Share

Luka 66

Masakan Mama Jani memang enak, tak salah bila suamiku itu sering memuji mamanya dalam hal mengolah makanan.

"Kay, Dipta mau bicara denganmu," ucap Papa yang menyusulku ke belakang

"Tentang apa ya, Pa?" tanyaku sambil membereskan piring kotor bekas makan.

"Hanya minta disampaikan seperti itu," jawab Papa kemudian. Aku menoleh ke arah Mas Ryan. Dia hanya melihatku tak bereaksi apa-apa, padahal mengerti alasanku menoleh padanya.

"Boleh?" tanyaku akhirnya, baru pria itu mengangguk tanpa melihatku.

Selepas mendapat izin, aku bergegas ke depan menemui Masa Dipta, yang nampak duduk sendiri. Prilly dan Papa di ruang tengah tadi.

"Iya mas?" tanyaku kemudian sambil duduk di sofa.

"Mas, ingin bicara tentang Prilly." Mas Dipta menjawab.

"Maksudnya?"

"Mama dan Ayah, semua pindah ke sini. Mas ingin Prilly juga bisa tinggal bersama mas," ucap Mas Dipta kemudian.

"Nggak bisa, Mas. Kita sudah pernah membicarakan hal ini." Tolakku.

"Kalau begitu, kita bagi waktunya," ucap Mas Dipta lagi.

"Mas, ayolah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status