Share

Berbagi Malam

"Dia bisa tetap bahagia, walau hanya bersama ibunya," sanggahku.

"Nggak, Wid. Hidupnya akan pincang. Tak ada figur ayah, adalah bencana untuknya."

"Aku bisa mencarikan figur ayah untuknya."

Mata lelaki di depanku itu membulat. Mulutnya setengah terbuka. Detik berikutnya ia meraih daguku dan sedikit mengangkatnya. Perlahan wajahnya mendekat, hingga hampir tak ada jarak di antara kami. Bibirnya bergerak, lalu mengucap satu kalimat.

"Kamu pikir, aku rela dia hidup dengan ayah tiri?"

Napas Mas Zaki terasa panas menyapu seluruh wajahku. Aroma khas tubuh kekar itu sejenak membuatku ingin memeluknya. Namun, semua yang terjadi beberapa hari terakhir masih meninggikan egoku. Sekali lagi, aku ingin menjajaki kedalaman rasa di hatinya.

"Kalau bertahan hanya demi anak ini, bukankah kita berdua akan hancur? Untuk apa menahanku, kalau nggak ada cinta di hatimu?"

Mata suamiku seketika berkilat marah. Ia meletakkan mangkuk ke meja di samping tempat tidur. Tangan kirinya kini menahan kepalaku dari be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
wanita kayak si widya g berguna. sok2an mau berbagi dan nanti merasa tersakiti sendiri. digombali dikit langsung menye2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status