Share

Bagian 12

Rasti memandang Hanung dengan perasaan kasihan. Ia tidak menyangka, lelaki yang terkenal berani jika di ruang sidang itu, nyatanya memendam sebuah penderitaan yang dalam.

“Semoga bapak dan Alea kuat.” Rasti memberikan support.

“Terima kasih,” jawab Hanung sambil tersenyum.

“Saya pamit, Pak,”

“Hati-hati,”

“Tante ….” Alea memanggil saat Rasti hendak mengambil tas yang ada di sofa.

“Ya, Sayang?”

“Besok ke sini lagi temani aku, ya?” pinta Alea memelas.

Rasti mengangguk lalu berkata, “iya, sayang. Sekarang, Tante harus pulang menjemput anak-anak Tante.”

Semenjak hari itu, setiap hari, Rasti selalu menyempatkan diri datang ke rumah sakit. Liburan anak-anaknya telah tiba, tapi rumah sakit melarang untuk anak-anak masuk. Jadi, rasti memilih menitipkan mereka di rumah Sumarti. Ia sudah memberikan pengertian pada Nadine dan raline bahwa anak temannya harus menunggu ibunya yang sakit parah seorang diri. Nadine dan raline memahami hal itu, meski mereka agak kehilangan waktu b=ibunya selama hari l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status