Share

Luka 40

Mas Dipta terlihat di depan pagar, aku dan mama saling berpandangan. Jelas ini bukan hal yang menyenangkan. Papa muncul di belakang kami, berjalan melewat aku dan mama membuka pagar untuk Mas Dipta.

"Wahh, Teddy Bear besar banget," teriak Prilly dengan senyum lebar. Aku kembali saling berpandangan dengan mama. Ada rasa sesak menyergap, bukanya tak suka melihat wajah ceria Prilly, hanya saja hati belum sepenuhnya menerima.

"Suka?" tanya Mas Dipta lalu menggendong gadis kecilnya, setelah mencium tangan papa.

"Suka sekali," jawab Prilly sambil mendaratkan sebuah ciuman ke pipi Mas Dipta. Melihatnya entah kenapa badanku lemas tiba-tiba.

Mas Dipta berjalan dan berhenti di hadapanku dan mama. Diturunkannya Prilly dari gendongan nya, sedikit membungkuk ingin bersalaman dengan mama. Wanita separuh baya itu bergeming. Dikibaskan tangan mantan menantunya itu.

"Oma, Papa mau salim," ucap Prilly, meraih tangan mama. Mas Dipta kembali membungkuk, mama terpaksa membiarkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status