Share

Kabar Mengejutkan

"Kamu?" Aku memiringkan kepala.

Ponselku kembali berdering. Aku mendengkus kesal, dari Abdul.

Dia ini kenapa, sih? Aku mengangkat telepon kesal, melangkah menjauhi Ani yang masih diam di tempatnya.

"Kenapa?"

"Cepetan ke kantor."

"Apa, sih, dari tadi?" tanyaku kesal.

"Lo bakalan tau di kantor. Cepetan."

Aku mengembuskan napas kasar. Kemudian melirik Ani. Sebenarnya, ada masalah apa di kantor?

"Iya." Buru-buru aku mematikan telepon, kemudian mengambil jas.

Sebelum ke kantor. Aku mengecek Ibu dan Nisa dulu di kamar. Ternyata sedang tidur siang. Aku menganggukkan kepala, kembali menutup pintu kamar.

Pintu rumah diketuk kencang sekali. Aku mengernyit, siapa yang datang ke rumah ini?

"Kami mau menagih utang."

Keningku terlipat. Menatap kedua pria bertubuh kekar yang datang ke rumah kemudian bilang mau menagih utang.

Memangnya siapa yang meminjam uang? Aku menatap mereka dari atas ke bawah.

"Kalau mau nagih utang, tagih sendiri sama orangnya. Jangan ke saya, dong."

Mereka bertatapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Masruroh
bagus, bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Wiwi Riani
bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status