Share

Praduga

Perempuan itu melangkah ke arah Nod. Gaun putihnya sebagian berbercak darah. Nod berusaha menggapai sosok itu, tapi semakin dia maju, perempuan tersebut semakin menjauh. Sesuatu seperti mengisap tubuhnya dari Nod. Wajahnya tampak begitu pucat. Bahkan Nod tak lagi bisa membedakan rona bibir dari bagian wajahnya. Matanya memandang Nod datar. Semua terlihat nyata.

Regan!

Nod bangun dari mimpi yang aneh. Seluruh badannya terbalut kain tipis yang elastis. Walau dia tahu luka di tubuhnya cukup dalam, dia tidak bisa merasakan sakit sedikit pun. Di sampingnya, Fibrela tengah mondar-mandir. Likos duduk menyerumput minuman hangat dari dalam mangkuk kaca.

“Apa yang terjadi?” Nod mengerjapkan kedua matanya. Berusaha mencerna kejadian yang baru saja menimpa dirinya.

“Kau baik-baik saja, Nod?” panggil Fibrela. Wajahnya yang resah terlihat masih panik. Dia mengamati sekujur wajah Nod yang masih penuh dengan luka lecet. “Apakah mau merasa pusing? Kau bisa me

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status