Share

Kecelakaan (30)

Auteur: Dita SY
last update Dernière mise à jour: 2025-08-16 13:36:16

Kabar kecelakaan taksi yang ditumpangi Bella didengar oleh Anugrah. Pria itu panik dan langsung mendatangi tempat kejadian.

Di area kecelakaan mobil, polisi dan TIM SAR sudah berkumpul mengelilingi lokasi. Anugrah menerobos kerumunan orang-orang itu sambil berteriak memanggil nama kekasihnya.

Melihat Anugrah mendekati jurang, seorang polisi menghampiri, mencegah pria itu yang semakin mendekat.

"Maaf Pak! Anda dilarang mendekati jurang ini!" tahan polisi.

"Saya mencari Bella. Dia kekasih saya Pak. Tolong cari dia!" teriak Anugrah dengan napas terengah emosi.

Polisi mengangguk paham. "Tim SAR kami sedang mencari korban kecelakaan di dalam mobil itu Pak. Tolong tunggu sampai Tim kami memberi informasi."

"Menunggu sampai kapan Pak? Hari sudah hampir malam!" teriak Anugrah. Wajahnya memerah emosi. Air matanya masih membasahi wajah, mengalir kian deras.

Polisi di samping kiri dan kanan saling tatap, memberi kode dengan gerakan mata mereka untuk mencegah Anugrah bertindak nekat.

Sementara pr
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (4)
goodnovel comment avatar
Sasi Amandhari
kok blm update thor
goodnovel comment avatar
Kurnia Jaya Gypsum
kenapa ga ada lanjutannya
goodnovel comment avatar
Najwa Alhuda
mana lanjutannya Thor ...
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Love You More (21+)   Kecelakaan (30)

    Kabar kecelakaan taksi yang ditumpangi Bella didengar oleh Anugrah. Pria itu panik dan langsung mendatangi tempat kejadian.Di area kecelakaan mobil, polisi dan TIM SAR sudah berkumpul mengelilingi lokasi. Anugrah menerobos kerumunan orang-orang itu sambil berteriak memanggil nama kekasihnya.Melihat Anugrah mendekati jurang, seorang polisi menghampiri, mencegah pria itu yang semakin mendekat."Maaf Pak! Anda dilarang mendekati jurang ini!" tahan polisi."Saya mencari Bella. Dia kekasih saya Pak. Tolong cari dia!" teriak Anugrah dengan napas terengah emosi.Polisi mengangguk paham. "Tim SAR kami sedang mencari korban kecelakaan di dalam mobil itu Pak. Tolong tunggu sampai Tim kami memberi informasi.""Menunggu sampai kapan Pak? Hari sudah hampir malam!" teriak Anugrah. Wajahnya memerah emosi. Air matanya masih membasahi wajah, mengalir kian deras.Polisi di samping kiri dan kanan saling tatap, memberi kode dengan gerakan mata mereka untuk mencegah Anugrah bertindak nekat.Sementara pr

  • Love You More (21+)   Saya Sedang Hamil (29)

    Supir yang membawa Bella, menatap dari kaca spion. Kedua tangannya gemetar, berkeringat. Jari-jarinya tampak putih karena tekanan dari genggaman tangan yang sangat kuat.Keraguan mulai menyelimuti hatinya. Memang sejak awal ia tidak mau melakukan tugas itu, apalagi ia harus menyingkirkan seseorang yang tidak berdosa. "Pak, saya tahu Anda orang baik. Tolong jangan lakukan pekerjaan ini. Anda pasti memiliki hati nurani. Tolong sekali saja gunakan hati nurani Anda Pak. Ingat istri dan calon anak Anda," ucap Bella sambil merapatkan bibir, menahan getaran di dagunya.Pria di depan hanya diam. Terdengar helaan napas panjang. Keringat bercucuran membasahi keningnya.Bella memajukan tubuh rapat ke sandaran jok supir. "Saya akan membantu persalinan istri Anda, Pak. Tolong jangan lakukan apa yang diperintahkan orang itu. Saya mohon. Saya masih ingin hidup. Saat ini saya sedang mengandung. Tolong kasihani saya dan calon anak saya."Deg! Mata pria itu membulat lebar saat mendengar pengakuan Bel

  • Love You More (21+)   Tolong! (28)

    Bella semakin gelisah saat melihat mobil yang ditumpangi tidak kunjung sampai ke tempat tujuan.Berulang kali ia bertanya, tetapi jawaban supir tetap sama. Pria itu hanya memotong jalan agar lebih cepat sampai. Namun, Bella semakin ragu, karena jalanan yang dilewati benar-benar tidak ia kenal. "Tolong berhenti di sini saja Pak, saya mau pesan taksi lain." Bella melepas sabuk pengaman di pinggang lalu merogoh tasnya, mencari ponsel. Sang supir melirik, bukannya menghentikan laju kendaraan roda empat itu, ia justru membanting stir ke kanan, hingga guncangan keras pun terjadi. Tubuh Bella terhentak, ponsel di tangan terlepas dan jatuh ke kolong jok mobil. Bella meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang terbentur atap. "Apa yang Anda lakukan Pak? Anda kenapa?" Bella menatap wajah supir yang terlihat dingin. Matanya memerah dengan tatapan tajam ke arah Bella. Akhirnya Bella tahu ada yang tidak beres. Sepertinya ia dijebak. "Hentikan mobil ini!" teriaknya, memegang sandaran jo

  • Love You More (21+)   Kekhawatiran Anugrah (27)

    "Aku temani kamu ke kantor Polisi, ya.""Ngga usah Mas, aku bisa sendiri."Anugrah hanya menganggukkan kepala sedikit mendengar penolakan Bella. Siang ini dokter cantik itu akan mendatangi kantor polisi untuk memberikan kesaksian atas tuduhan malpraktek.Beberapa kali tawaran Anugrah ditolak oleh sang dokter. Ia merasa bisa pergi seorang diri, apalagi sudah ada dua pengacara yang disewa oleh kekasihnya.Bella memasukan beberapa barang yang tergeletak di atas meja ke dalam tasnya. Sesekali ia menarik napas panjang untuk meredakan perasaan gugup dan takut.Sebentar lagi dia akan berhadapan langsung dengan polisi yang menginterogasinya. Beberapa bukti tentang proses dan produser rumah sakit sudah disiapkan.Meskipun dia yakin akan menang, namun tidak dapat dipungkiri perasaan takut itu tetap ada."Aku sudah menyewa pengacara terbaik untuk mendampingimu di kantor polisi nanti," ucap Anugrah, yang sejak tadi berada di ruangan sang kekasih."Makasih, Mas. Kamu udah banyak bantu aku." Bella

  • Love You More (21+)   Rencana pembunuhan (26)

    "Bagaimana? Apa Bella pasti akan datang ke kantor Polisi?" "Dia tidak memiliki pilihan lain, Bos. Dia pasti akan datang ke kantor Polisi. Kemungkinan dia akan menyewa pengacara hebat untuk mendampinginya nanti.""Kalau begitu, kita ubah rencana.""Maksudnya?""Lenyapkan Bella. Buat seolah kematiannya karena kecelakaan. Setelah dia benar-benar sudah meninggal, aku akan kembali ke Indonesia dan mendekati Mas Anugrah lagi."Di dalam ruangan dengan udara apek yang menusuk hidung, dua orang anak buah Yuliana sedang berbicara dengan bos mereka di telepon.Salah satu anak buah Yuliana terdiam. Sedikit syok mendengar perintah bosnya yang berbeda dari rencana."Kalian bisa melakukannya kan? Atau perlu aku sewa pembunuh bayaran untuk melakukan tugas itu?" tanya Yuliana."Jangan Bos, kami bisa melakukannya. Bos tenang saja, kami akan melakukan semua yang Bos perintahkan." Lelaki yang memiliki tato di sekitar wajah, ketak

  • Love You More (21+)   Surat Panggilan Kepolisian (25)

    Dengan langkah kaki teratur, Bella menghampiri tiga pria berpakaian coklat di depannya. Sebisa mungkin ia menunjukkan wajah tenang, tak memperlihatkan ketakutan sama sekali."Selamat pagi, Bu Bella." Seorang polisi menghampiri Bella, mengulurkan tangannya ke depan wanita cantik itu. "Selamat pagi, Pak. Boleh kita bicara di sana saja." Bella menunjuk koridor di sebelah kanan, tempatnya sepi, dia akan terhindar dari perhatian orang-orang di rumah sakit.Ketiga polisi saling melempar pandang, kemudian menganggukkan kepala dan mengikuti langkah kaki Bella. Mereka berdiri di dekat pintu ruang kerja dokter cantik itu.Setelah merasa aman dari tatapan orang-orang, Bella mulai berbicara lagi dengan polisi di depannya, "Ada keperluan apa Anda datang ke sini Pak? Seingat saya, saya tidak pernah melakukan kejahatan."Seorang polisi mengeluarkan selembar kertas dari saku kemeja coklatnya. "Kedatangan kami ke sini untuk memberikan surat panggilan kepolisian pada Anda. Anda dilaporkan oleh saudar

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status