Share

Bab 90. Diusir

Author: Sulistiani
last update Last Updated: 2025-09-02 06:05:55
Irsyad baru saja bersiap membawa Mama Nur ke rumah sakit besar dengan mobilnya. Hana yang awalnya berniat ikut, berdiri di samping mobil sambil menggendong Ihsan. Namun sebelum kakinya melangkah masuk, ponselnya berdering. Nama Bu Rum tertera di layar.

Ia menekan tombol hijau, lalu mendengar suara di seberang.

"Hana… tolong, Nak… kamu bisa pulang sebentar! Ibu takut!" suara Bu Rum terdengar serak, diiringi isak tangis yang pecah di sela-sela kata-katanya.

Hana langsung tegang.

"Bu, kenapa? Ada apa? Jangan nangis, Bu. Tenang dulu, ceritain sama Hana, ya?" tanyanya cepat, wajahnya pucat.

Tapi yang terdengar hanya tangisan dan teriakan lirih, "Rumah… rumah kita berantakan, Hana… warga mengamuk semua hancur… Ibu takut."

Hana menoleh ke arah Irsyad dengan mata berkaca-kaca.

"Mas, aku nggak bisa ikut. Aku harus pulang ke rumah Bu Rum sekarang. Sepertinya ada yang nggak beres."

Irsyad yang sedang membantu Mama Nur masuk mobil, menatap Hana penuh khawatir. "Kenapa jadi seperti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 94. Klarifikasi

    Hari itu, ruangan konferensi pers dipenuhi awak media. Kamera dan mikrofon diarahkan ke satu titik, podium tempat Irsyad berdiri. Marco duduk di sampingnya, sementara Rani duduk di kursi saksi, wajahnya sedikit gugup.Irsyad berdiri dengan jas hitam sederhana. Matanya sembab, tapi suaranya tegas."Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih teman-teman media sudah hadir. Hari ini saya berdiri di sini bukan hanya untuk meminta maaf atas kegaduhan yang. Belakangan ini terjadi, saya juga ingin menjaga nama baik saya dan perusahaan tempat saya bekerja, tapi juga untuk membersihkan nama seorang wanita yang selama ini difitnah, yaitu istri kedua saya, Hana."Ruangan langsung riuh. Bisik-bisik wartawan terdengar, beberapa kamera makin fokus merekam wajah Irsyad."Saya ingin membantah semua berita yang beredar jika saya mengkhianati istri pertama saya, dan saya tidak ingin Hana mendapat julukan pelakor!""Tapi Pak Irsyad, semua orang sudah lihat vidio viral tentang Bu Sandra yan

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 93. Saksi Kunci

    Langit mendung seolah ikut berduka. Rintik hujan jatuh perlahan membasahi tanah pemakaman yang baru saja digali. Irsyad berdiri kaku, matanya sembab, wajahnya pucat menahan perasaan hancur. Di depannya, jasad Mama Nur yang selama ini menjadi tempatnya bersandar, kini telah terbungkus kain kafan dan bersiap untuk dikebumikan.Tak ada banyak keluarga yang datang. Hanya beberapa kerabat jauh dan tetangga lama yang menemani. Sementara Irsyad sendiri yang mengurus hampir seluruh proses, dari rumah sakit hingga liang lahat. Semua terasa sunyi, hanya suara doa-doa lirih yang terdengar.Irsyad berdiri di tepi pusara, tubuhnya bergetar saat tanah mulai ditimbun menutupi jasad ibunya. Air mata jatuh tak terbendung. Ia ingin sekali ada Hana di sampingnya, memeluknya, menguatkannya, atau sekadar menggenggam tangannya, tapi sejak tadi Hana tak kunjung mengangkat telepon.Setelah prosesi selesai, Irsyad duduk bersimpuh di dekat makam. Dengan tangan gemetar ia mengeluarkan ponsel."Hana... tolong an

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 92. Meninggal

    Di ruang tunggu rumah sakit, Irsyad duduk dengan wajah tegang. Matanya merah, dadanya sesak menahan amarah sekaligus cemas pada Hana yang tak kunjung bisa ia hubungi. Ketika ia baru saja berdiri hendak kembali menjenguk ibunya, langkah kaki yang sangat ia kenal terdengar mendekat.Sandra muncul, wajahnya masih penuh dengan riasan yang tak rapi, mungkin bekas tangisan atau amarah. Tapi sorot matanya tetap angkuh, penuh kepercayaan diri, seakan tak ada yang salah dengan perbuatannya."Irsyad ." panggil Sandra datar, lalu duduk di hadapan suaminya tanpa meminta izin. "Kau lihat sendiri kan? Ini akibatnya kalau kamu berani berkhianat di belakangku, siapapun yang berusaha merebut mu dariku akan ku hancurkan. Semua orang akhirnya tahu siapa Hana itu sebenarnya, semua orang sekarang tahu seperti apa wajah asli Hana!"Irsyad menoleh, tatapannya tajam penuh bara. Kata-kata itu membuat rahang Irsyad mengeras. Ia berdiri, menatap Sandra dari atas. "Aku? Mengkhianatimu? Jangan membalikkan fakta,

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 91. Terpaksa Pergi

    Di depan rumah Bu Rum, kerumunan warga semakin ramai. Suara teriakan bercampur cacian memenuhi udara. Wajah-wajah penuh amarah menatap Hana yang berdiri sambil memeluk erat Ihsan, anaknya yang masih berusia satu tahun. Bayi itu menangis keras, tubuhnya gemetar karena kaget melihat kerumunan orang yang terus berteriak."Dasar pelakor! Wanita tak tahu malu!""Pergi dari desa ini, jangan bawa sial di kampung kami!""Anakmu itu anak haram, pembawa malapetaka!"Setiap kata menusuk hati Hana lebih dalam. Matanya memerah, dadanya sesak. Ia mencoba melindungi kepala Ihsan dengan kerudung tipis, seolah itu bisa menghalangi kebencian yang dilemparkan padanya.Tak lama, beberapa warga mulai melempari Hana dengan telur busuk. Cairan lengket mengotori kerudung dan bajunya. Hana menggigit bibir, menahan air mata yang hampir pecah. Ia hanya memeluk Ihsan semakin erat."Astaghfirullah, hentikan! kalian tega sekali!" teriak Bu Rum, yang berdiri di samping Hana. Tubuh tuanya bergetar, tangannya berusah

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 90. Diusir

    Irsyad baru saja bersiap membawa Mama Nur ke rumah sakit besar dengan mobilnya. Hana yang awalnya berniat ikut, berdiri di samping mobil sambil menggendong Ihsan. Namun sebelum kakinya melangkah masuk, ponselnya berdering. Nama Bu Rum tertera di layar. Ia menekan tombol hijau, lalu mendengar suara di seberang. "Hana… tolong, Nak… kamu bisa pulang sebentar! Ibu takut!" suara Bu Rum terdengar serak, diiringi isak tangis yang pecah di sela-sela kata-katanya. Hana langsung tegang. "Bu, kenapa? Ada apa? Jangan nangis, Bu. Tenang dulu, ceritain sama Hana, ya?" tanyanya cepat, wajahnya pucat. Tapi yang terdengar hanya tangisan dan teriakan lirih, "Rumah… rumah kita berantakan, Hana… warga mengamuk semua hancur… Ibu takut." Hana menoleh ke arah Irsyad dengan mata berkaca-kaca. "Mas, aku nggak bisa ikut. Aku harus pulang ke rumah Bu Rum sekarang. Sepertinya ada yang nggak beres." Irsyad yang sedang membantu Mama Nur masuk mobil, menatap Hana penuh khawatir. "Kenapa jadi seperti

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 89. Viral

    Warga sekitar yang sudah berkumpul ikut menyimak, sebagian malah sengaja berdiri di belakang Sandra agar ikut terekam kamera yang masih melakukan live sosial medianya. Komentar demi komentar langsung bermunculan di layar ponselnya.Komentar Netizen.“Astaghfirullah, parah banget nih perempuan!”“Pelakor kelas kakap, tega banget!”“Suaminya juga nggak becus, dasar cowok brengsek!”“Gas terus, Mbak! Jangan kasih ampun!”“Kasian kamu, pasti sakit hati banget.”Notifikasi like dan gift berdatangan, layar ponsel Sandra dipenuhi ikon hati dan bunga digital. Senyumnya yang getir makin menjadi, seolah mendapat pembenaran dari ribuan orang asing yang menontonnya."Terima kasih semua yang sudah dukung aku. Lihat kan, bukan aku yang salah di sini. Bukan aku yang bikin keluarga hancur. Semua karena dia… wanita tak tahu diri ini!" ucap Sandra seraya tersenyum sinis kearah kamera.Sandra lalu mengarahkan kamera tepat ke wajah Hana yang berdiri gemetar di samping Irsyad."Ngaku kamu! Ngaku kalau kam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status