Share

Dua puluh satu

*****HAPPY_READING*****

°POV Chika°

Sesekali aku hanya mampu menatap Mas Devan, ingin rasanya aku menangis melihat semua ini. Tapi, aku harus kuat di depan mereka. Adik iparku, Indah juga tak boleh tau  tentang hubungan Clara dan Mas Devan.

"Kak," ucap Indah.

"Hmm, kenapa?" tanya Devan melirik ke arah Indah.

Indah mendekat kepada Devan, "Suapin dong istrinya," bisik Indah.

Devan kaget, aku juga kaget. Aku masih bisa mendengar bisikan Indah, walaupun  samar-samar aku mendengarnya.

Indah kembali duduk dan tersenyum. Sementara, Clara bingung, dia hanya diam membisu.

Devan menyendokkan makanan dan mendekatkan ke bibirku. Aku mengernyitkan dahi karena tidak tau harus apa. Aku yakin, Mas Devan hanya terpaksa melakukannya.

"Buka mulutnya dong, 'kan biasanya kalian juga selalu suap-suapan di rumah," sindir Indah.

Hah? Jangankan suap-suapan, untuk berbicara pun selalu aku yang memulai duluan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status