LOGIN"Jadilah istri kedua untuk suamiku!" Sandra Monika mengalami kecelakaan saat hamil tua, hingga kehilangan anak bahkan rahimnya harus diangkat. Karena kejadian itu sang mertua terus meminta suaminya untuk menikah dengan wanita lain agar memiliki keturunan, sebab Irsyad adalah anak tunggal dan hanya dari Irsyad penerus keturunan di harapkan. 9 tahun berlalu setelah kejadian itu, sang mertua terus meminta suami Sandra menikahi wanita lain. Namun, Irsyad selalu menolak karena cintanya yang begitu besar pada Sandra, tetapi Sandra sudah lelah dengan keadaan yang tak berubah. Akhirnya ia memiliki ide untuk mencarikan istri kedua untuk suaminya dan memilih asistennya sendiri, Hana Ashadiya, sebagai istri kedua untuk suaminya.
View MoreSetelah pesta sederhana usai, rumah peninggalan orang tua Irsyad kembali tenang. Lampu temaram menyinari kamar pengantin yang sudah dirapikan Bu Rum. Seprai putih bersih dengan bunga melati di atas bantal membuat suasana kamar terasa hangat dan penuh makna.Malam itu, Ihsan sengaja diajak Bu Rum tidur bersamanya agar Hana dan Irsyad bisa menikmati waktu berdua.Di Dalam KamarHana duduk di tepi ranjang dengan kebaya yang sudah ia ganti dengan daster lembut. Rambutnya yang basah usai keramas, Irsyad masuk, menutup pintu perlahan, lalu duduk di sampingnya."Akhirnya kita bisa duduk berdua tanpa gangguan," ucap Irsyad.Hana tersenyum malu, matanya menunduk. "Iya… rasanya masih seperti mimpi."Irsyad menggeser tubuhnya mendekat, meraih tangan Hana, lalu mengecup punggung tangannya penuh kelembutan. "Aku sudah lama menunggu momen ini. Aku ingin menebus semua waktu yang hilang, semua kerinduan yang terpendam."Irsyad perlahan mendekap Hana, merasakan tubuh istrinya yang sempat lama ia rindu
Hari itu rumah peninggalan orang tua Irsyad terasa berbeda. Dinding-dinding tua yang dulu sepi kini dihiasi janur kuning sederhana, balon warna pastel, dan bunga kertas buatan tangan Bu Rum serta beberapa tetangga. Meja panjang di ruang tengah dipenuhi hidangan, nasi tumpeng, ayam goreng, sambal, kue tradisional, serta minuman segar. Walau sederhana, suasana begitu hangat.Irsyad berdiri di ruang tamu dengan jas sederhana, wajahnya tegang tapi bahagia. Hana duduk di samping Bu Rum dengan kebaya biru muda, jilbab rapi, senyumnya malu-malu.Ketika ruangan penuh saksi menjawab serentak, "Sah! Sah!"Hana menunduk, matanya berkaca-kaca. Air mata mengalir tanpa bisa ia tahan. Bu Rum meraih tangannya erat-erat. "Nak, akhirnya kau resmi jadi istri. Tak ada lagi yang bisa meragukan dan menghina mu, ibu ikut bahagia."Hana hanya bisa mengangguk, suaranya tercekat.Setelah AkadTepuk tangan kecil terdengar. Beberapa tetangga tersenyum haru. Marco, menghampiri sambil menyalami Irsyad."Selamat ya
Setelah selesai berziarah dan berdoa bersama, Irsyad menyalakan mobil perlahan meninggalkan area pemakaman. Wajah Hana masih sembab, sesekali ia menatap keluar jendela, berusaha menenangkan perasaannya. Ihsan tertidur di pangkuan Bu Rum karena kelelahan, sementara suasana di dalam mobil begitu hening dan penuh perenungan.Tak lama, mobil berbelok memasuki sebuah gang kecil yang rindang. Pohon-pohon tua masih berdiri di kanan kiri jalan. Mobil berhenti di depan sebuah rumah sederhana dengan cat putih yang mulai pudar. Halamannya bersih, ada kursi kayu di teras, dan sebuah pohon mangga besar menaungi rumah itu.Hana mengernyit. "Ini rumah siapa, Mas?"Irsyad tersenyum tipis, mematikan mesin. "Rumah masa kecilku. Di sinilah aku tumbuh bersama Mama dan Papa dulu. Rumah yang selalu di tempati mama selama ini."Mereka turun bersama. Hana berdiri memandang rumah itu dengan perasaan hangat bercampur haru. Ada sesuatu yang begitu teduh dan damai dari rumah sederhana itu.Irsyad membuka pintu,
Malam itu, kontrakan kecil terasa lebih hangat dari biasanya. Hana duduk bersila di lantai, sedang melipat pakaian Ihsan. Di depannya, Irsyad menatap penuh perhatian sambil sesekali mengajukan pertanyaan kecil tentang kebutuhan rumah tangga.Setelah beberapa lama terdiam, Irsyad akhirnya angkat bicara dengan nada hati-hati."Hana, kalau kita menikah lagi kamu mau pesta pernikahan seperti apa? Aku akan lakukan semua yang kamu inginkan. Aku akan usahakan semampuku, Hana. Apapun yang kamu mau."Hana berhenti melipat, lalu mengangkat wajahnya. Ada cahaya sendu di matanya, bercampur dengan rasa takut dan kejujuran."Aku tidak butuh pesta mewah, Mas. Aku tidak peduli soal itu. Aku hanya ingin statusku jelas. Aku ingin jadi istri yang sah, bukan istri kedua, bukan istri simpanan. Hanya itu," jawab Hana dengan nada lirih.Irsyad meraih tangan Hana, menggenggamnya erat."Dan itulah yang akan aku wujudkan. Kamu satu-satunya wanita yang akan kucatat sebagai istriku. Tidak ada lagi yang lain, tap
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews