Di kediaman Marwin, Yura terus mondar-mandir memikirkan tentang smirk Harry yang ditujukan untuk dirinya. Entah mengapa, Yura merasa kalau Harry sedang menggodanya.
"Apa dirinya sengaja melakukan ini padaku agar aku tertarik padanya? Oh, yang benar saja dia begitu mudahnya melupakan istrinya dan tertarik pada cewek lain. Apa dia tidak terlalu mencintai istrinya ya, sehingga dia dengan mudahnya mencari pengganti istrinya tersebut? Oh, begitu malang nasib istrinya. Siapa namanya? Emm kalau gak salah Han Yura. Tunggu dulu, sepertinya nama itu tidak asing bagiku." Yura terus saja bergumam sendiri dan mondar-mandir di dalam kamarnya. Hingga sesuatu muncul dalam pikirannya membuat dirinya diam seketika.
"Han Yura ... astaga itu namaku, nama asliku dan istri Harry itu adalah aku sendiri. Ohhh ... Borisoonnn ... kau telah membuat diriku seperti orang bodoh yang tidak mengenali dirinya sendiri. Awas saja kau sampai menggoda diriku yang saat ini menjadi Calista. Aku akan mematah
Jung Daehan yang melihat mereka langsung saja menghampiri. "Iya benar. Calista akan ikut rapat penting bersama kami daripada harus membuang waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna. Karena saya sangat tidak suka melihat karyawan saya malas-malasan," ucap Daehan begitu sombongnya membuat keempat pria tersebut ingin segera menghancurkan wajahnya yang sok kegantengan itu."Waah ... sayang sekali, padahal kami sudah menyiapkan pesta kecil-kecilan untukmu Calista," ucap Marwin yang lagi-lagi mencueki keberadaan Daehan. Calista yang mendengarnya sedih, karena tidak bisa meluangkan waktu untuk para sahabatnya."Sayang, sebaiknya Calista ikut dengan mereka saja. Lagian 'kan, sudah ada aku dan tidak perlu banyak orang juga untuk menghadiri rapat itu," ucap Naemi mencoba membujuk suaminya, karena sebenarnya ia juga tidak suka kalau Calista ikut yang ada nanti ia akan kalah pamor sama Calista di depan para kliennya."Baiklah. Aku akan mengizinkanmu untuk tidak ikut. Tapi
Mereka semua kembali pada kegiatan mereka sebelumnya yaitu menyantap segala hidangan yang sudah dipesan. Sambil sesekali membicarakan rencana mereka selanjutnya. Tiba-tiba semua orang yang berada di restoran tersebut berdiri, karena kedatangan orang penting beserta para pengawalnya.Calista dan para sahabatnya bingung dengan sikap semua orang yang langsung berdiri. Akhirnya mereka memandang ke arah pintu masuk. Dan betapa terkejutnya bagi Calista dengan apa yang ia lihat saat ini, sosok yang begitu dihormati oleh semua orang layaknya seorang presiden. Dia adalah Harry Borison. Tubuh Calista langsung bergetar hebat, entah karena dia terkejut atau karena dia menahan rasa rindu terhadap pria tersebut. Keempat pria tersebut tahu tentang perubahan pada diri Calista akan kedatangan Harry yang tanpa mereka sengaja. Sungguh ini bukan termasuk dari rencana mereka atau mungkin ini sudah takdir Tuhan untuk terus mempertemukan mereka berdua.Harry juga ikut terkejut melihat Calist
"Harry, ada yang ingin papa dan mamamu bicarakan. Ini mengenai dirimu Harry," ucap papa Harry Tn. Jerry."Iya, silahkan pa.""Jadi, begini. Ini 'kan, tepat satu bulan kepergian Yura. Bagaimana kalau kamu sebaiknya--" Perkataan Tn. Jerry dipotong sepihak oleh Harry."Tunggu-tunggu, jangan bilang kalau papa menyuruhku untuk mencari wanita lain. Iya, kan? ANDWEEEEE (jangaannn) ... Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menuruti perkataan papa yang satu ini dan jangan sekali-sekali kalian menjodohkanku. Aku sudah besar pa, aku bisa menentukan kehidupanku sendiri," ucap Harry tegas kepada orang tuanya. Sedangkan orang tuanya yang mendengar penuturan putra semata wayangnya hanya menelan ludah saja, karena baru kali ini seorang Harry Borison berani menentang keinginan kedua orang tuanya."Baiklah. Kalau itu memang keinginanmu Harry, papa dan mama hanya ingin kau kembali seperti dulu lagi. Lagian ini semua ide dari keluarga Han, mereka menginginkan kau segera menc
Keesokan harinya, tiba saatnya di mana Calista mulai bekerja di perusahaan Rank Group dengan tampilan yang begitu elegant layaknya wanita Belanda. Calista menginjakkan kakinya beserta para perwakilan CN grup yang juga ditugaskan menemani Calista.Rombongan Harry dan juga para tim produksi yang juga ingin keluar dari perusahaan karena ada urusan penting yang harus mereka lakukan di luar sana, tiba-tiba langkahnya terhenti karena kedatangan tamu dari CN grup.Harry dan Calista tanpa disengaja bertemu di lobi utama perusahaan. Semua orang di sana begitu terkejut setengah mati dengan kedatangan tamu dari CN grup. Namun, bukan hal itu yang mereka kejutkan justru seorang Calista yang wajahnya begitu familiar."YURA???" ucap mereka semua setelah melihat Calista dari bawah sampai atas."Selamat datang Mrs. Calista," sapa Harry di tengah-tengah para pegawainya."Terima kasih Mr. Harry Borison. saya ke sini sebagai perwakilan dari perusahaan CN grup untuk me
Marwin dan juga Temi sedang membicarakan masalah bisnis sekaligus perkembangan kerja sama antara perusahaan YG dan CN grup. Temi sudah merencanakan sesuatu yang bakal membuat CN grup rugi besar karena harus menyogok beberapa pihak agar tetap bungkam. Namun, hal itu percuma saja karena saat ini Jungwo sudah menangkap beberapa orang suruhan mereka dan sudah mulai mengumpulkan bukti-bukti. Tapi, Jungwo menyuruh para pesuruh CN grup untuk tetap diam dan menuruti segala perintahnya. Jika mereka tidak ingin di jebloskan ke dalam penjara dan berpura-pura untuk tetap berada di pihak CN grup. Dan tentunya semua itu diketahui oleh Harry sehingga orang-orang itu tidak dapat berkutik jika mereka sudah mendengar nama Harry Borison ikut andil juga yang bisa kapan saja menghabisi nyawa mereka."Sekarang apa yang akan kau lakukan disaat Calista berada di sini Harry?" tanya Dongsun."Bagaimana pun caranya, aku akan mempertahankan Calista untuk tetap berada di sini. Aku tidak akan
Di sebuah desa yang jauh dari kota, terdapat rumah gubuk yang mungkin sudah tidak layak lagi untuk ditinggali. Di situ terdapat seorang wanita tua yang bertahan menghabiskan sisa hidupnya di dalamnya. Dia adalah nenek yang membesarkan Naemi menggantikan orang tuanya. Langkah demi langkah, Harry mulai menyusuri gubuk tua itu. Perasaan iba mulai menggerogoti hatinya. Baru kali ini Harry mengunjungi rumah yang dulu ditinggali Naemi bersama neneknya. Harry sadar semua penderitaan Naemi jauh lebih berat dari penderitaannya selama ini. Meskipun Harry dan Naemi dulunya sahabat, tapi Harry sama sekali tidak mengetahui kondisi kehidupan Naemi yang sebenarnya."Permisi, Nek," sapa Harry pada wanita tua yang sudah rentan itu yang hanya menghabiskan sisa hidupnya dengan berbaring di kasur."Iya, Nak. Silakan masuk!" Jawab nenek itu lemah tak berdaya. "Siapa namamu anak muda? Apa kau mengenalku?""Saya Harry, Nek, teman dari cucu nenek Aera (Naemi). Apakah Aera sering datang
"Yaa kamu memang benar. Aku melakukan semua ini karena aku gila harta. Aku ingin merasakan menjadi orang kaya. Aku ingin menunjukkan kepada mereka semua kalau orang miskin sepertiku bisa menjadi orang terhormat yang tidak mudah untuk mereka injak lagi. Aku muak dengan hidupku yang sebatang kara. Aku muak dengan hukum dunia kalau orang kaya pantas mendapatkan cinta dari orang kaya juga. Aku muak orang miskin selalu disingkirkan. Lihatlah! Sekarang aku bisa membalas mereka semua yang sudah mengejekku waktu itu. Aku tidak akan membiarkan orang lain mengganggu jalanku. Camkan itu Harry Borison." Dengan bergelinangan air mata, Naemi mengungkapkan segala rasa sakitnya terhadap Harry."Sekarang aku tanya padamu nona Aera si. Apa sekarang kamu merasakan kebahagiaan setelah kau berhasil menggapai segala impianmu untuk menyakiti orang lain yang pernah membuat dirimu terluka? Apa hanya dengan cara merenggut nyawa mereka segala kesakitanmu terhapuskan, heemm??" tanya Harry menatap intens
Keesokan harinya, semua pegawai telah berkumpul di aula perusahaan untuk melaksanakan rapat tahunan yang dihadiri oleh Direktur atau selaku pemilik perusahaan, serta para pemegang saham, dewan komite, para direksi, dan seluruh staf karyawan. Mereka semua mendiskusikan tentang perkembangan perusahaan mulai dari keuntungan dan kerugian yang mereka dapat selama satu tahun belakangan ini. Serta berbagai keluha-keluhan konsumen dan juga masalah internal perusahaan itu sendiri.Harry selaku direktur perusahaan dan juga pemilik sah perusahaan, memberikan pidato untuk pertama kalinya dalam rapat umum yang diselenggarakan pagi ini."Selamat pagi semuanya. Saya harap kalian semua dalam keadaan baik-baik saja. Di sini saya akan berusaha untuk menampung semua permasalahan eksternal maupun internal perusahaan dimulai dari keluh kesah kalian terhadap perusahaan. Kalian juga boleh memberi kritikan buat saya sebagai pemimpin di sini meskipun di sini saya belum genap satu tahun bahkan