Share

Love & Shit
Love & Shit
Penulis: Its_k_sia

Bagian 1


"Kopi itu nikmatnya tiada dua"

***

Ramai, satu kata yg dominan untuk mencerminkan cafe kopi itu. Namun meski ramai, gadis itu tetap memarkirkan motor-nya lalu memasuki gedung yang dominan warna hitam itu. Sebenarnya masih ada warna putih dan coklatnya tapi Hitam paling dominan.

Begitu masuk, gadis itu di hadiahi tatapan ramah dari pemilik cafe. Dan, sepertinya tatapan penasaran dari berbagai pengunjung lainnya, jelas saja. Karena dari ujung-ke ujung pengunjungnya dominan laki-laki.

"Welcome home mis cofee!" Ucap sang empunya cafe.

"An ekspresso with a little sugar satu!"

"Yah, kan udah gue tebak sih Lo bakal milih ekspresso lagi. Tapi tenang tuan putri, akan saya buat kan!"

Yuki tersenyum menatap sang sahabat, orang yang paling mengerti tentang candu nya akan kopi.

15 menit menunggu

"Nih Yu, ekspresso spesial dari Abang tamvan mu ini!"

"Kita hanya beda 2 bulan 3 hari Frans. Jangan terlalu banyak ngehalu!"

"But, it's still the same Yu !"

"Ya, ya, ya anything else!"

Yuki mulai mengecap ekspresso nya. Mantap, rasanya benar-benar sama seperti dulu. Yuki akui ke-ahlian seorang Frans dalam mengolah kopi. Sebenarnya dulu, saat masih SMA Frans adalah laki-laki brandal yang tidak tau apa tujuannya sekolah. Entah apa yang terjadi, Frans akhirnya bisa berteman dengan Yuki gadis pecinta kopi yang tidak sengaja ia temui di kedai pojok sekolah. Yuki dengan segala sudut pandang yg berbeda mengenai setiap orang oke-oke saja berteman dengan manusia paling di hindari dulu.

Karena bagi Yuki , hidup itu selalu berputar. Kita tidak selalu berada di- atas, begitu juga dengannya. Meski Yuki adalah pemegang juara umum bertahan, ia tidak mempermasalahkan nya.

Singkat cerita, Yuki dulu menyarankan agar Frans membuka cafe kopi. And see?? Usahanya itu kini sangat sukses.

"Gimana yu ??" Ucap Frans tidak sabaran menerima pujian Yuki

"Selalu sama nikmatnya seperti dulu!" Ucap Yuki

"Yes, gue berhasil dong!"

"Hmmm!"

***

Di lain sisi, Leon yang baru memasuki cafe tersenyum lebar karena melihat gadis maniak cofee itu sudah duduk di pantri.

"Hai pujaan hati, udah lama?"

Yuki memandang kesal laki-laki yang baru saja menyapanya.

"Bacod Lo bang, mati aja Sono!" Kesal Yuki.

"Kamu kayak kopi deh yu, ngomong nya pahit tapi buat candu!"

"Gila!" Kesal Yuki.

Berhadapan dengan Leon, si Big boss sekaligus Abang tingkatnya pas kuliah dulu memang sangat melelahkan. Terlebih semenjak kuliah, Leon sangat gencar- gencarnya mendekati Yuki. Sialnya, mereka juga kembali dipertemukan di dunia pekerjaan. And more fucking sialnya , Leon adalah big boss dari kantor tempat ia bekerja. Meski bekerja di bawah naungan kementerian, tetap saja entah pelet apa yang Leon berikan sehingga ia bisa menduduki jabatan big boss.

Yuki akui Leon memang sangat pintar dan juga lulusan cumlaude di kampusnya dulu. Laki-laki itu terkenal dingin pada semua orang, namun jangan tanyakan ketika sudah berhadapan dengan Yuki. Sifatnya akan sangat menyebalkan.

"Lagi lamunin Abang ya Yu?"

Yuki menoleh saat mendengar sapaan dari Frans sambil memberikan segelas kopi hitam pada Leon.

"Abang- Abang, pala Lo peang!" Kesal Leon.

"Paan sih Lo, serah gue dong!" Kesal Frans pada Leon.

"Yuki milik gue, gak boleh bagi-bagi!"

"Emang Yuki itu barang?"

"Diam! Lo juga frans, gue dah bilang gak usah ladenin big boss gue!" Kesal Yuki akhirnya.

Frans kicep seketika lalu menuju dapur.

"Heheh, makasih ayang beb udah belain pujaan hati Lo!"

"Ck, Lo nyuruh gue ke sini ngapain sih bos? Udah jam 9 ini, ngantuk!"

"Kalo ngantuk tinggal tidur aja Yu, nanti gue yang nidurin Lo!"

"Gila!" Seru Yuki memutar bola matanya kesal.

"Hehehe, iya- iya, gue cuman mau ngasih tau Lo kalo besok gue gak ngantor!"

Shit! Yuki tersendat minumannya sendiri. Jadi, Leon meneleponnya malam-malam and menyuruhnya datang kesini just mau bilang gini an? Fuck.

"Astaga Yu, bentar! Jangan langsung nyemprot gue!" Seru Leon wanti-wanti.

"Jelasin!"

"Besok gue ada kerja fligh ke singapur. Jangan langsung kangen ya, and gue mau Lo handel divisi Statistik!"

"Kan, Lo punya sekretaris bego!" Kesal yuki, kesabarannya sudah nauzubillah.

"Yah gue cuman ngasih tau nya ke elo doang, gimana dong? Okeh deh, sekalian gue mau nanya oleh-oleh yang elo mau!"

"Astagah, gue bunuh juga Lo ya!"

"Bunuh aja yu!" Seru Frans yg ternyata sudah datang lagi and membawanya secangkir americano

"Thanks!" Seru Yuki lalu mulai lagi menikmati kopinya.

"Gak jadi Lo bunuh dia yu?" Goda Frans.

"Kalo gue mati, yang ada Yuki malah menjanda bego!" Kesal Leon, sambil melempar kacang nya pada Frans yang terkikik tidak jelas.

"Gak papa, gue siap jadi laki nya Yuki biar dia gak menjanda!"

"Ogah bego!" Ucap Yuki kesal.

"Nah dengar kan Lo curut, dia hanya mau sehidup semati sama gue!" Ucap Leon dengan nada bossy nya

"Gue pergi nih kalo Lo berdua masih ngomong!"

"Udah ayo Yu, gue anter pulang nya!" Ucap Leon.

"Gak, gue bawa motor!"

"Hujan Yu!" Ucap Frans tiba-tiba saat sudah mengecek kondisi luar.

"Nah, hujan aja ngedukung Yu, masa Lo nya enggak sih?" Kekeh Leon.

Yuki mendengkus tidak berminat menjawab gombalan Leon. Namun, mau-tak mau Yuki memang harus menebeng mobil Leon. Selain karena sudah leleh, ia juga harus mengerjakan proyek nya sedikit lagi.

"Udah Yu, gas keun and gak ada penolakan!" Ucap Leon sambil menarik tangan Yuki.

"Frans gue titip motor gue ya, besok gue ambil!"

"Beres Yu, eh Lo jangan macam- macam sama Yuki gue!" Seru nya serius pada Leon dan tentu saja di-abaikan lelaki itu.

Yuki mengekori Leon menuju mobilnya and jangan lupakan dengan jaket Leon yang menutupi kepalanya. Sementara Leon sudah basah. Yuki menghela nafas nya saat sudah mendaratkan Bokong nya di mobil sport Leon.

"Kenapa Yu?" Seru Leon menyadari gadis itu menghela nafas nya.

"Nanti jangan langsung pulang!"

"Belum pergi aja Lo udah rindu sama gue Yu, tenang aja kok. Gue bakal setia di sisi Lo every day, every time, every lah pokonya!" Seru Leon menaik-turunkan alisnya.

Yuki kicep, sepertinya dia salah bicara. Akhirnya ia memilih diam.

Sampainya di apartemennya, Leon menuruti perintahnya untuk ikut dengannya.

"Duduk dulu!"ucap Yuki.

Leon menurut, Yuki pergi menuju kamar nya lalu mengambil handuk dan beberapa baju sport nya. Lalu kembali ke luar, dan mendapati Leon yang sepertinya kedinginan.

"Mandi nih, Lo bisa kan make baju gue??" Ucap Yuki menyerahkan handuk bersih dan baju sport nya pada Leon.

"Calon istri yg baik !" Kekeh Leon mengacak rambut Yuki.

Ia langsung dengan semangat 45 masuk ke kamar mandi dan mandi dengan cepat. Jujur, ia sebenarnya memang sedikit kedinginan. Ia memakai baju sport Yuki yang cocok untuknya, ia tahu Yuki pecinta sport makanya tidak heran ia punya banyak koleksi baju sport.

"Udah siap?" Seru Yuki saat menyadari Leon yang berjalan ke arahnya sambil mengeringkan rambutnya.

Yuki mendengkus lalu merebut handuk Leon dan mengeringkan rambut laki-laki itu.

"Yu, kamu ini ngasih harapan ya?" Seru Leon serius.

"Siap itu makan obat dulu, gue gak mau Lo sakit hanya karena sok-sokan jadi pahlawan kemalaman buat gue!" Seru Yuki menyerahkan sebuah pil dan segelas air hangat.

"Kayaknya gue nginap di sini aja deh Yu, ntar kehujanan lagi!"

"Kan makin ngelunjak aja Lo!" Kesal Yuki.

"Ya Yu, ini udah jam 10 malam loh. Nanti gue udah flight jam 2 subuh. Kalo balik lagi gak sempat istirahat!" Bujuk Leon.

Yuki melotot, tapi tetap mengangguk. Ia menyerahkan kunci kamar sebelah.

"Makasih sayang!" Ucap Leon lalu mengecup pipi Yuki dan langsung kabur ke dalam kamar nya- ralat kamar tamu milik Yuki.

***TBC***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status