Share

LUKA 14

"Kamu dimana?" tanya Pak Ryan di sambungan telepon kemudian.

"Di tempat kita kencan semalam," jawabku sambil melihat Mas Dipta, ekspresi wajahnya berubah. Tak ada jawaban dari Pak Ryan, panggilan pub sudah diakhirinya. Ya Tuhan, dadaku terasa sesak sekarang. Aku menjadi tegang, tak mungkin aku menghubunginya kembali untuk memastikan.

"Siapa pria itu?"

"Atasanku di kantor, Ryan," jawabku.

Tanganku terasa dingin, rasanya tegang sekali, apa salahnya menjawab iya atau tidak, jadi aku juga tau apa yang akan kuperbuat selanjutnya. Ini main tutup saja.

"Kay, beri aku kesempatan, satu kali saja. Aku akan buktikan, rasa ini tulus adanya, aku benar-benar mencintaimu, aku janji tak akan mengecewakanmu lagi."

Aku hanya menggeleng pelan.

"Kay, aku masih bisa merasakan, ada cinta dimatamu untukku, jangan membohongi diri sendiri. Belum terlambat untuk kita dapat memulai semua kembali. Kalau kamu merasa tak nyaman dengan Friska, kita pindah, kita mulai kehidupan baru kita,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status