Home / Romansa / Luka Cinta / Bab 30-Cemburu

Share

Bab 30-Cemburu

Author: Cinta94
last update Last Updated: 2025-11-12 11:55:55

"Tim.. hari ini saya akan memperkenalkan kalian dengan seseorang yang akan menjadi bagian dari tim kita. Beliau akan membantuk kita dalam mempromosikan produk terbaru dari Cullen" ucap Loren di hadapan tim Marketing.

Mereka lantas bertanya-tanya, siapa yang akan menjadi bagian dari tim mereka.

"Apakah kali ini aktor tenama?" Tebak Gladis.

Loren sedikit mengangguk. "Untuk menjawab pertanyaan Gladis, saya akan panggilkan seseorang yang akan menjadi bagian dari tim kita dan juga Cullen"

"Silakan masuk" seru Loren oada seseorang yang sudah berada di ruangannya.

Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak kaum hawa pun keluar dari ruangan Loren. Membuat para wanita terpesona, terkecuali Alana, dia merasa terkejut kala melihat seseorang yang dia kenali berada disini.

Keningnya berkerut. "Ezra!" Serunya tanpa suara.

Sementara Clara, dia sudah merasa kegirangan sendiri, karena idolanya kini menjadi teman satu timnya.

"Oh my god!" Ucapnya tak percaya.

"Perkenalkan, saya Ez
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Luka Cinta   Bab 33-Sakit Hati

    "Kamu akan sangat terkejut kalau kakak sebutkan namanya?" Alana dengan setia masih terdiam mendengarkan Ayra, dia penasaran sekali dengan nama si pria. Pria mana yang sudah membuat Ayra jatuh cinta. "Shayne!! "Kakak jatuh cinta pada Shayne, Al!" Serunya seraya melompat kegirangan. Sungguh tidak bisa dipungkiri rasa bahagianya. Deg.... Namun Alana menampakkan ekspresi yang suliat diartikan. Seketika tubuhnya membeku, otaknya mendadak menghitam, hatinya mencelos begitu saja. Apakah Alana salah dengar, atau Ayra yang salah menyebutkan nama pria. "Kakak jatuh cinta pada Shayne!" Serunya kembali dan itu sudah cukup untuk meyakinkan rungu Alana, bahwa dia tidak salah mendengar. Mendadak sekali kedua matanya berembun, dia lirikan bola matanya kesembarang arah, agar cairan yang sudah mulai menumpuk di pelupuk matanya tidak meluncur. "Al, kamu kenapa?" Tanya Ayra kala melihat reaksi Alana yang diam saja. Lantas Alana pun tersadar, lalu mencoba menarik kedua sudut bibirnya.

  • Luka Cinta   Bab 32-Jatuh Cinta

    Setelah dari ruangan Shayne, kini Alana kembali berkutat dengan segudang pekerjaannya. Berkas-berkas yang menggunung, serta berbagai laporan yang harus dia kerjakan. Namun sedari tadi pula, temannya ini tak henti hentinya terus bertanya mengenai apa yang terjadi dengan Shayne, kenapa dia bisa begitu berubah. Alana memilih untuk tidak menjawabnya, sungguh Clara mendadak menjadi seorang wartawan, yang terus menerus mengajukan pertanyaan pada Alana. Tanpa terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 17.30, sudah waktunya bagi mereka untuk pulang ke rumah. Alana merenggangkan ototnya terlebih dahulu, dengan mengangkat kedua tangannya ke atas. Setelahnya dia pun merapihkan barang-barangnya di atas meja, memasukkannya ke dalam tas. "Ra, udah beres?" Terlihat Clara tengah memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. "Udah.. ayok!" Keduanya pun melangkahkan kaki menuju lift. Clara tak lagi banyak bertanya, sepertinya wanita itu pun kelelahan efek dari pekerjaannya yang menumpuk tadi.

  • Luka Cinta   Bab 31-Isi Hati Shayne

    "Jadi, seseorang yang anda maksud itu, mereka?" Tanya Shayne pada Ezra. Ezra tersenyum. "Bukan, lebih tepatnya Alana. Dia teman terdekat saya sejak kita kecil" jawab Ezra membuat kobaran api dalam hatinya menyala. "Oh, seperti itu" malasnya. "Apa anda biasa makan bersama karyawan seperti ini?" Heran Ezra, karena seorang CEO jarang sekali mau berbaur dengan karyawannya, di kantin perusahaan lagi. Bukankah bisa saja, pria itu pergi keluar mencari restoran mahal, atau memesan makanan dan menikmatinya di ruangan sendiri. "Saya ingin makan siang bersama kekasih saya" Sontak saja jawaban Shayne membuat Alana tersedak makanannya. Wanita yang tengah anteng menikmati makan siangnya itu pun harus merasakan tenggorokannya memanas dengan matanya yang mengeluarkan air mata, karena tersedak pasta yang sedang dia nikmati. Uhuk.. uhuk.. Refleks Ezra dan Shayne berkata. "Kamu tidak apa-apa?" Keduanya lantas saling memandang satu sama lain. Clara dengan cekatan memberikan minumannya pa

  • Luka Cinta   Bab 30-Cemburu

    "Tim.. hari ini saya akan memperkenalkan kalian dengan seseorang yang akan menjadi bagian dari tim kita. Beliau akan membantuk kita dalam mempromosikan produk terbaru dari Cullen" ucap Loren di hadapan tim Marketing. Mereka lantas bertanya-tanya, siapa yang akan menjadi bagian dari tim mereka. "Apakah kali ini aktor tenama?" Tebak Gladis. Loren sedikit mengangguk. "Untuk menjawab pertanyaan Gladis, saya akan panggilkan seseorang yang akan menjadi bagian dari tim kita dan juga Cullen" "Silakan masuk" seru Loren oada seseorang yang sudah berada di ruangannya. Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak kaum hawa pun keluar dari ruangan Loren. Membuat para wanita terpesona, terkecuali Alana, dia merasa terkejut kala melihat seseorang yang dia kenali berada disini. Keningnya berkerut. "Ezra!" Serunya tanpa suara. Sementara Clara, dia sudah merasa kegirangan sendiri, karena idolanya kini menjadi teman satu timnya. "Oh my god!" Ucapnya tak percaya. "Perkenalkan, saya Ez

  • Luka Cinta   Bab 29-Ayra

    "Syukurlah, kondisi kamu sudah membaik" ucap Shayne kala mereka keluar dari ruang dokter yang memeriksa kondisi Ayra. Ya.. mereka baru saja selesai dengan jadwal kontrol Ayra. Sesuai janjinya, dia akan menemani Ayra sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya. Ayra hanya tersenyum menaggapinya. Namun dalam hatinya dia merasa sedih, karena kini bearti Shayne tidak akan datang untuk menjenguknya kembali ke rumah. "Terimakasih ya, sudah mau nemenin aku kontrol" "Sama-sama" "Em.. Shayne, apa kamu sibuk hari ini?" Tanyanya pelan. Shayne menggelengkan kepalanya. "Kenapa?" "Bisa kita, makan siang dulu?" Pintanya. Shayne terlihat seolah berpikir, detik selanjutnya dia pun mengangguk. Membuat Ayra tersenyum padanya. Pria itu mengajak Ayra makan di restoran ternama di Ibu Kota. Jangan tanyakan bagaimana kondisi hati Ayra saat ini, dia merasa amat senang sekali, seolah banyak bungan bermekaran disana. Seorang waiters menghampiri meja keduanya, lalu memberikan buku menu untuk merek

  • Luka Cinta   Bab 28-Ata

    "Dia sudah mau membuka suaranya?" Tanya Shayne begitu turun dari mobilnya. Kacamata hitam masih bertengger di hidungnya, tak lupa kedua tangan yang ia selipkan dalam saku celananya. Arlo menganggukkan kepalanya. "Dia ingin bertemu denganmu" Shayne pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah bangunan yang orang pikir dari luar ini adalah sebuah pabrik. Derap langkah kaki Shayne begitu menggeman Si pria yang berada di dalam pun menegakkan kepalanya, dengan kondisi tangan dan kaki masih terikat. Shayne menatapnya dengan dingin, tak ada belas kasih di dalamnya. "Lo gak sentuh dia kan?" Tanyanya begitu melihat Shayne berada di hadapannya. Shayne mengedikkan bahunya. "Tergantung lo!" Terlihat dadanya naik turun. Dia tidak bisa membiarkan Shayne menyentuh adiknya. "Apa yang akan gue dapetin kalau gue mengatakan semuanya?" "Semua tergantung sama lo!" Lagi-lagi ucapan Shayne membuat pria itu terdiam. "Mario. Pemiliki PT AR, dia yang udah bayar gue buat hancurin lo, buat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status