Home / All / Linked Evolution / Chapter 10 : Notifikasi

Share

Chapter 10 : Notifikasi

Author: ShenJun
last update Last Updated: 2021-05-22 13:49:41

Hantaman keras dari Minotaur di ayunkan hingga ke tempat di mana Eiji berdiri. Tanah yang hancur ke mana-mana, bahkan dinding menjadi retak bersamaan.

*KRAK KRAK*

Satsuki dan Jirou yang melihat debu tebal menutupi satu ruangan dungeon, di baliknya terdapat bayangan akan pemukul kayu yang sudah terlihat seperti menghantam habis Eiji di bawahnya.

Namun, ketika debu tebal tersebut menghilang, medan pertempuran yang terjadi antara Minotaur saat itu cukup mengejutkan. Eiji yang berada tepat di bawah kayu pemukul itu pun menyeringai lebar sembari menahannya tanpa mengurangi satu batang HP pun.

“Heh! Ini akan menjadi tes subjek yang bagus!” ucap Eiji

Eiji mendorong kuat kedua lengan yang menahan kayu tersebut hingga menghancurkannya menjadi dua.

*BRAAKKK*

Dia melompat dari celah terbelahnya kayu tersebut, dan menghantam keras wajah Minotaur.

*BUAAKK*

“ARGGHHH!!”

Pukulan keras dari Eiji saat itu bahkan menghancurkan tengkorak Mintaour dan membuat rahangnya terputus.

*KRAAAK*

Namun, Minotaur tidak menyerah begitu saja. Walaupun bagian bawah wajahnya telah hancur, dia kembali mengayunkan tinjunya ke arah Eiji.

*WUSH*

Eiji menggunakan ujung datangnya tinju tersebut sebagai pijakan untuk membuatnya merubah arahnya melompat hingga ke depan.

“Masih belum!” teriak Eiji

*BUAAKK*

Lagi dan lagi hantaman keras menimpa wajah Minotaur dan membuatnya terkapar keras di tanah.

*BRAAAKK*

Eiji mendarat tepat di atas dada Minotaur yang begitu besar. Dan dengan telapak tangan kirinya yang di buka lebar….

“Setiap makhluk, pasti memilik jantung di tubuh mereka! Walaupun hanya game, tetapi-!

Telapak tangannya saat itu menusuk ke dalam dada Minotaur dan menggeliat di dalam mencari organ vital.  Hingga tak lama kemudian, Eiji menggenggam jantung Minotaur yang begitu besar dan berdetak-detak memompa darah begitu banyak.

“Ketemu kau!”

Tak ragu-ragu, dia menggenggam jantung tersebut sekuat mungkin dan memutarnya hingga pecah berkeping-keping di dalam.

*PYAARR*

Darah yang tak terkontrol saat itu mulai menyebar hingga ke seluruh tubuh Minotaur dan membuatnya memuntahkannya begitu banyak.

“UAARGHH!!”

Tubuh yang meronta akan rasa sakit tersebut pun mulai terdiam secara perlahan. Kehilangannya banyak darah dan hancurnya jantung sebagai pusat pendarahan pun membuat Minotaur tunduk di tanah dalam kematiannya.

Eiji yang sudah mengalahkan Minotaur itu, tiba-tiba saja perhatiannya tertangkap karena suara dentuman keras berasal dari sampingnya.

*DUM*

Segera menoleh ke arah datangnya suara tersebut dan melihat adanya Jirou yang baru saja menebas kepala Minotaur dan terlihat begitu kehilangan nafasnya.

“Haah… haahh….”

Melihat Jirou yang terakhir kali mengalahkan minotaur tersebut telah membuat Eiji ingat dengan pertaruhan yang telah mereka bertiga buat.

“Hei Jirou! Kita tunggu ramennya!”

Dengan raut wajah yang ambruk dan penuh keringat, Jirou menoleh kesal terhadap teriakan Eiji.

“Berisik! Aku juga tahu itu!”

Tak lama kemudian, Tubuh Minotaur yang besar itu pun mulai pecah menjadi ribuan partikel biru hingga menyatu dengan udara. Hasil dari kematiannya saat itu pun mejatuhkan beberapa drop item.

Eiji yang baru saja melihat ke arah drop item tersebut mendapatkan panel notifikasi muncul tepat di hadapannya.

[ Boss telah di kalahkan.  Dungeon telah selesai di taklukan ]

[ LEVEL UP ]

[ Nama : Eiji ]

[ Level : 21 ]

[ EXP : 676/6000 ]

[ Class : Fighter ]

[ HP : 2130/2130 ]

[ MP : 510/510 ]

[ ATK : 645 ]

[ DEF : 209 ]

Notifikasi tentang dirinya naik level saat itu pun membuatnya memperhatikan meningkatnya status dengan drastis.

Di sisi lain, terdapat Jirou dan Satsuki yang datang menghampirinya karena khawatir.

“Eiji! Kau tidak apa-apa?!” teriak Satsuki

“Ya... kurasa begitu….” gumam Eiji

“Syukurlah….” ucap Satsuki sembari menghela nafas lega

DI tengah hal tersebut, Eiji menyadari kedatangan Jirou dari belakang. Dia sontak menoleh dan tersenyum sombong seolah memberikan kode bahwa dirinya dan Satsuki jauh lebih hebat.

Jirou yang terlihat kesal saat itu pun tidak bisa melakukan apapun karena dasarnya dia telah kalah dalam taruhan. Dengan nafas berat hati….

“Haah… ya ya ya. Kalian berdua menang, akhir minggu nanti kita pergi”  gumam Jirou

“Hahaha!” tawa Eiji dan Satsuki

Ketika mereka sedang tertawa, tiba-tiba saja Eiji teringat akan drop item yang dia dapatkan dari Minotaur yang baru saja menghilang. Setiap drop item yang berupa gumpalan api tersebut pun  melayang dan masuk ke dalam tubuh Eiji.

Hingga muncul notifikasi….

[ Item telah masuk otomatis setelah mengalahkan boss ]

[ Silahkan cek di dalam inventory ]

Setelah membaca notifikasi itu, Eiji sontak membuka panel inventorynya dan mendapatkan dua item baru di dalamnya.

[ Minotaur Ribs ]

[ Bagian tulang rusuk dari Minotaur. Dapat di gunakan untuk membuat equiment di blacksmith ]

[ Minotaur meat ]

[ Daging segar dari Minotaur. Dapat di gunakan untuk membuat masakan demi meningkatkan performa status karakter untuk waktu tertentu ]

“Hah? Minotaur meat?! Memangnya apa enaknya makan itu?!” gumam Eiji

“Entahlah. Kurang lebih aku juga mendapatkan drop yang sama” sahut Jirou

“Eh? Kau juga?” tanya Eiji

Eiji menoleh ke arah Satsuki untuk memastikan apakah dropnya juga sama atau tidak. Dan cukup mengejutkan bahwa ternyata semua sama dan tidak ada satupun dari mereka mendapatkan drop senjata kecuali Eiji.

Jirou melihat adanya perubahan di bagian lengan Eiji. Kain merah yang mengikatnya saat itu sebelumnya tidak ada, dan membuat Jirou sedikit penasaran.

“Hei, Eiji. Apa kain merah itu selalu ada di lenganmu?” tanya Jirou

Eiji mengangkat lengannya dan melihat ke arah Blood Tammer yang baru saja dia dapatkan sebagai senjata baru.

“Ah, ini senjata baru. Aku mendapatkannya tadi saat melawan minotaur” ucap Eiji

“HAAHH?!!!!” teriak Jirou

Berbeda dengan Jirou yang terkejut tiba-tiba, Satsuki cukup tenang dan berpikir mandiri tentang apa yang terjadi pada Eiji. Dia pun menyadari akan cahaya merah yang menutupi satu ruangan sebelumnya itu membuat Eiji tiba-tiba saja bisa menyerang balik.

“Apa jangan-jangan saat itu kau mendapatkan cahaya merah itu?” tanya Satsuki

“Ya. Aku berusaha menggapainya karena ku kira itu menjadi pusat kelemahannya. Siapa sangka bahwa ternyata itu adalah senjata yang sesuai dengan class ku” sahut Eiji

“Cih! Terlalu beruntung sih ini namanya! Seharusnya aku bisa mengalahkan minotaur itu lebih dahulu!” gerutu Jirou

“Hei hei, tidak ada gunanya untuk mencari alasan sekarang. Ramen tetaplah ramen!” ejek Eiji

DI kala keduanya sedang bertengkar, Satsuki saat itu pun mulai melerai mereka dan berusaha untuk segera memberikan kabar baik mengenai dungeon tersebut telah di beresekan oleh mereka bertiga.

“Sudahlah kalian berdua. Ayo kita kembali ke desa” ucap Satsuki

“Ah benar juga! EXP, EXP, EXP!” sahut Jirou yang girang

“Jika saja kita mengikutimu yang terlalu Takut untuk mengambil misi ini, maka akan sulit menaikan level tahu!” potong Eiji

“Hah?! Siapa yang Takut?! Aku hanya mencari kemungkinan teraman!” bantah Jirou

“Ya ya, tentu saja tuan pencari alasan!” ejek Eiji

“Apa katamu?!” gerutu Jirou

Tiba-tiba saja, terjadi sebuah glitch yang memperngaruhi program di dalam dungeon misterius tersebut. Eiji mulai melihat akan setiap benda di ruangan berubah-ubah dari transparan, berpartikel dan menjadi barang biasa. Dari bebatuan, dinding, lorong, apapun itu terus-menerus melakukan glitch.

*(Glitch adalah kesalahan dari sebuah sistem yang menyebabkan gangguan terhadap program ataupun sistem yang sedang di jalankan)*

*BZZT BZZT*

“Urgh! Apa yang terjadi?!” gerutu Eiji yang pandangannya mulai hancur secara perlahan

“Hei Eiji, kau tidak apa?” tanya Jirou

Eiji memegang kepala seolah sedang kesakitan. Dan tiba-tiba saja….

*BRUK*

“Urghhhh!!”

Erangan yang mengejutkan saat itu berasal dari Satsuki yang sudah terjatuh di kedua lututnya. Dia memegang kedua kepalanya begitu kuat akan rasa sakit.

“URRGGHHH!!” erang Satsuki

“Satsuki!” teriak Eiji dan Jirou

Jirou yang tak merasakan apapun segera menghampiri Satsuki dengan khawatir.

“Hei, hei Satsuki! Bertahanlah!” ucap Jirou

Tiba-tiba saja, suara akan terjatuhnya sesuatu terdengar tepat di belakangnya. Jirou sontak menoleh dan melihat Eiji yang ikut kesakitan seperti Satsuki. Mereka  berdua berposisi bertekuk lutut dan memegang keras kepalanya. Tubuh dalam game mereka mulai mengalami glitch layaknya menghilang dan kembali berulang kali.

*BZZT BZZT*

“Hei! A-apa yang sebenarnya terjadi?!” teriak Jirou

Di sisi lain, Eiji yang sedang menahan rasa sakit di kepalanya saat itu mencoba membuka kedua matanya secara perlahan.

Dan hal yang mengejutkan pun muncul tepat di depan matanya. Sebuah panel notifikasi berwarna merah dan memberikan sebuah peringatan itu bukanlah pertanda baik.

*TING*

[ Sistem terdeteksi ]

[ Nakagawa Eijimi, Semoga Beruntung]

[ PERINGATAN : SISTEM AKAN MELAKUKAN FULL DIRECT DIVE ]

Tak hanya pada Eiji, tetapi Satsuki juga mengalami hal yang sama dengan sistem notifikasi yang muncul di hadapannya. Dan tiba-tiba, sebuah sengatan petir keluar dari dalam tubuh mereka dan menyengat diri sendiri.

*BZZT BZZTT*

“AARGGHHH!!!” erang Eiji dan Satsuki

“Eiji, Satsuki!” teriak Jirou

Jirou yang melompat ingin meraih mereka pun tersengat oleh aliran petir tersebut dan terhempas mundur ke belakang hingga terbentur dinding dungeon.

*BZZT*

*BRUAAKK*

“ARGHH!!” erang Jirou

Jirou yang terjatuh terkapar saat itu pun melihat ke depan dimana petir yang menyengat Eiji dan Satsuki pun berakhir. Kesadaran mereka pun menghilang karena rasa sakit yang memaksa kedua otak kelelahan.

*BRUK*

Eiji yang berada di ambang sebelum kehilangan kesadaran sepenuhnya pun melihat Satsuki yang terkapar pingsan lebih dulu.

“Satsuki….”

“Sialan… apa yang… terjadi….”

Tangan yang berusaha meraih Satsuki pun terjatuh tak berdaya karena tubuh Eiji tidak menurutinya dan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Linked Evolution   Chapter 51 : Desa Terpencil dari Kawasan Dewa

    Eiji yang masih merasakan hawa mencekam dan teror itu, terus-terusan berpikir terhadap makhluk yang berada di balik portal. Wajah dengan bayangan hitam yang menyeringai lebar, cakar hitam yang besar nan tajam seolah telah berpengalaman merenggut banyak nyawa dapat terasa dari dekat.“Makhluk apa itu?”“Untuk sesaat… kepalaku… di penuhi halusinasi kematian!”Di kala dirinya sedang kebingungan, tiba-tiba saja terdengar suara Satsuki dan Jirou yang berteriak memanggil namanya dari belakang.“Eiji!”Kedua temannya segera menghampiri Eiji yang terlihat begitu kelelahan. Mereka berdua yang sebelumnya bertarung menghabisi monster di sisi lain desa, sedikit kebingungan melihat kondisi Eiji.“Eiji, kau tidak apa?!” tanya Satsuki“Ya... bagaimana dengan kalian?” sahut Eiji“Semua monster itu sudah di bersihkan. Walaupun mereka memberikan exp yang banyak, teta

  • Linked Evolution   Chapter 50 : Desa Kecil di Perjalanan

    Eiji masih terdiam dan terkejut terhadap tajamnya pemikiran Satsuki yang membuatnya bertanya seperti itu. Perasaan Takut dan khawatir mulai membesar hingga membuat Eiji menelan salivanya sendiri untuk berusaha menenangkan dirinya.Tatapan mata Satsuki yang penuh dengan makna itu haus akan jawaban, sekaligus menyiratkan perasaan sedih di dalamnya.Kebenaran membuat mulut Eiji mulai bergerak dengan sendirinya. Hati yang berkata untuk tidak mengkhianati kepercayaan kedua temannya, membuat dia ingin membuka mulut.“Aku-!”Satu kata yang dia keluarkan saat itu kembali terhenti seperti sebelumnya. Karena, sebuah ledakan terjadi jauh di belakangnya. Suara dari dentuman ledakan yang cukup keras itu masuk ke dalam telinga dan terasa dampaknya hingga ke arah Eiji dan membuat Jirou sontak terbangun.DUAR!“A-apa itu?!” ucap Eiji yang sontak menoleh ke belakangDi sisi lain, Satsuki sontak melihat ke arah yang sama dan men

  • Linked Evolution   Chapter 49 : Ujung Kebenaran

    Sesuai dengan ucapan Eiji, dia bersama Satsuki dan Jirou pun pergi meninggalkan kota Genbukai untuk melanjutkan perjalanan. Demi menjadi lebih kuat, Eiji di beritahu oleh Genbu, bahwa dirinya memiliki koneksi dengan keempat dewa penjaga mata angin.Oleh karena itu, dia harus bertemu dengan masing-masing dewa untuk memperkuat dirinya dengan latihan dan mendapatkan kepercayaan dari mereka.Tidak ada satupun orang yang masih mengetahui niat asli Eiji. Bahkan Satsuki dan Jirou hanya menganggap Eiji ingin menjadi lebih kuat demi memenangkan Linked Tournament dan mendapatkan hadiah besar dari Suei.Namun, yang Eiji inginkan lebih dari itu. Hal yang tidak bisa di gantikan dengan sebuah uang, yaitu nyawa. Puluhan player yang terjebak di dalam Linked Evolution dan terlibat dengan Linked Tournament, dia ingin berusaha memenangkan turnamen agar tidak ada yang terbunuh secara nyata di dalam game tersebut.**Hari yang panas dan matahari yang bersinar terik di

  • Linked Evolution   Chapter 48 : Confrontation

    Eiji yang melihat tubuh partikel dari Shinha yang memecah dan membaur dengan udara, menggertakan gigi dan mengepal erat tangannya penuh amarah.Bagaimana tidak? Seorang remaja berumur 17 tahun dan belum lama menduduki bangku SMA kelas dua. Kini, dia terjebak di sebuah death game dan telah merenggut nyawa orang yang tidak bersalah.Shinha terlihat jelas bahwa dia bertarung demi mempertahankan hidupnya, dan dia tidak mempunyai pilihan lain. Begitu juga dengan Eiji sendiri. Tidak ada kemunafikan di dalamnya, mereka sebagai manusia pasti akan memiliki insting untuk bertahan hidup.Oleh karena itu lah, Eiji sangat membenci Suei dan Linked Evolution yang telah menjebaknya.“Lagi-lagi… aku membunuh seseorang!”Dirinya terjatuh di kedua lutut yang menopang tubuhnya. Eiji melihat kedua telapak tangannya yang sudah merenggut nyawa seseorang.Penyesalan dan amarah. Dua kata itulah yang dapat mendeskripsikan perasaan Eiji saat i

  • Linked Evolution   Chapter 46 : Pertaruhan Pertama

    Eiji terkejut ketika mendengar ucapan Shinha. Di suruhnya untuk menyerah? Apa maksud Shinha saat itu? Wajah Eiji tertegun heran dan menatap ke arah Shinha penuh kebingungan.“A-apa maksudmu?”Namun, Shinha sendiri terlihat bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dia kembali menegaskan kalimatnya kepada Eiji.“Menyerahlah. Kau tidak ingin ada pertumpahan darah bukan?”“Tu-tunggu. Kenapa….”“Jika kau tidak ingin menyerah, maka tidak ada gunanya untuk berdiskusi. Aku tidak bisa mempercayai ucapanmu itu”“Kenapa?! Aku mengatakan yang sejujurnya! Aku tidak ingin orang-orang mati karena turnamen dan jebakan Suei ini!”Eiji semakin bingung dengan ucapan Shinha. Dia mencoba untuk menghindari pertarungan dan korban jiwa di dalam game tersebut. Namun, berdasarkan dari ucapannya, Shinha memang menolak keras untuk percaya kepadanya.Dan itu karena….“Kau se

  • Linked Evolution   Chapter 45 : Ronde Pertama

    Di kala Natsuki di landa kebingungan, tubuh Eiji yang mulai terbentuk dari ribuan partikel di pindahkan ke sebuah tempat yang tak di ketahuinya.Pohon yang begitu tinggi dan dedaunan yang lebat. Tak ada suara apapun selain hembusan angin sejuk yang menggoyangkan setiap daun berirama merdu.Di tengah kesepiannya itu, Eiji menoleh ke kiri kanan untuk mencari tahu bahwa dirinya sedang berada di tengah hutan.“Hutan?”“Jirou! Satsuki!”Eiji berteriak memanggil nama kedua temannya. Namun, tak kunjung ada jawaban yang merespon teriakannya yang cukup keras itu.“Sialan, notifikasi itu! Tak kusangka hari ini adalah ronde pertamanya di mulai! Baru saja selesai melawan ancaman di kota Genbukai, waktunya benar-benar tidak tepat!”Merujuk kepada notifikasi panel yang memberikan hitung waktu mundur, Eiji baru saja menaydari bahwa dirinya telah kehilangan hitung dalam hari. Dua minggu berlalu dengan cepat, dan ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status