Sedetik kemudian, terdengar suara gemerincing gelas anggur yang beradu dengan piring.Ketika semua orang menoleh untuk melihat siapa yang menyebabkan keributan, mereka melihat Berk, Noah dan Yael memegang meja erat-erat dan menggigil ketakutan!Mereka punya alasan untuk ketakutan setengah mati. Bagaimanapun mereka sangat paham betapa perkasanya Keluarga Moldell. Namun Gerald baru saja menyingkirkan mereka berempat, tepat di depan mata mereka!Ketika Gerald melangkah maju, seketika Berk menjatuhkan dirinya ke lantai dan berteriak, “T-tolong jangan bunuh aku, Gerald! Tolong ampuni aku!”Pria tambun seberat lebih dari 200 pound dan berotot itu sangat ketakutan sehingga liur menetes ke dagunya.“Mengampunimu? Lebih dari enam bulan yang lalu ketika aku melarikan diri ke Provinsi Salford, apa kamu ingat? Aku punya lebih dari 30 saudara laki-laki dan tak satupun dari mereka masih hidup karena ulah anak buahmu. Mereka adalah teman-temanku dari Mayberry! Kenapa kamu tidak mengampuni mereka?” Ge
Warren menyatakan pendapatnya seraya berdiri. Jasmine sendiri mengernyit sambil menyapukan pandangan ke seluruh ruangan.Pandangan mata Jasmine berhenti ketika dia melihat beberapa dupa ditempatkan di sudut ruangan.“Pasti dupa-dupa yang menjadi penyebab mengapa kita sangat mengantuk!” Jasmine berkata sambil menunjuk penemuannya. “Pantesan! Lalu, siapakah orang-orang itu? Mengapa mereka tidak mau memberitahu kita siapa mereka setelah menyelamatkan kita?” Maia menjawab.Sebelum ada yang sempat menjawab, salah seorang dari rombongan—yang sudah menjelajah tempat itu—berteriak, “Hei, kesini! Aku pikir mereka meninggalkan sesuatu untuk kita!” Mendengar itu, semua orang mengerumuni kotak yang terdapat catatan di atasnya. Di catatan itu tertulis, ‘Untuk: Maia.’“Nah, aku rasa kita tahu siapa yang akan membuka kotanya,” kata salah satu anggota rombongan.Maia sendiri merasa limbung karena kegirangan. Ketika dia memikirkan isi di dalam kotak itu, sekilas Maia melihat bahwa Warren memasang ek
Dan inilah sesuatu yang penting itu. Mengetahui bahwa Keluarga Fenderson nyaris musnah oleh kecerobohannya sendiri, Bryson ingin bertanggung jawab atas insiden itu apapun yang terjadi.Setelah keadaan sedikit tenang, Bryson berpikir tentang mereka yang nyaris disingkirkan oleh keluarga bawahan. Karena itu terjadi dalam masa kepemimpinannya, Bryson mengaku bahwa dirinya sudah menua dan tidak bisa diandalkan. Faktanya dia tidak bisa mempertahankan diri tanpa bantuan adalah bukti bahwa sudah saatnya dilakukan perubahan. Hal itu menjelaskan mood Keluarga Fenderson pada pertemuan ini sangat berbeda. Semua orang menundukkan kepala sambil menunggu Bryson berbicara. Bryson bermaksud memecah kesunyian sekaligus menarik perhatian. Bryson berdehem kemudian berkata, “Aku akan mengumumkan beberapa kabar yang sangat penting hari ini. Pengumuman ini sekaligus keputusan terakhirku sebagai kepala keluarga!”Mendengar itu, semua orang mengangkat kepala mereka sambil menatap Tuan Besar Fenderson.“Deng
Ketika pelayan itu menyiapkan mobil, Mandy sendiri sudah berdiri di depan sisa puing villa Keluarga Schuyler.“Permisi, apakah Anda melihat seseorang yang memakai topeng? Tingginya kira-kira segini dan dia memakai topeng dan dia punya bekas luka bakar yang serius di sekitar matanya.” Seorang gadis bertanya kepada seseorang yang kebetulan lewat-sambil mengangkat tangan ke atas kepalanya untuk menggambarkan seberapa tinggi Sanderson.“Tidak,” pria yang bingung itu menjawab.“Kok, bisa? Dia bilang bahwa dia akan datang mencari kami, tetapi dia tidak datang juga! Dia juga tidak berada di Gunung Yorknorth! Ke mana perginya Sanderson? Aku bahkan sudah menelepon Stella, tetapi aku tidak bisa menghubunginya! Ketika aku berkunjung ke tempat Stella, tampaknya dia sudah pindah. Hei, menurutnya siapa yang mungkin bisa memberitahuku ke mana perginya Sanderson…?” Mandy bertanya. Pria yang kebetulan lewat itu pun tertegun ketika tahu bahwa Mandy mengajukan semua pertanyaan itu kepadanya. Setelah me
Perlahan Mandy menemukan dirinya kehilangan kesadaran, seiring suara raungan sirine ambulan yang teredam yang terdengar di kejauhan.“San… derson…”Sementara itu, seorang pria muda duduk di dalam kereta cepat tiba-tiba mencengkeram dadanya dengan gemetar.“Ada apa?” tanya seorang gadis yang duduk di dekatnya dengan penuh perhatian. “Tidak apa-apa. Dadaku mendadak terasa sesak, tapi perasaan itu sudah menghilang. Aneh sekali.” Pria itu menjawab dengan senyum masam di wajahnya.Kemudian Gerald menoleh kepada gadis itu dan berkata, “Ngomong-ngomong, kamu boleh ambil ini. Begitu kamu sudah mapan di Mayberry dan mendapatkan pekerjaan di sana, dengan kartu ini kamu bisa menjalani kehidupan dengan mudah seumur hidupmu!”Sambil mengatakan itu, Gerald menyerahkan kartu bank kepada gadis itu. “Aku tidak bisa menerimanya Gerald! Asalkan aku bisa mendapatkan pekerjaan, kehidupanku akan lebih teratur! Sebaliknya, kamu tentu lebih membutuhkan uang itu dibanding aku!” Gadis itu menjawab dan seketik
Tidak lama kemudian mereka tiba di stasiun Mayberry. Setelah diam-diam memasukkan kartu bank itu ke saku Naomi, Gerald memanggil taksi untuknya. Gerald tidak khawatir apakah Naomi bisa memakainya karena Naomi sudah tahu nomor PIN kartu itu sejak lama, bahkan ketika mereka masih di kampus. PIN kartu bank itu adalah tanggal lahir Gerald. “Apa kamu tidak ikut dengan kami, Gerald?” Naomi bertanya sambil menurunkan kaca jendela taksi.“Aku akan sendirian mulai dari sini! Selamat berpisah, Naomi!” Gerald menjawab sambil melambaikan tangan sementara taksi mulai melaju.Sambil mengeluarkan kepalanya keluar jendela mobil, Naomi berteriak, “Gerald, tolonglah! Aku tidak peduli apakah kita akan punya banyak uang atau tidak! Ayo, tetap bersama dan menikah! Kita akan menemukan pekerjaan di Mayberry dan dari sana kita akan bisa saling mendukung untuk kehidupan yang layak di masa depan! Aku sangat yakin dengan itu! Jika kamu tidak menyukai Mayberry, kita bisa hidup di pinggiran kota! Kita akan tingg
Ketika Gerald tiba di lobi hotel, seorang gadis yang sedang berlari ke arahnya tampak kehilangan keseimbangan dan pergelangan kakinya nyaris terkilir!Namun sebelum tubuh gadis itu menyentuh lantai, dengan satu gerakan cepat, Gerald berhasil menangkapnya.“OMG! Hampir saja! T-terima kasih, Tampan!” Gadis itu berterima kasih sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan seketika setelah ditolong oleh Gerald.Memandang Gerald, gadis itu mau tidak mau merasa pria yang baru saja menolongnya dari kesakitan duniawi memiliki sedikit keanehan. Meski pria itu terlihat cukup misterius dengan topeng dan topinya, pandangan matanya aneh terasa familiar sekaligus asing pada saat bersamaan.Ditambah lagi, pria muda itu hanya menjawab dengan anggukan tanpa mengatakan sepatah kata pun.Ketika gadis itu bertanya-tanya apakah dia pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya, Gerald sendiri mau tidak mau menatapnya sedikit lebih lama. Setelahnya Gerald segera tahu siapa wanita itu. “Mungkinkah… kita mungki
Sambil menyipitkan matanya dan memandang pria muda itu-yang semakin dekat jaraknya-dari kepala sampai ujung kaki, Gerald berseru, “Hei, kamu! Berhenti di sana!” Pria muda itu mematung di tempatnya. Dia tampak ketakutan dan seketika tubuhnya gemetaran. Matanya berkaca-kaca sambil menundukkan pandangannya, kemudian memohon, “Y-ya? Tolonglah, Tuan. Tolong beri aku uang untuk beli makanan? Aku mohon.”“Yoel?” Gerald menjawab dengan lembut.Mendengar nama itu, pengemis itu seketika gemetar hebat saat mendongakkan kepalanya. Ketika Gerald menatap ke dalam mata Gerald, bibirnya bergetar seolah sudah tidak ada lagi hari esok.“G-Gerald?” Yoel bertanya dan dia merasakan air mata mengalir di pipinya. Sambil melepas topengnya dalam ketidakpercayaan, seketika Gerald meraih bahu Yoel kemudian menjawab, “Ya! Ya, ini aku, Yoel!” “Saudaraku! Ternyata kamu masih hidup!” Yoel berkata keras-keras dan tongkatnya jatuh ke tanah.“Ya, Yoel! Kenapa kamu berakhir seperti ini?” Gerald bertanya dengan perasa