Share

Bagian 29

Mas Kusuma berdiri di depan pintu kamar dengan wajah sedikit heran saat melihatku masih duduk malas di tepi tempat tidur setelah berpakaian rapi.

"Lho, kok, malah duduk lagi. Ayo berangkat," ucapnya.

Hari dia mengajak untuk mengurus kartu penunjukkan istri prajurit. Sebenarnya ini bisa kuurus sendiri. Namun, Mas Kusuma tidak ingin aku repot bolak balik sendiri. Sebab, rumah kami cukup jauh dari batalyon. Kami tinggal di rumah pribadi, bukan di perumahan prajurit yang terletak di lingkungan batalyon.

Kami hanya mengambil blanko. Perlu waktu beberapa lama untuk proses pengajuan. Kartu penunjukkan istri sangat penting. Terutama untuk penyelesaian urusan administrasi keprajuritan, serta klaim hak-hak sebagai istri prajurit.

"Malas," sahutku asal.

Bagaimana tidak malas? Jika dia memaksa untuk segera mengurus semua berkas itu dengan alasan dia akan berangkat tugas.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adinta Jhi
ceritax bagus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status