Share

Sudden Shot

Sebuah tepukan di pundak mengagetkan Gia. "Cieh, dianterin Om Restu. Cieh, senyum-senyum najis," ejek Jessica yang tiba-tiba ada di belakang Gia.

Gia terlonjak. Refleks, dicubitnya hidung Jessica pelan. "Ngagetin aja lo! Mau bikin jantung gue keluar dari mulut?" protes Gia gemas.

"Aduh aduh, sakit, ih," keluh Jessica sambil mengusap-usap hidungnya yang mungil. "Mukanya cerah bener, Neng? Lagi jatuh cinta, ya?" Jessica masih terus menggoda Gia.

Gia melotot. "Jatuh cinta apaan?" bantahnya, lalu berjalan memasuki gedung A, mengabaikan Jessica.

"Keliatan kali orang jatuh cinta, mah. Pipi merah. Mata berbinar. Senyum terkembang. Jantung berdetak lebih cepat. Rahim anget abis dibakar api cinta. Itu yang terjadi sama lo saat liat Om Restu tadi, kan?" Jessica menjelaskan. Dia berjalan cepat sampai berhasil berada di sisi kanan Gia.

"Ngaco aja lo, Je!" bantah Gia. Padahal, Gia benar merasakan apa yang disebutkan Jessica tadi.

Jessica mengamati wajah Gia. "Cieh, malu-malu, tuh. Biasa aja hidungn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status