Ahli terhebat di Kota Dumai

Ahli terhebat di Kota Dumai

Oleh:  Cahaya Pagi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.6
21 Peringkat
177Bab
40.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Yohan Andreas adalah seorang pemuda yang mempelajari suatu keterampilan pada seorang guru di hutan yang lebat di dalam gunung. Kemudian, dia dibujuk untuk turun gunung. Keterampilan medis dan seni bela dirinya yang tak tertandingi membuatnya bisa mengalahkan semua musuh dan mendominasi kota.

Lihat lebih banyak
Ahli terhebat di Kota Dumai Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
Agus Sholeh
saya sudah baca sampai bab 27 mau melanjutkan baca tapi tidak tahu caranya saya menyukai cerita ini
2024-04-14 08:41:30
0
user avatar
Ade Firmansyah
ayo lanjut babnya
2024-04-01 19:35:33
0
user avatar
Rich 77
"Sang Menantu Terkuat"..... novel pria tentang menantu laki-laki yang ditindas oleh istrinya
2024-03-29 22:15:00
0
user avatar
Ahmad Teguh
cerita yang bagus, Alur cerita rapi dan Mudah di fahami
2024-03-23 14:57:46
1
user avatar
Kayla Almahyra
tetap byar low bc..
2024-03-22 20:32:38
1
default avatar
Syafrudin Suyoso
memang ceritanya bagus, cuma kenapa bisa terputus karena bab 140 keatas, lama baru ada satu bab lagi, jangan sampai blunder pengarang nya
2024-03-20 22:34:34
0
user avatar
Ade Firmansyah
ancor...lm nunggu cm 1 bab....
2024-03-11 18:49:30
1
user avatar
Budi Setia
ceritanya saya suka
2024-03-10 07:26:31
0
user avatar
Kandang Kejora
bagus ceritanya
2024-03-10 00:30:11
0
user avatar
Khaidir
min tolong update banyakin jgn cuma 1, jdi ngak seru bacanya. babnya pun pendek....
2024-03-07 18:48:25
0
default avatar
Muhammad Suhendar
lumayan bisa buat obat jenuhh
2024-03-06 19:08:25
0
user avatar
Ahmad Zayyan
lanjutkan ceritanya
2024-03-04 20:08:43
0
user avatar
jalang 77
apakah cerita nya bisa dilanjut
2024-03-03 23:03:52
0
user avatar
rony priambogo
menarik, jangan sampai ga selesai ceritanya dan pelit update lanjutannya
2024-03-03 17:54:39
0
default avatar
Herman Matarau
keren bagus ceritanya
2024-03-02 13:26:40
0
  • 1
  • 2
177 Bab
Bab 1
Di suatu tempat jauh di bagian utara hutan lebat dalam pegunungan Negara Nagatar."Guru, aku sudah pulang. Makan malam hari ini adalah daging kelinci."Ada beberapa rumah kayu di hutan lebat dalam pegunungan itu.Terlihat seorang pemuda yang tampak berusia 16 atau 17 tahun membawa beberapa kelinci gemuk di tangannya. Dia melompat kegirangan di bebatuan sebelum sampai di depan rumah kayu itu.Dia adalah Yohan Andreas. Dia telah tinggal di sini bersama gurunya sejak dia masih kecil.Dia mengikuti gurunya untuk berlatih seni bela diri, mengumpulkan obat-obatan, belajar ilmu kedokteran dan belajar membaca.Kret ....Yohan mendorong pintu dan masuk. Begitu dia masuk, ekspresi wajahnya langsung berubah.Kelinci yang ada di tangannya juga terjatuh.Dia melihat seorang pria tua duduk bersila di atas bantalan duduk dengan kepala terkulai lemas dan tidak bernapas."Guru, Guru kamu kenapa?"Yohan sangat terkejut.Yohan langsung memeriksa meridiannya dan dia menyadari kalau sudah tidak ada denyut
Baca selengkapnya
Bab 2
"Pergilah, dasar orang udik, jangan masuk ke mobilku dan jangan sentuh kakekku!"Silvia memaki dan mengayunkan cakarnya seperti anak kucing yang sedang marah.Yohan mulai marah dan dia rasa wanita itu sudah gila!Dia meraih tangan Silvia dan menariknya keluar dengan sedikit kekuatan.Silvia berjuang dengan keras, "Ah, lepaskan aku, dasar orang udik!"Plak, plak!Yohan tidak tahan lagi dengannya. Jadi, dia mengangkat pinggangnya dan memukulnya dengan keras dua kali.Tubuh Silvia bergetar, kemudian silvia menoleh ke arah Yohan dengan tidak percaya, "Kamu ... beraninya kamu!"Yohan melemparkan Silvia ke tanah dan mengancam dengan suara keras, "Diamlah atau aku akan memukulmu lagi!""Di tempat yang sepi ini, kamu nggak akan bisa melarikan diri, bahkan binatang buas pun nggak akan bisa mengalahkanku, pikirkan baik-baik!"Silvia langsung ketakutan.Yohan terlalu malas untuk meladeninya lagi, kemudian dia kembali ke dalam mobil.Pertama-tama dia memeriksa denyut nadi pria tua itu, lalu dia me
Baca selengkapnya
Bab 3
Plak!Dia menampar wajah Silvia dengan keras.Saat itu, wajahnya yang cantik dan lembut terlihat memar.Suara tamparan yang keras membuat Susilo dan kedua pengawalnya terkejut.Silvia menutupi wajahnya. Rasa sakit dan penghinaan yang hebat membuatnya hampir gila.Dia menjerit dengan keras, "Ahh ... Beraninya kamu menamparku!"Yohan mengabaikannya dan memandang Susilo. "Cucumu berperilaku buruk dan nggak tahu sopan santun. Aku akan menggantikanmu untuk memberinya pelajaran. Apa kamu keberatan?"Susilo tersenyum getir, "Aku nggak keberatan. Cucu perempuanku memang sombong.""Kakek, bunuh dia, cepat bunuh dia!" Silvia berteriak histeris dan dia hampir gila dibuatnya.Seumur hidupnya, dia baru pertama kali ditampar oleh seseorang."Diam!"Susilo berteriak dengan menggunakan sedikit kekuatan prajurit miliknya, "Sepertinya aku benar-benar terlalu memanjakanmu. Cepat minta maaf! Kalau nggak, mulai sekarang sampai kamu lulus kuliah, kamu nggak akan dapat uang jajan lagi. Semua akun bank milikm
Baca selengkapnya
Bab 4
Darto yang ditemani oleh sekretarisnya langsung berteriak ketika melihat kejadian itu, "Berhenti!"Belasan pria kekar itu langsung berhenti."Ayah?" Zidan sangat terkejut. "Mengapa kamu ada di sini?""Ada apa ini?" tanya Darto.Zidan berbisik dan memberi tahu Darto apa yang sebenarnya telah terjadi.Kilatan dingin muncul di mata Darto dan dia langsung menoleh.Secara garis besar, dia menebak apa yang sedang terjadi.Yohan kebetulan membantu Susilo, tetapi pada saat yang sama dia menyinggung Silvia, karena itu ini semua terjadi.Bisa dikatakan bahwa Darto telah menjadi dewasa seiring bertambahnya usia.Dia melambaikan tangannya. "Kalau begitu, bereskan dia."Saat ini, Yohan tiba-tiba berkata, "Apakah kamu Darto?"Ini adalah gedung Grup Hayan dan Gurunya juga meninggalkan informasi singkat tentang Darto dalam surat wasiatnya.Zidan sangat marah. "Dasar orang udik, beraninya kamu menyebut nama ayahku!"Yohan mengabaikan Zidan dan lanjut berkata, "Itu kamu, 'kan? Kebetulan sekali, aku data
Baca selengkapnya
Bab 5
Seorang wanita paruh baya menunjuk ke arah Yohan dan berteriak di depan toko, "Minggir sana! Jangan datang ke sini lagi dan menghalangi bisnisku!"Menurut wanita itu, Yohan yang berpakaian compang-camping dan membawa tas dengan banyak tambalan tidak ada bedanya dengan seorang pengemis.Yohan berkata, "Aku bukan pengemis. Aku punya uang dan aku di sini untuk membeli baju."Wanita paruh baya itu menyilangkan tangannya dan mencibir lagi, "Memangnya berapa banyak uang yang kamu punya? 20 ribu? 40 ribu? Kamu nggak akan mampu beli baju di sini. Kamu dilarang masuk dan jangan mengotori tokoku."Yohan menahan amarahnya, "Sudah kubilang, aku punya uang. Kamu membuka toko untuk berbisnis, kenapa nggak mengizinkanku masuk?"Wanita paruh baya itu sangat marah, "Kamu masih mau berdebat? Kalau kamu nggak pergi, aku akan mengambil tindakan."Setelah mengatakan itu, wanita itu menatap Yohan dengan ekspresi marah sambil mengambil sapu di samping pintu."Kakak, apa kamu mau beli baju? Datanglah ke tokok
Baca selengkapnya
Bab 6
"Petugas rumah sakit menelepon, Ayahku ... huhuhu ..."Gadis itu berjuang untuk pergi sambil menangis. "Nggak, aku harus pergi ke rumah sakit."Yohan mengikutinya. "Aku akan menemanimu."Saat ini, gadis itu tidak memiliki seseorang yang bisa diandalkan dan dia hanya ingin pergi ke rumah sakit secepatnya.Yohan membantunya menutup pintu toko.Kemudian, ada sebuah taksi yang berhenti di pinggir jalan.Keduanya masuk ke dalam taksi itu. Yohan berteriak kepada sopir, "Tolong cepat antarkan kami ke rumah sakit!""Baik!"Sopir itu menginjak pedal gas dan mobil melaju dengan kencang.Gadis itu berseru, tiba-tiba tubuhnya condong ke depan dan hampir mengenai bagian depan.Yohan dengan sigap mengambil tindakan dan menahannya.Apa yang dia lakukan itu adalah hal buruk.Yohan segera menarik tangannya. "Maaf, aku nggak sengaja."Gadis itu menggelengkan kepalanya. Biasanya dia sangat pemalu, tetapi sekarang dia hanya terfokus pada ayahnya.Sopir itu tiba-tiba mengumpat, "Sial, di depan sangat macet
Baca selengkapnya
Bab 7
"Berhenti, kamu nggak boleh melakukan hal buruk pada pasienku!" Dokter cantik itu jarang marah dan tatapan matanya cukup tajam.Beberapa dokter pria melihat tindakan Yohan dan mengepungnya.Yohan tidak memedulikan mereka dan memandang gadis itu, "Dia adalah ayahmu. Kamu yang berhak memutuskan apakah akan menyelamatkannya atau nggak."Kalau ingin merawat pasien, harus mendapat persetujuan keluarganya terlebih dahulu."Kakak ... tolong selamatkan Ayahku. Kemungkinan terburuknya juga sama saja. Jadi, aku mohon untuk para dokter, tolong jangan mengganggunya."Dokter cantik itu berkata dengan sedikit kebencian, "Adik, jangan tertipu olehnya, orang ini bukanlah orang baik!""Diam!"Yohan tiba-tiba berteriak.Suaranya begitu keras dan mengejutkan semua orang di bangsal kecuali pasien dan gadis itu. Mereka tercengang dengan ketakutan di mata mereka.Yohan mendengus dingin, "Bahkan anggota keluarga pun setuju. Apa hak kalian mengobrol di sini?"Setelah mengatakan itu, Yohan mengabaikan orang-or
Baca selengkapnya
Bab 8
Karena kecerobohannya, Melia lupa menyimpan celana dalamnya.Yohan terbatuk-batuk, membuang muka dan tidak melakukan apa pun.Sebaliknya, dia duduk bersila dan mulai berlatih "Raja Obat Aliran".Setengah tahun yang lalu, dia telah mencapai puncak prajurit tingkat sembilan dan dia juga adalah seorang genius seni bela diri yang jarang terlihat dalam seribu tahun.Menurut gurunya, di atas prajurit tingkat sembilan, masih ada dunia baru.Hanya saja, Yohan tidak membuat kemajuan sama sekali meski telah berlatih selama 6 bulan terakhir.Satu jam kemudian, Melia pulang dan mulai memasak.Tidak lama setelah itu, tercium bau harum masakan.Yohan berhenti berlatih dan berjalan ke arah dapur.Dia melihat Melia yang memasak dengan serius.Pemandangan ini sangat menyentuh hati.Tidak diragukan lagi, Melia adalah gadis yang sangat baik hati dan cantik.Gadis lain seusianya saat ini pasti masih sibuk belajar, tetapi dia harus memikul beban hidup."Kak Yohan, kenapa kamu ada di sini? Dapurnya penuh de
Baca selengkapnya
Bab 9
Hari ini, di depan kompleks rumah Keluarga Nurdin sangat ramai.Semua pejabat dari Kota Jigara ada di sini dan segala jenis mobil mewah diparkir di luar.Hari ini adalah ulang tahun kedelapan puluh Wiyono Nurdin dari Keluarga Nurdin.Wiyono juga dianggap sebagai sosok legendaris, dia adalah prajurit tingkat tiga dan punya banyak properti atas namanya.Selain Grup Hayan, dia juga menjalankan lebih dari sepuluh tempat hiburan dan memiliki jaringan kontak yang sangat luas.Keluarga Nurdin bisa dianggap sebagai keluarga terkaya di Kota Jigara."Dambi Real Estate memberikan hadiah sepasang Batu Giok Putih.""Direktorat Barang Antik memberikan hadiah untaian manik-manik.""Pegadaian Cimara menghadiahkan sepasang Giok Keberuntungan."...Pengurus rumah yang ada di depan pintu terus mengumumkan hadiah dari masing-masing keluarga dengan suara lantang.Setiap barang yang ada di sini bernilai miliaran.Yohan telah tiba di rumah Keluarga Nurdin.Dengan ekspresi wajah yang dingin, dia memegang sebu
Baca selengkapnya
Bab 10
Saat situasi sedang tegang, Susilo masuk ke dalam aula.Seketika, semua orang yang ada di sana berdiri.Aura kuat yang terpancar dari tubuh Susilo membuat para pengawal tidak berani bergerak sedikit pun."Pak Susilo!" Wiyono sangat senang dan segera menghampirinya. "Mengapa Anda ada di sini?"Darto bahkan lebih senang lagi. "Apa Pak Susilo datang ke sini untuk memberi selamat pada ayahku?"Setelah mendengar itu, banyak tamu yang memandang Wiyono dengan tatapan iri.Ini adalah suatu kehormatan besar karena Susilo sendiri yang datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung.Kalau Keluarga Nurdin diibaratkan seperti ular, maka Susilo adalah naga raksasa.Menghancurkan Keluarga Nurdin adalah hal sepele baginya.Wiyono mengulurkan tangannya, tapi Susilo hanya memasang wajah dingin dan mengabaikannya. Susilo malah memakinya, "Kamu pikir kamu layak berjabat tangan denganku?"Senyuman di wajah Wiyono membeku.Semua tamu juga bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?Susilo ber
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status