit berguna, tapi juga menjadi pria yang pandai membual!"Melihat ekspresi tidak percaya di wajah Alea, Tristan pun mengurungkan niat untuk bercerita lebih banyak.Di kehidupan sebelumnya, Tristan Miller adalah pribadi yang sangat efisien, baik itu dalam menggunakan waktu, maupun dalam bertindak.Tristan tidak suka mengulur-ulur waktu, juga tidak suka
"Kamu- ...."Di hadapan pria yang dianggap sebagai menantu bodoh, bisa-bisanya di hati Kenzo muncul rasa takut. Semakin lama semakin kuat, hingga menghadirkan dorongan batin untuk segera berlutut.Tidak boleh!Kenzo tidak ingin kalah mental, dia adalah seorang perwira militer berpangkat kapten, mana mungkin akan membiarkan diri diintimidasi oleh seorang menantu rendahan.Namun, semakin Kenzo berusaha untuk mengadu uara dengan Tristan, semakin gemetaran pula tubuhnya. Dalam pandangan Kenzo, aura Tristan seperti Raja Dewa dari langit yang tiada tandingannya.Pada saat ini, Tristan tiba-tiba tersenyum dingin seraya menepuk bahu Kenzo, "Ternyata kau ini bermental tempe, dasar pecundang!"Selesai berkata, Tristan masuk ke dalam rumah tanpa melakukan apa pun. Hal ini membuat Kenzo tidak mengerti, apa hanya seperti itu saja?Tadi bersikap layaknya dewa kematian, lalu tiba-tiba pergi seolah tidak pernah terjadi apa pun.Benar-benar konyol!"Cuih, lagi pula apa yang harus aku takutkan dari mena
Bagaimana mungkin?Jelas-jelas yang berdiri di hadapannya ini adalah menantu dengan keterbelakangan mental, kenapa tiba-tiba menjelma jadi seorang kultivator?Yang lebih mengejutkan, Kenzo dapat merasakan jika tingkat kultivasi lawannya ini tidaklah rendah.Kenzo memang memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia kultivasi, sebab dia sendiri pernah belajar menjadi kultivator, meski langsung gagal pada tahap pertama karena tidak mampu mengaktifkan energi murni dari dalam dirinya.Kini setelah mengetahui bahwa lawannya adalah seorang Kultivator, Kenzo pun langsung menyadari jika dirinya tidak memiliki kesempatan untuk melawan.Yang tersisa hanyalah insting untuk bertahan hidup, tentu saja dengan jurus memelas.Segera, Kenzo berlutut memohon ampun, "David ... aku mohon maaf, aku berjanji tidak akan mengejar Alea lagi. Tolong jangan bunuh aku, sebagai gantinya, aku akan memberikan setengah kekayaanku untukmu."Kenzo menunggu jawaban, tapi yang ia dapatkan hanyalah senyuman dingin mematikan.
"Bibi Warren adalah keluargaku, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun menindasnya!" balas Tristan sambil menghunus tatapan berapi-api.Pengakuan Tristan tidak hanya menghadirkan kerutan di dahi Baron tua, Thalita Warren sendiri juga terkejut mendengarnya."Nak, kamu ini siapa?" tanya Thalita Warren sambil menyeka air matanya.Tristan segera menjelaskan dengan lembut, "Bibi, nanti aku akan jelaskan semuanya, sekarang biarkan aku mengurus tua bangka ini terlebih dulu.""Hahaha, bocah gila, apa yang bisa kau lakukan dengan tubuh yang seperti kerbau itu?" Baron tua tertawa mengejek.Tubuh Tristan memang jauh dari kata Proporsional, sama sekali tidak mencerminkan seorang yang memiliki kemampuan bela diri.Baron tua sangat yakin, Tristan pasti akan langsung jatuh pingsan hanya dengan satu pukulan dari anak buahnya.Sebagai tanggapan diremehkan oleh Baron Tua, Tristan tersenyum dingin seraya melangkah ke depan dua kali. "Kau ingin tahu apa yang bisa aku lakukan? Terima ini!"Plaaak!Pada de
"Hei, apa mata anjingmu itu tidak berfungsi dengan baik? Aku di sini, berdiri tepat di depanmu!"Hah?Di wilayah selatan kota Daeville ini, siapa yang berani berlaku sombong di hadapan Bos Dragon, hanya Tristan saja.Bukan sekedar menunjukkan kesan tidak takut, Tristan bahkan berani memakinya. Hal ini jelas membuat orang-orang yang menyaksikan semakin tercengang, hingga dagu masing-masing dari mereka nyaris jatuh ke tanah."Bocah ini benar-benar berani, apa dia tidak tahu siapa Bos Dragon?""Entahlah, aku juga berpikir begitu, sepertinya di berasal dari luar daerah.""Habislah, bocah malang ini pasti akan berakhir mengenaskan.""Sebaiknya kita pergi saja dari sini, aku takut kita akan terkena imbas kemarahan Bos Dragon.""..."Akhirnya kerumunan ini membubarkan diri karena tidak ingin celaka. Sementara sebagian yang masih penasaran, hanya berani mengintip dari jendela rumah masing-masing.Apa yang mereka takutkan bukanlah omong kosong. Faktanya Bos Dragon telah mendominasi di kota Daev