Terimakasih untuk reader yang sudah singgah :)
Siapapun akan merasa tidak nyaman jika orang-orang berbisik mengenai dirimu baik itu di belakang maupun di depan. Begitupula dengan Quinn Flos— seorang gadis yang sejak kedatangannya di dalam aula, tidak berhenti merasakan tatapan dari orang-orang sekitarnya. Hal ini bermula sejak tadi pagi— ketika Irish Gold dan seorang gadis dari keluarga Shoure bertengkar di tepi sungai, yang pada akhirnya berdampak pada Quinn. Harapan gadis bunga abu-abu ini adalah, ia bisa melewati pemilihan ini dengan tenang, jika diperbolehkan, ia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Bahkan ia akan jauh lebih senang di saat orang-orang tidak sadar atas keberadaaannya di pemilihan keluarga Knox ini. Akan tetapi, kini, semua itu hanya tinggal keinginan semata, karena, sekarang gadis-gadis peserta pemilihan sudah membicarakannya tanpa henti. Mereka turut memberikannya pandangan dengan tatapan yang tidak bisa ia tebak. “Kak Quinn, kau terkenal sekarang.” Seeli Snow, gadis polos ini berujar seolah para gadis ini
“Hmmm.... kau memiliki selera yang unik.” ujarnya pada gadis pertama. Sang nyonya rumah tidak hanya akan memberikan pujian sederhana pada rangkaian yang menurutnya tidak menarik. Walaupun tutur kata yang ia lontarkan sangat sopan dan lembut, mereka bisa tahu jika wanita paruh baya itu tidak menyukai hasil karya mereka. Pada saat giliran Youna, nyonya Konx bertanya, “komposisi yang kau berikan cukup bagus. Kenapa kau hanya menggunakan mawar merah pada rangkaianmu?” walaupun Youna adalah anggota militer dalam legion terkenal seperti Eagle Sky, namun keanggunan pada dirinya juga tidak kalah dengan semua wanita bangsawan yang mengikuti pemilihan. “Aku memilih mawar merah karena mawar adalah bunga yang sangat indah. Selain memiliki aroma yang memabukkan, menurutku mawar juga sangat menarik.” nyonya Knox terlihat tertarik untuk mendengarkan penjelasan Youna. “Keindahan bunga mawar bisa menarik siapa saja untuk memetiknya. Kelopak bunga mawar begitu rapuh saat disentuh, namun di balik kelo
“Oh, kau lihat itu? Quinn Flos sangat cerdik. Aku bahkan tidak tahu simbol keluarga Knox adalah bunga Krisan, khususnya yang berwarna merah. Hal yang aku tahu hanyalah keluarga ini sangat kuno, belum lagi nyonya Knox sangat menjunjung tinggi budaya kelurganya. Karena cintanya yang sangat kuat, Tuan Knox menggabungkan dua budaya itu dengan baik. Kau lihat baju yang kita pakai ini? Aku tidak pernah tahu jika pakaian seperti ini eksis.” pakaian yang ia kenakan jika tidak salah bernama Hanfu. Apa artinya? Ia pun tidak tahu. “Dan Quinn Flos memanfaatkannya dengan baik. Apa dia tahu jika nyonya Knox akan menyuruh kita untuk merangkai bunga? Dia bukan hanya asal merangkai bunga, tetapi juga sesuai dengan keinginnan sang nyonya rumah!” para gadis yang berkumpul itu tidak memelankan suara mereka. “Ini akan semakin seru! Kau lihat wajah Youna Scarlett? Wajahnya langsung berubah warna menjadi abu-abu!” mereka tertawa, melirik sekilas, memastikan apakah Youna ada di sana atau tidak. “Aku bukann
Sudah lebih dari seminggu semenjak pemilihan tertutup keluarga terkenal Knox diadakan. Dari 20 orang gadis, sekarang hanya tersisa 15 orang, dan dari sekian banyak hal yang telah mereka dapatkan, semakin lelah pula batin serta fisik para gadis bangsawan ini.Keluarga yang memiliki dua budaya yang berbeda memiliki budaya berkali-kali lipat lebih banyak dari pada keluarga bangsawan lainnya. Mulai dari merangkai bunga, bertanam, merawat tanaman, acara minum teh, dansa, dan masih banyak lainnya. Itu belum ditambahkan dengan bela diri. Para gadis memiliki isi pikiran yang sama sekarang, bahwa pemilihan keluarga knox lebih mengerikan daripada sekolah maupun pelatihan militer.Quinn— salah satu gadis peserta pemilihan yang datang karena terpaksa— ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti pilihan ini, sebab menjadi istri kesekian Jacob Pan bukanlah pilihan. Awalnya Quinn hanya ingin menjadi wanita yang low profil, tidak ingin menonjolkan dirinya, tidak ingin menarik perhatian, sayangnya re
Ketika Quinn membuka pintu rumahnya, sebuah robot menyambutnya dengan suara nan kaku, “selamat datang, nona Flos.” bersama dengan eskpresi di monitornya yang menampilkan wajah senang. “Hallo, Q1. Apa kau merindukanku?” balas Quinn membiarkan saja saat robot itu mengambil barang bawaannya. “Aku sangat merindukanmu, nona Quinn. Kita sudah tidak bertemu selama lebih 14 hari.” empat belas hari. Ia tidak berpikir jika ia sudah berada di rumah keluarga Knox selama lebih dari dua minggu. “Apa kau menjaga rumah dengan baik selama aku pergi?” robot itu bergerak mengikuti Quinn dengan kaki rodanya yang bergulir sepanjang lantai. Ekspresi yang ia tampilkan juga berubah-ubah, mulai dari senang, sedih dan kembali bersemangat lagi. “Tentu saja! Aku membersihkan rumah setiap hari.” Quinn bedecak, “tentu saja. Aku membawamu ke sini untuk melakukan pekerjaan rumah.” “Aku akan menyiapkan minuman untuk anda, nona Flos.” robot itu pergi tanpa meninggalkan suara. Quinn melepaskan penatnya pada sofa b
Quinn langsung teringat dengan ucapan Irish sebelumnya yang mengatakan jika jamuan kali ini akan dihadiri oleh sang jenderal sendiri— yang ternyata benar. Entah informan seperti apa yang Irish punya selama mereka menjalani pemilihan di salah satu kediaman keluarga Knox hingga ia bisa mengetahui berita yang hanya diketahui oleh pemilik rumah. Sang jenderal telah melepaskan pakaian militernya, sekarang ia menggunakan jas dongker yang pas di tubuh. Walaupun terbungkus dengan sempurna, sayangnya pakaian itu malah memperlihatkan keindahan tubuh sang jenderal dengan gayanya tersendiri. Tidak kalah menarik dari pakaian militer yang selalu digunakan saat berita menayangkannya, setelan jas yang sekarang ia pakai juga masih mencerminkan jendereal Xavier yang memiliki aura kuat, namun dengan penampilan yang berbeda. Mungkin mata mereka bertemu untuk sekilas, mungkin tidak, karena Quinn langsung beralih ketika nyonya keluarga Knox berbicara. “Karena semuanya sudah datang, mari kita cicipi makan
“Nah itu juga bukan masalah besar. Bukankah kau pernah mengatakan jika kau memiliki ketertarikan pada tanaman, nona Flos?” masih dengan tidak melepaskan pandangannya dari Xavier, Quinn menanggapi pertanyaan dari nenek Knox. “Ya, aku memiliki sebuah toko di pusat kota. Sebagian besar tanaman yang ada di sana adalah tanaman obat dari kelas A hingga kelas D.” “Oh, bukankah itu juga sangat bagus? Kau pasti mengetahui banyak pengetahuan mengenai tanaman obat dan cara perawatannya. Aku juga menyukai tanaman, namun tidak sampai ke tahap yang bisa merawat serta mengekstraknya sendiri.” Jamuan malam itu berakhir setelah jam menunjukkan pukul 10. Setelah mengantar ibu dan neneknya, sang jenderal yang malam itu melepaskan statusnya dan hanya ingin menjadi putra keluarga Knox, masih bersikap sopan kepada Youna, Quinn dan Seeli. Dari yang ia lihat, walaupun Xavier tidak tertarik, sang jenderal masih bersikap sopan kepada mereka. “Aku akan mengantar kalian semua ke depan.” Quinn baru akan melangk
“Yo Quinn, sekarang kau benar-benar terkenal!” Quinn Flos baru saja datang. Ia baru saja turun setelah perjalanan panjang dari rumahnya menuju tempat ini. Sebuah tempat yang berbeda dari tempat terakhir mereka bertemu. Seperti sedang mengkonfirmasi dugaan mereka mengenai aset kekayaan keluarga Knox, hari ini semua gadis yang masih bertahan untuk melanjutkan pemilihan berkumpul di sebuah villa yang berada jauh dari pusat kerajaan. Melewati pegunungan dan ladang rumput luas yang sudah jarang mereka temui di ibu kota. Mereka disambut di kediaman keluarga Knox yang lain. “Aku suka suasana di tempat ini. Aku bisa merasakan jika kegiatan kali ini akan jauh lebih menantang! Tidak seperti kegiatan membosankan yang telah kita lalui minggu lalu.” Irish Gold, dengan pakaiannya yang sangat mencolok merangkul bahu Quinn seraya menunjukkan semangat yang berbeda dari minggu lalu. “TIdak ada lagi pakaian menyebalkan! Tidak ada lagi kegiatan membosankan! Tidak ada lagi duduk bermenung, membaca puisi a