Share

Bab 5 - Menangis Bahagia

Brandon masih saja memandangi wanita yang duduk dihadapannnya kini tanpa sekalipun berkedip. Astaga.. Apa dia Angelku?? Apa dia yang hadir dalam mimpiku selama ini?? tapi entah kenapa Hatiku berkata lain?? Pikirnya kemudian.

“Maaf Pak Brandon, Apa nggak diminum kopinya.?” Tanya Anisha dengan lembut tak lupa dengan senyuman mempesonanya.

Senyuman itu berbeda... Pikir Brandon lagi.

“Ohh iya, Maaf, Saya terlalu kaget.” Kata Brandon sambil menyeruput Black Coffe pesanannya. Yaa.. mereka kini ada disebuah Cofeeshop tak tauh dari rumah sakit tempat Anisha bekerja.

“Ngomong-ngomong, Ada yang bisa saya bantu? Kenapa Pak Brandon mencari saya?” tanya Anisha langsung pada inti permasalahannya. Siang itu, Anisha sedikit terkejut saat mendapat telepon dari seorang yang tidak di kenal bernama Brandon. Brandon ingin mengajak Anisha bertemu, namun tentu saja Anisha menolaknya, tapi ketika Brandon berkata jika ini ada hubungannya dengan Alisha adik kembarnya, Akhirnya Anisha menerima ajakan Brandon untuk bertemu dengannya.

“Panggil saja, Brand. Saya tidak setua itu.” Kata Brandon sambil tersenyum. Astaga.. Berbicara dengan Anisha bahkan lebih mudah dibandingkan dengan berbicara dengan Alisha, kembarannya.

“Oke Brand, Apa kita pernah mengenal sebelumnya? Kenapa Kamu mencari saya?”

“Begini,” Brandon menarik napas panjang dan memulai aksinya. “Saya bingung harus mulai bercerita dari mana. Sebenarya saya mencari seseorang yang tidak saya kenal.”

Anisha tertawa lebar. “Bagaimana mungkin kamu mencari orang yang tidak kamu kenal?”

“Emm.. Saya mempunyai mimpi aneh, Dan mimpi itu terjadi sejak lima tahun yang lalu setelah saya bangkit dari Koma hingga sekarang. Dan dalam mimpi itu saya melihat Kamu.. Emmm maksud Saya Alisha..”

“Kamu yakin itu Alisha??”

Brandon menunduk dan menggeleng. “Sungguh, ini benar-benar membuatku Gila, Bagaimana mungkin kalian bisa ada dua??”

“Memangnya seperti apa wanita dalam mimpi Kamu itu??”

“Secara Fisik dan sikap, Dia seperti Kamu, Tapi... Aku merasa ada yang salah disini. Aku merasa.....”

“Jika Alisha lah wanita itu, benar bukan??” Brandon menatap Anisha dengan tajam lalu menganggukkan kepalanya. Yaaa tanpa di suruh entah kenapa Hati Brandon sudah memilih Alisha, padahal ssecara fisik jelas Alisha sangat berbeda dengan Angel dalam mimpinya.

“Apa yang akan kamu lakukan jika Alisha benar-benar wanita dalam mimpi kamu??” tanya Anisha secara langsung.

“Saya akan menikahinya.” Jawab Brandon dengan cepat dan tegas. Namun jawaban itu mampu membuat Anisha menyunggingkan senyumannya.

***

Alisha sedang melingkuk-lingkukkan tubuhnya. Kakinya menari dengan berjinjit-jinjit. Memakai Rok pendek yang mengembang dengan bulu-bulu Angsa sebagai hiasan di kepalanya. Hari ini dia menjadi seorang putri angsa putih di atas panggung. Melangkah kesana kemari memperlihatkan lekukan indah dari tubuhnya.. tarianya terlihat beritu Harmoni dengan musik yang mengiringinya..

Ohh Balet... Adalah tarian yang sangat di gemarinya sejak SMA... sejak sang Kakak ingin Supaya Alisha menggantikan dirinya menari Balet karena terhalang oleh sesuatu.

Ekspresi manjanya terlihat begitu saja saat dirinya menari Balet.. Balet membuatnya berbeda dengan sosok  yang selama ini dia bangun.. Balet membuatnya memiliki dunia tersendiri, dimana tidak ada orang yang akan membedakannya dengan sang kakak..

Alisha masih melanjutkan tariannya hingga sang pemain musik berhenti. Napasnya tersenggal-senggal, tapi dirinya masih menyempatkan diri untuk membungkuk pada para penonton.

Penonton?? Saat Alisha mengangkat wajahnya, hanya ada satu penonton di depan panggung besar tersebut, penonton tersebut tersenyum dengan mata berkilat penuh kekaguman dan juga tepuk tangan untuknya. Dia adalah lelaki itu, Brandon. Lelaki aneh yang selalu menyebutnya Angel.

Alisha ternganga mendapati Brandon yang kini sudah di hadapannya dan melihat semua tariannya. Astaga.. ini pasti akan sangat menggelikan bagi lelaki itu. Alisha ingin segera pergi dari panggung aneh itu, tapi nyatanya, tangan Brandon sudah lebih dulu meraih tangannya.

“Mau kemana??” Tanya Brandon dengan suara berat nan parau.

“Aku Harus pergi.” Kata Alisha dengan gugup.

“Kamu malu?? Kenapa Malu??”

“Tidak, aku tidak Malu..”

Brandon lalu mengangkat Dagu alisha.. “Alisha... Aku mencintaimu...” kata Brandon sambil mendekatkan wajahnya, lalu bibir merekapun akhirnya saling bertemu, saling bertautan seakan-akan tak bisa dipisakhan..

Alisha terjatuh dari ranjang mungilnya ketika Jam Weekernya berbunyi keras tanda jika dirinya harus segera bangun dari mimpi indah yang sedang di alaminya. Mimpi..?? Ahh sial.. kenapa dirinya bisa bermimpi aneh seperti itu?? Dengan lelaki itu???

Ah yaa Brandon... kenapa Dirinya jadi memikirkan Brandon?? Sejak awal bertemu di Bus tersebut, Alisha memang merasa ada yang aneh dari lelaki tersebut. Lelaki itu sangat mempengaruhinya, membuat jantungnya tak berhenti berdegup kencang.

Wajah tampan, perawakan yang gagah, penampilan yang menawan, suara beratnya, dan juga aroma tubuhnya benar-benar bisa di sebut dalam satu kata yaitu Sempurna.

Semua yang ada dalam diri lelaki tersebut adalah Sempurna. Mana mungkin Alisha dapat menghindari kenyataan tersebut. hanya satu Hal yang membuat Alisha enggan berdekatan dengan Brandon. Brandon selalu menyebutnya dengan nama lain, Angel.

Bisa saja Angel adalah istri Brandon yang sudah meninggal dan mirip dengannya dan Brandon ingin dirinya menjadi pengganti istrinya tersebut, atau bisa jadi Angel dalah Kakak kembarannya yang bagaikan malaikat tersebut.

Alisha benar-benar sangat tidak suka jika dirinya dilihat sebagai sosok lain, seperti keluarganya yang selalu menekannya hingga dirinya memilih untuk kabur dari rumah.

Alisha mengusap wajahnya dengan frustasi. Kenapa dirinya bisa memimpikan Brandon?? Dan laki-laki itu, Kemana dia?? Apa benar jika dia sudah menemukan Sosol Angel dalam diri Kakak kembarannya tersebut?? Ahhhh mengingat itu entah kenapa Alisha ingin marah.

Alisha bergegas mandi lalu berganti pakaian. Saat dirinnya sedang menyisir rambut, Ponselnya berbunyi. Dan terpampang jelas nama sang Kakak kembarannya tersebut.

“Iya Kak?”

“Al.. bisa makan siang bareng?”

“Dimana Kak? Aku nggak bisa lama tapi.”

“Oohh tenang saja, Di tempat biasa yaa.. Ada yang mau Aku kenalin sama kamu.”

Alisha mengangkat sebelah alisnya. “Siapa?”

“Tunanganku.”

Deggg... Entah kenapa Hati Alisha seakan dipukul oleh martil. Perasaan itu selalu muncul, perasaan iri akan diri sang kakak kembarnya karena selalu sempurna, Hidupnya selalu mudah, tidak seperti dirinya kini yang masih luntang-lantung, jangankan tunangan, pacar saja mungkin tidak punya.

“Baiklah, tapi tidak lama yaa...” Kata Alisha yang sudah dengan Mood buruknya.

“Okay...”

Alisha menghela napas panjang saat telepon sudah di tutup. Kini bebannya bertambah satu lagi. Kakaknya akan segera menikah, tentu saja itu akan menyusahkan dirinya. Bagaimana tidak. Tidak cukupkah selama ini dirinya kalah dengan karir dan kesempurnaan kakak kembarnya tersebut?? kini dirinya harus dihadapkan oleh sebuah kenyataan jika Harus melihat kakaknya menikah terlebih dulu saat dirinya sama sekali tidak memiliki calon pacar atau apapun itu.

Alisha melanjutkan mendandani diri seadanya. Toh tidak akan ada yang melihatnya saat dirinya berdiri di sebelah Kakak sempurnanya tersebut.

***

Menunggu dengan segelas jus jeruk dan juga makanan pembuka lainnya yang tertata rapi di atas meja adalah hal yang paling menyenangkan untuk Alisha. Kali ini Kakaknya itu pasti akan menteraktirnya jadi dirinya tidak perlu Khawatir harus makan banyak dan makan enak disini.

“Haii Al.. sudah menunggu lama?” Suara itu memaksa Alisha mengangkat kepala dan memandang Kakak cantik yang berada di hadapannya tersebut.

Anisha yang memang pada dasarnya lembut langsung memberdirikan adiknya yang masih ternganga dan memeluknya erat-erat penuh dengan kerinduan.

“Kak... Ke.. Kenapa.. Kamu sama Dia??” tanya Alisha terpatah-patah saat melihat sosok tinggi yang berdiri tepat dibelakang kakaknya tersebut, sosok yang tadi pagi mampir dalam mimpinya, Brandon.

“Ohh yaa.. kenalkan Dia Brandon, Tunanganku.” Kata Anisha penuh dengan senyuman sambil memperlihatkan jari manisnya yang dilingkari oleh Emas berwarna putih dengan berlian sebagai matanya.

Alisha ternganga mendapati kenyataan itu. Bagaimana bisa?? Bagaimana Mungkin?? Apa Kakaknya adalah Sosok angel yang dicari Brandon selama ini?? Kenapa seperti ini?? Entah kenapa Alisha merasakan hatinya pilu. Dan matanya mulai berkaca-kaca.

“Kamu nangis Al??” tanya Anisha yang langsung di balas pelukan dari Alisha.

“Aku menangis bahagia Kak..” Jawab Alisha berbohong. Tidak perasaannya tidak Bahagia, tapi Alisha juga tidak tau kenapa dirinya saat ini menangis???

-TBC-

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
akting ya si Brandon?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status