Share

Bab 438

"J–jangan, Tuan. Jangan laporkan saya ke polisi! Saya cuma menemukannya. Sumpah!"

Pemuda itu menjatuhkan diri ke lantai. Memohon pada Gallen dengan kedua tangan tertangkup dan kepala tertunduk.

"Bangunlah! Jangan membuatku merasa buruk!"

"Tidak, Tuan ... saya tidak mau ke kantor polisi."

"Siapa yang akan melaporkanmu ke polisi, huh?"

"T–tapi ... tadi Tuan—"

"Aku bilang, ikut aku!" potong Gallen. "Cepatlah! Aku tidak punya banyak waktu."

Takut-takut, pemuda itu akhirnya mengekori langkah Gallen.

Gallen membuka jok motor. Memperlihatkan sebuah bagasi yang dipenuhi buntalan kantong keresek berwarna hitam.

"Buka kantong itu!" titah Gallen pada pemuda yang tegak bengong.

"I–ini?" Jari telunjuk pemuda itu nyaris menempel pada kantong keresek.

Gallen menyalakan senter ponsel, mengarahkan tepat ke dalam bagasi.

"Iya. Bukalah!"

Ragu-ragu dan dengan jemari sedikit bergetar, pemuda itu membuka simpulan kantong keresek.

"Hah!"

Mulutnya ternganga melihat lembaran uang berwarna merah tersusun rapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status