Share

Lebih perhatian

Hari hari berlalu. 

Ketika akan menapaki tangga tiba-tiba Kanaya merasakan pusing pada kepalanya, seperti diserang ribuan paku, menusuk hingga ke dalam. Ia mengaduh pelan sambil memegang kepala nya dengan tangan kiri dan memegang pegangan tangga di sebelah kanan, rasanya sakit sekali. Kanaya tidak bisa lagi menahannya.

Matanya mengerjab pelan demi menghalau rasa pusing yang makin mendera, namun sayangnya ia tidak bisa lagi menahannya serangan di kepalanya makin menjadi seiring dengan mata Kanaya tertutup 1 sempurna.

Bruk...

Yang aku rasa terakhir kalinya tubuhku jatuh ke lantai marmer yang keras diiringi suara pekikan seseorang dari belakang.

----

Suasana dinding-dinding langit putih polos menyapu penglihatan Naya saat membuka mata pertama kalinya, ia mengerjabkan mata berapa kali sampai kesadaran nya kembali pulih. Pandangannya masih bergoyang akibat pusing yang mendera namun kepalanya tidak sesakit tadi, sepertinya ia baru saja

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status