Share

Menuntut Harta

"Tadinya mau ke sini. Aku larang dia, karena khawatir bakal bikin kamu sedih. Rizal akhirnya ngajak aku ke apartemen dia."

"Pastinya udah tenang saat itu, tapi kenapa pas semalam sampai sini, kamu kelihatan masih marah banget dan ...."

Aku tak melanjutkan kalimat itu. Bagaimanapun, aktivitas intim kami masih selalu membuatku tersipu saat mengingatnya. Walau pernah berpacaran dengan Arsi, tapi kami tak pernah melakukan sentuhan yang terlalu jauh. Lelaki berambut ikal itu hanya berani memelukku. Sesekali dia pernah mencium, tapi hanya di kening saja.

Semua pengalaman indahku tentang hubungan lelaki dan perempuan hanya saat bersama Mas Zaki. Banyak hal yang baru aku dapatkan atau ketahui justru setelah bersamanya. Sekarang aku menunggu penjelasan, kenapa dia terlihat sangat marah tadi malam, dan menuntut aku untuk meredakan api di dadanya.

"Bagaimana aku nggak marah, Cinta? Dari apartemen Zaki, aku sudah cukup tenang. Ingin langsung ke sini, tapi kupikir lebih baik mengemasi barang-bara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status