Share

Bab 4 - "Kalian Kembar?"

last update Last Updated: 2021-07-26 11:34:28

“Terima kasih sudah mau ikut.” Kata Brandon yang kini sudah didalam Mobil bersama Alisha di sebelahnya.

“Kamu benar-benar punya Mobil, dan ini termasuk mobil Mewah, Lalu kenapa tadi siang kamu naik Bus dan nggak bawa uang..?” Tanya Alisha dengan sedikit Heran.

Brandon tersenyum. “Baiklah, mungkin saatnya aku mulai bercerita supaya kamu nggak menghindar dariku terus.”

Brandon menghela napas panjang dan mulai bercerita. “Lima tahun yang lalu Aku mengalami kecelakaan, dan terbangun lima hari kemudian di dalam sebuah rumah sakit di singapore. Kamu tau apa nama pertama yang kusebut saat aku bangun.?? Bukan Nama Ayah atau ibuku, Bukan nama Adik atau tunanganku, Melainkan nama asing, Angel.” Kata Brandon sambil mengingat pertama kali dia siuman dari komanya. “Setelah siuman, Semuanya terasa aneh bagiku. Aku merasa kehilangan sesuatu, Setiap malam Aku selalu memimpikan wajah Gadis itu, gadis yang ku sebut dengan Angel. Apa kamu tau baagaimana wajah Angel..?? Dia seperti kamu.”

‘Deg.. Deg.. Deg.. Deg..’ Jantung Alisha memompa lebih cepat. Please Al.. Dia hanya bercerita, bisa saja dia bohong dan berniat merayumu jadi jangan salah tingkah Oke.. Pikir Alisha dalam Hati.

“Kamu bercanda?? Mana ada cerita kayak gitu. Ngarang kamu.” Kata Alisha dengan sinis.

“Terserah jika kamu nggak percaya. Selama lima tahun ini aku mencari sosok Angel itu, Aku bahkan memutuskan pertunangan dengan wanita yang sangat ku cintai Hanya karena Aku tidak bisa melupakan Angel.”

“Tapi maaf tuan.. Saya bukan Angel yang kamu maksud. Kita sama sekali tidak pernah bertemu, Mana mungkin aku bisa nyasar begitu saja dalam Mimpi kamu.”

“Aku juga nggak tau Al.. dan Aku berusaha mencari tau jawaban itu.” Kata Brandon bersungguh-sungguh.

Mereka terdiam sebentar, lalu Alisha mulai bicara. “Baiklah.. Aku akan bantu kamu menguak misteri itu. Turunkan aku di depan Gang itu.” Kata Alisha menunjuk sebuah gang Besar di hadapan mereka.

“Kamu tinggal di situ.?” Tanya Brandon yang sedikit heran. Sebenarnya Brandon memang Heran, Brandon mengira jika Alisha buka dari kalangan biasa. Terlihat dari wajah yang sedikit kebule-bulean khas wanita Timur tengah dengan hidung mancungnya, belum lagi gaya berpakaian yang terlihat Fasionable, Walau bisa di bilang jauh dari kata Feminim. Tapi kenapa Alisha naik kendaraan umum.?? Dan kenapa juga Alisha menjadi waitrees di Pub tersebut..?

“Iyaa.. Kamu kecewa Angel Kamu tidak tinggal di istana yang megah.?” Seloroh Alisha membuat Brandon sedikit menyunggingkan senyumannya.

“Setidaknya Kamu memang benar-benar berbeda dengan Angel dalam mimpiku.” Kata Brandon sambil tersenyum.

“Benarkah? apa dia cantik, Manis, Keibuan, dan dewasa??”

Brandon mengangguk. “Yaa.. Aku bahkan pernah memimpikannya menjadi istriku dan ibu dari anak-akanku.”

Alisha tertawa lebar. “Astaga.. Menggelikan sekali.” Lalu alisha mengambil sesuatu di dalam dompet di tasnya. Sebuah kartu nama dan diberikan pada Brandon. “Coba Kamu temui dia dulu siapa tau kamu kenal, dan setelah itu baru putuskan siapa Angelmu.” Kata Alisha saat Mobil Brandon sudah berhenti. Lalu Alisha keluar dari dalam mobil Brandon.

Brandon masih menatap kartu nama yang desainnya berwarna Pink kengkap dengan bunga-bunga dan kupu-kupu. “Anisha Almeera..” Gumam Brandon membaca tag nama di kartu nama tersebut.

“Brandon.. Terimakasih tumpangannya, dan jangan Naik bus sembarangan lagi yaa... sampai jumpa..” Kata Alisha yang sudah keluar dari dalam mobil Brandon dan membunguk di balik kaca penumpang sambil tersenyum manis. Lalu Alisha pergi begitu saja meninggalkan Brandon yang masih ternganga karena perlakuannya.

Brandon mengusap dadanya yang terasa sakit. Detakan jantung ini sama dengan detakan jantungnya saat bangun pertama kali dari Koma. Wajah itu wajah yang sama, Ekspresi manjanya sama, dan senyuman manisnya pun sama. Entah kenapa Brandon sangat yakin jika Alisha adalah Angelnya. Lalu kenapa Alisha ingin dirinya menemui Wanita dalam kartu nama ini??? Pikiran Brandon penuh dengan kata kenapa, siapa, dan bagaimana saat menjalankan mobilnya menuju rumahnya.

***

Satu minggu berlalu, Bukannya hilang, Rasa penasaran itu semakin menjadi, setiap hari Brandon dengan sembunyi-sembunyi menyambangi Alisha ketempat kerjanya. Kadang Brandon sedikit geram dan jengkel ketika ada lelaki hidung belang yang mengganggu wanita tersebut. tapi Brandon menahan amarahnya, karena Brandon tidak ingin membuat Alisha takut dan kabur karena keanehannya.

Siang ini Brandon memiliki janji temu dengan Dokter Anisha, Dokter spesialis kandungan. Bukan karena Brandon ingin memeriksakan kandungan seseorang, melainkan Brandon ingin tau maksud dari Alisha memberi kartu nama Dokter tersebut padanya.

Yaa... setelah di hubungi, wanita dalam kartu nama tersebut adalah seorang Dokter spesialis kandungan. Suaranya terdengar sangat merdu dan lembut, Brandon bahkan dapat membayangkan bagaimana wajah dokter tersebut hanya dengan mendengar suaranya saja.

“Lo mulai sinting lagi.” Kata Aaron yang langsung duduk di sebelah Brandon dan menyambar Roti isi milik Brandon.

Sudah dua hari ini Aaron pulang setelah lebih dari enam tahun menimba ilmu di Harvard University. Adiknya itu terlihat lebih tampan, dan juga lebih dewasa, tapi tetap saja tidak mengurangi kesan bandelnya.

“Aaron.. Kamu gangguin Kakak kamu terus.” Kata Nessa yang sudah menyiapkan susu untuk para jagoannya.

“Dia mulai Gila lagi Mah..” Kali ini Aaron bergegas ke arah Nessa dan mengecup pipi Nessa.

Sedangkan Brandon masih diam tidak menanggapi sikap usil sang Adik. Mereka berdua memang sangat akur, saling mengejek seperti sekarang ini memang sering di lakukan mereka berdua. Sebenarnya Aaron sangat sayang kepada kakaknya tersebut. Aaron bahkan langsung terbang ke Singapore saat mendapat kabar Brandon dirawat di sana dan juga sempat menangis saat mendapati Brandon yang terbujur bagaikan tak bernyawa. Ahhh Anak itu memang sangat manis sebenarnya.

“Brand, Ada Acara nggak nanti siang.?” Tanya Aaron tanpa sopan santun sedikit pun.

“Jadwal Gue Full.”

“Sok sibuk. Ajakin Gue keluar, Gue nggak tau jalan, Jalanan jakarta banyak yang berubah.”

“Minta antar Mama sana.”

“Hahaha Nanti Gue di kira anak Mama lagi. Malu sama umur.” Kata Aaron sambil cengengesan.

“Minta Antar sama Bella saja kalau begitu.” Nessa ikut bergabung dengan kedua puteranya.

Aaron mengangkat sebelah alisnya. “Bella.??”

Brandon tertawa lebar. “Alaahh.. Sok lupa Ma dia.. padahal dulu merengek pengen di jodohin sama Bella.” Kali ini giliran Brandon yang menggoda Aaron.

“Sialan Lo Brand..” Umpat Aaron yang membuat semua tertawa.

***

Brandon sedang duduk gelisah disebuah ruangan di dalam rumah sakit. Ruangan dokter Anisha. Wanita yang akan ditemuinya. Kata seorang suster tadi Dokter Anisha masih sibuk melakukan Operasi Caesar pada seorang pasiennya.

Brandon duduk dan pikirannya masih berkelana. Siapa Dokter Anisha?? Kenapa Alisha menyuruhnya untuk menemui Dokter Anisha..??

Brandon mendengar pintu dibelakangnya dibuka oleh seseorang bersamaan dengan suara lembut tersebut. “Selamat siang, Ohh ternyata anda sudah berada disini.”

Brandon membalikkan badannya dan ternganga mendapati Seorang yang menatapnya dengan wajah berserinya. “Pak Brandon..?? Saya Anisha.” Kata Wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Anisha tersebut sambil mengulurkan tangannya dengan sopan dan lembut.

Brandon sama sekali tak bergerak dari tempatnya. Dia masih memandang wajah dihadapannya tersebut, wajah yang tak asing baginya, karena wajah itulah yang menghiasi setiap malam dalam mimpinya.

“Kalian Kembar..??” Tanpa sadar Brandon mengucapkan pertanyaan tersebut dengan Ekspresi Shocknya.

-TBC-

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Epilog

    Alisha membuka matanya ketika mencium Aroma harum dari arah dapurnya.. Ahh mungkin saat ini Brandon sedang membuatkan sarapan untuknya. Seketika itu juga Alisha bangun, mengusap perutnya yang sudah membesar, lalu menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dn menggosok gigi.Keluar dari kamar mandi Alisha langsung menuju ke dapur dimana Brandon sudah sibuk dengan kompor dan lain sebagainya. Sejak tau jika Alisha Hamil, brandon memang selalu memanjakannya. Ia benar-benar menjadi suami yang sangat perhatian dengan istri dan calon bayinya. Dan itu membuat Alisha berubah.Alisha yang mulanya memang selalu risih dengan kelakuan brandon yang sering mengumbar kemesraan kini malah berubah menjadi selalu ining di manja dan selalu ingin bermesraan dengan suaminya tersebut, mungkin karena Bayinya, mungkin karena hormon, atau mungkin juga karena perasaannya kini yang sudah semakin tak terbendung lagi dengan seorang Brandon Revaldi.Brandon benr-benar terlihat Gagah u

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 29 - Akhir yang Manis

    Brandon masih saja mencumbu wanita yang kini berada di bawahnya, cumbuan yang sangat lembut dan menggairahkan. Bibir Basahnya itu bahkan sudah menjelajahi sekujur tubuh wanita yang kini sudah menjadi miliknya sepenuhnya.“Brand...”“Hemm..” Ucap Brandon masih tak mau menjauhkan bibirnya dari puncak payudara Alisha.“Hentikan itu Astaga..”Brandon menatap Alisha dan tersenyum geli melihat ekspresi kenikmatan yang terpancar dari raut wajah wanitanya tersebut.“Aku tidak akan berhenti sayang, Tidak akan pernah.” Lalu Brandon melanjutkan Aksinya kembali. Membuat Alisha memekik nikmat, Mendesah penuh gairah, hingga keduanya berakhir dengan lenguhan panjang masing-masing.Astaga.. bercinta dengan sang belahan jiwa benar-benar membuat Brandon menginginkan lagi dan lagi.***Brandon terbangun dengan ranjang yang sudah kosong di sebelahnya. Seketika itu Juga Ia terduduk dan mengedark

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 28 - Suami Istri

    Brandon menatap Wanita yang masih sibuk membereskan pakaiannya di sofa ruang inapnya. Ini Sudah dua Hari sejak Upacara pernikahan sederhana mereka. Brandon tak berhenti mengumpat dalam hati karena walau Ia kini sudah sah memiliki Alisha, nyatanya Ia belum bisa melakukan apa-apa karena masih di rawat di rumah sakit.Brandon selalu menegaskan pada dokter dan orang tuanya jika Ia sudah sembuh dan ingin pulang. Namun Dokter masih melarangnya. Dokter masih ingin memastikan jika tak ada yang serius dengannya karena Brandon terluka pada tempat yang sama.Akhirnya dengan bujukan Alisha, Brandon menyetujuinya dengan Syarat setelah keluar dari rumah sakit nanti, mereka akan langsung pergi berbulan madu.Dan yaa.. saat itu akhirnya datang juga Besok pagi. Malam ini adalah malam terakhir dirinya menginap di rumah sakit. Tak apa lah, Toh Alisha selalu tidur dalam pelukannya.Brandon masih tak berhenti menatap Wanita Cantik tersebut yang sedang konsentrasi dengan apa y

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 27 - Hari Pernikahan

    “Aku.. Aku Alisha.. Aku Angel Kamu..”“Angel?? Siapa Angel??”Ekspresi Alisha benar-benar seperti orang yang sedang Shock, Wajahnya memucat, Bibirnya terasa kering, Kakinya terasa gemetar. Brandon melupakannya, Brandon benar-benar tak ingat tentangnya, apa Brandon Amnesia?? Lalu bagaimana hubungan mereka selanjutnya?? Mengingat Itu kepala Alisha terasa pening, bayangannya mengabur dan Ia tak ingat apa-apa lagi.Nessa berteriak saat melihat tubuh Alisha tersungkur ke lantai, Gadis itu pingsan. Pun dengan dhanni dan Aaron, semua berlari ke arah Alisha.Dan Brandon pun juga..“Al...” Panggil Brandon dengan nada khawatirnya.Ia kemudian memangku kepala Alisha dan menepuk-nepuk pipinya. Brandon kini bahkan tak menghiraukan sakit yang Ia rasakan di kepala dan nyeri-nyeri di sekujur tubuhnya. Ia bahkan sudah melepas paksa jarum infus yang tadi berada di punggung tangan kirinya karena sangat khawatir dengan keadaa

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 26 - "Aku Angel-nya kamu"

    Alisha tak berhenti menangis saat Ia membantu para suster mendorong ranjang yang di baringi oleh Brandon menuju ke IGD. Sepanjang perjalanan tadi, alisha tak berhenti merutuki dirinya sendiri.Bodoh.. Bodoh.. Brandon saja mengenalimu, Kenapa kau tak dapat mengenalinya Al..???Selalu saja kata itu yang berputar-putar dalam benaknya.“Brand.. Please.. buka lagi matamu..” Alisha menangis sambil memohon kepada Brandon. Ahh lelaki ini benar-benar membuatnya takut. Seribu kali lipat lebih takut dari pada Lima tahun yang lalu.Akhirnya sampailah mereka di depan IGD. Alisha di haruskan menunggu di luar. Sebenarnya Ia tak ingin meninggalkan Brandon. Ya tuhan.. bagaimana mungkin ini terjadi untuk yang kedua kalinya dan semua itu karena kecerobohannya. Semoga saja tak terjadi apa-apa dengan Brandonnya kali ini.Alisha mengeluarkan ponsel Brandon yang sejak tadi sudah di genggamnya. Mencari-cari kontak keluarganya untuk segera di hubungi. Bagaimana

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 25 - Lima Tahun yang lalu...

    Didepan sebuah cermin besar, Alisha menatap bayangannya sambil menghela nafas panjang. Ayo Al.. Kamu pasti bisa, kamu pasti bisa... kata-kata tersebut selalu di rapalkannya dalam hati sebelum melakukan tarian Balet.Setelah memejamkan mata dan berdoa, Alisha pun akhirnya melakukan tarian tersebut dengan sangat cantik dan indah. Tak ada satu kekuranganpun dalam gerakannya kaki-kakinya melangkah dengan sempurnya, lompatan-lompatan itu terlihat begitu menawan dan sangat indah.. hingga ketika musik terhenti, Alisha mendengar sebuah tepuk tangan datang dari dekat pintu keluar ruangan tersebut.Itu Anisha.. Kakak kembarnya..“Bagus sekali Al.. kamu memiliki kemajuan yang pesat.”“Kak Nisha kapan kemari??” Alisha meraih sebuah handuk kecil dan sebotol minuman yang berada di bangku di ujung ruangan.“Sejak tadi, saat kamu baru mulai menari. Aku benar-benar nggak nyangka, kamu yang sedikit jauh dari kata feminim ternyata

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 24 - "Apa kamu mengingatnya?"

    Ini sudah berhari-hari semenjal Alisha dan Brandon berpisah di depan rumah Alisha. Brandon sudah menghubungi Alisha berkali-kali tapi tetap saja wanita itu tidak mau mengangkat telepon dari Brandon.Brandon juga sudah berusaha menemuinya berkali-kali tapi Alisha selalu saja menghindarinya.Sedangkan Alisha sendiri, entahlah.. perasaannya masih tak menentu. Sebenarnya ia sangat merindukan Brandon, tapi di sisi lain, dirinya takut jika Brandon masih saja menghubung-hubungkannya dengan Angel.Saat ini Alisha masih sibuk dengan pekerjaannya. Membersihkan setiap sudut-sudut dari tempat kerjanya tersebut. Si Yogie, masih saja mengganggunya. Membuatnya semakin Ragu dengan Brandon. Dan membuatnya kesal dengan dirinya sendiri, kenapa juga Ia mau mendengarkan ucapan Yogie.??“Al.. Ayolah.. aku sudah menunggumu, jadi please, kita pulang bersama yaa..” Ajak Yogie lagi yang masih setia menempel di belakangnya.“Aku tidak menyuruhmu untuk menungguku.&r

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 23 - Kembalinya Kezia

    Brandon menghempaskn tubuhnya di Sofa ruang tamu miliknya. Sesekali Ia memijit pelipisnya, Kepalanya sedikit pening meemikirkan tingkah Alisha, apa yang di lakukan wanita itu?? Kenapa Dia berubah seperti itu??Tak lama, Nessa pu datang menghampiri Putera sulungnya tersebut. melihat wajah Brandon yang terlihat sedikit frustasi, Agaknya Nessa tau itu karena apaa, pasti karena Alisha. Nessa tadi bahkan merasakan ketegangan saat berada di dalam mobi dengan Brandon dan Alisha. Mereka pasti memiliki masalah, Pikir Nessa kemudian.“Brand.. Kamu sudah pulang Nak..”Brandon segera duduk lalu mengangguk lemah. “Iya Ma.. aku Capek makanya langsung pulang dan ngak berhenti di rumah Alisha.”Nessa menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Tidak, Bukan karena kamu capek, tapi karena kalian ada masalah kan??”Brandon mengangguk lemah. “Aku bingung apa yang terjadi dengannya Ma.. Dia aneh, marah-marah nggak jelas

  • Love in The Dream (Bahasa Indonesia)   Bab 22 - Rasa Ragu

    Hari demi hari di lalui Alisha dengan sangat membingungkan. Yaa Alisha kini bahkan semakin bingung dengan perasaannya sendiri. Setiap hari saat bersama dengan Brandon, lelaki itu tak luput dari menyebut nama Angel, Angel dan Angel.. Alisha kini bahkan sangat membenci nama tersebut.Belum lagi Yogie yang masih setia mengganggunya saat bekerja. Yogie bagaikan bensin yang di siramkan pada dirinya yang sudah ber api-api. Setiap hari dengan semangat Yogiee mnceritakan tentang ke gilaan Brandon dengan Angel, Gadis dalam mimpinya tersebut. Yogie bercerita seolah-olah Kezia -Sepupu Yogie sekaligus mantan tunangan Brandon- sangat menderita karena Brandon lebih memilih gadis dalam mimpinya tersebut dari pada wanita nyata yang sudah bertahun-tahun di cintainya.Harusnya Alisha tau jika Ia tak harus mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut Yogie, namun tetap saja, kata demi kata tersebut bersarang begitu saja dalam kepala Alisha. Memberikan sedikit demi sedikit kebenci

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status