Share

BAB 23. SERLY MENJENGUK GAVIN

Gina mengangguk, tidak mengatakan apa pun lagi. Toh, itu bukan urusannya.

Sehabis maghrib, Bagas pergi menjemput ke dua anaknya yang dia titipkan di rumah pak rt. Ke dua anak itu berteriak kegirangan begitu melihat Bagas datang.

"Papah!" Binar langsung berlari ke dalam pelukan sang ayah.

"Kalian udah makan?" tanya Bagas.

Ghazi menganggukkan kepalanya dan menjawab. "Udah, kok, Pah."

Membawa ke dua anaknya, Bagas berterima kasih pada keluarga pak rt lalu berpamitan. Dia membawa mereka ke rumah sakit.

"Kak Ghazi udah enggak pa-pa, kan, Pah?" tanya Ghazi yang duduk di kursi belakang bersama Binar.

"Kakak kamu udah siuman, kok. Mamah di sana lagi jagain," jawab Bagas sambil tersenyum.

"Itu salahnya nenek sihir sama anak nenek sihir!" Ghazi cemberut.

Binar yang duduk di sebelah Ghazi juga mengangguk. "Nenek sihir jahat! Anak nenek sihir juga jahat!"

Alis Bagas terangkat, menatap Ghazi dari kaca. "Nenek sihir?" Bagas menebak siapa 'nenek sihir' yang keluar dari mulut putra dan putrinya, kemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status