Pada saat bersamaan, Wilson juga sudah menyelesaikan semua dokumen untuk transaksi keuangan dan administrasi lainya. “Tuan Crawford, ini kunci mobil Anda dan juga kartu namaku. Mulai sekarang, jangan ragu untuk menghubungi saya kalau Anda perlu sesuatu. Bahkan jika itu tidak ada hubungan dengan mobil, Anda bisa kapan saja menghubungi saya jika ada butuh bantuan!” Wilson berkata dengan respek.Hal itu dia lakukan karena Gerald bukan seorang pelanggan biasa. Wilson tahu bahwa Gerald pasti berasal dari keluarga kaya raya dan berpengaruh.Wilson merasa bahwa dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan dapat berkenalan dengan Tuan Crawford.“Okay, terima kasih, Manajer Wilson. Sejujurnya, aku butuh bantuanmu kalau Anda tidak keberatan, Manajer Wilson.” Gerald berkata sambil tersenyum. “Tentu, dengan senang hati. Beritahu saja apa yang Anda ingin saya lakukan!”“Bisakah Anda mencari seseorang untuk membantuku mengendarai mobil ini pulang? Hahaha. Sebenarnya, aku belum punya SIM…”“Oh!
”Terima kasih bantuannya. Aku nggak habis pikir kenapa bisa sampai lupa nggak bawa dompet!” Mila berkata sambil tersenyum Mila tidak menolak bantuan Gerald untuk membayarkan minuman untuknya dan dia seorang gadis yang sangat sopan.Dia adalah seorang gadis yang baik hati dan pemurah.Mila agak kaget bertemu Gerald .Mila belum lupa betapa Gerald meninggalkan kesan yang mendalam untuknya ketika kali pertama bertemu di auditorium ketika itu.Dia ingat bahwa Gerald sangat tenang dan tidak terganggu meski semua orang merendahkan dan mengejeknya ketika itu.“Terima kasih kembali,” Gerald membalas dan tersenyum.“Jangan khawatir, aku akan mengembalikan uangmu setelah aku mengambil dompet. Ngomong-ngomong apakah kamu punya dompet elektronik? Kalau kamu punya, aku bisa langsung transfer uangnya lewat pembayaran elektronik…”“Ya!” Gerald tidak ingin memperpanjang soal itu. Gerald berbahagia bisa bertemu kembali dengan Mila.Lagipula, Gerald bukan tipe orang yang pandai berbasa basi.
”Sepertinya sekarang ada mahasiswa super kaya di kampus kita! Dan dia baru saja membeli mobil sport Lamborghini Reventon!”“Gila! Harga mobilnya kira-kira satu setengah atau dua milyar dolar lebih! Ayo, kita lihat!”Rombongan mahasiswi itu mendorong Gerald dengan kasar, makin lama makin banyak orang yang ingin melihat mobil Gerald.Gerald sudah benar-benar kesal. Kalau dia ingin mempermalukan mereka, dia bisa saja mengeluarkan kunci mobilnya dan lalu mengendarainya sekarang.Tetapi Gerald bukan tipe orang yang biasa melakukan hal semacam itu, apalagi di hadapan begitu banyak orang.Ternyata memarkir mobil di parkiran efeknya sama dengan saja dengan berhenti di depan pintu masuk.Gerald melihat sekitar dan memutuskan untuk menunggu beberapa waktu sampai parkiran benar-benar kosong sebelum dia memindahkan mobilnya ke tempat lain.Sepertinya itu satu-satunya yang bisa dia lakukan!Gerald mengeluh.Lalu Gerald kembali mengantongi kunci mobilnya, memutar tubungnya dan beranjak meni
Sontak para mahasiswa itu berkerumun, bahkan Nathaniel melihat ke arah yang ditunjukkan.Gerald juga melihat ke arah yang ditunjukkan dengan raut muka penasaran.Gadis yang baru saja melangkahkan kakinya keluar dari mobil itu cantik luar biasa dan ternyata Gerald mengenalnya, mereka baru saja bertemu belum lama berselang.Siapa lagi kalau bukan Mila?“Ahh. Dia sangat cantik! Andai dia bisa jadi pacarku.” Mahasiswa yang berdiri di antara Gerald dan Nathaniel berseru, matanya memancarkan hawa nafsu.Mahasiswa itu terlihat bodoh oleh celetukannya sendiri.“Gila kamu! Siapa bilang kamu bisa memimpikannya jadi pacarmu? Dengar, ya. Victor naksir gadis itu! Kamu hanya boleh memandangnya, tapi kamu harus sadar diri bahwa dia tidak mungkin bisa jadi pacarmu!” Nathaniel berkata dengan nada jijik. “Ahh! Brother Victor. Nggak heran, sih. Dia ganteng jadi wajar saja kalau dia suka sama gadis yang luar biasa cantik!”Ketika si mahasiswa itu mendengar nama Victor disebut, dia langsung merasa
Meskipun sang pembicara tidak punya maksud tertentu dengan ucapannya, tetapi pendengar yang kurang akal akan menanggapi kata-katanya dengan serius.Nathaniel mengerutkan kening mendengar Gerald membayar teh susu untuk Mila.Nathaniel dapat melihat bahwa Gerald dan Mila memang benar telah saling mengenal. Terlebih Gerald membayar teh susu untuk Mila? Apakah itu artinya di antara mereka berdua ada hubungan yang lebih jauh?Sambil memikirkan kemungkinan itu, Nathaniel segera mengirim pesan singkat untuk Victor.Lalu Nathaniel melihat ke arah Gerald yang kelihatannya hendak melanjutkan obrolan dengan Mila, dan berkata, ”Gerald, Kamu ke sini untuk latihan menyetir atau kamu ke sini untuk ngobrol dengan gadis-gadis? Pasti susah banget buat kamu ngumpulin uang untuk bayar biaya kursus nyetir. Bukankah lebih baik kamu fokus dengan latihan nyetir dibanding ngobrol?”Beberapa orang gadis yang sedang berdiri tidak jauh dari situ ikut melihat Gerald dengan kemarahan di hati mereka. Mereka awa
”Apa? Mila, kamu akan mengajak Gerald?” Whitney bertanya kaget.Gerald juga agak terkejut. Dari perjumpaan mereka yang singkat hari itu, Gerald langsung tahu bahwa Mila adalah seorang gadis baik yang berhati mulia. Dia tidak memandang rendah pada mereka yang miskin, Mila juga bukan tipe orang yang membenci orang miskin dan menyukai orang kaya. Selama orang itu baik, maka Mila pun akan memperlakukannya layaknya seorang teman.Mila sangat bertolak belakang dengan Whitney, Mila sangat pandai menimbang rasa.Sebenarnya Gerald tidak tertarik untuk menghadiri acara makan malam yang terdapat Victor dan Whitney, juga teman-temannya.Tidak ingin sedikit pun!Mila mengangguk dan berkata, “Whitney, Gerald sudah banyak membantuku hari ini. Maka dari itu aku mengundang kalian semua makan nanti malam. Tentu saja Gerald harus ikut!”“Kenapa tidak kalian saja yang pergi bersenang-senang? Sebaiknya aku tidak usah ikut?” Gerald membalas sambil tersenyum pada Mila. Sebenarnya Gerald paham niat baik
”Ya, Aku memenangkan sejumlah uang!” Gerald menjawab sambil tersenyum.“Mengapa kamu menghabiskan semua uang itu? Mestinya kamu juga menyimpannya sebagian untuk keperluanmu sendiri?” Mila melanjutkan pertanyaanya.“Menyimpan sebagian?”“Gerald sangat naif, bagaimana mungkin dia mampu menyimpan uang? Hahaha…” Victor yang baru saja masuk ruangan menyahut, tampaknya dia sudah mendengar cerita dari banyak orang tentang Gerald yang menang lotre.Tentu saja Victor menggunakan kesempatan ini untuk semakin menginjak Gerald.“Okay, okay, semuanya, silakan duduk. Ngomong-ngomong, barusan waktu aku ke bawah, aku tadi bicara dengan presiden mahasiswa untuk mengundang beberapa teman dari jurusan lain. Aku mengundang beberapa orang lagi untuk bergabung dengan kita malam ini!” Victor berkata sambil tertawa.“Ide bagus! Tapi, Victor, meskipun ruangan ini sangat indah dan mewah, aku khawatir tidak akan cukup memuat terlalu banyak orang.”Whitney sangat senang dan merasa tertarik ketika mendengar
Seorang pria muda dan dua wanita muda berjalan memasuki ruangan didampingi manajer yang sama dengan waktu lalu.Tampaknya pria muda dan dua wanita muda itu adalah mahasiswa dari jurusan lain di kampus.Pria muda itu posturnya tinggi dan ganteng, sementara dua orang wanita muda yang membalut tubuhnya dengan rok pendek juga terlihat sangat cantik.Melihat mereka bertiga serasa sedang menyaksikan adegan film ketika seorang pria sedang memenangkan dua orang gadis cantik sekaligus.Gerald merasa sangat tidak nyaman harus menyaksikan adegan ini. Mengapa dia tidak disukai oleh gadis-gadis cantik seperti pria itu? Ugh…Pria muda berpostur tinggi itu menyapa mereka satu per satu.Sesat kemudian, tiba-tiba dia melihat Gerald yang sedang duduk sendirian di samping.“Hello, brother! Namaku Lenny Dumont! Aku adalah presiden dari mahasiswa jurusan manajemen. Ayo…kita berteman?”Pria muda itu dengan cepat menyapa Gerald seraya tersenyum ramah.Dua gadis cantik yang datang bersama Lenny Dumon